Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong)...

By Key_Rand

3.3M 266K 114K

Taeyong dengan segala tingkah kenakalannya hanya untuk mendapatkan Guru tampan dan dingin yang ia sangat suka... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41 (END)
Epilog
Bonus Chap

Part 18

75.5K 5.9K 2.7K
By Key_Rand

"Nghh ahh Hyung."



Sudah jam setengah dua pagi, namun sepasang kekasih yang sedang menuntaskan napsu birahi mereka belum juga ingin mengakhiri permainan mereka seolah tidak ada lagi waktu esok untuk bercinta.


Tubuh Taeyong terhentak-hentak di atas kejantanan Jaehyun, ya Taeyong sekarang yang mengambil alih permainan mereka.



Tangan Jaehyun meremas pelan pinggul Taeyong, ia melihat wajah kekasihnya yang begitu bergairah malam ini. Sebenarnya tadi Jaehyun sudah mengajak Taeyong untuk tidur, namun lelaki cantik itu menolak, ia masih ingin bermain dengan Jaehyun.



"Yeah nggh." Jaehyun menggeram pelan, pijatan lubang Taeyong pada penisnya terlalu nikmat hingga Jaehyun tidak bisa berkata-kata lagi.



"Akh Hyung ahh ahh." Kepala Taeyong mendongak tangannya bertumpu pada dada Jaehyun dengan pinggul yang terus aktif naik turun.



Jaehyun membatu dengan menghentakkan pinggulnya berlawan arah dengan Taeyong, sebelah tangannya kini menggenggam penis mungil Taeyong dan dengan cepat ia mengocoknya.



Taeyong menyemburkan kembali cairannya yang entah sudah keberapa, mengotori perut hingga dada kekasihnya, sementara Jaehyun kini membalik tubuh mereka membuat posisinya kini Jaehyun yang mengukung Taeyong.



Jaehyun kembali mendorong penisnya masuk kedalam lubang anal Taeyong hingga ujung penisnya menyentuh titik terdalamnya membuat Taeyong yang masih sensitif karena baru saja orgasme mendesag kuat.



Tangan Taeyong memeluk leher Jaehyun, ia menarik kepala lelaki bermarga Jung itu lalu menyatukan bibir mereka, Taeyong bisa merasakan jika penis Jaehyun sedikit mengembung menandakan lelaki tampan itu akan sampai pada pelepasannya.



Jaehyun melepaskan ciuman mereka lalu ia menyerukkan wajahnya pada leher Taeyong, ia mendorong kuat pinggulnya ke dalam lubang Taeyong ketika cairan cintanya keluar dan memenuhi lubang Taeyong.




Taeyong memejamkan matanya, tangannya memeluk tubuh bongsor Jaehyun lalu mengelus punggungnya lembut. 



Jaehyun menegakkan tubuhnya, tangannya menghapus bulir keringat yang menghiasi kening Taeyong. "Kita tidur ya." 



Taeyong mengangguk lalu mengelus pipi Jaehyun lembut. "Maafkan aku ya Hyung." Ucapnya lembut. 



Iya Taeyong tau ia salah telah membalas pesan Lucas padahal Jaehyun sudah melarangnya, maka dari itu ia meminta Jaehyun terus melakukan ini untuk menebus kesalahannya meskipun Taeyong sudah sangat lelah dan Jaehyun juga tadi sempat menolak namun Taeyong tetap bersikeras.



Jaehyun mengecup pipi Taeyong. "Jangan di ulangi sayang, kau tau aku tidak suka." Jaehyun mengeluarkan penisnya dari lubang Taeyong lalu meraih selimut untuk menutupi tubuh keduanya, ia menjatuhkan tubuhnya di samping Taeyong.



Taeyong memiringkan tubuhnya lalu memeluk tubuh Jaehyun. "Iya Hyung sekali lagi maafkan aku." Ucapnya.


Jaehyun meluruskan tangannya lalu ia memindahkan kepala Taeyong agar bertumpu pada bisepnya. "Aku cemburu sayang, kau tau kan?" Taeyong mengangguk. "Aku memaafkanmu, jangan di ulangi."


Taeyong mempersempit jarak mereka, kepalanya ia sandarkan pada dada Jaehyun. "Iya Hyung~"



Suara Taeyong mulai terdengar sangat kecil, lelaki mungil itu pasti sangat lelah. Jaehyun mengecup lama kepala Taeyong, "Sekarang tidur ya."



Taeyong mengangguk kecil lalu mengusak wajahnya di dada Jaehyun sebelum memejamkan matanya, "Selamat tidur Hyung."



Jaehyun mengelus lembut punggung telanjang Taeyong. "Sleep well babe."



~~



Tidur Jaehyun sedikit terganggu ketika mendengar suara ringisan kecil, ia membuka matanya lalu menunduk dan matanya langsung terbuka lebar ketika melihat tubuh Taeyong yang sedikit gemetar. 



"Babe kau kenapa?"



"Hngg Hyung dingin~" Lirih Taeyong, ia masih memejamkan matanya.



Jaehyun mengambil remot AC lalu mematikan benda tersebut, ia menarik selimut yang menutupi tubuh kedunya lalu menutupi tubuh Taeyong hingga ke bahunya.



Jaehyun memeluk Taeyong dan ia baru bisa merasakan jika tubuh Taeyong sangat panas. "Babe tubuhmu panas." Seru Jaehyun panik.



Taeyong menggelengkan kepalanya ketika Jaehyun ingin bangkit, ia menahan Jaehyun agar terus memeluknya. "Disini saja Hyung, peluk aku."



Jaehyun mau menolak, ia ingin membuat sarapan untuk Taeyong namun kekasihnya terus merengek meminta Jaehyun tidak meninggalkannya. Akhirnya Jaehyun menurut, ia kembali memeluk Taeyong.



"Babe, aku panggilkan dokter ya? Tubuhmu sangat panas sayang." Jaehyun rasanya ingin menangis ketika merasakan panas di tubuh Taeyong.



Taeyong kembali memeluk Jaehyun, ia menghela napas berat, matanya sangat berat untuk ia buka. Jaehyun mengecupi kepala Taeyong dengan sayang, ia jadi merasa bersalah karena kegiatannya semalam.



"Maafkan aku babe." Lirih Jaehyun, 



Taeyong kembali merengek ia mendongak menatap Jaehyun degan matanya yang sedikit merah dan basah. "Hyung, perutku mual." Rengeknya.



Jaehyun menurunkan tangannya untuk mengelus perut Taeyong. "Aku ambilkan air hangat dulu ya sebentar." Ujarnya, namun Taeyong menggeleng.



"Tidak mau hiks." Jaehyun kembali menarik Taeyong ke dalam pelukannya ketika lelaki manis itu menangis.



Jaehyun mengelus punggung Taeyong, ia mengeratkan pelukannya. "Iya iya aku tetap disini, tidak usah menangis." 


Taeyong mengangguk kecil. "Aku tidak mau ke dokter Hyung." Ujarnya.


"Kenapa?"



"Takut di suntik." Jawabnya pelan. Memang dari dulu Taeyong sangat takut dengan benda kecil namun menyakitkan itu.



Jaehyun sedikit terkekeh lalu ia kembali mengecupi kepala Taeyong. "Iya sayang, namun jika panasmu tidak turun nanti aku panggilkan dokter ya?"


Taeyong mendongak dengan mata yang sedikit sembab karena menangis. "Ta-tapi bilang pada dokternya jangan di suntik." Seru Taeyong lucu.



Jaehyun mengangguk. "Iya say—"


Hoekk



Taeyong muntah di atas selimut yang meraka gunakan, lalu ia mendongak menatap Jaehyun dengan tatapan bersalah. "H-hyung maaf hiks."



Jaehyun menggeleng lalu sedikit menyingkirkan selimut yang terkena muntahan Taeyong. "Tidak apa sayang, tidak usah minta maaf. Aku ambilkan air hangat ya, setelah itu sarapan." Jaehyun menghapus air mata Taeyong yang terus mengalir.



Taeyong hanya mengangguk lemah, ia tidak mau menyusahkan kekasihnya, sementara kini Jaehyun memindahkan selimut tadi ke box cucian kotor di sudut kamarnya sebelum ke kamar mandi, ia akan membersihkan tubuh sebentar sebelum membuatkan Taeyong sarapan.



Setelah sekitar lima belas menit Jaehyun keluar dari kamar mandi dengan membawa handuk basah dan wadah air untuk membasuh tubuh Taeyong karena tidak mungkin kekasihnya itu mandi, tubuhnya masih sangat panas.




Jaehyun mendekati Taeyong yang masih sedikit sesenggukan lalu ia duduk di samping lelaki cantik itu. "Aku bersihkan tubuhmu ya agar tidak lengket." Ya mereka semalam kan belum sempat membilas atau membersihkan tubuh mereka.



Taeyong membiarkan Jaehyun yang kini memngelapi tubuhnya dengan handuk yang di basahkan dengan air hangat. "Hyungie, maafkan aku." Air mata yang tadi sudah berhenti kini kembali menumpuk di pelupuk mata Taeyong.



Jaehyun tersenyum hangat ke arah Taeyong tangannya masih terus membersihkan tubuh kekasihnya dari tangan, bahu, dada, perut hingga ke area inti tubuh Taeyong. Setelah selesai Jaehyun meletakkan handuk dan air tersebut di nakas. 




Jaehyun berjalan ke arah lemari dan mengambil selimut baru dan baju yang lalu menyelimuti tubuh Taeyong tak lupa ia memakaikan Taeyong baju terlebih dahulu. "Babe, aku buatkan sarapan sebentar ya." Jaehyun mengecup pipi Taeyong.



Taeyong hanya mengangguk, setelah Jaehyun keluar dari kamarnya Taeyong kembali menidurkan tubuhnya. Air mata yang bergenang sejak tadi kini jatuh, "Hyungie, maaf aku merepotkanmu hiks." Tangisnya.



Lima belas menit setelah Jaehyun membuat sup hangat ia kembali ke kamar dengan nampan yang berisi sup, nasi dan air hangat untuk kekasihnya, tadi juga Jaehyun sudah menelpon dokter untuk datang ke apartemennya, ia hanya tidak mau kekasihnya kenapa-napa.




Jaehyun meletakkan nampan tersebut di atas nakas lalu ia duduk di samping Taeyong, "Sayang sarapan dulu ya agar perutmu tidak kosong." Jaehyun mengusak pelan rambut Taeyong.



Taeyong mengedipkan matanya sebelum mencoba untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang. "Hyungie."



Jaehyun menaikkan selimut yang Taeyong kenakan agar lelaki itu tidak kedinginan. "Yes babe?"



"Maaf aku jadi merepotkanmu." Taeyong mengulum bibirnya, mencoba untuk tidak menangis.



Jaehyun menggeleng lalu tangannya mengelus pelan pipi Taeyong. "Tidak sayang, jangan katakan hal itu lagi aku tidak merasa di repotkan." 


"Tapi—"




Jaehyun mengecup lembut bibir pucat Taeyong. "Sstt sudah ya, sekarang kau harus sarapan."



Taeyong kembali mengeluarkan air matanya ketika ia menerima suapan dari Jaehyun, lidahnya seperti mati rasa dan tenggorokannya sangat sakit namun ia ingin menghargai Jaehyun yang sudah menyiapkan sarapan untuknya.



Jaehyun menghapus air mata Taeyong. "Kenapa menangis sayang? Tidak enak ya?" Ia paham pasti Taeyong sangat tidak nyaman namun kekasihnya harus menerima asupan makanan.



"Hiks, sakit Hyung." Adu Taeyong, ia tidak lagi bisa menahan tangisnya.




Jaehyun meletakkan piring yang ia pegang lalu mengambil gelas yang berisi air hangat yang sudah ia siapkan lalu memberikannya pada Taeyong. "Minum dulu sayang."



Taeyong menerima air yang Jaehyun berikan lalu ia memeluk tubuh Jaehyun. "Hiks Hyungie maafkan aku." Tangis Taeyong pecah, ia merasa sudah sangat menyusahkan Jaehyun.



Jaehyun mengelus punggung Taeyong perlahan. "Aku yang harusnya minta maaf, tidak seharusnya aku melakukan hal seperti semalam sampai membuatmu sakit seperti sekarang," Lirih Jaehyun, ia mengecup lama kepala Taeyong. "Maafkan aku babe."



Taeyong menggeleng, suara tangisannya masih terdengar. "Tidak, a-aku pantas di hukum hiks aku nakal." 



Jaehyun memejamkan matanya, menahan rasa ingin ikut menangis karena Taeyong. Ia menghela napas berat sebelum kembali berbicara. "Ya sudah sekarang kau istirahat ya, aku sudah memanggil dokter mungkin setengah jam lagi akan datang."



Taeyong melepaskan pelukannya lalu ia menghapus kasar air matanya. "A-aku mual Hyung, ingin muntah." 



Jaehyun mengangguk lalu ia menggendong Taeyong ke arah kamar mandi, sampai di depan wastafel Taeyong langsung memuntakan sedikit makanan yang ia makan tadi, sisanya hanya air saja.



Jaehyun membantu Taeyong membersihkan mulutnya, saat Taeyong berkata sudah ia kembali membawa Taeyong ke ranjang. "Peluk Hyung."



Jaehyun mengangguk, ia naik ke atas kasur lalu meraih selimut untuk menutupi tubuh keduanya tangannya kini memeluk Taeyong erat. 



Taeyong memiringkan tubuhnya lalu menyandarkan kepalanya pada dada Jaehyun. "Maaf Hyung."



Menyanggah kepalanya dengan satu tangan Jaehyun menunduk untuk mengecup pelipis Taeyong. "Berhenti meminta maaf babe, sekarang kau istirahat ya selagi aku menunggu dokter datang."



Taeyong mengangguk lalu mengeratkan pelukannya, matanya sangat panas dan napasnya pun terasa sedikit berat. Jaehyun mengelus punggung Taeyong dengan pelan, sungguh jika tau akan seperti ini Jaehyun tidak akan melakukan hal seperti semalam.




Mungkin selanjutnya Jaehyun tidak akan membawa Taeyong ke ruangan itu lagi, ia tidak mau Taeyong sakit seperti sekarang itu hanya akan membuatnya ikut sakit. 



Jaehyun menunduk, menatap Taeyong yang sudah memejamkan matanya napas lelaki cantik itu juga sudah sedikit teratur mungkin saja kekasihnya sudah tertidur.



Ia mengecup lama kepala Taeyong. "Maafkan aku babe, cepat sembuh."



 TBC

Kalo NT ver.2 END buat Naughty versi lain lagi kane kali ya?

G.


wkwkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

326K 25.5K 54
Renner dan Sabila, dua orang dengan profesi yang menguras tenaga - seorang kapten polisi dan dokter emergensi, bertemu dalam sebuah keadaan yang memb...
427K 40.3K 32
Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah tumbuh dewasa ada keraguan didalam diri...
1.9M 252K 23
[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delapan kotak pada perut? •BXB || YAOI || GA...
1.1M 97.6K 56
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...