Mereka bilang, hidup itu seperti roda yang senantiasa berputar. Adakalanya kamu berada dibawah, kemudian beganti ke atas. Namun, bagi Gendhis, hidupnya tak ada bedanya dengan roda yang terjerembab dilumpur yang dalam. Ia bahkan tidak tahu apakah ia bisa keluar dan kembali berputar. Namanya Gendhis. Nama depan Gendhis, nama belakang Gendhis. Hanya Gendhis. Gendhis yang walau parasnya manis seperti namanya, hidupnya tidak berjalan semanis itu. Gendhis yang setiap hari berusaha agar dapat keluar dari lumpur yang menjebaknya. Gendhis yang sudah tidak ingat lagi bagaimana caranya berputar. Gendhis yang kemudian dipertemukan dengan Gemilang, lelaki nyaris sempurna yang mengubah cara pandangnya terhadap dunia. Gemilang yang seperti namanya, terlalu berkilau sampai Gendhis takut untuk menyentuhnya. Akankah pertemuan mereka membawa bahagia? Atau malah membawa petaka?