Sebelum aku memandang ke arah matanya yang tak lagi bersinar kala melihatku, aku mundur dulu, mengunci rapat-rapat bagian terdalam dari tubuhku yang bahkan dokter bedah sekalipun takkan bisa menemukannya. Ragaku juga seakan menolak untuk dekat-dekat dengannya, bahkan lidahku tak lagi gugup mengucap namanya. Mengingatnya bukanlah hal yang buat sesak lagi, kenangan dan memori tidak lagi sesuatu yang membikin jantung berdegup kencang dan darah terasa mengalir semakin cepat. Hujan dan langit bukan lagi kawan bersedih, atau aroma tanah basah yang selalu aku suka tidak lagi membuat aku sedih merindunya juga. Tapi takdir bermain di atas kita. Selalu ada momen-momen tak terduga yang tiba tanpa disangka-sangka. Seolah kita hanya boneka marionette dalam pertunjukan. Jadi, biarkan saja. Copyright © 2016 by Hafshara Haziqa (runawaybieburr)
9 parts