Rintik hujan ringan mengguyur daerah lembab yang hening dimana suasana itu membekukan seseorang yang berada disana. Tapak kaki kuda membekas lebih dalam di tanah yang gembur membuat keinginan untuk pergi dari sana dengan cepat. suara langkah kaki goyah membangunkan sikap lengah dari seorang wanita yang berlutut dengan tidak berdaya. wanita itu mendongakkan wajahnya yang setengah berlumuran darah dan menatap lemah ke arah pria yang tengah berdiri dihadapannya. wanita itu ingin berbicara namun disela oleh suara pria itu "Bingxuan jelaskan padaku apa arti semua ini?" "Yang mulia maafkan diriku, aku melakukannya karena suatu alasan. aku tau kesalahanku dalam hidup ini..Maafkan aku." "Heh? pelacur!! Alasan apa yang kau miliki tentang perbuatanmu itu? Bukti sudah ada di depan mata dan kau ingin mengelak?" cela seorang wanita menatap sengit ke arah Bingxuan. suara perdebatan yang intens memenuhi suasana mereka, Qin-wang jun tidak tahu harus bagaimana. Dia bingung dengan segala situasi yang bercampur aduk, dia merasa bimbang dan terkejut karena pengakuan Bingxuan tentang rasa penasaran mereka selama ini. Dia merasa terjebak dalam dua situasi dimana dua musuh berada di depan dan belakangnya, disaat ia berpikir untuk mencari jalan keluar, dia tidak sadar bahwa bilah pedang berada dibelakangnya. Tepat saat ia hendak menyadari sesuatu, pedang akan menancap di tubuhnya "Pergilah ke Neraka!!!!" "Ughh..." "A-xuannnn!!!!!" Teriakan Qin-wang jun menggema di udara yang memekakkan telinga, ia menopang tubuh Bingxuan yang tergeletak lemas. Qin-wang jun terlalu kaget untuk melihat situasi yang berlalu dengan cepat. pedang yang hendak merenggut nyawa nya dihalau oleh tubuh Bingxuan. ___________♡ Cerita ini berdasarkan Fiksi belaka, jika ada kesamaan tokoh atau latar dan tempat dimaklumi. *Qin-wang jun *Xiao-Mingqi *Luo-Qingqi *Chu-Yunling *Feng-Xiaolin *Qiu-Mengzhe