๐๐ข๐ญ๐ญ๐ž๐ซ ๐’๐ฐ๐ž๐ž๐ญ | '๐——...

By JellybeanJ4m

66.2K 9.1K 1.4K

(๐—ฆ๐—น๐—ผ๐˜„ ๐˜‚๐—ฝ๐—ฑ๐—ฎ๐˜๐—ฒ) . Baca aja dulu siapa tau suka. Draco x Reader! . ๐‘พ๐’‚๐’“๐’๐’Š๐’๐’ˆ! โš ๏ธ ๐‘บ๐‘ป๐‘ถ๐‘น๐’€ ๐‘ซ๐‘ฐ... More

๐˜พ๐™–๐™จ๐™ฉ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฌ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฐ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฎ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฐ
๐Ÿ“ข
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฑ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿฒ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿณ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿด
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฏ๐Ÿต
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฌ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿญ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฎ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฏ
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฐ
๐Ÿ“ข
๐™Ž๐™ž๐™™๐™š ๐˜พ๐™๐™–๐™ฅ๐™ฉ๐™š๐™ง (16+)
๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿฐ๐Ÿฑ

๐—•๐—ฎ๐—ฏ ๐Ÿญ๐Ÿณ

1.1K 191 12
By JellybeanJ4m

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴

𝗬𝗲𝗮𝗿 𝘁𝘄𝗼

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃


"You Are aragog aren't you?" Tanya y/n.

"Yes. Hagrid tidak pernah mengirim manusia ke tempat kami." Ucap Aragog.

"Dia sedang dapat masalah, di sekolah. Ada yang diserang. Mereka menuduh Hagrid. Mereka menuduh dia telah membuka Chamber Of Secrets, seperti dulu." Jelas Harry, y/n dan ron mulai ketakutan, bagaimana tidak takut? Kini kawanan laba-laba besar bermunculan mendekati mereka.

"That's a lie! Hagrid tidak pernah membuka the Chamber of Secrets." Ujar Aragog.

"Kalau begitu, kau bukan monster yang dimaksud?" Tanya harry.

"No. Monster itu lahir disini, aku datang dari pulau yang jauh di dalam saku seorang kelana." Jelas Aragog, kini ron dan y/n sudah semakin takut, mereka menarik-narik ujung baju harry.

"Harry." Bisik Ron ketakutan.

"Shush! Jika kau bukan monster itu, lalu apa yang membunuh gadis 50 tahun yang lalu?" Tanya Harry.

"Kami tak membicarakannya. Ia adalah makhluk purba yang sangat kami takuti." Ucap Aragog.

"Tapi pernahkah kau melihatnya?" Tanya Harry.

"Aku tidak pernah melihat apapun kecuali kotak tempat Hagrid menyimpanku. Gadis itu ditemukan di toilet, waktu aku dituduh, Hagrid membawa ku kemari." Jelas Aragog, Sementara harry terlalu sibuk dengan penjelasan Aragog, ron dan y/n benar-benar sudah ketakutan. Mereka dikepung oleh...sekawanan...(tidak sekampung mungkin) Laba-laba.

"Harry..."Bisik ron.

"What?" Ron pun menunjuk para laba-laba besar yang mungkin jumlahnya mencapai 1.000 atau lebih. Menuruni pohon-pohon dengan jaring-jaring mereka.

"Well, Thankyou. We'll just...go."Ucap Harry. Ia kemudian semakin mempererat genggaman nya pada y/n. Tangan y/n sudah benar-benar basah karena keringat.

"Go? Tidak bisa. Anak-anak ku tak melukai Hagrid karena perintah ku. Tapi aku tidak bisa menolak mereka...daging segar yang masuk dengan sendirinya kedalam sarang kami. Good bye Friend of Hagrid." Ucap Aragog.

"Can We panick now?" Ujar ron.

"Imma panick now!" Ujar y/n, tiba-tiba saja seekor laba-laba yang lebih kecil dari Aragog mendarat tepat dibelakang mereka membuat mereka menoleh dengan panik. Harry pun memukul laba-laba itu dengan lentera ditangannya, mereka bertiga kemudian mengeluarkan tongkat sihir mereka.

"Pakai mantra apa?" Ujar Ron panik.

"Okay i don't if this would work! But...Confringo!" Teriak y/n berulang-ulang pada kawanan laba-laba itu, membuat laba-laba yang terkena mantra y/n terbakar dan meledak. Namun karena laba-laba itu jumlahnya seperti tak terhitung, y/n lama-lama kewalahan. Saat mereka sudah benar-benar terkepung, tiba-tiba muncul sebuah cahaya. Ternayta sebuah mobil dengan cepat melaju kearah mereka sambil menabrak laba-laba itu. Mobil itu berhenti tepat didepan mereka, lalu pintu mobil itu terbuka dengan sendirinya.

"Let's go!" Ujar harry lalu menarik lengan y/n. Mereka pun bergegas memasuki mobil itu.

"Arania Exumai!" Ujar Harry saat seekor laba-laba menghampiri nya dan y/n yang hendak masuk kedalam mobil. Setelah masuk kedalam mobil, para laba-laba itu mendekat. Seekor berada diatas mobil, seekor di sisi kanan dan kiri, lalu seekor tepat didepan mereka.

"Go!" Ujar y/n. Mobil itu berjalan mundur, melewati akar besar yang membentuk gua yang tadi mereka lewati, membuat laba-laba yang menempel terjatuh. Mobil itu terus berjalan mundur hingga menabrak sesuatu dan membuat mobil itu sedikit melayang.

"Untung kita lolos." Ujar Ron, namun tiba-tiba seekor laba-laba muncul tepat disebelah ron, dan berusaha menarik kepala ron.

"Arania Exumai!" Ujar Harry, membuat laba-laba itu terpental keluar

"Thanks for that!" Ujar Ron dengan nafas tersengal-sengal.

"Your welcome." Ucap harry.

"Um guys...they're coming for us." Ucap y/n dengan suara bergetar, mereka pun menoleh. Para laba-laba itu...dengan jumlah yang bahkan lebih banyak dari tadi menghampiri mereka.

"Ayo keluar dari sini!" Ujar ron.

"Now!" Ujar Harry dan y/n bersamaan, ron kemudian bergegas mengemudi. Ron terus memundurkan mobilnya dengan cepat.

"Come on! Faster!" Ujar Harry. Setelah agak jauh dari para laba-laba itu harry berteriak.

"Come on go!" Ujar Harry, ron pun dengan cepat kembali mengemudi kan mobil. Y/n menoleh kebelakang, melihat laba-laba yang mengejar Mereka yang jumlahnya bahkan tak terhitung.

"Shit." Umpat y/n.

"Terbang ron!" Ujar harry.

"Gir nya macet!" Ujar ron yang sedang mencoba menerbang kan mobil itu.

"Ayo! Terbang!" Ujar harry. Kini para laba-laba itu mengepung mereka.

"Shit!" Umpat y/n.

"I'm trying harry!" Ujar Ron panik. Mereka menerobos kawanan laba-laba itu, kemudian mereka berhasil menerbang kan mobil itu. Setelah itu, mereka keluar dari hutan terlarang dengan mobil terbang, dan yup dengan pendaratan yang tidak mulus. Setelah itu mereka bergegas keluar dari mobil yang sudah karatan itu.

"Follow the spiders!" Ujar ron dan y/n bersamaan.

"Nanti kalau Hagrid keluar dari Azkaban, i'll kill him!" Ujar ron. Mobil karatan itu kemudian dengan sendirinya menyalakan mesin, menutup pintu lalu berjalan memasuki hutan terlarang, meninggalkan mereka bertiga yang mengerutkan dahi mereka sambil melihat kepergian mobil itu.

" Untuk apa sih menyuruh kita kesana? Apa yang kita dapat?"Ujar Ron.

"Satu hal..."Ujar harry.

"Hagrid tidak pernah membuka The Chamber Of Secrets. He was innocent. I knew it!" Ujar y/n. Mereka bertiga pun saling tatap.

"Kami akan mengantar mu ke asrama mu terlebih dahulu y/n. Ayo." Ujar harry lalu menggenggam lengan y/n.

"Harry, you know what? Kau terlalu sering menggenggam lengan y/n. Apakah ada sesuatu diantara kalian?" Ujar ron. Harry dengan cepat melepas genggaman itu.

"Were Friends...remember?" Ucap y/n dengan santai, harry tersenyum miris.

"Yeah...Friends...Just...Friends." Ucap harry, kemudian mereka mengambil jubah gaib mereka dirumah Hagrid lalu bergegas kembali ke asrama, namun harry dan ron mengantar y/n terlebih dahulu ke asramanya.

*****

Y/n tengah berjalan di lorong, dengan buku-buku ditangannya sambil mengobrol dengan Adrian, Terence, dan Luce.

"Kau tidak apa-apa?" Ujar Adrian menyentuh dahi y/n.

"Ada yang luka?" Ujar Luce menggenggam lengan y/n.

"Tidak ada yang sakit kan?" Ujar Terence sambil sedikit menggoyang kan kepala y/n dengan kedua tangannya.

"Hey! I'm totally Fine! Don't worry. Don't tell anyone about this!" Ujar y/n.

"We Won't, you can trust us." Ujar Terence sambil mengacung kan kedua jempol nya.

"So, Hagrid was innocent?"Tanya Adrian, y/n mengangguk.

"Well, aku kasihan padanya. I mean, dia tidak mungkin penerus slytherin kan? Maksudku...lihat saja gayanya." Ujar Luce.

"Luce! Seriously? Bisa-bisa nya kau membahas penampilan nya?!" Ujar y/n. Y/n dan luce saling tatap.

"Okay sorry..."Ujar Luce sambil menundukkan kepalanya. Y/n hanya menghela nafas, kini mereka melewati hospital wings, dan pas sekali mereka berpapasan dengan harry dan ron. Ah mereka pasti akan menjenguk hermione.

"Hey harry, hey Ron! Menjenguk hermione? Aku juga ikut!" Sapa y/n.

"Of course!" Ujar harry tersenyum sambil menatap y/n. Ron menoleh pada harry dan menaikkan satu alisnya.

"Tatap nya biasa saja harry." Bisik Ron.

"Shut up Ron." Bisik harry.

"See You later boys! Aku akan menjenguk hermione dulu! Kalian duluan saja! Bye!" Ujar y/n sambil melambai kan tangannya pada Adrian, Terence, dan Luce kemudian ia masuk kedalam hospital wings bersama harry dan ron. Kini mereka tengah duduk mengelilingi hermione yang beku diatas ranjang.

"Andai ada kau hermione, We need you." Ucap y/n menundukkan kepalanya. Ron kemudian mengusap punggung y/n. Y/n kemudian mengusap-usap lengan hermione, lalu ia tidak sengaja menemukan sebuah kertas yang diremukkan ditangan hermione, y/n mengambilnya lalu membuka kertas itu.

"Apa itu?" Tanya Ron. Y/n sedikit terkejut membacanya.

"Harry, ron... Ini sebabnya hermione ada di perpustakaan saat ia diserang!" Ujar y/n memberi kertas itu pada harry.

"Come on!" Ujar harry, mereka pun mengikuti harry.

" 'Dari semua hewan buas di tanah kita, basilisk paling berbahaya bisa hidup ratusan tahun, yang melihat matanya akan langsung menemui ajal, laba-laba takut padanya'." Ucap harry sambil membaca kertas itu.

"This is it! Monster yang ada di The Chamber Of Secrets adalah Basilisk. Suara dia yang selama ini aku dan harry dengar. It's a snake!" Ujar y/n.

"Namun jika kita bisa mati ketika melihat matanya, kenapa tidak ada yang mati?" Tanya ron. Mereka bertiga menatap pantulan cermin di jendela yang ada di lorong.

"Karena tidak ada yang benar-benar melihat matanya. Tidak secara langsung." Ucap Harry. Mereka pun melanjutkan jalan mereka melewati lorong demi lorong.

"Collin lihat melalui kamera, Justin...justin pasti melalui si hantu Headless Nick. Hantu Nick lihat langsung, namun karena dia hantu, dia tidak bisa mati lagi. Dan hermione...melalui cermin. Dia pasti memakai cermin untuk jaga-jaga kalau-kalau ular itu datang. " Jelas y/n.

"And Mrs.Norris? Kucing itu kan tidak memakai kamera atau cermin, y/n."Tanya Ron.

"Water. There was Water on the floor that night. Dia hanya melihat bayangan Basilisk." Ujar Harry. Harry kembali membaca kertas itu lalu mendekat pada lentera dekat mereka.

"Laba-laba takut padanya, semuanya cocok!" Ujar Harry.

"Tapi bagaimana Basilisk bisa masuk kesini? Ular besar, kotor. Pasti kelihatan!" Ujar Ron.

"Hermione sudah tahu." Ujar y/n menunjukkan tulisan hermione di kertas itu. Bertuliskan 'Pipes'.

"Pipa? Ular itu masuk lewat saluran air." Ujar Ron.

"Ingat kata Aragog?" Ujar Harry.

"Gadis yang mati 50 tahun yang lalu? Dia mati di toilet. Bagaimana jika dia masih ada disitu?" Ujar y/n.

"Moaning Myrtle." Ujar Harry dan ron bersamaan. Y/n pun mengangguk. Tiba-tiba terdengar suara microfon Mcgonagall.

"Semua siswa segera kembali ke asramanya! Semua guru segera ke lantai dua! Immediately!"Mereka saling tatap mereka bergegad menghampiri para guru di lantai dua dan berencana untuk menguping.

"As you can See. Keturunan slytherin meninggalkan pesan lagi. Yang kita takutkan benar-benar terjadi. Seorang siswa dibawa monster itu kedalam The Chamber. Para siswa harus dipulangkan. I'm affraid this is the end of Hogwarts." Ujar Mcgonagall. Tiba-tiba Gilderoy Lockhart muncul.

"Maaf ketiduran. Ada apa?" Tanya Gilderoy.

"Ada siswa yang dibawa oleh monster. Ini kesempatan mu." Ucap snape datar.

"Kesempatan saya?" Tanya Gilderoy.

"Kau sendiri bilang semalam, kau tahu dimana pintu masuk The Chamber Of Secrets." Ucap Snape. Gilderoy terlihat terdiam.

"Kalau begitu, kami serahkan pada anda untuk menghadapi monster ini, Gilderoy. Keahlian anda kan sudah melegenda." Ucap Mcgonagall.

"Baiklah. Saya akan ke kantor dulu untuk...bersiap-siap." Ucap Gilderoy tersenyum, lalu ia bergegas meninggalkan lorong.

"Cih, dia pasti hendak kabur!" Bisik y/n.

"Siapa yang dibawa monster itu Minerva?" Tanya Madam Pomfrey. Kini y/n harry maupun ron memasang kuping mereka baik-baik untuk mengetahui siapa yang dibawa oleh monster itu.

"Ginny Weasley." Ucap Mcgonagall, sontak membuat ketiga anak itu memelotot kan mata. Y/n beralih menatap dinding dengan darah Bertuliskan 'Her Skeleton will lie in the Chamber forever.'

"Ginny." Gumam ron dengan nada gemetar.

"Ayo kita hampiri Lockhart terlebih dahulu!" Ujar Y/n. Kemudian mereka pun bergegas menuju ruangan Gilderoy.

"Lockhart mungkin tidak berguna, tapi dia akan masuk ke dalam the Chamber! Kita ceritakan yang kita tahu!" Ujar harry saat memasuki kelas D.A.D.A. Mereka pun bergegas memasuki ruangan Lockhart.

"Profesor! Kami mempunyai informasi untuk anda!" Ujar harry, mereka mengernyitkan dahi mereka ketika melihat barang-barang Gilderoy yang sudah berada di dalam koper.

"Are going somewhere?" Ujar Y/n.

"U-uh... Well...yes...um Urgent call. Uh gotta go!" Ujar Gilderoy.

"What about my sister?!" Ujar ron.

"W-well um, tentang itu, saya juga sangat sedih." Ujar Gilderoy sibuk membereskan barang-barang nya.

"Anda adalah guru 'Pertahanan Melawan ilmu Hitam'. You can't go now!" Ujar y/n emosi.

"Waktu saya terima tugas ini, tak ada disebutkan..." Ucap Gilderoy hendak memasukkan barangnya kedalam koper lagi namun di hadang oleh harry.

"You're running away?! Setelah semua yang anda tuliskan dibuku?!" Ujar harry.

"Buku bisa menyesatkan!" Ujar Gilderoy.

"You Wrote them!" Ujar Harry.

"Nak gunakan akal sehatmu! Buku ku tidak laku jika orang tahu itu bukan pengalaman ku sendiri!" Ujar Gilderoy.

"Wait...so it's all fake?!" Ujar y/n.

"Anda penipu! Anda menulis pengalaman orang lain!" Ujar Harry.

"Jadi anda punya keahlian tidak?!" Ujar Ron.

"Ya, aku punya mentra pengambil ingatan. Kalau tidak, mana bisa aku dapat cerita para penyihir itu dan aku takkan bisa jual buku. Nah, aku akan melakukan hal yang sama pada kalian." Ujar Gilderoy hendak menodong kan tongkat sihir, namun mereka bertiga sudah lebih dulu melakukannya.

"Don't. Even. Think. About it." Ujar y/n, lalu mengisyaratkan Gilderoy untuk menurunkan tongkat sihirnya. Gilderoy pun menjatuhkan tongkatnya. Y/n mendekat pada Gilderoy.

"Show us the Way." Ucap y/n dengan tatapan super dingin yang membuat Gilderoy merinding sendiri. Mereka pun bergegas menuju toilet tak terpakai. Ron dan harry yang memegang lengan Gilderoy disisi kanan dan kiri, sedangkan y/n didepan mereka. Saat sampai di toilet tak terpakai, terlihat Moaning Myrtle yang sedang mengerang dengan nya yang khas seperti anak kecil. Ya mungkin gabut.

"Ah siapa itu? Oh...hallo harry." sapa Moaning Myrtle senyum-senyum tak jelas.

"Myrtle? Kau tidak menyapa ku juga?" Ujar y/n sok sedih.

"Hey y/n." Sapa Moaning Myrtle dengan nada malas.

"Apa yang kalian inginkan?" Tanya Moaning Myrtle.

"Aku ingin tanya, bagaimana kau mati." Ujar Harry.

"Oh...itu sangat menyedihkan. Terjadinya persis disini." Ucap Moaning Myrtle menunjuk salah satu bilik toilet dari atas.

"Aku sedang bersembunyi karena Oliver Hornby mengejek kacamata ku. I was crying, then i heard somebody coming." Ucap Myrtle.

"Siapa dia Myrtle?" Tanya y/n.

"I don't know. Aku sedang marah! Tapi mereka bicara dengan bahasa yang aneh. Dan aku sadar dia laki-laki. Jadi aku buka pintu untuk mengusirnya dan....aku mati." Ujar Moaning Myrtle sambil terbang mendekati mereka yang berdiri tepat di sebelah westafel.

"Begitu saja? Bagaimana bisa?" Tanya Harry.

"Aku hanya ingat melihat sepasang mata kuning, besar sekali...dekat dengan westafel itu." Ucap Myrtle sambil menunjuk westafel disebelah mereka dengan dagunya. Lalu ia kembali terbang sambil bergumam-gumam. Y/n dan ron yang masih menodong kan tongkat sihir mereka, jaga-jaga jika Gilderoy akan berbuat sesuatu. Sementara harry mendekat pada westafel. Ia mulai meraba-raba dinding westafel untuk mencari jalan masuk. Ia kemudian memutar keran lalu tak sengaja melihat ukiran bergambar ular disana.

"Ini dia, guys. Ini pintu masuk The Chamber of Secrets." Ujar Harry.

"Harry...y/n...say something. Pakai bahasa ular." Ujar ron.

"Harry saja." Ujar y/n. Harry hanya mengangguk, ia kemudian mulai berbicara bahasa ular. Tak lama, bagian atas westafel terbuka diikuti westafel-westafel yang sejajar melingkar mulai terbuka. Terdapat lubang yang sepertinya lumayan dalam. Gilderoy terlihat menghela nafas.

"Bagus harry. Bagus...kalau begitu aku... Aku tidak diperlukan lagi kan?!" Ujar Gilderoy hendak kabur namun y/n yang sudah geram dengan Gilderoy langsung menarik kerah bagian belakang Gilderoy.

"We need you. To go first." Ucap y/n menatap Gilderoy dengan tatapan mautnya lalu mendorong Gilderoy ke lubang itu, Gilderoy cepat-cepat berpegangan pada sisi sisi westafel. Kemudian y/n ron dan harry menodong kan tongkat sihir mereka pada Gilderoy.

"You First." Ujar Harry.

"Anak-anak, apa bagusnya? Lebih baik anda daripada kami." Ucap Ron.

"eum...tapi... Jelas, ya." Gilderoy berbalik menatap lubang dibelakang nya.

"Yakin kalian tidak mau mencoba duluan?" Ujar Gilderoy sedikit menoleh. Ron dengan cepat mendorong Gilderoy kedalam lubang. Mereka menatap kedalam lubang itu.

"Kotor sekali dibawah sini." Ujar Gilderoy dari bawah sana.

"Baiklah ayo..." Ujar harry.

"Oh harry, kalau kau mati dibawah sana, aku mau berbagi denganmu." Ujar Myrtle.

"Uh...thanks Myrtle." Ucap harry. Mereka pun kembali menatap lubang itu.

"Y/n. Kau yakin akan ikut? Aku tidak mau kau kenapa-napa nanti." Ujar Harry.

"Aku yakin. Kenapa? Takut disalahkan atas kematian ku?" Tanya y/n santai, kini harry menatap nya lekat lalu menggenggam lengan y/n.

"Aku hanya tak ingin kehilangan seseorang yang berharga." Ucap Harry.

TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

505K 7.7K 83
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
136K 5.6K 100
a sister who's actions are untamed, and a brother who's feelings are untamed. With complete different personalities, yet an awesome bond, the sibling...
89.5K 805 13
I accidentally summoned a tentacle monster in the middle of the night. He wants to show me why eight arms are better than two. I said yes, and now I...
174K 3.6K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...