Yn termenung sembari mendudukkan dirinya di atas kasur empuk kamar resort tempatnya menginap.
"Bagaimana pun itu tak akan mungkin, aku tak akan mungkin menerimanya sebagai pacarku karena ia berbeda, sangat berbeda"
"Ya sudah. Kalau begitu aku akan memberimu waktu 40 hari untuk bersamanya, jika lewat setelah itu maka kamu bisa membawanya kembali ke magic shop"
"Aku tak menyakitinya"
"Kau bohong. Jelas jelas kau menyakitinya. Alasan kenapa jantungmu terasa sakit, itu karena kau menyakiti perasaan Jimin. Itulah balasan untukmu karena sudah menyakitinya"
"Awwww"
"Kembali lah. Di sini bukan tempatmu tapi saat kau bangun, kau harus ingat bahwa waktumu tersisa 34 hari lagi dan sampai waktu yang di tentukan itu, perlakukan Jimin dengan baik"
Yn mengacak rambutnya frustasi setelah dirinya mengingat tentang perjanjiannya dengan Taehyung di dalam mimpinya dulu.
"Kenapa?. Kenapa aku bisa lupa dengan hal itu?. Jika benar, berarti waktuku bersama Jimin tak banyak lagi. Jimin, maafkan aku. Aku seharusnya tak menyakiti perasaanmu seperti kemarin, jika tahu itu akan menyakitimu harusnya aku membalas perasaanmu juga"
Sekarang yang Yn bisa lakukan hanya menyesali apa yang sudah ia perbuat pada Jimin. Ia tak menyangka bahwa ucapannya yang ia anggap sepele, bisa menyakiti perasaan Jimin dan perasaannya juga.
"Aku harus menemui Jimin sekarang" Ucap Yn lalu berdiri dari duduknya
****
Saat ini Jimin dan Seokjin hanya bisa sabar karena keduanya di paksa harus berbagi kamar untuk satu sama lain
Sebelumnya, saat mereka baru saja sampai di hotel resort, Yn meminta pada Seokjin untuk membiarkan Jimin sekamar dengannya dan mau tak mau ia mengiyakan permintaan gadis itu.
Seokjin takut jika ia menolak, Yn malah berakhir dengan sekamar bersama Jimin. Nyatanya ia tak tahu saja bahwa sejak kedatangan Jimin di hidup Yn, mereka berdua sudah tinggal sekamar.
"Sejak kapan kau mengenal Yn?"
Setelah saling diam satu sama lain, Jimin memberanikan diri bertanya pada Seokjin sembari menoleh ke arahnya.
"Sudah lama, saat ia pertama kali datang ke kantor. Lalu bagaimana denganmu, sejak kapan kau tinggal bersamanya?" Sahut Seokjin lalu ikut menoleh ke arah Jimin
"Baru 6 hari" Akui Jimin hingga membuat Seokjin terkekeh di buatnya
"Kenapa kau tertawa?"
Jimin menatap tak suka pada Seokjin yang mulai tertawa di sampingnya.
"Kau suka padanya kan?" Tanya Seokjin lalu menatap tak suka pada Jimin
Melihat itu, Jimin juga balas menatap tak suka pada Seokjin.
"Kalau iya kenapa. Apa masalahnya untukmu?"
"Karena aku juga menyukainya"
"Kau--"
Tok Tok Tok, ketukan di pintu kamar sontak membuat Jimin dan Seokjin menoleh ke arahnya.
Dengan cepat Seokjin berdiri dari duduknya dan berlalu membukakan pintu kamar untuk seseorang di luar sana.
"Apa Jimin ada?"
Yn bertanya secara langsung saat Seokjin sudah membukakan pintu kamar untuknya.
Jimin yang mendengar Yn menanyakan akan dirinya, langsung berdiri dari duduknya dan ikut menghampiri Yn yang tengah melihat ke arahnya.
"Ada yang ingin aku katakan padamu jadi bisa ikut aku sebentar?" Ucap Yn saat Jimin sudah berada di hadapannya
Jimin pun mengangguk lalu tanpa mengatakan apapun lagi, Yn menariknya untuk ikut bersamanya. Dan Seokjin yang melihat itu, hanya diam melihat kepergian Yn bersama Jimin.
"Apa sekarang kau sudah tak menyukaiku lagi, Jung Yn?"
****
Kini Yn dan Jimin sudah berdiri di pinggir pantai dengan saling menatap satu sama lain.
"Jimin" Panggil Yn dengan lirih dan Jimin hanya tersenyum sembari menunggunya
"Aku minta maaf. Aku tak seharusnya melupakannya. Maaf karena aku baru ingat jika waktu kita hanya tersisa 34 hari lagi. Sebelum itu berakhir aku akan memperlakukanmu dengan baik dan tak akan menyakiti perasaanmu lagi" Jelas Yn dan di sambut pelukan hangat dari Jimin untuknya
"Terima kasih" Ucap Jimin sembari mengeratkan pelukannya pada Yn
Yn mengangguk dalam pelukan Jimin sembari membalas pelukan lelaki itu padanya.
"Aku yang harusnya berterima kasih padamu. Berkatmu, hari hariku sedikit lebih indah"
Mendengar penuturan Yn, Jimin ikut tersenyum dibuatnya. Namun tanpa keduanya sadari, Seokjin berdiri di balkon hotel yang menghadap ke arah keduanya.
"Benar dugaanku. Kalian pasti punya hubungan yang tak aku ketahui" Gumam Seokjin sembari masih melihat keduanya dengan pandangan kesal
"Walau begitu, aku tak akan membiarkan Yn jatuh padamu" Sambung Seokjin lalu kembali masuk ke dalam kamar hotelnya
Yn tertawa kecil saat dirinya masih berada di dalam pelukan Jimin. Mendengar itu, Jimin mulai melepaskan pelukannya pada Yn hingga dengan jahilnya, gadis itu malah mengecup bibirnya lalu berlari meninggalkannya.
"Kejar aku jika bisa. Jika kau menangkapku, aku akan mengabulkan satu keinginanmu" Teriak Yn yang sudah cukup jauh dari jangkauan Jimin
Tanpa membalas ucapan Yn, Jimin lalu berlari mengejar Yn yang kembali berlari darinya. Setelahnya keduanya mulai saling mengejar satu sama lain hingga membuat para wisatawan yang ada di sana mulai iri pada mereka.
****
Malamnya, Yn dan Jimin tengah berkumpul di balkon resort bersama teman teman kantor Yn. Terlihat jelas bahwa keduanya tampak antusias saat beberapa orang di sana mulai bergurau.
Seokjin yang duduk berhadapan meja dengan Yn, menatap tak suka pada keduanya saat Yn dan Jimin saling mengumbar senyum dan tawa satu sama lain.
"Ekhem" Dehem Seokjin hingga membuat yang lainnya langsung menoleh ke arahnya
"Bagaimana jika kita bermain Jujur atau berani?, bukankah permainan seperti itu bagus untuk kekompakan tim kita" Ucap Seokjin dan di balas anggukan setuju dari yang lainnya
Melihat itu, Yn mulai menatap ke arah Seokjin dengan tatapan tak suka. Entah kenapa, ia merasa bahwa Seokjin berbeda dari biasanya. Seperti lelaki itu tak suka akan beradaannya dan Jimin di sana.
"Oke. Kita mulai ya"
Jieun berseru sembari menempatkan botol kosong di atas meja, setelahnya ia pun memutar botol itu hingga berhenti tepat di depan Jimin.
"Jujur atau berani?" Tanya Jieun pada Jimin, cepat
"Jujur"
Jimin menjawab tanpa pikir panjang, membuat Yn yang duduk di sisi kanannya mulai terlihat cepat. Jelas sekali dari pandangan mata Yn dan jari jarinya yang memucat.
"Kau suka Yn atau tidak?" Tanya Jieun hingga membuat Yn reflek menatap terkejut ke arahnya
"Kenapa?"
Jieun balas menatap Yn dengan tak suka. Jelas saja ia tak suka jika bawahannya itu bersikap kurang ajar padanya. Setelahnya ia memalingkan wajahnya ke arah Jimin, menunggu jawaban darinya.
"Suka. Aku suka Yn" Jawab Jimin hingga membuat suasana seketika riuh
"Wow"
"Cieeee"
"Jadian..."
"Jadian..."
"Bisa kita lanjutkan permainannya" Ucap Seokjin saat keadaan semakin riuh dengan seruan yang menyuruh Yn dan Jimin memulai hubungan mereka
Jimin menghela napas kasar, setelahnya ia mengambil alih botol lalu memutarnya.
"Yn. Jujur atau berani?"
Jimin menoleh ke arah Yn saat botol yang ia putar mengarah pada gadis itu. Setelahnya, bisa ia lihat bahwa gadis di sebelahnya mulai terlihat gugup dengan menundukkan kepalanya dan meremuk jemarinya.
"A-aku..."
Yn mendongak lalu balas menatap Jimin yang sedari tadi tengah menunggu jawabannya.
"Aku,- berani" Jawab Yn sembari memejamkan matanya, pasrah
Jimin pun tersenyum, lalu mendekatkan dirinya pada Yn dan setelahnya ia mengecup kening gadis itu hingga membuat yang lain terkejut karena perlakuannya yang tiba tiba itu.
"Sudah" Ucap Jimin setelah menjauhkan dirinya dari Yn
Tbc
Seperti biasa, setelah baca cerita ini, author harap kalian like dan komen ya biar author semakin bersemangat lanjutinnya, tapi author harap banget kalian komennya jangan next doang, kadang tuh author sakit hati kalau udah susah2 ngetik tapi komennya cuma next, seengaknya kalian komen kata kata penyemangat atau pendapat kalian soal cerita ini.
Sembari nunggu cerita ini lanjut, jangan lupa juga baca cerita author yang lainnya ya. HOTEL RED MOON, ROVEWARDZ THE STORY OF MAGIC dan BROTHER IN LAW
Terbaru, author baru aja publish cerita baru yang tokoh utamanya Taehyung yang berjudul THIS IS MY LOVE STORY, silahkan di baca like dan komen ya readers.