Dulu, Naren dikenal dengan sebutan brengsek karena memacari perempuan hanya seminggu. Setelah itu putus karena alasan klasik yaitu bosan. Padahal memang dari awal dia tidak pernah serius dengan hubungan. Sejak bertemu dengan Arin karena sosialisasi yang diadakan kampusnya untuk promosi karena sudah memasuki semester awal kelas dua belas, dia jadi ingin berhenti untuk main-main dan ingin serius menjalin hubungan dengan anak SMA. Tapi sayangnya, hal tersebut tidak mudah bagi Naren. Banyak perjuangan yang harus ia lewati untuk mendapatkan hati dan waktu Arin. Sampai akhirnya ia berhasil, namun seakan tidak direstui oleh semesta, bahkan sebelum mereka memulai kisah bersama, semuanya harus berakhir.