"Makasih papah," ujar Junkyu,
Tangan Mingyu berhenti mengelap pipi Junkyu, lalu menatap kearah Jaehyuk yang sama sama menatap kearah dirinya, bahkan Haruto langsung terduduk dan memandang kaget kearah Junkyu,
Sedangkan sang pelaku kini masih sibuk dengan ice creamnya,
"Papah? Maksudnya apa?" Tanya Haruto sembari menarik kedua bahu Junkyu agar berhadapan dengan dirinya,
Haruto menggoyangkan badan Junkyu membuat Junkyu mengerang kesal, "ih! Diem dong ini lagi makan!" Serunya kesal,
"Jawab! Gue nanya tadi!" Balas Haruto,
Junkyu melepas tangan Haruto yang berada di kedua bahunya, "gue cuma mau panggil sir Gyu papah aja!"
"Gapapakan?" Tanya Junkyu pada Mingyu yang kini hanya terdiam,
Mingyu tersenyum, lalu mengangguk, "gapapa," balasnya,
"Tuh Sir Gyu nya aja gapapa, kenapa Lo yang riweuh?" Tanya Junkyu sembari menoyor pelan kening Haruto,
Haruto meringis, "jahat banget heran," balasnya,
Junkyu mendelik, "ya kalo Lo ga ganggu gak akan lah gue kaya gitu," timpal Junkyu,
"Lah? Itu Asahi kenapa pake penutup mata? Main petak umpet?" Tanya Jaehyuk heran ketika melihat Asahi naik dari ruangan bawah tanah bersama Wendy,
Membuat atensi Junkyu, Haruto dan Mingyu beralih pada objek yang Jaehyuk bicarakan,
"Bukan, ini Yoshi yang nutup. Takut mata dia berdosa liat hal gak senonoh," balas Wendy sembari melepas ikatan dasi Asahi,
Asahi langsung berlari kearah kamar mandi, dan terdengar suara muntahan, di susul Wendy yang mengambil air hangat yang di bawa oleh salah satu maid,
"Perasaan yang di perkosa Minju, kenapa yang hamil bang Asahi?" Bingung Haruto sembari menggaruk kepalanya,
Junkyu dan Jaehyuk sontak memukul kepala Haruto, "please, Lo kenapa bego Banget." Hina Jaehyuk pada Haruto,
Haruto merenggut, "lah terus kalo gak hamil apaan? Itu muntah muntah gitu tuh morning sickness!" Seru Haruto merasa benar,
"Ya Lo pikir dong Haruto bego yang tololnya gak ketulungan, Asahi cowok mana bisa hamil!" Balas Junkyu sembari melempar sampah cup ice cream pada wajah Haruto,
Asahi keluar dari kamar mandi di tuntun Wendy, lalu duduk di samping Haruto,
Haruto memegang perut Asahi membuat Asahi memandang si yang lebih muda bingung,
"Lo ngapain Malih?" Tanya Asahi,
Haruto memandang Asahi, "ini anak siapa? Kenapa gak minta tanggung jawab? Anak bang Yoshi? Atau bang Yoonbin? Atau bahkan bang Jaehyuk?" Tanya Haruto dengan suara di dramatis kan,
"Astaga, anak apa Haruto? Lo kenapa si?" Tanya balik Asahi sembari menjauhkan tangan Haruto dari perutnya,
Namun Haruto menahan, "bilang bang, biar Lo gue nikahin, masa nanti ini anak lahir tanpa bapa? Siapa bapak nya? Bang Jaehyuk? Ya—"
Plak!
"Cukup ya ngawurnya bangsat!" Seru Jaehyuk ketika sudah menampar pipi Haruto,
Plak!
Haruto balik menampar Jaehyuk, "Lo gak tau? Tadi bayinya nendang! Dia ada bang yatuhannn!" Seru Haruto ribut,
Asahi memandang bingung pada Wendy, sedangkan Wendy mengedikkan bahu tak tahu,
"Ini kalian ngomongin apa?" Tanya Asahi karena sedari tadi dia belum mengerti apa apa,
"Lo hamil bang, tadi muntah muntah!" Balas Haruto semangat,
"Jangan di denger Sa, orang goblok dia mah," balas Junkyu sembari menyodorkan cup ice cream pada Asahi,
Asahi menerima dengan senang hati, lalu ia buka dan makan di temani perdebatan antara Haruto dan Jaehyuk, sedangkan Wendy dan Mingyu hanya memperhatikan sesekali tertawa karena kelakuan Junkyu yang selalu memberi hinaan sarkas untuk Haruto sembari memukul pelan kepala belakang Haruto,
"Lo kenapa muntah muntah?" Tanya Jaehyuk akhirnya pada Asahi,
"Gak mungkin beneran hamil kan?" Lanjut Jaehyuk sembari memegang perut Asahi,
Asahi memukul tangan Jaehyuk, "gua jantan, bukan betina!" Balas Asahi,
"Gue muntah karena liat Minju telanjang— uwok! Ah goblok!" Umpatnya lalu menyimpan cup Ice cream di atas meja dan kembali lari kedalam kamar mandi,
"TUH KAN HAMIL!"
÷÷÷
Seluruh anggota beserta para orang tua sudah berada di ruang makan untuk makan malam,
Setelah perkara Asahi hamil atau tidak Chanyeol beserta Sehun dan Irene datang menyusul kemari, jadi sekarang mereka tengah makan malam bersama,
Lalu Sehun akhirnya memberitahu para anggota serta teman lamanya, jika Yoonbin adalah anak nya yang hilang dan dinyatakan mati 19 tahun lalu,
Wendy yang mendengar itu langsung memeluk Irene, dan mengucapkan selamat atas kembalinya anak sulung mereka,
Bella yang kini sedang dalam mode manja pada Haruto sedang duduk di pangkuan Haruto sembari memakan apel yang sudah Haruto potong potong,
"Bella mau punya adik tidak?" Bisik Haruto, Bella mengangguk semangat,
"Kak Asahi lagi hamil loh," ujar Haruto,
Bella menatap Haruto lalu beralih pada Asahi yang sedang memakan paha ayam didepannya,
"Kakak baik, apa kakak sedang hamil?" Tanya Bella dengan polosnya dengan suara besar,
Membuat sebagian orang yang tidak tau perkara tadi sore tersedak makanan mereka, termasuk Asahi sendiri,
Jaehyuk menjewer telinga Haruto, "Lo ajarin apa ini anak satu Gusti," ujar Jaehyuk gemas, pengen nampol :)
"Ih gue cuma memberikan informasi, kalo Bella bakal punya adek!" Seru Haruto sembari memukul tangan Jaehyuk yang menjewer telinganya,
Asahi menatap Bella setelah selesai dengan acara tersedak nya, "Bella jangan percaya ya, kak haru cuma bercanda, kakak mana bisa hamil. Mengerti?" Jelas Asahi lembut,
Bella mengerjapkan mata pelan, lalu mengangguk, "mengelti kakak," jawabnya,
"Lo gak beneran hamil kan?" Tanya Yoshinori,
"Soalnya waktu di ruang bawah Lo bilang Lo mual, anak siapa?" Lanjut Yoshinori dan mendapat pukulan keras pada punggungnya,
"YA LO PIKIR AJA SENDIRI! GOBLOK KOK DI KUKUT!" teriak Asahi tepat di telinga Yoshinori, membuat di si empu meringis dan di tertawakan oleh orang yang berada di ruangan makan ini,
"Dia memang bodoh, jangan aneh Asahi," balas Yuta sembari memakan kembali makannya,
Ketika yang lain sibuk tertawa Junkyu sedari tadi sibuk menatap Mingyu yang berada didepannya,
Mingyu yang merasa di perhatikan mengalihkan pandangannya pada Junkyu, lalu mengangkat satu alisnya,
"Ada apa, Jun?" Tanya Mingyu,
Junkyu memegang kepalanya yang mendadak pusing ketika mendengar panggilan Junkyu,
Suara yang sangat mirip dengan orang yang selalu ada di mimpinya,
Mingyu berdiri dan berjalan panik kearah Junkyu mendapatkan tatapan bingung dari orang yang berada di ruangan,
Mingyu memegang pundak Junkyu, "kamu gapapa? Kenapa?"
"Jun tidak apa apa? Ada yang sakit?"
Junkyu semakin meremas keras rambutnya, "pegang tangan sir aja, jangan lukain diri kamu!" Seru Mingyu, sembari menjauhkan tangan Junkyu dari kepala Junkyu sendiri,
"Kamu gigit papah aja, jangan gigit jari kamu, nanti luka,"
Junkyu terus mengerang sakit hingga akhirnya kehilangan kesadarannya, Mingyu dengan sigap menahan badan Junkyu,
Dan langsung ia gendong dan ia bawa menuju kamar diikuti Yedam dan Haruto,
Setelah dikamar, Yedam dengan sigap memeriksa keadaan Junkyu,
Yedam membuang nafas pelan, "kayaknya potongan masa lalu bang Junkyu udah mulai dia inget perlahan," ujar Yedam,
"Bang Junkyu bakal bangun satu atau dua jam lagi, biarin dia istirahat dulu. Karena ingatan dari masa lalu yang tiba tiba ada di pikirannya itu cukup bikin kepalanya sakit," lanjut Yedam, lalu pamit keluar untuk membeli beberapa obat bagi Junkyu,
Jaehyuk masuk setelah Yedam keluar, "pah, gimana keadaan bang Junkyu?"
"Kakak kamu udah ingat perlahan, papah harap dia bisa cepat ingat papah," jawab Mingyu pada Jaehyuk,
Mereka melupakan jika di dalam sana ada saty oknum berinisial Haruto yang memandang mereka bingung,
"Kakak? Papah? Jadi sir Gyu ayah dari bang Jaehyuk sama bang Junkyu?"
÷÷÷
TEUHAAA!
serius aku ketawa nulis chapter ini, gak jelas banget wkwk.
Malam nanti aku publish cerita yuhuuuu, siapa excited?😉💙
👆gemay ah gakuat🐨🐼