Hanya dengan melihat Theo, Reinaldi seolah melihat Zita. Otaknya saja yang reflek menyamakan keduanya hanya karena mereka sepasang sepupu, padahal sama sekali nggak ada mirip-miripnya. Hal itu tentu membuat Reinaldi jadi salah tingkat tiap berada di dekat Theo. Lebih tepatnya, takut ketahuan kalau menaruh rasa pada sepupu sahabatnya itu. Ah, sial! Seharusnya sejak awal Reinaldi tak pernah menoleh ke belakang. Seharusnya ia tak melihat killer smile yang Zita perlihatkan. Lihat dampaknya sekarang! Ia jadi setengah gila karena selalu memikirkan gadis itu. Apakah sebuah senyuman bisa punya efek sedahsyat itu? Lalu, bagaiana dengan dirinya sekarang? Haruskah ia menaruh hati pada sepupu sahabatnya sendiri?