Ini bukan tentang mereka yang taat aturan, atau mereka yang menjunjung tinggi norma kemanusiaan. Ini tentang mereka dan semesta, yang selalu memaksa untuk selalu berjalan meski penuh siksa. Ini kisah Naladhipa Nagara, si cacat norma yang selalu bergulat dengan waktu dan mengeluh pada dunia. Dan juga guru TK Raina Jinala Shima yang punya hati dan juga penyejuk kata, yang bisa meluluhkan takdir semesta. "Bisa-bisanya manusia setengah malaikat kayak lo mau sama gue, si manusia cacat norma. Ini semesta lagi gabut apa gimana?" "Hidup itu stasiun khayalan, gerbongnya bualan, terminal pemberhentiannya juga masih rahasia. Kalau tujuannya, tergantung kamu maunya kemana."