Friday
August 26th, 2016
05:23 AMAku tidak bisa menyangkal, kalau sesekali, aku pernah mengingatmu atau merindukan kamu. Setiap ada kejadian-kejadian yang serupa yang pernah aku alami bersamamu, terkadang aku merasa bulu kudukku merinding. Mengingatmu adalah hal tabu bagiku.
Kamu tahu, aku menemukan dia yang lain yang bisa membuatku bahagia. Dia yang berbeda dengan dia yang menginginkanku sejak lama. Dia hanyalah dia yang menyayangiku lebih dari siapapun, sesederhana itu.
Aku selalu mengingat ucapanmu, untuk tidak mengecewakan orang yang menyayangimu. Terima kasih, aku akan pegang kata-kata itu. Meskipun kamu sendiri nyatanya malah menyakiti orang yang menyayangimu.
Ingatlah, bahwa dengan kamu menghindariku selama ini tidak membuat semuanya lebih baik. Kalau kamu pikir aku bisa jatuh lagi padamu, tidak, aku takkan lagi sebodoh itu. Kamu cukuplah menjadi lembaran usang di hidupku, yang menjadi bukti nyata bahwa aku pernah patah hati sepatah itu.
Oh, aku ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya, untuk melepaskanku kala itu, untuk membuatku tidak diinginkan sama sekali, untuk menjadikanku sebagai cadangan kemudian membuangku. Tanpa semua itu, aku tidak bisa merasa kalau aku sangat diinginkan oleh orang lain.
Sejujurnya, aku tak mau memikirkan ini, tapi sebagian kepalaku penasaran; Apa kamu juga merindukan aku? Apa kamu juga pernah memikirkan aku? Apa kamu sakit hati begitu kamu mungkin sekedar curi dengar tentang dia yang sering aku ceritakan? Apa kamu merasa bahagia ataukah sedih saat mengetahui kamu bukan lagi alasanku untuk bahagia?
Kamu tidak perlu menjawab semua itu. Lagipula, aku tidak peduli lagi jawabannya. Tapi yang mau aku dengar darimu adalah kamu menemukan perempuan yang bisa mengertimu lebih baik dari aku, kamu tak merasa bodoh telah pergi dariku, dan satu hal lagi yang ingin sekali aku dengar adalah: kamu bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Takdir Bermain Di Atas Kita
PoetrySebelum aku memandang ke arah matanya yang tak lagi bersinar kala melihatku, aku mundur dulu, mengunci rapat-rapat bagian terdalam dari tubuhku yang bahkan dokter bedah sekalipun takkan bisa menemukannya. Ragaku juga seakan menolak untuk dekat-dekat...