Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong)...

By Key_Rand

3.3M 266K 114K

Taeyong dengan segala tingkah kenakalannya hanya untuk mendapatkan Guru tampan dan dingin yang ia sangat suka... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41 (END)
Epilog
Bonus Chap

Part 20

67.7K 5.6K 2.3K
By Key_Rand

Taeyong membuka matanya perlahan, menoleh ke samping ia tidak menemukan Jaehyun di sampingnya. Mengedipkan mata perlahan Taeyong pun bangun dari tidurnya, tadi setelah makan siang dan minum obat Jaehyun menemaninya menonton televisi dan beristirahat agar tubuhnya kembali sehat namun lelaki tampan itu tidak tau kemana sekarang.


Memiringkan kepalanya Taeyong melihat jam dinding yang kini menunjukkan pukul setengah delapan malam, ah ia sudah tertidur lama ternyata. Dengan perlahan Taeyong menuruni kasur lalu berjalan keluar dari kamar Jaehyun untuk mencari kekasihnya.


Berjalan menuju ruang tamu Taeyong tidak menemukan Jaehyun disana, akhirnya ia berjalan menuju dapur dan melihat Jaehyun yang kini sedang berkutat dengan peralatan memasak. 


"Hyungie~"


Jaehyun menoleh dan terkejut melihat kekasihnya. "Babe kenapa keluar hm? Kan kau bisa menungguku." Serunya, ia hanya tidak mau kekasihnya yang masih sakit kelelahan.



Taeyong memanyunkan bibirnya lalu berjalan mendekati Jaehyun, langsung saja ia memeluk Jaehyun dari belakang. "Hyung aku bosan, aku mencari Hyung namun tidak ada." Rengeknya.



Jaehyun memeluk tangan Taeyong yang berada di perutnya. "Maaf ya sayang, aku sedang membuat makan malam untukmu." 



Taeyong mengusak wajahnya di punggung Jaehyun. "Aku mau menemani Hyung." Ujarnya.


"Kau bisa duduk di meja makan sayang, sebentar lagi aku selesai." Balas Jaehyun namun Taeyong menggeleng.



"Aku ingin memeluk Hyung~" 


Menghela napas akhirnya Jaehyun membiarkan Taeyong memeluknya, ia kembali fokus pada masakannya. Taeyong mengintip dari bahu Jaehyun, melihat makanan apa yang akan di buat kekasihnya. "Hyung memasak bulgogi?"



Jaehyun mengangguk. "Aku tau kau akan bosan jika makan bubur atau sup lagi kan? Tenang saja aku sudah pastikan daging ini lembuut." Serunya pelan.



Taeyong tersenyum. "Terimakasih Hyung."



Setelah sepuluh menit akhirnya masakan Jaehyun selesai, ia meminta Taeyong untuk melepas pelukannya sebentar agar ia bisa menyiapkan makanannya. Taeyong menurut, ia berjalan ke arah meja makan terlebih dahulu atas perintah Jaehyun.



Meletakkan makanan yang sudah ia masak dengan nasi di meja makan Jaehyun pun duduk di samping kekasihnya. "Kau bisa makan sendiri? Atau mau aku suapi hm?" Tanya Jaehyun.



"Suapi Hyung."




Terkekeh pelan Jaehyun pun mengangguk lalu mengambil nasi yang sudah ia siapkan tadi, namun tiba-tiba saja Taeyong duduk di atas pahanya membuat alis Jaehyun tertekuk bingung. "Ada apa babe?"


Si mungil menggelengkan kepalanya. "Tidak ada, aku hanya ingin di pangku oleh Hyung." Jawabnya.



Jaehyun membiarkan saja kekasihnya yang kini memainkan kausnya. "Kenapa manja sekali hm?" Tanyanya becanda.



Taeyong membuka mulutnya ketika Jaehyun menyodorkan sendok dengan nasi dan lauknya ke arah mulutnya. "Memangnya tidak boleh manja dengan kekasih sendiri?" Jawabnya pelan dengan mulut yang di penuhi makanan.



Lelaki Jung itu menggeleng lalu menatap Taeyong dengan jahil. "Ah apakah kau hamil ya makanya manja seperti ini," kekeh Jaehyun. "apakah kita perlu memeriksanya agar lebih jelas?" Lanjutnya.



Taeyong memukul bahu Jaehyun pelan. "Hyung ish tidak, siapa yang hamil?" Gerutunya.



"Tentu saja kau babe, kan tidak mungkin aku." Balas Jaehyun lagi membuat Taeyong kembali mengerucukan bibirnya.



"Hyung~~"



Jaehyun kembali memberikan suapan pada kekasihnya. "Tidak sayang aku hanya becanda, habiskan makananmu setelah itu minum obat ya." 



Taeyong membuka kembali mulutnya, menerima suapan dari Jaehyun dan mengangguk.


~~



Jaehyun berjalan di koridor sekolah, ya tadi pagi ia pamit pada Taeyong untuk mengajar sementara Jaehyun belum membolehkan Taeyong untuk sekolah meskipun sudah tidak panas namun tetap saja lelaki cantik itu harus istirahat yang cukup, mungkin besok Taeyong baru bisa kembali ke sekolah.



Ia baru saja selesai mengar dan berniat untuk pulang karena sudah tidak ada lagi jadwal mengajar untuknya, dari pada bosan berdiam diri di sekolah lebih baik ia menemani Taeyong di apartemennya.



Berbelok untuk menuju ruangannya Jaehyun melihat Naeun yang kini berjalan mendekat ke arahnya. Jaehyun tau apa yang akan terjadi setelahnya, pasti wanita mungil itu akan mencoba mengajak Jaehyun pergi atau pulang bersama.


"Jaehyun-ah." Panggilnya.



Jaehyun hanya menatapnya dengan senyum kecil, "Ya ada apa?" 



Tersenyum manis Naeun pun kembali berkata. "Kau sudah tidak ada kelaskan? Ayo kita pergi bersama Jaehyun." Ajaknya.


Lihat? Sudah Jaehyun kira akan terjadi seperti ini, namun Jaehyun tidak akan bisa seenaknya pergi dengan Naeun apalagi dengan keadaan Taeyong yang saat ini masih sakit dan berada di apartemennya sendirian. 


"Heum sepertinya aku tidak bisa Naeun, ada hal penting yang harus aku kerjakan." Tolak Jaehyun lembut.


"Begitu ya? Padahal akan sangat menyenangkan jika kita bisa pergi bersama hari ini." Lirihnya.



Menghela napas pelan akhirnya Jaehyun menyahut. "Maafkan aku, akhir-akhir ini aku sedikit sibuk dan ada kepentingan yang tidak bisa kau tinggalkan begitu saja." 


Naeun akhirnya mengangguk. "Baiklah, mungkin lain kali kita bisa pergi bersama lagi Jaehyun." Serunya.



"Ya mungkin." Sahut Jaehyun tidak yakin.



"Kau masih memiliki janji untuk berkunjung ke restoran baru ayahku." Ingat Naeun.



Jaehyun mengangguk. "Ya aku ingat, jika aku ada waktu luang aku akan kesana."


Naeun mengangguk. "Baiklah aku pergi dulu Jaehyun, sampai jumpa." Setelah mengatakan itu Naeun berjalan menjauh dari hadapan Jaehyun.



Jaehyun hanya berdehem lalu melanjutkan jalannya ke arah ruangannya, ia ingin cepat-cepat sampai ke rumah, ingin memeluk dan mencium kekasih cantiknya.



Sampai di ruangannya Jaehyun merapikan barang-barangnya dan mejanya agar tidak terlau berantakan. Ketukan di pintu membuat Jaehyun menoleh, ia melihat temannya, Seok Jin masuk ke ruangannya dengan membawa beberapa berkas.


"Jaehyun." Panggilnya.


"Ya ada apa?



Seokjin meletakkan beberapa berkas di meja Jaehyun. "Itu hasil rapat kemarin, kau harus menandatanganinya." Ucapnya.



Jaehyun mengambil berkas tersebut lalu membacanya sebentar sebelum menandatanganinya. "Oke sudah, lalu apa lagi?" Tanya Jaehyun.



Seokjin menggeleng. "Tidak ada, namun tadi aku melihatmu berbicara dengan Naeun di koridor dan tak lama aku melihat Naeun ke ruang guru dengan wajah yang sepertinya sangat murung." 



Jaehyun mengedikan bahunya. "Tadi ia mengajakku pergi namun aku tidak bisa karena ada hal penting yang tidak bisa aku tinggalkan." Jawab Jaehyun.



Seokjin mengangguk paham. "Tumben sekali, biasanya kalian selalu pergi bersama namun sepertinya belakangan ini sudah jarang." 



"Memang, susananya sudah berbeda saat ini aku tidak bisa seenaknya pergi dengan orang lain." Seru Jaehyun dengan tangan yang masih merapikan barangnya.




"Oh apakah kau sudah memiliki kekasih?" Tanya Seokjin menggoda Jaehyun. 



Jaehyun mengangguk. "Iya, jika kau mau pergi dengan Naeun silahkan." Balas Jaehyun santai.



Seokjin menatap nyalang ke arah Jaehyun sebelum berucap. "Kau mau suamiku mengamuk huh?" 



Jaehyun tertawa pelan. "Ah iya aku lupa jika suamimu itu sangat posesif." Kekehnya.



Seokjin memutar bola mata malas sebelum berterimakasih pada Jaehyun lalu berjalan keluar dari ruangan lelaki bermarga Jung itu.



Setelah merapikan barang-barangnya Jaehyun pun berjalan keluar dari ruangannya dan menuju parkiran, ah belum ada setengah hari saja ia sudah sangat merindukan Taeyong-nya.



~~



Taeyong berdiri dari atas kasur lalu berjalan menuju lemari Jaehyun, ia sangat bosan dari tadi hanya menonton televisi saja lebih baik ia mandi selagi tidak ada Jaehyun karena jika ada kekasihnya itu akan melarang Taeyong.


Lelaki bermarga Lee tersebut mencari pakaian yang bisa ia pakai, pada akhirnya ia memilih kaus putih Jaehyun yang sepertinya akan kebesaran jika ia pakai. Saat Taeyong mengambil kaus tersebut ada beberapa kertas jatuh dari bawah kaus tersebut.



Menunduk Taeyong mengambil kertas-kertas yang berjatuhan tersebut. Ada tiga foto dan dua kertas, Taeyong memperhatikan foto tersebut, satu wanita cantik dan lelaki yang wajahnya tidak terlalu terlihat. Ketiga foto itu orang yang sama namun di ambil di beberapa tempat yang berbeda. 



Taeyong melihat dua kertas lain yang ikut jatuh bersama foto tadi, ia mengerutkan alisnya ketika membaca isi kertas tersebut. "Bukti pemalsuan data perusahaan." Bisik Taeyong pelan. 



Karena takut itu semua barang yang penting untuk kekasihnya akhirnya Taeyong kembali meletakkan semua kertas dan foto tersebut di bawah pakaian Jaehyun. Meskipun sedikit penasaran siapa wanita dan lelaki yang berada id foto tersebut namun Taeyong tidak mau menanyakan hal itu pada Jaehyun.



Lebih baik sekarang ia mandi, dengan begitu Taeyong berjalan ke arah kamar mandi dan mencoba melupakan apa yang baru saja ia lihat.



~~



Jaehyun membuka pintu kamarnya. "Babe?" Ia tersenyum ketika melihat Taeyong yang sedang duduk bersandar di atas ranjang sedang menonton televisi.


"Hyung sudah pulang?" Tanya Taeyong tak percaya.


Jaehyun menutup pintu lalu mengangguk, ia berjalan mendekati Taeyong lalu duduk di samping kekasihnya. "Iya sayang, jadwal mengajarku sudah tidak ada jadi aku bisa pulang lebih cepat dan menemanimu disini." Jawabnya lalu ia memberi kecupan pada pipi Taeyong.


Tersenyum senang Taeyong pun memeluk Jaehyun. "Kau tau aku sangat bosan sejak tadi Hyung, aku hanya menonton televisi, memakan makanan ringan, minum susu dan bertukar pesan dengan Ten." Keluhnya.



Jaehyun menciumi kepala Taeyong dengan sayang. "Maaf ya kau kan memang harus istirahat sayang agar besok bisa kembali ke sekolah." Taeyong hanya mengangguk. "Kau habis mandi ya?" Tanya Jaehyun.



Taeyong melepas pelukan mereka lalu mengangguk. "Iya Hyung, jangan marah ya sama Yongie." Ia mengerucukan bibirnya, tangannya memainkan daasi Jaehyun.


Jaehyun terkekeh lalu menggeleng. "Tidak sayang aku tidak akan marah namun kenapa tidak menunggu nanti sore saja hm?" 



"Sudah tidak enak Hyung, badanku sedikit lengket." 



Jaehyun menangkup wajah Taeyong lalu menciumi wajah kekasihnya. "Ya sudah iya, aku ganti baju dulu ya sebentar."


"Cium ini dulu." Taeyong memanyunkan bibirnya.



Terkekeh pelan Jaehyun mencium bibir Taeyong lembut namun ketika Jaehyun akan melepaskannya Taeyong menahan belakang kepala Jaehyun dan menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka.



Jaehyun tau apa yang kekasihnya mau akhirnya ia memiringkan kepalanya lalu memejamkan matanya. Taeyong ikut memejamkan matanya dan membiarkan Jaehyun mengambil alih ciuman mereka.



Jaehyun menggigit kecil bibir bawah Taeyong sebelum memasukkan lidahnya, benda tak bertulang itu menyapa deretan gigi rapi Taeyong.



Tangan Jaehyun tak tinggal diam kini sebelah tangannya sudah masuk ke dalam kaus yang Taeyong kenakan dan sebelahnya lagi memeluk pinggul Taeyong.



"Hngg hmpphh." Taeyong mendesah kecil ketika Jaehyun mencubit putingnya.


Jaehyun melepaskan ciuman keduanya ketika di rasa mereka butuh pasokan udara. Ia menatap Taeyong yang kini tersenyum penuh ke arahnya. "Kau nakal babe." Bisik Jaehyun pelan.



Taeyong terkekeh lalu tangannya menepuk pelan selangkangan Jaehyun. "Sana Hyung ganti baju." Kekehnya.



Jaehyun menahan napas ketika tangan Taeyong menyapa penisnya yang masih terbungkus celana bahan.


"Apakah kucing nakal ini menginginkan sesuatu hm?"


"Tidak."



Jaehyun mencubit gemas hidung Taeyong. "Kau sepertinya ingin sekali aku hukum kitten."


"Ish tidak tidak, sana Hyung ganti baju." Taeyong mendorong pelan tubuh Jaehyun.


Jaehyun tertawa kecil. "Ya sudah aku berganti baju dulu ya."


Taeyong mengangguk lalu membiarkan Jaehyun beranjak dari kasur untuk berganti pakaian. Ah betapa beruntungnya Taeyong memiliki kekasih seperti Jung Jaehyun.




TBC


Gapapa bukan selca yang penting deketan, di rangkul dan ashdfagaydbvagah...


Apa kabar kalian guys? Hiks aku seneng gila 😭😭


Btw, hilal konflik sudah sedikit terlihat :(

Continue Reading

You'll Also Like

103K 11.1K 47
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
1.1M 101K 57
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
1.1M 68.1K 16
[Note : bahasa non-baku, slight harsh words, male-pregnant] by. jaeminister was created in 2018
120K 17.6K 27
start : 11/02/24 end : - plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.