Bab 7

100K 14.1K 1.3K
                                    

Haiiiii, Renadia datang lagi, silakan dinikmati...

Haiiiii, Renadia datang lagi, silakan dinikmati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

RENDRA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

RENDRA

"Gimana rasanya kerja di Nat Geo, Ren?"

Aku mendengar seseorang bertanya tapi nggak tahu pasti siapa karena mataku sedari tadi nggak bisa lepas dari sosok Nadia yang berdiri di sudut, berseberangan dengan tempatku berdiri dikelilingi teman-temanku.

"Fun, tapi banyak tantangannya juga," jawabku singkat tanpa mengalihkan pandangan dari Nadia yang tengah asyik dengan minumannya.

"Jadi sekarang kamu balik ke Indonesia for good nih ceritanya? Kerjaan di Nat Geo gimana?" Pertanyaan lain yang lagi-lagi cuma kujawab sambil lalu, karena fokusku benar-benar sedang nggak ada di percakapan ini.

"Nggaklah, off sementara aja, sistem kontrak kan disana, bulan depan udah balik."

Gelas Nadia sudah kosong dan dia mengambil gelas berikutnya. Keningku berkerut melihat dia terkikik seorang diri di sana. Dia minum apa sih sebenarnya? Dari sini kelihatannya seperti fruit punch, jadi nggak mungkin dia mabuk kan?

"Man, itu minuman disana fruit punch kan?" Aku bertanya pada Arman, salah satu teman sekelasku semasa SMA sambil mengedikkan dagu ke arah meja berisi minuman di sebelah Nadia. Pandangan Arman mengikuti arah daguku lalu sebuah siulan terdengar dari bibirnya.

"Damn, itu Nadia? Seksi amat sekarang. Sejak kapan bokongnya jadi remasable gitu?"

Rasanya aku ingin menggampar mulut kurang ajar Arman. Susah payah aku menahan diri. Dulu mungkin bogemku sudah langsung melayang, tapi sekarang siapa aku? Fokus teman-temanku yang lain juga langsung teralih ke arah Nadia, membuatku menyesal tadi bertanya. Siulan dan komentar mesum lain terdengar. Aku berdeham sementara mataku menatap tajam penuh ancaman ke sekelilingku. Suasana seketika jadi hening, hanya tersisa ringisan dan wajah salah tingkah.

"Eh, sorry, Bro. Hampir lupa kalo Nadia itu off limit." Salah seorang teman berucap.

"Tapi bukannya kalian udah putus lama ya," ujar Arman membuatku mendelik ke arahnya.

Dari Balik Jendela (COMPLETED)Where stories live. Discover now