Memoria Utami Praditya harus pasrah ketika sang ayah memutuskan untuk memasukannya ke sekolah asrama. Seperti mendapat karma karna dulu sering membuat sang ayah elus dada menghadapi sifatnya. Kini ia juga harus banyak elus dada menghadapi sifat unik orang-orang yang di temuinya. Tapi di balik kerandoman orang-orang itu, Utami tak menyangka mereka ternyata memendam banyak emosi. Kesenangan, Kesedihan, Amarah, Iri, dan Dengki. "Ta.. Gua suka sama lu."... ... "Gua kan cuma bilang suka, tapi gua gak ngajak lu pacaran." 'Bab*'