"Pras gue pengen kita putus". Praska mengernyitkan dahi mendengar ucapanku. "Mel?," tanyanya masih ragu atas apa yang baru dia dengar. Ya, Praska tidak salah dengar. Laki-laki yang sudah menemaniku selama 8 bulan ini tampak shock, dia memegang erat sudut meja menahan berbagai emosi yang sepertinya ingin keluar. Praska. Aku harus berpisah darinya sebelum lebih lama lagi.