鲜花盛开 [ZhuiYi]

By nabillahcy

28.8K 3.1K 303

鲜花盛开 Xianhua Shengkai [Bunga Yang Bermekaran] SiZhui, pemuda yang dibesarkan oleh Lan WangJi dan juga Wei Wu... More

Open The Eyes
Cultivation
Lodging
Want To Marry JingYi
Decision
Parents
Cooking
Eating Together
Night Hunt Plans
The Happiest Day
Breakfast
Couvade Syndrome
Visit
Three Twins [1]
Three Twins [2]
Day-1
Seconds Of Happiness
Wedding In Lanling
Jasmine
End
Extra Chap [1]
Extra Chap [2]

Come For the Three Twins

982 104 2
By nabillahcy

Sudah seminggu sejak kelahiran putra kembar SiZhui, sekarang Cloud Recesses sedang ramai-ramainya tentang berita kelahiran calon penerus mereka. Dengar-dengar, usut demi usut, kelak Lan WangJi sendiri yang akan mendidik cucu-cucunya itu. Tak heran, banyak yang beranggapan jika mereka akan menjadi Kultivator yang sangat berbakat nantinya.

Jin Ling dan ZiZhen telah menemui ketiga bayi kembar itu di kediaman sahabatnya. Sudah enam hari mereka menginap, dan itu sangat membantu SiZhui dan juga JingYi. Bahkan Pemimpin Sekte Yunmeng Jiang sampai repot-repot datang ke Cloud Recesses untuk melihat cucu-cucunya itu, ia sangat senang saat melihat wajah damai ketiga bayi mungil itu. Sifat tsundare nya membuat siapapun kesal, jika rindu katakan saja. Jangan malah melampiaskanya ke hal yang lain. Itu yang sering Jin Ling katakan.

“Bagaimana jika anda menemui ZeWu-Jun, ia mencarimu dari tadi.” Kata Jin Ling seraya memakaikan popok si bungsu. Bisa dilihat sekarang, telinga Jiang Cheng memerah, “Ingin ku patahkan kakimu? Hah!” Wajah menakutkan kini ia tunjukan kepada keponakannya itu.

Jin Ling tahu, jika pamanya tidak akan pernah melukainya. “Patahkanlah, cepat!” Jin Ling menatap sinis sebelum ia mengendong si bungsu, Lan YueLiang. Jiang Cheng memutar bola matanya dengan malas.

Jiang Cheng membalikkan tubuhnya, dan betapa terkejutnya saat ia melihat Wei WuXian di depanya. Jiang Cheng bahkan sampai menabrak saudara gilanya itu. “Yo, Jiang Cheng!” Serunya seraya mengangkat sebelah tangannya.

Jiang Cheng terlalu malas untuk meladeni saudaranya yang satu ini. Jadi ia mengabaikannya. Wei WuXian yang merasa terabaikan lantas meninggikan suaranya saat memangil Jiang Cheng untuk kesekian kalinya.

Tanpa ragu, Jiang Cheng mengeluarkan Zidian-nya. “Maaf, surga sepertinya tidak akan sudi jika menerimamu. Bagaimana jika ke neraka?” Jiang Cheng memililihkan beberapa pilihan, itu membuat Wei WuXian tertantang untuk berkelahi dengan saudaranya itu.

“Saudaraku Jiang Cheng, aku menemukan tempat yang bagus untuk kita berkelahi. Ayo ke halaman belakang! Disana banyak halaman kosong seperti tanah lapang!”

Dalam sekejap mata, kedua paman Jin Ling langsung melesat jauh dari pandangan mata. Jin Ling tidak habis pikir, apa mereka akan benar-benar berkelahi? Itu yang ada dipikirannya sekarang. Jin Ling tersadar dari lamunan tidak bermanfaatnya itu. Ia melirik JingYi yang ingin bangun dari posisi duduknya. Dengan segera ia membantu sahabatnya itu.

Tidak seperti yang mereka kira, ternyata putra-putra SiZhui tidaklah rewel seperti bayi pada umumnya. Malahan mereka begitu tenang dan tidak menyusahkan kedua orang tuanya ketika malam datang.

Saking senangnya dengan ponakan-ponakan lucunya itu, Jin Ling tidak mau kembali ke Lanling. Begitupun dengan ZiZhen, ia sudah mendapatkan berbelas-belas pesan dari ayahnya, namun ia tak membalasnya. Dia menetap di Cloud Recesses untuk sementara. Apa lagi ada Jin Ling di dekatnya, pasti ia semakin betah berlama-lama disini.

SiZhui menimang-nimang putra keduanya sedangkan JingYi menggendong putra pertamanya. “A-Yi jika kau masih lemas, jangan memaksakan dirimu.” Kata SiZhui, ia menyuruh JingYi untuk kembali duduk.

JingYi mengeleng pelan. “Kau pikir aku ini lemah.” JingYi meninju pelan lengan SiZhui. Jin Ling yang melihat itu merasa malas. ZiZhen melirik tunangannya itu. “Ingin buat satu?”

Celosan kata yang keluar begitu saja itu membuat JingYi, SiZhui dan juga Jin Ling melirik sumber suara itu. Hampir saja Jin Ling menjatuhkan si bungsu Lan YueLiang saking terkejutnya.

“Buat apa?”

Baru saja ZiZhen ingin mengeluarkan suaranya, namun kepala bagian belakangnya sudah dipukul oleh SiZhui. “Hm, enak ya berucap seperti itu?” Itu bukan sebuah pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan.

“Pastikan hubungan kalian pantas untuk memiliki hal yang sangat berharga itu, jangan berbuat hal yang tidak senonoh!” Timpal JingYi, dengan senang hati ia memukul kepala ZiZhen di tempat yang sama saat SiZhui memukul kepala sahabatnya itu.

“Ayo menikah. Sekarang!”

Bug!

ZiZhen mendapatkan dua pukulan sekaligus dari pasangan yang baru saja memiliki keturunan itu. “Melihat Pemimpin Jiang saja kau takut, bagaimana meminta izin untuk menikahi keponakannya?” Tanya JingYi sewot, bukanya menyemangati, ia malah berkata demikian.

SiZhui sendiri tak habis pikir dengan apa yang dikatakan ZiZhen. “Jangan memainkan ikatan suci seperti itu, jika benar-benar tidak serius dan hanya menginginkan enaknya saja, sepertinya jangan dilaksanakan.” Timpal SiZhui, ia sedikit menekankan kata enaknya saja yang ditujukan untuk sahabatnya itu.

“Baiklah, aku akan mencari Pemimpin Jiang sekarang!”

“Heh?” JingYi terkejut, saat ZiZhen melewatinya begitu saja. “Apa dia benar-benar serius?” SiZhui bertanya kepada Jin Ling yang masih mengendong putra bungsunya. Wajahnya sudah semerah tomat sekarang. “Jin Ling!”

Mendapat teguran singkat dari SiZhui, ia memberanikan dirinya untuk menatap kedua sahabatnya itu. “A-ah, sebenarnya ZiZhen menjanjikan pernikahan kami sejak beberapa hari yang lalu. Ia ingin secepatnya menikahi ku dan membantu tugas-tugas di Lanling.” Kata Jin Ling dengan rona merah disekitar wajahnya. 

JingYi mengangga, ia terkejut. Sangat, sangat dan sangat terkejut. “Ah, seharusnya aku tak berkata seperti itu terhadap ZiZhen.” Sesal JingYi, sementara itu SiZhui mengelengkan kepalanya. “Apa perkataanku begitu kasar menurutmu?” Tanya SiZhui kepada Jin Ling, selaku tunangan sahabatnya itu.

Jin Ling menggeleng pelan. “Wajar saja kau berkata seperti itu, kau belum tahu kebenaranya.” 

“Ah, begitu-”

Ucapan SiZhui terhenti saat Lan YeWu mulai menangis sembari mengecap-ngecap bibir mungilnya, nampaknya ia haus. Langsung saja SiZhui memberikan si kecilnya kepada JingYi, kini SiZhui bertukar menggendong putra sulungnya. JingYi langsung membawa Lan YeWu menuju kamarnya. Dan sekarang, disini hanya tersisa SiZhui dan juga Jin Ling.

Suasana menjadi cangung sebelum SiZhui membuka suaranya. “Aku akan meminta maaf pada ZiZhen.” Kata SiZhui, Jin Ling tersenyum. “Sepertinya itu bukan hal yang buruk.”

SiZhui terkekeh sebelum duduk, di ikuti oleh Jin Ling yang duduk di sampingnya. “Kapan acara pernikahanya?” Tanya SiZhui.

Wajah Jin Ling kembali memerah. “Menunggu izin dari paman Jiang, paman Wei sudah memeberikan lampu hijau kemarin.” Jin Ling memeluk Lan YueLiang untuk menyembunyikan wajahnya, sekarang posisi Jin Ling bertelungkup, dan itu membuat SiZhui tertawa melihat tingkah manis sahabatnya yang satu ini.

Sebuah langkah kaki dengan irama yang sangat cepat langsung menghentikan tawa SiZhui. Diambang-ambang pintu terlihat Jiang Cheng dan Wei Wuxian di belakangnya, di ikuti oleh ZiZhen dibelakang mereka dengan napas yang masih terengah-engah karena mengejar dua pria itu. SiZhui dan juga Jin Ling langsung berdiri karena terkejut.

Jiang Cheng langsung mendekati Jin Ling dengan tatapan seramnya, sedangkan Wei WuXian dibelakang Jiang Cheng dan menariknya agar menjauh dari keponakan satu-satunya yang mereka miliki. “Pa-paman..”

“Kapan kau bertunangan denganya?”

“Eh, i-itu..”

“Kapan?” Suara Jiang Cheng menegas.

“Saat Jin Ling menginginkan cincin, lalu Zizhen memberikannya kemudian dia melamarnya.” Jelas JingYi yang secara tiba-tiba keluar dari kamarnya sendirian karena Lan YeWu sudah tertidur. Rasanya pemuda berdarah Lan itu tidak sadar diri, jika dialah penyebab kedua sahabatnya bertunangan. JingYi mengangkat Lan XinGuang dari gendongan SiZhui dan memindahkannya ke gendongannya. Setelah itu, SiZhui membantu ibunya untuk memisahkan Jiang Cheng dari Jin Ling.

SiZhui menggendong Lan YueLiang yang awalnya berada di gendongan Jin Ling. “Begini, Pemimpin Jiang, bisakah kita membicarakannya dengan baik-baik?” SiZhui tersenyum kikuk kepada pemimpin dari Sakte Yunmeng Jiang itu. Jiang Cheng menarik napasnya dengan sangat panjang sebelum ia menghembuskanya dengan kasar.

“Aku tidak marah kepada kalian, aku turut senang mendengarnya. Tapi setidaknya beritahu aku jika hubungan kalian sudah sejauh itu!” Jiang Cheng kembali mengguncang bahu Jin Ling. “Bocah sialan itu berani juga mengatakanya.” Jiang Cheng melihat ZiZhen yang bergidik ngeri menggunakan ujung matanya yang menyipit.

Wei WuXian akhirnya bernapas dengan lega, ia sudah takut jika ada perkelahian di kediaman putranya, pasti akan sangat mengganggu cucu-cucunya. Seharusnya adegan baku hantam terjadi di tanah lapang tadi, ah benar-benar tidak asik.

“Apapun pilihan A-Ling, aku akan tetap mendukungnya.” Timpal Wei WuXian, ia tak pernah ambil pusing tentang jalan percintaan yang telah mereka ambil, selagi berjalan dengan lancar dan bertahan lama, untuk apa menunggu lebih lama, lebih baik mengikatnya dengan pernikahan. Itu menurut pemikiran pribadi dari Wei WuXian.

Continue Reading

You'll Also Like

23K 1.4K 12
"lihat aku dray! kenapa kau tidak pernah melihatku?!" ❗warning❗ -bxb -homophobic skip -lapak drarry
24.5K 2.8K 20
[TAMAT] "Aku hanya ingin mendapat kasih sayang kalian," -Adiyana Pratama (Na Jaemin) • • • ©choe_
155K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
145K 12.5K 20
Harry berfikir jika Draco Malfoy adalah pria menyebalkan yang selalu berlindung dibalik nama keluarganya. Tapi semua itu berubah, setelah melihat sis...