THE NEIGHBOR - GMMâś“

By JaneeeMay

157K 12K 1.7K

Book [1] The Neighbor - GMM Book [2] Crazy Rich Family [OhmNon side] #1 - ohmnon [December 2, 2020] #1 - GMM... More

Cast part 1 - Keluarga Adulkittiporn
Cast Part 2 - Keluarga Vihokratana
Cast Part 3 - Keluarga Ruangroj
01. Morning Day
02. Weekend
03. Love Message
04. Band Competition
05. Happy 3th Anniversary
06. Love Message (2) - Complicated
07. Five Request
08. Ruangroj Family Meet Oaujun Korn
09. Love Message 3 - Make You Mine
10. I think I...
11. I think I... (2) - Peace, Love and Win
Talk with Jane
12. Older Couple in Bali
13. Relaxed, Meeting, Problem
14. What is Love?
Tay Tawan Vihokratana's Birthday🎉
15. Not Okay
16. Apologize
17. Love, Change, Painful
18. Everything Has Changed
19. Healing
20. Goodbye
21. My Lover, Pluem
22. I'm Yours, Chimon
23. Love-Hate Relationship
24. Absurd Couple
25. Closer
26. The Simple Things
27. Graduation
29. Italy, Venice
30. Confession; Let's Stay Together
31. Married; I Love You Forever
32. Be Happy Ever After
33. Marriage Life
34. MOMMA & DADDA
35. This Is Love
36. Family [END]
37. Epilog [Christmas Date]
Talk with Jane part 2 ✨
Talk with Jane 3 [Cinta GMMTV]❤️✨
38. Special Chapter
39. Special Chapter II : Happy New Year
Hi, guys! Surprise🥳
Crazy Rich Family [Ohm & Nanon]

28. Italy, Rome

2.1K 208 47
By JaneeeMay

Hallo gaiseu👋

Vote and comment jangan lupa ya sheyenk♡

Happy Reading♡

🌈🌈🌈

Bandara Soekarno Hatta

"Bang, ingat ya, pulang bawa oleh-oleh yang banyak. Jangan malah bawa keponakan." Ucap Chimon dengan wajah polosnya.

Nanon dengan sayang memukul kepala Chimon dengan ponsel pintarnya.

"ADUH! SAKIT BANGSAT!"

Nanon tertawa. "Rasain tuh!"

"Bodo. Pokoknya oleh-oleh!" Ucap Chimon.

"Iya, iya. Bawel banget sih lo." Ucap Nanon.

"Sudah sana lo pulang!" Ucap Nanon kembali.

Chimon mendengus, dan menubrukkan badannya pada Nanon.

"Abang hati-hati di sana. Jaga kesehatan dan jaga diri. Selalu di dekat Kak Ohm ya, jangan lepas dari Kak Ohm. Ingat bawa oleh-oleh, jangan bawa anak." Chimon pun melepaskan pelukannya. Wajah Nanon sudah mau marah saja.

"Bang, mau liburan tuh harus happy. Senyum dong, masa mau marah." Ucap Chimon dan tersenyum jail. Suka banget dia tuh membuat Abangnya emosi.

"Gue tampol nih ya!" Emosi Nanon.

Tak lama, Ohm datang.

"Sweetheart~ sudah siap?" Tanya Ohm dan merangkul Nanon. "Eh, Chimmy."

"Kak Ohm, jangan lupa oleh-oleh ya!" Ucap Chimon dengan wajah di imut-imutkan.

Nanon ingin sekali memukul wajah Adik manisnya itu.

"Iya, Chimmy. Nanti Kakak belikan banyak oleh-oleh untuk Chimmy, Mamii dan Papii." Ucap Ohm dan mengusap kepala calon Adik Iparnya itu.

Chimon melompat kecil senang. "Kak Ohm yang terbaik! Kakak sangat cocok menjadi Kakak Ipar Chimon, Chimon sangat merestui hubungan kalian. Cepat-cepatlah menikah." Ucap Chimon.

Ohm pun membalasnya dengan senyuman dan usapan di kepala Chimon lagi.

Nanon menatap malas Adiknya. "Dasar berandal kecil. Penjilat!" Gumamnya.

"Ah, Chimmy. Pesawat kita akan segera berangkat. Kita pergi dulu ya. Kamu pulangnya hati-hati ya, bye!" Ucap Ohm.

Nanon melambaikan tangannya. "Sampai jumpa!"

Chimon menatap kepergian Abangnya. "Rumah bakal sepi kalau gak ada Abang." Gumamnya.

Chimon pun meninggalkan bandara.


🍁🍁🍁

Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci 

Perlu diketahui keberangkatan Nanon-Ohm dan para sahabat mereka tak hanya diurus oleh orang suruhan dari Daddy nya Ohm. Namun juga, pesawat yang mereka gunakan adalah pesawat pribadi milik Keluarga Adulkittiporn. Benar-benar keluarga sultan.

Mereka telah sampai di bandara Italia. Tak dapat ditutupi raut wajah bahagia mereka semua.

Setelah melewati masa-masa sulit beberapa bulan belakangan dikarena sibuk dengan proposal, skripsi, revisi dan segala tuntutan ini-itu. Belum lagi karena keinginan dan harapan, segala hal yang membuat stress ingin segera lulus dengan nilai terbaik. Pada akhirnya, mereka bisa bebas dan pergi berlibur.

Saat ini, biarlah mereka bersenang-senang di negara yang indah ini. Cuaca di Italia sedang bagus saat ini, walau sedikit dingin. Tetapi menyenangkan sekali.

Mereka keluar dari bandara dan disambut oleh orang suruhan Mew. Ada beberapa orang yang membantu mereka mengangkat koper mereka. Mobil yang ada di hadapan mereka adalah limousine.

"Beruntung banget gue punya teman sultan." Gumam First.

"Jingan! Pertama kali gue naik limousine." Ucap Prame.

Koper-koper milik mereka berada di mobil yang lain dan mereka semua pun menaiki limousine yang telah dipesankan oleh Mew.

"Gila, berasa keluarga kerajaan gue dijemput pakai mobil beginian." Ucap First.

"Norak lo!" Ucap Frank. "Lu gak pernah naik limo?" Tanya Frank.

"Kagak, Preng. Gue emang anak orang ada, gue kaya kok kayak keluarga lu semua. Tapi, gak sekaya ini juga gue tuh." Ucap First.

"Sudah sih. Santai aja. Nikmatin semua fasilitas yang ada." Ucap Ohm dan membawa Nanon dalam rangkulannya.

Mereka benar-benar memanfaatkan fasilitas. Di dalam limo ada minuman dan cemilan, mereka menikmati semua. Bahkan dalam limo ada alat karaoke dan televisi.

"Ah, ini bakal jadi liburan yang luar biasa keren dan takkan terlupakan." Ucap Drake.

Kota Roma sangat memanjakan mata.

Tak butuh waktu lama, sekitar 40 menit dan mereka sampai di hotel tempat mereka akan menginap. Hotel mewah tentu saja.

Rome Cavalieri, A Waldorf Astoria Hotel

Hotel mewah, berbintang 5, harga benar-benar fantastis. Tentu saja tempatnya sangat bagus dan indah, dan juga nyaman tentu saja.

Setelah mereka memesan kamar, mereka pergi ke kamar masing-masing.

Ohm-Nanon, Frank-Drake, Marc-Fiat, First-Prame-Khaotung.

Tentu yang berpacaran satu kamar🌚

♡♡♡

Mari kita intip pasangan Ohm-Nanon di kamar mereka.

Nanon dengan nyaman menidurkan badannya di tempat tidur. Berguling-guling dan menenggelamkan kepalanya pada bantal.

"Ah, nyaman!" Pekik Nanon.

Ohm yang melihat itu hanya menggeleng dan menuju ruangan yang terdapat beberapa deretan lemari pakaian. Menaruh koper Nanon dan miliknya di ruangan itu.

Dengan langkah cepat Ohm menuju tempat tidur dan menindiskan badannya di atas Nanon.

"AAAA OHM! BERAT TAUUUU!" Teriak Nanon mencoba mendorong Ohm dari atas badannya.

Ohm tak mengindahkan keluhan Nanon, ia masih setia berada di atas tubuh Nanon.

"Sekarang cuman ada kita berdua. Nikmatin waktu kebersamaan kita ini, sweetheart." Bisik Ohm. Nanon meremang.

"Jauh dulu iiihh, berat tauuu!" Rengek Nanon. Ohm pun merebahkan dirinya di samping Nanon.

Ohm memiringkan badannya dan menahan kepalanya dengan lengan kirinya. Ia tersenyum melihat Nanon, sedangkan Nanon menatap Ohm dengan bingung dan sedikit gugup.

"Kamu kenapa sih? Lihatin aku nya gitu banget." Tanya Nanon bingung.

"Kamu manis, gemesin, ganteng juga tapi masih gantengan aku. Ah, aku sayang banget sama kamu." Ucap Ohm dan mencium bibir Nanon.

Mereka saling berciuman dan saling melumat.

Sampai dimana Nanon menghentikan pergulatan bibir dan lidah mereka.

"Ohm! Kita di sini mau liburan bukan bulan madu. Jangan macam-macam." Ucap Nanon pelan.

Ohm hanya tertawa kecil dan memeluk kesayangannya itu.

"Aku gak akan ngelakuin hal aneh ke kamu, sweety. Aku palingan sentuh-sentuh," ujar Ohm dan menyentuh pipi Nanon. "Dan cium kamu," Ohm mencium pipi Nanon. "Hanya itu saja." Akhir Ohm dan tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

Nanon memukul dada pacar tampannya itu. "Awas kamu ya!" Ancam Nanon.

"Ayo kita nikmati hari ini dengan istirahat dulu. Ahh, sweety, aku ingin charge tubuhku." Ucap Ohm dan memeluk Nanon, seperti menjadikan tubuh pacar manisnya itu layak guling.

Nanon memukul tangan Ohm, dia tak bisa bergerak. Seluruh tubuhnya dikunci Ohm.

"Yang, aku gak bisa gerak!" Rengek Nanon.

Ohm memejamkan matanya. "Diem dulu sweetheart. Aku lagi isi energiku." Gumam Ohm.

Nanon pasrah saja kalau sudah begini. Pacarnya ini suka sekali melakukan hal sesukanya dan memaksa.

Untung Nanon cinta Ohm, untung Nanon bucin ke Ohm. Kalau enggak— yasudah berantem kali. Nanon dan Ohm jadi musuh bebuyutan lagi deh.

Nanon melirik Ohm. Ia pun menghela nafas dan dengan pergerakan kecil, ia mengelus lengan pacarnya itu.

Nanon bahagia. Laki-laki yang berada di kasur yang sama dengannya saat ini adalah Ohm, musuhnya dulu. Tapi lihat sekarang, mereka adalah sepasang kekasih, bahkan sudah berpacaran 2 tahun lebih. Takdir Tuhan atau skenario Tuhan itu sungguh tak terduga.

Bahkan ucapan orang-orang mengenai benci menjadi cinta itu benar adanya. Nanon dan Ohm buktinya mengalami itu. Orang yang tak diduga oleh Nanon, yang dulu sangat Nanon anggap rendahan— kampungan. Kenyataannya tak serendahan itu.

Ohm banyak mengajarkan banyak hal ke Nanon. Bagaimana cara hidup sederhana, bagaimana cara mencintai, bagaimana cara menghargai hidup, bagaimana cara bahagia mulai dari hal kecil dan bagaimana cara saling menghargai satu sama lainnya. Dan masih banyak lagi.

"Ohm, aku sayang kamu. Terima kasih sudah mengajakku berdamai dan berteman saat itu. Terima kasih pula sudah menungguku membalas cintamu, entah gimana jadinya kalau saat itu kamu pergi dan meninggalkanku. Mungkin aku akan menyesal dan menangisimu, hahaha."

Nanon tersenyum dan menatap langit-langit kamar. "Ohm, mencintai kamu ternyata sesederhana ini ya." Gumam Nanon dan masih setia mengelus lengan berurat Ohm. "Sederhana, namun menyenangkan. Aku bersyukur dan merasa beruntung didekatkan denganmu." Ucapnya tulus.

"Ohm, kemarin sebelum kita pergi ke sini. Aku dan Chimon pergi ke gereja dan aku mengucapkan rasa terima kasihku kepada Tuhan. Ahh, aku benar-benar merasa sangat berterimakasih. Tuhan sangat baik kepadaku, Ohm. Aku diberikan orang tua dan adik yang sangat menyayangiku, walau ya... Chimon terkadang menyebalkan, tetapi dia sangatlah menyayangiku dan akupun sangat menyayangi Chimon. Lalu, aku juga mengucapkan terima kasih ke Tuhan atas kesetiaannya persahabatanku dengan para sahabatku." Ucapnya dan mencoba lebih mendekati Ohm.

"Aku pun mendoakanmu Ohm. Mendoakanmu agar selalu mencintaiku," gumamnya dan terkekeh. "Mungkin Tuhan sampai muak karena aku berdoanya sedikit memaksa seperti ini, "Tuhan, kumohon jodohkanlah aku dengan Ohm Pawat Jongcheveevat dan jangan pisahkan diriku dengannya, aku sangat mencintainya. Dekatkanlah terus dirinya denganku, jangan pernah membuatnya menjauhiku apalagi meninggalkanku. Kumohon! Kaulah Tuhanku yang maha pengasih dan penyayang. Ayolah, jodohkan aku dengan Ohm. Aku sangat mau dia, aku mohon!" Begitu Ohm."

"Ohm, kira-kira dikabulin Tuhan gak ya? Aku maksa gitu soalnya. Eh, tapikan aku anak Tuhan dan berbakti kepada Tuhan. Pasti dikabulin dong ya, iya gak?"

Nanon kembali melirik Ohm. "Capek banget ya? Tidurnya nyenyak banget." Gumamnya. 

Ohm gak mungkin jawab, kan tidur.

"Aku mendoakan semua orang-orang yang aku sayang. Bahkan kedua orang tuamu. Semoga mereka sehat, panjang umur, bahagia selalu dan semoga orang tuamu menjadi mertuaku. Hehehe, gimana Ohm?" Nanon terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Nanon pun menyamankan dirinya di dalam pelukkan Ohm yang begitu erat itu, dan menyusul Ohm tidur.

Ohm membuka matanya pelan dan sedikit menyipitkan matanya. Ia sebenarnya tak benar-benar tertidur. Ia mendengar semuanya dan semua ucapan Nanon membuat Ohm tentu saja senang.

Ohm pun tahu seberapa besar cinta Nanon kepada dirinya. Membuat Ohm ingin sekali dengan secepatnya menjadi Nanon sebagai sua— istrinya. Pasangannya. Teman hidupnya. Teman bahagianya. Soulmate. Pokoknya orang tercintanya sampai ajal menjemput.

Ohm pun lanjut memejamkan matanya dan tertidur.

♡♡♡

Selanjutnya kamar dari Frank dan Drake

Setelah memasuki kamar mereka membiarkan koper mereka begitu saja. Tidak dirapikan terlebih dahulu. Dengan kompaknya pasangan ini langsung merebahkan diri mereka di kasur.

"Ah, nikmat banget!" Teriak Drake.

"Capek banget ya, beb. Enak tidur ya gak?" Tanya Frank.

"Bener banget Frank!" Balas Drake.

Pasangan ini emang begini kelakuannya. Makanya langgeng.

"Frank, Frank, Frank~"

Nah, panggilan dari Drake bagaikan sebuah kode.

"Ada apa, Drake?" Tanya Frank.

"Kamu pilih drink tea or spill tea?" Tanya Drake, lengkap dengan senyuman manisnya.

"Ah, I see. Spill tea dong." Ucap Frank. Bagai mengerti kode-kode dari sang pacar.

Drake tentu senang, dia bisa gossip bareng sang pacar.

"Hot nih, hot banget!" Ucap Drake semangat.

"Spill beb, spill!" Frank memanaskan Drake. Kepo juga dia apa yang bakal dibicarakan si pacar beralis tebalnya ini.

"Beb, Nanon kan anak sultan," ujar Drake.

Bisa-bisanya sahabatnya yang dibicarakan.

"Ohm juga anak sultan." Lanjutnya.

Frank mengangguk mengiyakan.

"Bayangkan beb, bayangkan. Kalau mereka menikah, kehidupan rumah tangga mereka akan seperti apa? Lalu, mempunya anak kan, anaknya hidupnya seperti apa. Hayo, mari bayangkan bersama beb." Ucap Drake.

Frank dan Drake terdiam dan saling berfikir.

Gak di Indonesia, gak di Italia. Ada aja bahan gossip nya. Terus yang di gossip-in sahabat sendiri. Mana tadi pergi ke Italia nya pakai pewasat Ohm (orang yang tengah mereka omongin). Ya gitu deh, teman kurang ajar.

"Anak mereka bakal hidup sebagai sultan juga beb. Kayak Rafathar, Xabiru, Raphael Moeis. Iya kan beb ya? Widih, masih kecil udah hidup mewah." Ucap Frank.

"Nah, bener tuh. Enak banget tuh pasti kalau jadi anaknya Ohm-Nanon." Ucap Drake.

Drake pun bagai mendapatkan topik lagi, ia memukul lengan sang pacar. "Bayangin beb, bayangin lagi nih!" Ucapnya.

"Bayangin hadiah anaknya lahir pasti keluarga mereka bikin pesta. Terus pas anaknya empat bulanan atau tujuh bulan gitu, mereka buat pesta lagi. Bahkan nih ya... bahkan... bisa aja Si Ohm kasih kado anaknya mobil, pesawat, apartement. Terus pas anaknya umur setahun dibuat pesta lagi, dikasih hadiah rumah sama Ohm. Eh, jangankan Ohm ya... bisa aja kakek dan neneknya kasih kado mewah juga." Ucap Drake dengan semangatnya menggossipi sahabatnya.

"Jangan pas punya anak. Bisa aja pas mereka baru nikah nih ya, pestanya tujuh hari tujuh malam, terus ngundang artis. Terus tuh, mereka dikasih hadiah rumah mewah sama orang tua mereka, terus kendaraan mewah juga, terus tuh honeymoon nya keliling dunia." Ucap Frank membayangkan pernikahan sahabatnya itu.

"Ih iya, kamu betul juga beb. Gila ya, kita punya sahabat sultan banget. Beruntung kita beb. Apalagi ini kita liburan ada bantu tambahan dana dari mereka." Ucap Drake senang.

Frank dan drake bagai tak mengaca atau tak sadar dengan diri mereka sendiri. Lah, Si Frank dan Drake kan juga anak dari orang berada, dari keluarga kaya raya. Mari diingat lagi Keluarga Vihokratana punya usaha batu bara. Lalu, ada juga usaha restaurant dan cafe.

"Nah, beb. Ganti orang nih aku. Si Fiat dan Marc beb! Omo omo omo, pasangan Marc-Fiat itu kiyowo bingit!" Pekik Drake.

"Ih, makin hari mereka makin gemay beb. Gak kuat aku tuh dikasih moment manis mereka mulu." Ucap Drake bagaikan fudanshi.

"Kamu benar beb. Senang banget bisa lihat Marc dan Fiat sebahagia itu." Ucap Frank ikut senang.

Drake memeluk Frank, lalu berucap, "Kali ini aku mau bicara serius soal Marc dan Fiat." Ucapnya.

Drake menaruh kepalanya pada dada Frank. "Aku cuman mau Fiat bahagia dan aku harap bahagianya Fiat berada di Marc. Sejauh ini, hubungan mereka sangatlah baik dan aku harap seterusnya akan seperti itu." Ucap Drake dengan suara yang tenang, bahkan ia tak ada niatan untuk menggossip lagi.

Frank mengelus bahu Drake. Ia juga memiliki harapan yang sama seperti pacarnya.

Frank sangat sayang kepada sahabat-sahabatnya. Ia ingin yang terbaik untuk para sahabatnya. Terlebih lagi kepada Fiat. Cukup kemarin saja ia mengalami luka, kini, di masa sekarang dan di masa depan nanti... harapan Frank hanyalah Fiat bisa bahagia tanpa merasa sakit dan tanpa terluka lagi.

Senang jika melihat senyum manis terbit di wajah Fiat. Terlebih lagi, bisa melihat Tante Krist dan Paman Singto tertawa dan tersenyum bahagia. Frank sangat mengenal keluarga Fiat, karena mereka bersahabat sejak kecil. Keluarga Fiat adalah keluarga yang harmonis dan sangat hangat, berbeda dengan keluarga Frank yang rusuh dan orang tuanya suka sekali kemusuhan— walau ujung-ujungnya nanti baikkan lagi sih.

Pada intinya, Frank hanya ingin yang terbaik untuk orang-orang yang ia sayang. Jangan ada kesedihan lagi di antara kita— begitulah batin Frank.

Baiklah, yuk lanjut ke pasangan yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan di chapter sebelumnya— eh, hehe.


♡♡♡

Pasangan yang selalu dalam mode hangat dan sweet. Di sini ada Marc dan Fiat yang tengah cuddle.

Seperti biasa pillowtalk akan menjadi hal yang paling mereka sukai. Menceritakan banyak hal bersama pasangan adalah suatu kunci agar hubunganmu dengan pasanganmu berjalan dengan baik.

Banyak mengobrol dan menghabiskan waktu bersama seperti ini akan semakin mempererat hubunganmu. Terlebih lagi, ketika apa yang menjadi topik obrolamu bersama pacarmu merupakan topik yang selalu nyambung jika kalian biacarakan bersama.

Seperti Fiat saat ini, dia tadi tengah bercerita mengenai depresi yang dulu sempat Fiat alami dan topik itu rupanya nyambung dengan Marc.

Marc mungkin bukan calon dokter ahli mental, tetapi dalam pembelajaran pasti materi psikologi selalu ada.


Fiat senang sekali mengobrol dengan Marc. Topik apa saja masuk.

Sampai di mana bergantian dengan Marc yang memberikan topik mengenai masa depan, pernikahan dan anak. Topiknya mulai serius dan Fiat pun hanya diam mendengarkan Marc berbicara.

"Setelah ini, apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu ingin bekerja?" Tanya Marc.

Fiat menatap Marc. "Aku mungkin bekerja di perusahaan Opa. Menjadi sekretaris sepupuku atau seorang manajer di perusahaan Opa." Balas Fiat, sebenarnya ia kurang tahu juga. Ia belum memikirkan apapun untuk pekerjaannya.

"Seperti apa pernikahan impianmu?" Tanya Marc dengan tangannya yang mengusap pipi Fiat dengan lembut.

Fiat yang ditanyakan pertanyaan seperti itu pun memasang wajah tampak berfikir. Pernikahan impian ya? Fiat nampak berfikir, hm, sebelumnya ketika ia dengan Oaujun, mereka sempat membahas ini.

Ah, jadi ingat Oaujun membuat Fiat kesal. Merasa tak suka pernah melakukan hal yang sama. Maksud Fiat, dulu ia dan Oaujun pernah pillowtalk juga kan dan dia kesal atau mungkin menyesal pernah melakukan itu dengan Oaujun. Fiat sukanya melakukannya dengan Marc, karena Marc fikirannya dewasa dan luas. Marc itu sangat pandai.

Pernikahan impian Fiat, jika difikirkan lagi. Dulu ketika bersama Oaujun, dia ingin diadakan pesta pernikahan dan melakukan party bersama sahabat-sahabatnya. Namun kini, semua berubah.

Fiat menatap Marc. "Pernikahan yang kumau cukup sederhana saja tak perlu mewah. Aku ingin diadakan di outdoor dan dihadiri keluarga, sahabat, kerabat dan aku mau di pestaku nanti aku menari. Aku mau mempersembahkan aku nge-dance di pesta pernikahanku dan aku juga mau nge-band di pernikahanku nanti." Ucap Fiat dengan wajah cerahnya, ia tersenyum dalam ceritanya.

"Semuanya dilakukan di outdoor. Kalau tak dipantai, hm... di taman saja." Lanjutnya.

Marc masih setia diam dan menatap Fiat. Ia merekam semua ucapan Fiat di dalam fikirannya.

"Lalu, jika kamu sudah menikah nih. Kamu ingin tinggal di rumah seperti apa? Kamu suka rumah dengan model atau gaya seperti apa?" Tanya Marc.

Fiat nampak berfikir lagi.

"Aku tinggal di rumah seperti apapun tak apa. Mau rumah itu kecil, sedang atau semewah rumah Papa pun terserah. Bagiku yang terpenting itu adalah kenyamanan dan aku tinggalnya dengan pasanganku." Jawab Fiat.

Marc mengangguk, Fiat itu sederhana dan simple orangnya. Marc suka. Dan selama mereka berpacaran pun Fiat tak pernah banyak meminta apapun itu ke Marc, hanya saja Marc adalah tipe pacar yang selalu memanjakan pacarnya. Marc selalu saja memberikan apapun untuk Fiat dan hal itu terkadang membuat Fiat mengomeli Marc. Fiat cuman tak ingin Marc boros dan menghamburkan uang untuk Fiat dengan membelikan barang-barang yang jarang Fiat gunakan, apalagi barang yang Marc berikan harganya super duper expensive.

"Lalu, jika kamu menikah nih. Kamu ingin memiliki anak berapa?" Tanya Marc.

Fiat pun memfokuskan dirinya pada Marc. "Sayang, kamu kenapa deh nanya-nanya gini?" Tanya Fiat dengan raut wajah kebingungannya, Marc menjadi gemas.

Marc mencubit gemas pipi pacarnya. "Aku cuman mau tau aja sayang. Jadi, kalau sudah menikah kamu ingin memiliki anak berapa, hm?" Tanya Marc kembali.

Fiat menatap wajah Marc dan mengangkat bahunya. "Belum mikirin soal anak. Lagian, nikah aja belum sudah mikirin anak aja." Ucapnya dan memilih menatap langit-langit kamarnya.

Entah mengapa, menatap langit-langit kamar hotel menjadi kesukaan para pasangan di sini.

"Sayang, kamu kode aku buat ngajak kamu nikah nih?" Tanya Marc dan dengan cepat dijawab gelengan oleh Fiat.

"Lagian ya, kamu ngapain sih nanya soal nikah dan anak?" Tanya Fiat terheran-heran.

Marc hanya tersenyum. "Aku cuman penasaran aja." Jawabnya.

"Ah, satu pertanyaan lagi, boleh?" Tanya Marc.

"Mau tanya apa lagi sih, sayang? Sudah kayak wartawan aja kamu." Tanya Fiat.

"Misalnya nih, kalau aku melamar kamu— kamu terima gak?"

Fiat membalikkan badannya menjadi memunggungi Marc.

"Sialan." Batin Fiat.

Marc ini memang berniat menggodanya ya. Sudah dari tadi nanya macam-macam, dia kira Fiat gak nyadar ya sama semua pertanyaan Marc. Fiat tuh udah matian-matian nahan malu sama bapernya dari tadi.

"Sayang, aku nanya loh. Kok kamu diam aja sih?"

"Diam Marc! Aku ngantuk!" Nah, Fiat marah.

Marc sendiri pun langsung terdiam dan tersenyum. Merasa senang sudah membuat pujaan hatinya kesal.

"Pasti Fiat salah tingkah deh, terus pipinya merah gitu. Duh, gemes!" Batin Marc.

Fiat sendiri memejamkan matanya kuat. Dia tuh malu dan ya pasti salah tingkah juga lah. Marc tuh ngode ngajak nikah yaaa???

Marc tuh selalu sukses membuat Fiat senang. Fiat jadi tambah sayang sama Marc.


○○○

Sedangkan di kamar lain yang berisi tiga cowok yang bisa dikatakan tampan juga kok hehe. Kini mereka tengah asik berselimut dan saling terdiam. Belum ada tanda-tanda akan tertidur.

"Haah... Tau gini gue bawa pacar gue aja kali ya?" Gumam Prame.

"Lu punya pacar Prame?!" First bertanya dengan hebohnya.

Prame hanya merotasikan matanya, First itu berisik banget.

"Punya lah. Emangnya elu jomblo ngenes!"

"Sialan! Gue tuh single and very happy, bukan jomblo ngenes. Jomblo ngenes mah Si Khao." Ucap First.

Khaotung yang disebut pun memukul kepala First dengan bantal. "Bangke lo. Gue dari tadi diam aja ya, dan lu dengan kurang ajarnya ngatain gue!" Ucap Khaotung kesal.

First pun cengengesan. "Hehehe, maaf bos." Ucapnya.

"Prame siapa sih pacar lo? Kepo nih gue." Tanya First.

"Kepo lo. Rahasia." Ucapnya dan tidur membelakangi Khaotung dan First.

"Khao—"

Khaotung yang tidur di tengah pun mengikuti Prame yang tidur dengan cara membelakangi First.

First mengerang kesal. "AAARRGGHH! Kalian kenapa sih guys? Masa cogan didiemin gini!"

"Tega kalian sama gue yaa. Okay, gue terima perlakuan jahat kalian. Gue ngambek pokoknya!"

First menatap sedih teman-temannya. "Serius kalian tidur? Gak ada yang mau temenin gue ngobrol gitu?"

"Ck, okay terserah. Gue ngambek!" Ucap First kesal dan ikut menidurkan badannya.

Terserah First sajalah.


🍁🍁🍁

Pagi yang cerah di Roma. Mengawali hari dengan sarapan bersama dan wajah ditekuk milik First. But, who care? There's no. None.

Sampai Nanon membuka suara, "First, please. Kita di sini mau liburan, kita mau happy-happy dan mau menikmati keindahan Roma. So, stop being childish." Ucap Nanon dengan wajah datarnya.

"Lo sudah bukan bocah lagi, First. Lo baru aja wisuda kemarin. Gue gak mau liburan kita ini diisi dengan acara lo ngambek gak jelas. Apa lo ngerti, First?" Tanya Nanon, dan First mengangguk walau dia masih kesal.

Teringat bahwa liburan ini banyak dibantu oleh Nanon dan Ohm. First pun memilih menurut saja.

Ohm mengusap bahu pacarnya, ia tahu Nanon sangat bersemangat dengan liburan mereka ini. Jadi, Nanon menginginkan liburannya berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Terlebih lagi mereka berlibur bersama para sahabat mereka, maka harapan Nanon semuanya bahagia dan menikmati liburan serta kebersamaan mereka.

"Destinasi pertama kita adalah ke Colosseum!" Ucap Ohm bahagia.

Setelah selesai dengan sarapan mereka. Mereka pergi dengan bis mini. Bis ini sengaja Ohm sewa, untuk menemani mereka selama liburan dan lengkap dengan supir bis nya. Dalam bis mini ini pun terdapat banyak cemilan dan minuman untuk menambah semangat para sahabat Nanon dan Ohm selama perjalanan menuju semua destinasi yang terdapat dalam list Ohm.

Setelah sampai di tujuan. Mereka bergegas menuruni bis.

Ohm sempat berbincang sedikit dengan supirnya dan setelahnya ia mengajak teman-temannya berkeliling di Colosseum.

"Colosseum adalah bangunan terbesar dan paling terkenal di Roma, maka dari itu tempat ini dijadikan tempat wisata yang paling populer dan paling ramai di Roma." Ucap Ohm, dengan mata melihat ke arah ponsel pintarnya. Dia seolah menjadi tour guide. Bahkan di tangannya juga terdapat sebuah buku yang terisi mengenai sejarah kota Roma.

(Colosseum, Roma)

"Gue juga udah kasih kalian buku tentang Roma kan, baca aja deh sendiri soal bangunan ini." Ucap Ohm, dia mulai lelah berkeliling sambil menjelaskan, jadi dia menyuruh teman-temannya cari tahu sendiri mengenai asal-usul bangunan Colosseum.

Setelah selesai berkeliling mereka memutuskan untuk mencari makan siang, karena mereka pun juga sudah kelelahan lama berkeliling.

Mereka pun memutuskan makan di restaurant Splendor Parthenopes. Tempat makan yang pilihan menunya sangat aman dan banyak sekali seperti pastry, keju, daging, ikan, pasta, dan pizza. Tempatnya juga nyaman untuk ditangai beramai-ramai.

Mereka pun menyantap makan sambil mengobrol. Mereka benar-benar menikmati waktu kebersamaan mereka. Hidangan mereka pun sangatlah banyak sekali, meja mereka penuh dengan menu pesanan mereka.

Terlalu asik dengan makanan dan obrolan mereka. Tanpa mereka sadari dari sudut pojok restauran nampak ada seorang lelaki yang menatap ke arah mereka. Lelaki itu tak menyangka akan bertemu dengan beberapa kenalannya di kota ini.

Sorot mata lelaki itu menatap datar. Entah, apa yang saat ini ia rasakan.

Sampai satu suara mengalihkan atensinya. "Are you okay, babe?"

Lelaki itu tersenyum dan mengangguk.

Siapakah lelaki ini?

🌈🌈🌈

Aku baru kelar ngerjain tugas kelompok feminism sama temen-temen aku dan langsung lanjut nulis hehe.

Gila tugas aku banyak banget, mana besok aku latihan drama buat tugas drama:(((

Aku juga belum kerjain makalah prose, propsal metodologi sastra dan PPT. AAAA BANYAK BANGETTTT😭 mana jurnal metopen sama jurnal feminis belom jugaaa😭

Yaaa aku jadi curhat hahahaha maaf guysss:)))

Sekian bacotan dari Jane♡




Continue Reading

You'll Also Like

50.8K 3.1K 43
Tentang phuwin dan segala problem nya terkait sahabat sang pacar :) " pacar kamu itu aku atau dunk sih? " sewot phuwin dengan lelaki di depannya. "...
346K 18.1K 34
[TAHAP REVISI. Masih lengkap] Bagi keadan kedua pasangan itu , makna dari kebahagian adalah bersatunya kembali mereka dalam ikatan dan hubungan yang...
202K 16K 23
Book I [Completed] 🏅#1 - brightwin [04/03/21] 🏅#1 - 2gethertheseries [18/05/24] ~~~ Tak ada yang bisa diperbuat! Kata penyesalan itu seakan tak ad...
62K 4.6K 23
Book [2] [on going] Side of The Neighbor - GMM Menceritakan kehidupan keluarga kecil dari pasangan- sultan - yakni Ohm dan Nanon. Memiliki hubungan...