Aku bingung, disaat anak-anak seumuranku memiliki keluarga yang utuh, mengapa hanya aku yang tidak memilikinya? Ketika anak-anak lain lebih memilih untuk pulang kerumahnya daripada bermain di tempat lain, mengapa hanya aku yang tidak memiliki tempat tujuan? Ketika anak-anak lain pulang dengan wajah ceria karena mereka memiliki keluarga yang menantikan kepulangan mereka, mengapa hanya aku yang tidak memiliki itu? Apa Tuhan membenciku?Sebenarnya apa salahku? Mengapa harus keluargaku yang mengalaminya?