๐๐ข๐ญ๐ญ๐ž๐ซ ๐’๐ฐ๐ž๐ž๐ญ | '๐——...

By JellybeanJ4m

66.2K 9.1K 1.4K

(๐—ฆ๐—น๐—ผ๐˜„ ๐˜‚๐—ฝ๐—ฑ๐—ฎ๐˜๐—ฒ) . Baca aja dulu siapa tau suka. Draco x Reader! . ๐‘พ๐’‚๐’“๐’๐’Š๐’๐’ˆ! โš ๏ธ ๐‘บ๐‘ป๐‘ถ๐‘น๐’€ ๐‘ซ๐‘ฐ... More

๐˜พ๐™–๐™จ๐™ฉ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฐ
๐Ÿ“ข
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฐ
๐Ÿ“ข
๐™Ž๐™ž๐™™๐™š ๐˜พ๐™๐™–๐™ฅ๐™ฉ๐™š๐™ง (16+)
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฑ

๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฑ

1.2K 187 13
By JellybeanJ4m

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴

𝗬𝗲𝗮𝗿 𝗧𝗵𝗿𝗲𝗲

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

"Harry!" Ujar y/n menunjuk bulan purnama. Mereka mereka bertiga pun bergetar menghampiri Lupin.

Sirius segera berlari menghampiri Remus dengan panik, diikuti Harry dan y/n.

"Remus, My Old friend. Apa kau sudah meminum ramuanmu malam ini?! Kau tahu siapa dirimu yang sebenarnya, Remus! Hati ini adalah tempat dirimu yang sebenarnya. Hati ini! Disini!" Ujar Sirius sambil memeluk Remus yang perlahan bertransformasi menjadi Werewolve.

"Daging ini hanyalah daging!" Ujar Sirius, Tongkat yang tadi dipegang oleh Remus jatuh. Peter diam-diam mengambil tongkat itu. Y/n yang sadar akan itu segera merapalkan mantra.

"Expelliarmus!" Ujar y/n, kemudian tongkat ditangan Peter terpental. Peter menatap mereka, lalu melambaikan tangan sambil tersenyum creepy. Ia kemudian berubah menjadi seekor tikus dan segera pergi dari situ. Harry hendak mengejarnya namun Hermione menahan Harry.

Sementara itu, Sirius masih mencoba meyakinkan Remus untuk tidak bertransformasi. Yah, tentu saja tak mempan.

"Remus!" Ujar Sirius, tak lama setelah itu, tubuh Remus mulia berubah.

"Run! Run!" Ujar Sirius. Tak lama setelah itu Remus benar-benar sepenuhnya bertransformasi menjadi Werewolve. Sirius yang tadi memeluk tubuh Remus kemudian terpental. Harry dan Ron hendak kabur juga, namun Hermione menahan mereka.

"Wait" Ujar Hermione.

"Hermione!" Ujar Ron panik, Hermione perlahan mendekati Remus yang sudah menjadi Werewolve.

"Ide buruk." Gumam Ron.

"Professor? Professor Lupin?" Ujar Hermione. Hening untuk beberapa detik. Tak lama setelah itu, ia mengaung membuat mereka memundurkan langkah mereka. Y/n dengan reflek memeluk Harry.

Remus perlahan berjalan mendekati mereka, "Anjing yang baik." Gumam Ron panik. Tiba-tiba saja Snape keluar dari dalam lubang dengan posisinya yang membelakangi Werewolve.

"There you are Potter!" Ujar Snape mencengkram lengan Harry, Snape menoleh saat mendengar suara Remus lalu reflek melindungi y/n, Harry, Ron dan Hermione. Saat Remus hendak mencakar Snape, Sirius dalam bentuk anjing segera mendorong Remus. Yup, setelah itu terjadi pertengkaran antara Werewolve dan Anjing.

"Stay behind me." Ucap snape pada anak-anak itu. Sirius mengalihkan Remus untuk mengejarnya kedalam hutan. Sirius berlari menjauh diikuti Remus.

"Sirius!" Ujar Harry lalu berlari mengejar Sirius dan Remus.

"Come back here Potter!" Ujar Snape. Yang tentu saja Harry tak mempedulikan nya. Y/n berdecak, ia kemudian berlari mengejar Harry.

"Astaga anak-anak ini!" Ujar Snape kesal.

"Harry! Harry? Dimana Professor Lupin?" Tanya y/n dengan nafas tersengal-sengal.

"Dia baru saja mendengar suara Werewolve lainnya dan pergi begitu saja." Ujar Harry.

"Harry is that Sirius?!" Ujar y/n dengan cepat berlari menuju Sirius diikuti Harry. Sirius berjalan sempoyongan. Sepertinya ia terluka. Mereka berlari kedalam hutan mencari Sirius. Akhirnya mereka menemukan Sirius yang tergeletak lemas di pinggir kolam kecil. Mereka segera menghampiri Sirius.

"Sirius!" Ujar Harry. Harry memutar tubuh Sirius yang terluka parah yang disebabkan oleh Remus.

"No...Sirius!" Ujar Harry. Tiba-tiba saja tempat itu sangat dingin hingga membuat hidung mereka mengeluarkan asap. Air yang ada di sana seketika membeku.

"Shit. It must be Dementor." Ujar y/n ketika melihat air yang dalam sekejap membeku. Sirius perlahan membuka matanya dan terkejut ketika melihat langit yang...'Penuh' dengan Dementor. Saking penuh nya hingga rasanya y/n ingin memasukkan mereka kedalam karung.

Salah satu Dementor itu terbang mendekati mereka lalu menghisap Sirius. Harry segera mengeluarkan Tongkatnya.

"Expecto Patronum!" Ujar Harry. Tongkatnya kemudian mengeluarkan cahaya. Namun itu tak bertahan lama hingga salah satu Dementor menghisap Harry. Salah satu dari mereka kembali menghisap Sirius. Setelah itu salah satu Dementor itu juga menghisap y/n. Mereka berkumpul dan terus menghisap. Nafas y/n tersengal-sengal, ia menatap Sirius. Ia melihat cahaya kecil keluar dari mulut Sirius. Ia dengan lemas mengguncang tubuh Sirius. Tiba-tiba saja terdapat cahaya dari seberang mereka yang membuat para Dementor itu pergi.

"What the hell?" Gumam y/n. Y/n dan Harry menatap Sirius. Terlihat cahaya kecil tadi kembali masuk kedalam mulut Sirius, membuat Sirius secara tiba-tiba bernafas tersengal-sengal. Karena sudah terlalu lemas yang disebabkan para Dementor tadi, y/n jatuh pingsan tepat disebelah Sirius begitu pula Harry, ia pingsan sesaat setelahnya.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Y/n perlahan membuka matanya, terdapat Harry yang sedang menggenggam lengan y/n sambil mengecup punggung tangan y/n. Begitu pula Hermione yang terlihat Khawatir.

"Harry? Hermione? What's happened?" Ucap y/n. Harry segera menoleh pada y/n dan tersenyum lega.

"Thanks God you're awake!" Ujar Harry tersenyum. Y/n balas tersenyum. Y/n mengedarkan pandangannya.

"Dimana Sirius Black?" Ujar y/n sambil berusaha mendudukkan tubuhnya.

"Mereka menangkap Sirius. Sebentar lagi, para Dementor akan melakukan kecupan." Ujar Hermione. Y/n terkejut.

"Maksudmu, mereka membunuhnya?!" Ujar y/n.

"No, it's worse." Ujar Harry.

"Jauh lebih buruk. Mereka akan menghisap jiwanya!" Ujar Hermione. Tiba-tiba saja Dumbledore masuk kedalam Hospital Wings. Mereka menoleh pada Dumbledore, mereka bertiga segera menghampiri Dumbledore.

"Kepala sekolah, kau harus menghentikan mereka! Mereka menangkap orang yang salah!" Ujar y/n.

"It's true sir. Sirius is innocent." Ujar Harry.

"Scabbers yang melakukannya!" Celetuk Ron.

"Scabbers?" Ujar Dumbledore kebingungan.

"Dia tikusku, Pak. Dia bukan benar-benar tikus. Tadinya memang tikus. Ia adalah tikus kakakku Percy. Namun, kemudian mereka memberinya burung hantu..." Ujar Ron namun y/n memotong penjelasan Ron.

"Intinya adalah kami mengetahui yang sebenarnya." Ujar y/n.

"Percayalah pada kami." Ujar Hermione.

"Aku percaya padamu nona y/l/n. Namun, maaf saja karena bilang bahwa perkataan tiga penyihir berusia 13 tahun akan meyakinkan sedikit orang." Ujar Dumbledore. Ia kemudian berjalan mendekati Ron yang kakinya di perban.

"Suara seorang anak, tak peduli seberapa ku jujur dan benar..." Ujar Dumbledore kemudian dengan santai menyentuh lalu menepuk-nepuk kaki Ron yang cidera membuat Ron panik.

"... Tak berarti bagi mereka yang telah lupa bagaimana cara mendengarkan." Ujar Dumbledore, ia kemudian berjalan menuju pintu Hospital Wings. Namun kemudian menghentikan langkahnya.

"Waktu adalah hal yang misterius, kuat, dan saat diganggu jalannya, berbahaya. Sirius Black berada di sel paling atas menara kelam." Ujar Dumbledore lalu menoleh pada mereka.

"Kau tahu peraturannya, Nona y/l/n. Kau tak boleh terlihat. Lalu, kurasa sebaiknya kau kembali sebelum bunyi lonceng terakhir. Jika tidak, konsekuensi nya terlalu mengerikan untuk dibicarakan. Jika kau berhasil malam ini, lebih dari satu nyawa tak berdosa mungkin akan diselamatkan. Tiga putaran seharusnya cukup, kurasa. " Jelas Dumbledore sambil mengedipkan sebelah matanya pada y/n lalu segera keluar dari Hospital Wings. Namun sebelum ia menutup pintu ia berbicara.

"Oh by the Way ketika ragu-ragu, aku menyadari mengikuti kembali langkah-langkahku adalah hal yang bijaksana untuk memulai. Good luck." Ujar Dumbledore lalu menutup rapat pintu Hospital Wings.

"Apa-apaan itu tadi?" Ujar Ron. Mereka menoleh pada Ron.

"Maaf Ron, tapi karena kau tak bisa berjalan.." Ujar y/n kemudian melepaskan time turner yang ia kalunglan, lalu memakaikan nya pada leher mereka bertiga. Y/n bergegas mengatur time turner itu, Harry reflek menyentuh time turner itu namun y/n sedikit memukul lengan Harry. Y/n memutar Time Turner itu sebanyak tiga kali seperti yang di sarankan oleh Dumbledore. Setelah itu y/n menunggu waktu yang tepat untuk berhenti. Harry dan Hermione terlihat mengedarkan pandangannya melihat waktu yang berjalan mundur namun cepat. Setelah selesai, y/n melepaskan Time Turner nya lalu menaruhnya disaku nya.

"What just Happening?" Ujar Hermione.

"Where's Ron?" Ujar Harry.

"Pukul 07.30. Kita berada dimana pada pukul 07.30?" Ujar hermione.

"Aku tahu, pergi ke gubuk Hagrid?" Ujar Harry.

"Ayo. Dan kita tidak boleh terlihat." Ujar y/n menarik Harry dan Hermione. Mereka bergegas menuju gubuk Hagrid. Mereka kini melewati orang yang sedang mengasah kapak nya.

"Y/n! Y/n wait! Y/n! Tolong katakan pada ku apa yang sedang kita lakukan?" Ujar Harry. Y/n tak menjawab. Mereka tengah mengintip adegan Hermione memukul Draco tadi pagi.

"That's us." Ujar Hermione.

"Ini tidak normal." Ujar Harry, y/n segera mendorong Harry ke dinding dan menunjuk Time Turner miliknya.

"Ini adalah Time Turner. Mcgonagall memberikan ini padaku saat semester pertama. Ini adalah bagaimana aku bisa mengikuti pelajaran sepanjang tahun." Jelas y/n pada Harry dan Hermione.

"Maksudmu, kita sudah kembali ke masa lalu?" Ujar Hermione.

"Yes. Dumbledore jelas ingin agar kita kembali ke momen ini." Ujar y/n. Mereka kembali mengintip adegan mereka tadi pagi.

"Pastinya, terjadi sesuatu yang dia ingin agar kita ubah." Ujar Hermione. Mereka melihat Hermione memukul Draco.

"Pukulan yang bagus." Ujar Y/n dan Harry bersamaan. Hermione tersenyum.

"Thanks." Ujar Hermione. Y/n melotot melihat Draco dan teman-temannya yang berjalan mendekat.

"Draco datang!" Ujar y/n lalu menarik Harry untuk bersembunyi mengikuti Hermione.

"Aku akan membalas Mudblood itu!" Ujar Draco berlarian di lorong. Y/n mengintip mereka berempat bergegas menuju gubuk Hagrid. Mereka bertiga pun dengan hati-hati bergegas menuju gubuk Hagrid.

"Lihat Buckbeak masih hidup." Ujar Hermione.

"Tentu saja. Ingat apa yang dikatakan Dumbledore? Jika kita berhasil, lebih dari satu nyawa tak berdosa bisa diselamatkan." Ujar y/n.

"Ayo pergi!" Ujar Hermione. Mereka pun bersembunyi dibalik tumpukan buah labu sambil mengintip gubuk Hagrid. Disaat itu juga mereka melihat Dumbledore dan seorang dari kementerian sihir datang.

"Mereka datang. Sebaiknya aku bergegas." Ujar Harry bergegas, namun y/n menahannya.

"Fudge harus melihat Buckbeak sebelum kita mencurinya. Kalau tidak, dia akan mengira Hagrid membebaskannya." Ujar y/n, Harry mengangguk. Mereka kembali mengintip kearah gubuk Hagrid. Saat itu adalah adegan dimana Hagrid memberikan Scabbers pada Ron.

"Itu Pettigrew." Ujar Harry kesal.

"Harry, kau tidak bisa." Ujar Hermione menahan Harry.

"Hermione, itu adalah orang yang mengkhianati orangtua ku. Kau tak berharap aku hanya diam disini." Ujar Harry bergegas keluar dari persembunyian. Y/n dan Hermione segera menarik Harry.

"Ya, dan kau harus diam disini!" Ujar y/n. Kini mereka berpindah kesisi lain tumpukan buah labu itu sehingga Dumbledore dan orang Kementerian tidak melihat mereka.

"Harry, kau sedang berada di gubuk Hagrid sekarang. Jika kau menerobos masuk kau akan berpikir bahwa kau gila. Hal buruk terjadi kepada penyihir yang mengganganggu jalannya waktu, Harry." Ujar y/n.

"Kau tak boleh terlihat." Ujar Hermione. Mereka mendengar suara Dumbledore dan menteri itu yang semakin dekat.

"Fudge is coming." Bisik Hermione. Y/n dan Hermione menatap gubuk Hagrid.

"Lalu, bukankah kita seharusnya pergi? Kenapa kita tak pergi?" Ujar y/n, ia melihat sebuah batu berbentuk seperti cangkang siput lalu melemparnya kedalam gubuk Hagrid, tepat sekali mengenai Vas milik Hagrid.

"Apa kau gila?" Ujar Harry. Y/n segera menyembunyikan wajahnya di dada Harry. Membuat Harry terdiam. Y/n mengambil batu lainnya dan melempar batu dan tepat mengenai kepala Harry. Harry yang ada di gubuk Hagrid maupun Harry yang ada disebelah nya sama-sama mengaduh kesakitan.

"Rasanya Sakit." Ujar Harry.

"Sorry." Ujar y/n. Mereka kembali mengintip gubuk Hagrid, Hermione melotot ketika melihat mereka yang keluar dari pintu belakang gubuk Hagrid.

"Kita keluar dari pintu belakang. Ayo sembunyi!" Ujar Hermione. Mereka segera memasuki hutan yang ada di belakang mereka dan bersembunyi dibalik pohon. Harry memeluk pinggang y/n sedangkan kedua lengan y/n ditaruh tepat di dada Harry. Semburat merah muncul di wajah dan telinga Harry. Jantung nya berdebar sangat kencang. Mungkin saking kencangnya, y/n bisa mendengar suara debaran itu.

"A-ah maaf Harry." Bisik y/n hendak menjauh namun Harry semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang y/n. Y/n sedikit terkejut.

Harry mendekatkan bibirnya pada tekinga y/n, "Kita harus bersembunyi. Nanti ketahuan." Bisik Harry. Y/n menundukkan kepalanya. Ia berusaha menyembunyikan wajahnya yang merah sekarang. Y/n lantas semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Harry, ia semakin menghapus jarak diantara mereka. Tahukah anda seberapa merah wajah Harry? Sudah semerah kepiting rebus. Hermione menatap mereka, ia memutar bola matanya.

'Nasib tidak ada Ron. Aku jadi nyamuk.' Batin Hermione. Mereka kemudian mengintip kearah 'Mereka' yang tadi pagi bersembunyi di balik tumpukan buah Labu.

"Apakah rambut benar-benar terlihat seperti itu dari belakang?" Ujar Hermione dan tak sengaja menginjak ranting. Hermione segera bersembunyi dibalik pohon.

Akhirnya mereka pergi, Hermione mengintip. Ia pun perlahan keluar dari persembunyian nya. Ia merasa Harry dan y/n tak mengikutinya. Hermione menoleh, oh ternyata masih saja 'Berpelukan'. Hermione menghela nafas.

"Hey Lovebirds. Kita sudah pergi meninggalkan gubuk Hagrid." Ujar Hermione tersenyum meledek sambil menggelengkan kepalanya. Y/n dan Harry lantas cepat-cepat melepas pelukan mereka.

Mereka kembali bersembunyi dibalik tumpukan buah labu.

"Baik, pergilah Harry. Go!" Ujar Hermione. Harry bergegas menghampiri Buckbeak yang dirantai, namun tiba-tiba seekor burung gagak menghampirinya dan mematuk-matuk kaki Harry.

"Pergi. Lepaskan." Usir Harry. Setelah gagak itu pergi Harry berjalan sambil membungkuk pada Buckbeak. Setelah itu Harry mencoba melepaskan Rantainya. Hermione dan y/n menghampiri Harry dengan hati-hati.

"Baiklah, Buckbeak. Cepat ikut. Ikutilah dengan kami sekarang, ya? Ayo." Harry mencoba menarik Buckbeak, namun nihil. Tenaga Buckbeak sangat kuat. Y/n dan Hermione ikut membantu menarik rantai Buckbeak.

"Buckbeak. Ok? Hurry up. Ok?" Bisik Harry kemudian mencoba menarik Buckbeak. Y/n menoleh pada beberapa hewan mati yang sedang di jemur di depan gubuk Hagrid. Y/n mengambil beberapa diantaranya dan mencoba memancing Buckbeak.

"Ayo Buckbeak! Ayo, ambillah musang mati yang enak ini!" Bisik y/n. Buckbeak lantas berdiri membuat y/n reflek melempar musang mati itu keatas dan mendarat tepat di mulut Buckbeak.

"Ayo. Ada disini. Come on Beaky!" Ujar y/n memancing Buckbeak. Mereka terkejut saat melihat Dumbledore dan menteri itu sudah keluar dari gubuk Hagrid. Untungnya mereka membelakangi Harry, y/n dan Hermione. Y/n mengambil musang mati lainnya dan memancing Buckbeak.

"Ayo Buckbeak. Ayo." Ujar y/n menarik Buckbeak kedalam hutan bersama Harry dan Hermione. Mereka mengintip menteri dan Dumbledore yang sedang kebingungan karena Buckbeak sudah tak ada di pekarangan gubuk Hagrid. Buckbeak berusaha memakan musang mati yang y/n kalungkan.

"Sebentar Buckbeak." Bisik y/n. Y/n kembali fokus mengintip kearah gubuk Hagrid. Terlihat Algojo yang akan memenggal kepala Buckbeak sedang memotong buah Labu dengan Kapaknya.

Setelah itu mereka membawa Buckbeak jauh dari sana kedalam hutan. Harry dan Hermione yang menarik Buckbeak sedangkan y/n memancing Buckbeak dengan musang mati ditangannya.

"Lewat sini!" Ujar Harry. Setelah berhenti, y/n memberi Buckbeak musang mati ditangannya.

"Sekarang apa?" Ujar Harry.

"Kita selamatkan Sirius." Ujar y/n.

"How?" Ujar Hermione. Y/n

"I have no idea." Ujar y/n berlari kecil keluar dari hutan dan melihat Lupin dan Whomping Willow dari jauh.

"It's Lupin." Ujar Hermione. Terlihat Lupin memberi Whomping Willow sebuah mantra hingga membuat pohon itu tenang.

"Lalu snape datang." Ujar y/n.

"Sekarang kita menunggu." Ujar Harry, y/n dan Hermione mengangguk.

"Sekarang kita menunggu." Ujar y/n lalu mendudukkan dirinya, diikuti Hermione dan Harry.

Hari sudah mulai gelap, y/n menyenderkan kepalanya di pundak Harry sambil memeluk kedua lututnya. Harry lantas menyenderkan kepalanya di kepala y/n. Tiba-tiba saja sekumpulan kelelawar berterbangan melewati mereka. Y/n, Harry dan Hermione sedikit menundukkan kepalanya mereka. Y/n menoleh kearah Buckbeak yang sedang menangkap kelelawar. Y/n tersenyum hangat melihat tingkah Buckbeak.

"Setidaknya ada yang bersenang-senang." Ujar Hermione juga menatap Buckbeak. Harry kemudian menatap Buckbeak.

"yeah." Ujar Harry.

"Y/n..." Ujar Harry.

"Ya.."

"Sebelumnya ditepi danau, saat aku bersama Sirius dan kau, aku melihat seseorang. Seseorang itu membuat para Dementor pergi." Ujar Harry.

"Dengan Patronus." Ujar Hermione.

"Aku mendengar Snape memberi tahu Dumbledore. Menurut dia, hanya penyihir yang sangat kuat yang bisa menggunakan sihirnya." Ujar y/n.

"Itu adalah ayahku. Ayahku yang menggunakan sihir Patronus itu." Ujar Harry.

"Namun, Harry, Ayahmu..." Ujar Hermione terpotong oleh ucapan Harry.

"Mati. Aku tahu. Aku hanya memberitahukan apa yang kulihat." Ujar Harry.

"Kita datang." Ujar Hermione menatap mereka yang keluar dari lubang dibawah Whomping Willow. Mereka bergegas berdiri.

"Kalian lihat Sirius berbicara denganku dan y/n disana? Dia mengajakku untuk pergi dan tinggal bersamanya." Ujar Harry.

"Itu bagus." Ujar y/n.

"Ketika kita membebaskannya, aku takkan pernah harus kembali ke keluarga Dursley. Just me and him. Kami bisa tinggal di pinggiran kota, disuatu tempat kau dapat melihat langit. Kurasa dia akan menyukainya setelah bertahan-tahun di Azkaban." Ujar Harry sambil tersenyum hangat, y/n yang melihat itu ikut tersenyum hangat dan reflek menggenggam lengan Harry. Harry menoleh dan hendak berbicara sesuatu namun tak jadi karena ia mendengar y/n yang sedang berada di dekat Whomping Willow memanggil namanya.

Yup, kini adalah adegan dimana Remus dan Sirius bertengkar dan saling gigit satu sama lain.

"Let's go!" Ujar Harry.

TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

600K 30.3K 59
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...
395K 24K 83
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...
74.4K 2.6K 48
"๐“๐ซ๐ฎ๐ญ๐ก, ๐๐š๐ซ๐ž, ๐ฌ๐ฉ๐ข๐ง ๐›๐จ๐ญ๐ญ๐ฅ๐ž๐ฌ ๐˜๐จ๐ฎ ๐ค๐ง๐จ๐ฐ ๐ก๐จ๐ฐ ๐ญ๐จ ๐›๐š๐ฅ๐ฅ, ๐ˆ ๐ค๐ง๐จ๐ฐ ๐€๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐จ๐ญ๐ฅ๐ž" ๐ˆ๐ ๐–๐‡๐ˆ๐‚๐‡ Caitlin Clark fa...
865K 19.7K 48
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.