Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong)...

By Key_Rand

3.3M 266K 114K

Taeyong dengan segala tingkah kenakalannya hanya untuk mendapatkan Guru tampan dan dingin yang ia sangat suka... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41 (END)
Epilog
Bonus Chap

Part 16

73.7K 5.9K 2.8K
By Key_Rand

Jaehyun membukakan pintu mobilnya untuk Taeyong, sesuai kemauan Taeyong tadi kini keduanya sudah sampai di restoran mewah yang Jaehyun sewa khusus untuk mereka berdua. 



Setelah sesi panas tadi ia hampir saja melakukan ke tahap selanjutnya jika saja Taeyong tidak mengingatkannya, akhirnya mereka tertidur sebentar karena lelah, dan sebelum terlelap tadi Jaehyun sempat memsan restoran mewah untuk mereka berdua dan disinilah mereka sekarang.



Jaehyun mengulurkan tangannya pada Taeyong yang langsung di sambut hangat oleh kekasihnya itu, mereka memasuki restoran dan pelayan di sana menyambut mereka dengan hangat dan sopan. 




Satu pelayan yang Jaehyun kenal menghampiri keduanya lalu menunjukkan meja yang sudah Jaehyun pesan. Taeyong melebarkan matanya sejak masuk ke restoran ini, sungguh ini sangat mewah dan indah! Bahkan Taeyong tidak meminta Jaehyun untuk menyewanya khusus mereka namun lelaki tampan itu melakukannya.



"Hyungie."



Jaehyun menoleh. "Yes babe?"



Taeyong mengulum bibirnya, senyum indah terpatri di wajah manis lelaki bermarga Lee tersebut. "Terimakasih, seharusnya kau tidak perlu membuatnya semewah ini Hyung apa lagi kau menyewanya hanya untuk kita berdua saja, ini berlebihan." Ucapnya, tangannya kini menggenggam tangan besar Jaehyun.



Jaehyun tertawa pelan lalu mengusak rambut Taeyong gemas. "Tidak apa sayang, aku akan melakukan apapun untukmu. Eoh apa perlu aku mengosongkan Lotte World untuk kita berdua saja?" 



Taeyong menggeleng keras. "Tidak perlu, itu tidak perlu Hyung." Tolaknya. Taeyong juga tidak mau uang Jaehyun terbuang hanya untuk hal tersebut.



Jaehyun menarik tangan Taeyong untuk mengecup punggung tangannya. "Kau tau aku sangat mencintaimu?" Taeyong mengangguk. "Aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu bersamaku." 



"Aku bahagia denganmu yang selalu ada di sisiku Hyung." 



Mereka saling tersenyum, menunjukkan bahwa mereka sedang menikmati waktu kebersamaan mereka saat ini. Jaehyun bahagia bersama Taeyong dan begitu pula sebaliknya Taeyong sangat bahagia bersama Jaehyun.




"Jangan pernah meninggalkanku." Pinta Taeyong.



"Tentu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu." 




Taeyong menyodorkan jari kelingkingnya. "Janji?"



Jaehyun tertawa pelan, kenapa kekasihnya sangat menggemaskan seperti ini. Lalu ia mengaitkan jari kelingkingnya pada jemari Taeyong. "Janji."




Taeyong tersenyum senang lalu melepaskan tautan jari mereka. Jaehyun melihat beberapa pelayan yang datang dan meletakkan beberapa makanan di atas meja mereka. "Selamat menikmati Tuan."




Jaehyun mengangguk dan mengucapkan terimakasih, lalu ia melihat Taeyong yang matanya berbinar melihat banyak makanan di meja mereka. "Hyung, ini semua bisa aku makan?" Tanyanya antusias.



Jaehyun mengangguk lalu menuangkan soda ke gelasnya dan juga gelas Taeyong. "Tentu saja babe, ayo kita makan bersama." 





Taeyong mengangguk senang, makanan di hadapannya terlihat sangan lezat. "Hyung mau makan apa? Sini Yongie ambilkan." Tawarnya.




Jaehyun tersenyum. "Ouh apakah kau sedang mencoba menjadi calon istri yang baik?" Goda Jaehyun membuat pipi Taeyong bersemu.




"Ish Hyung, jangan menggodaku." Sungutnya.




Tertawa pelan Jaehyun pun mencubit gemas hidung Taeyong. "Terserah kau saja sayang, ambilkan apapun aku akan makan."



"Oke." Dengan begitu Taeyong mengambil beberapa makanan lalu ia letakkan di atas piring Jaehyun. "Selamat makan Hyung."



"Selamat makan sayang."



~~




Jaehyun berjalan dengan Taeyong yang berada di gendongannya, lelaki cantik itu kelelahan setelah mengelilingi Lotte world dan banyak bermain pada akhirnya Jaehyun menawarkan diri untuk menggendongnya, awalnya di tolak namun Jaehyum memaksa.




"Hyungie, jika kau lelah aku bisa berjalan Hyung." Ucap Taeyong, ia juga tidak tega dengan Jaehyun.



Jaehyun menoleh sedikit lalu tersenyum. "Tidak apa, kau haus babe?" Taeyong mengangguk. "Oke kita beli minuman dahulu ya setelah itu pulang." 



Jaehyun kembali berjalan, membeli dua minuman untuk dirinya dan juga Taeyong setelah membeli minuman Taeyong meminta Jaehyun untuk menuruninya karena ia sudah tidak terlalu lelah.




"Hyung sudah, turunkan aku." Karena Taeyong yang terus memaksa Jaehyun pun menurunkan Taeyong dan mereka berjalan bersama keluar dari area Lotte world tersebut.




Jaehyun melajukan mobilnya membelah jalanan sore hari yang sedikit ramai lalu ia menoleh ke arah Taeyong yang sedang menikmati minumannya. "Babe, kau ingin kemana lagi?"



Taeyong menoleh lalu tersenyum ke arah Jaehyun. "Apakah kau mau menuruti permintaan terakhirku hari ini?" 



Jaehyun mengerutkan keningnya lalu menoleh sedikit ke arah Taeyong. "Asal kau tidak memintaku untuk meninggalkanmu atau kau yang ingin pergi dengan lelaki lain, aku akan turutkan semuanya." Jawabnya santai. 



"Benarkah?" 



"Tentu saja, katakan." 



Taeyong memiringkan tubuhnya untuk menghadap Jaehyun. "Perkenalkan aku ke orangtuamu." Seru Taeyong.



Jaehyun menginjak rem, membuat mobilnya terhenti di tengah jalan. Jaehyun menghela napas kasar sebelum kembali menjalankan mobilnya. "Kau serius babe?" Tanyanya.




Taeyong mengangguk, ia yakin jika Jaehyun belum siap untuk memperkenalkan Taeyong pada kedua orangtuanya dan Taeyong akan menang hari ini tanpa bercinta.



Jaehyun berdehem sebelum melirik Taeyong dengan ujung matanya, ia melihat Taeyong yang tersenyum mengejek. Oh apakah Taeyong berpikir Jaehyun tidak bisa mengabulkan kemauan lelaki cantik itu?



Dengan smirk di wajahnya Jaehyun pun membelokkan stirnya secara kasar membuat Taeyong terlonjak kaget dan menatap Jaehyun bingung. 




"Hyung apa yang kau lakukan?" Jantung Taeyong berdegup sangat kencang.



Jaehyun tertawa lalu ia melajukan mobilnya lebih cepat dari sebelumnya. "Kau memintaku untuk memperkenalkanmu pada kedua orangtuaku bukan?"



Taeyong mengangguk kecil lalu ia menggigit bibir bawahnya. "I-iya."




"Kita ke rumahku sekarang." Tegas Jaehyun, dengan begitu Jaehyun kembali mempercepat laju mobilnya.



"A-apa?" Mata Taeyong membelalak kaget, ia pikir Jaehyun tidak akan menuruti permintaannya itu tapi ternyata lelaki tampan itu benar-benar ingin membawa Taeyong ke rumahnya.



"Kau pikir aku tidak mau memperkenalkanmu pada kedua orangtuaku hm?" Jaehyun terkekeh pelan melihat Taeyong yang masih shock. "Padahal aku sudah punya rencana untuk membawamu ke kedua orangtuaku setelah kau ujian pertama ah namun sepertinya kekasih cantikku ini sudah tidak sabar eoh?" Goda Jaehyun.




Wajah Taeyong mendadak pucat, ah ia tidak tau harus senang atau menyesali permintaannya. "Hyung, sebaiknya kita tunda saja hehehe sesuai rencana awalmu saja setelah ujian pertama." Mohon Taeyong.




Jaehyun menggeleng. "No babe, kita ke rumahku hari ini oke."




Taeyong menghela napas berat, punggungnya ia sandarkan pada sandaran kursi jantungnya berdegup sangat kencang dan tangannya mengeluarkan keringat dingin. Ia sangat gugup, bagaimana jika nanti orangtua Jaehyun tidak merestui mereka? 




Jaehyun meraih tangan Taeyong lalu menggenggamnya. "Dingin sekali, kau gugup?" Taeyong mengangguk kecil, "Padahal kau yang meminta hahaha, tidak usah gugup ayahku baik."



"Tap—"



"Apapun yang terjadi nanti aku akan tetap menikahimu, aku berjanji."




Dan ucapan Jaehyun tersebut membuat Taeyong sedikit lebih tenang, ya hanya sedikit.




~~




Jaehyun berjalan memasuki rumahnya dengan Taeyong di sampingnya. Lelaki cantik itu masih terdiam sejak tadi, sepertinya masih gugup dan sedikit takut padahal sejak tadi Jaehyun sudah menenangkannya.




Beberapa maid di rumah tersebut membungkuk hormat pada Tuan muda mereka, Jaehyun bertanya keberadaan ayahnya pada salah satu maid dan ternyata ayahnya sedang berada di ruang kerjanya dengan begitu Jaehyun langsung saja membawa Taeyong ke ruang kerja ayahnya.




Tok tok tok



"Ayah, aku pulang." Jaehyun mengetuk sembari memberitahu ayahnya bahwa ia pulang.





Suara ayahnya terdengar dari dalam ruangan kerjanya. "Ya masuk Jaehyun."



Jaehyun menoleh pada Taeyong yang sejak tadi tidak membuka suaranya, ia mengecup singkat bibir Taeyong. "Tidak usah khawatir, semua akan baik-baik saja."



Taeyong mengeratkan genggaman tangan mereka lalu mengangguk, ia mengikuti langkah Jaehyun yang kini memasuki ruang kerja ayahnya. Bisa Taeyong lihat seorang lelaki tampan yang tampak berwibawa dengan kacamatanya sedang duduk di depan sana.




"Ah Jaehyun kau bersama siapa?" Tanya ayah Jaehyun.




Jaehyun menarik Taeyong untuk berdiri di sampingnya. "Lee Taeyong, dia kekasihku ayah." 



Taeyong menggigit pipi dalamnya lalu tersenyum canggung sebelum membungkukkan tubuhnya. "Selamat sore Tuan Jung, perkenalkan saya Lee Taeyong." Ucapnya sopan.




Ayah Jaehyun mengangguk. "Senang berkenalan denganmu Taeyong."




Jaehyun membawa Taeyong duduk di hadapan ayahnya lalu kembali berbicara. "Aku akan menikahi Taeyong setelah ia lulus sekolah, bagaimana menurut ayah?" Tanya Jaehyun langsung, ia tidak mau berbasa-basi dengan ayahnya.



Tuan Jung mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. "Boleh saja, asal kau berjanji untuk bertanggung jawab atas Taeyong dalam segi apapun." Jawabnya.




Jaehyun tersenyum senang. "Aku berjanji."




Ayahnya mengangguk lagi. "Silahkan atur sesukamu, jika ada kesulitan hubungi ayah." Serunya, lalu ia melirik Taeyong sebentar dan tersenyum hangat. "Jika anak nakal ini menyakitimu kau bisa melaporkannya padaku oke." Lanjutnya.



Taeyong tersenyum kecil menanggapi candaan ayah Jaehyun sementara lelaki tampan itu berdecak kesal. "Dimana ibu?" Tanya Jaehyun lagi.




Ayahnya mengedikan bahu. "Sedang di luar negeri, menghadiri event fashion disana. Tidak usah khawatir ayah sudah merestui kalian biar sisanya ayah yang urus." 



Jaehyun tersenyum girang. "Terimakasih ayah, akan ku kabari nanti lagi ya." Lalu ia menarik Taeyong untuk berdiri.



"Jangan lupa pekerjaanmu Jung Jaehyun." Ingat Tuan Jung.



Jaehyun mengangguk. "Sebentar lagi akan selesai dan aku bisa fokus pada perusahaan dan pernikahanku. Ayah jaga kesehatan, aku pamit pulang."



Taeyong kembali membungkukkan tubuhnya. "Terimakasih Tuan Jung."



Tuan Jung mengangguk dan membiarkan dua anak itu keluar dari ruangan kerjanya. 



Jaehyun berjalan keluar dari rumahnya dan langsung masuk ke dalam mobilnya, ia melihat Taeyong yang kini lebih santai dan senyum yang tak lepas dari wajah cantiknya. "Kau senang?"




"Senang Hyung, terimakasih." Ia mencondongkan tubuhnya dan memberikan Jaehyun kecupan singkat.



"Yes babe, tapi kau tidak lupa kan apa yang akan kita lakukan nanti hm." Jaehyun menyeringai.



"Tentu saja." 



Jaehyun mengangguk lalu mempercepat laju mobilnya. "Kita akan bermain kucing nakal."



~~




Taeyong berbaring di atas kasur, ia menunggu Jaehyun yang kini sedang mengambil sesuatu Taeyong juga tidak tau kekasihnya itu mengambil apa ia hanya di suruh menunggu disini.




Pintu kamar terbuka menampilkan Jaehyun yang kini membawa kotak berwarna pink yang lumayan besar lalu ia menghampiri Taeyong. "Babe, ini untukmu." 




Mata Taeyong berbinar lalu ia duduk di sisi ranjang dan mengambil kotak yang berada di tangan Jaehyun. "Boleh aku buka Hyung?" Dan Jaehyun mengangguk.



Dengan semangat Taeyong membuka kotak tersebut, namun saat ia melihat apa isi kotak itu senyum yang awalnya merekah kini luntur, mata yang awalnya berbinar kini sayup lalu ia menatap Jaehyun meminta penjelasan.



"Hyung ini."



Jaehyun mendekati telinga Taeyong lalu berbisik dengan suara rendahnya. "Yes babe, be a good and naughty kitten for me tonight."



Taeyong bergidik ngeri, matanya masih melihat isi kotak yang berada di tangannya. Di dalam kotak itu berisi buttpulg, bandana dengan telinga kucing, penutup mata dan juga choker.

"Kau suka warna pink bukan? Hahah aku membeli itu special untukmu kitten."


Taeyong menatap Jaehyun panik, tatapan lelaki itu menajam.



Jaehyun mengambil kotak tersebut lalu ia letakkan di samping Taeyong, ia menarik kekasihnya untuk berdiri. "Lepas baju dan celanamu babe." Titah Jaehyun.



Dengan ragu Taeyong melepaskan kaus yang ia kenakan dan juga celana pendeknya, menyisakkan celana dalamnya saja yang menutupi inti tubuhnya. 




"Celana dalammu juga sayang, bagaimana caranya aku memakaikan buttpulg cantik ini padamu jika masih terhalang celana dalam hm?" 



Taeyong memejamkan mata takut, ia tidak pernah memakai benda itu sebelumnnya meskipun beberapa kali ia melihatnya di kamar Ten. 




"Kau ingin mendengarkanku atau tidak sayang?" Jaehyun geram dengan Taeyong yang masih saja terdiam.




Menipiskan bibirnya Taeyong pun menurunkan celana dalamnya, jadilah saat ini ia sepenuhnya telanjang di hadapan Jaehyun. "Ah good, kau terlihat sangat menggoda."




Jaehyun mengambil bandana dengan telinga kucing yang berada di dalam kotak itu lalu memasangkannya pada kepala Taeyong. "Berjanjilah padaku untuk menjadi kucing yang baik malam ini." Ujar Jaehyun.



"Y-ya aku berjanji."




Jaehyun tersenyum senang lalu ia mengambil choker dan memasangkannya pada leher putih Taeyong. Setelah memasang choker tersebut Jaehyun membalikkan tubuh Taeyong, "Menungging!" 



Dengan takut-takut Taeyong mengangkat bokongnya, ia meringis pelan ketika tangan besar Jaehyun menampar pipi pantatnya. "Babe, kau akan sangat seksi jika menggunakan ini." Jaehyun mengelus pantat Taeyong yang habis ia tampar, sebelah tangannya memegang buttpulg yang akan ia pasangkan pada anal Taeyong.




"Hmphh." Taeyong menahan napasnya ketika sesuatu yang basah mengenai lubangnya, Jaehyun memberikan sedikit liurnya agar kekasihnya itu tidak kesakitan. 



"Tenang babe tenang." Lalu dengan sekali gerakan buttpulg dengan bulu kucing berwarna pink itu terpasang dengan cantiknya di pantat Taeyong.




Taeyong bergerak gelisah, pantatnya tidak nyaman sesutu mengganjalnya.



Jaehyun menarik Taeyong untuk kembali berdiri dan ia mencium bibir Taeyong lembut. "Turuti apa kemauanku jika kau tidak mau mendapatkan hukuman." Taeyong mengangguk pasrah.




Jaehyun berjalan ke arah lemarinya lalu mengambil kemeja putih yang sudah ia potong setengah bagiannya, membuat kemeja tersebut berbentuk seperti croptop. 




Setelahnya ia memakaikan kemeja tersebut pada Taeyong, dan benar saja kekasihnya itu terlihat sangat seksi dan menawan dengan kepala yang di hiasi bandana kucing, leher dengan choker, perut ramping dan mulus dan tak lupa buttpulg cantik yang berada di analnya.



"Ah you so hot babe, ayo ikut aku."



Jaehyun menggandeng Taeyong yang berjalan dengan susah payah, buttpulg di analnya membuat ia tak leluasa untuk menggerakkan kakinya. 




Jaehyun membawa Taeyong ke arah pintu yang Taeyong tau sebagai ruang kerja Jaehyun lalu ia tidak tau jika di ruang kerja kekasihnya itu ada pintu lagi di balik kursi kerja Jaehyun.




Jaehyun menoleh sebentar ke arah Taeyong, tesenyum miring lalu membuka pintu tersebut. Mata Taeyong membelalak, nyalinya menciut ia menatap Jaehyun dengan mata yang basah memohon pada kekasih tampannya itu untuk tidak membawanya ke tempat ini.



"H-hyung~"




Jaehyun menyeringai. "Let's spend this long night with a fun game babe." Bisik Jaehyun dengan suara rendahnya."



TBC

YUhuuuuuuuuu......


Continue Reading

You'll Also Like

30.2K 4.4K 16
[COMPLETED] Problematik, sarkastik, cantik. Begitulah jawaban Nakamoto Yuta bila diminta menjelaskan sosok housemate-nya dalam 3 kata. Berawal dari k...
157K 16.1K 63
FREEN G!P/FUTA β€’ peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
4.1M 327K 45
[BxB] [Yaoi] [Gay] [Rated] [Mpreg] Lee Taeyong seorang guru cantik yang sangat mengincar murid kesayangannya dan Jung Jaehyun yang selalu tidak bisa...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words πŸ”ž Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.