RANGEL [ON GOING]

By Qiehanzhang

6.2K 1.9K 925

[Follow akun author terlebih dahulu sebelum baca⚠] [Revisi setelah tamat] [Di baca aja dulu, siapa tau suka]... More

prolog
Chapter 1.Masa lalu yang kelam
Chapter 2.Welcome to Indonesia
Chapter 3.Benci semuanya
Chapter 4.Arena balap
Chapter 5.Masuk sekolah
Chapter 6.Di labrak
Chapter 7.Apakah sakit?
Chapter 8.Di fitnah
chapter 9.Lagi dan lagi
Chapter 10.Pingsan
Chapter 11.Lo khawatir?
Chapter 12.Pulang bareng
Chapter 13.Di bully
Chapter 14.Hati yang tersakiti
Chapter 15.Tetap bertahan
Chapter 16.Ketika rasa itu kembali menyerang
Chapter 17.Keberangkatan
Chapter 18.Kesasar
Chapter 19.Hilang
Chapter 20.Tuhan masih melindunginya
Chapter 21.Alunan lagu
Chapter 23.Kencan?
Chapter 24.Meeting
Chapter 25.Menikah dengan kakaknya sendiri?
Chapter 26.Teman masa kecil
Chapter 27.Cek cok lagi
Chapter 28.Satu sekolah
Chapter 29.Alasan
Chapter 30.Anak baru
Chapter 31.Dia kembali
Chapter 32.Mantan kembali?
Chapter 33.Nonton bioskop
Chapter 34.Ajakan Eri
Chapter 35.Club malam
Chapter 36.Cemburu
Chapter 37.Teror
Chapter 38.Rencana yang gagal
Chapter 39.Raka, maaf
Chapter 40.Jemputan pagi
Chapter 41.Perpustakaan
Chapter 42.Penguntit

Chapter 22.Pulang

67 22 9
By Qiehanzhang

Happy reading!!

Keesokan harinya Angel terbangun dari tidurnya sudah berada di dalam tenda, seingatnya tadi malam ia masih duduk berdua dengan Raka. Disampingnya ada Dita yang sedang tertidur pulas. Begitu pula dengan Vera dan Amanda yang sedang tertidur dengan nyenyak. Meskipun mereka membuat jarak diantara mereka, namun dari tempat Angel masih bisa melihat mereka berdua.

Ia berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya agar lebih fresh. Banyak anak-anak yang sudah bangun. Mereka juga melakukan sama dengan apa yang Angel lakukan sekarang ini.

Setelah mencuci muka dan membersihkan dirinya dengan hati-hati karena lukanya belum kering total, ia mulai mengemasi barang yang ia bawa dan memasukkannya kedalam rancel. Ya, pagi ini mereka kembali kerumah masing-masing.

"Loh ngel lo udah bangun?" Ucap Ditq dengan suara serak khas orang bangun tidur. Ia mengucek matanya untuk menyesuaikan cahaya matahari yang sudah muncul.

"Kalau gue belum bangun gak mungkin gue disini, tulul amat lo" Dita hanya menyengir kuda. Ia menguap karena masih merasakan kantuk yang berat.

"Ih bau lo, cepet mandi sana. Trus kemas-kemas" bagaimana Angel tidak geregetan dengan sahabatnya yang satu ini, ia tidak punya malu sama sekali. Untung saja, disini hanya ada dirinya. Dengan rambut acak-acakan, air liur yang masih menempel pada sudut bibirnya. Sangat menjijikkan intinya.

Tiba-tiba Dita menemukan ide cemerlang untuk mengerjai sahabatnya ini. Ia mengelap air liurnya dengan tangannya dan menempelkannya pada lengan baju Angel.

Sebelum mendengar Angel murka dan terkena amukannya, ia segera lari terbirit-birit menuju kamar mandi sambil tertawa dengan gembira katena berhasil membuat sahabatnya mencak-mencak.

"ANJIR LO DIT, SINI GAK LO. GUE PENGGAL PALA LO. DITAAAAAA. SAHABAT LUCNUT LO. LO KIRA GUE APAAAN HA" orang-orang yang sedang berjalan melewati tenda Angel langsung menutup telinganya karena saking kerasnya.

"BIDI NGIL"

"AWAS AJA LO DIT, GUE GEPLAK PALA LO NTAR"

"HAHAHAHHA" tawa Dita masih bisa tertangkap dengan jelas oleh pendengaran Angel. Ia menyumpah serapahi Dita yang berbuat yang tidak-tidak. Ia berjanji akan menendang Dita jauh-jauh sampai ke planet pluto.

Angel kembali berfikir, bagaimana ia bisa menendang Dita jika kakinya saja masih sakit. Dasar bego lo ngel. Ia menepuk keningnya.

"Dasar" Angel kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi. Namun pergerakannya terhenti ketika ada seseorang yang tiba-tiba menyuruhnya dengan seenak jidat.

"Sekalian nih pakaian gue sama Amanda lo beresin. Gak ada bantahan. Awas aja sampai gue balik kesini belum beres semua" Vera tersenyum miring dan membalikkan badannya sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

" Orang sabar disayang tuhan " Angelhanya bisa mengelus dadanya. Memang keterlaluan sifat kakak tirinya itu. Namun ia memakluminya.

Setelah ia selesai mengemasi barang-barangnya sendiri, ia beralih mengemasi barang Vera dan Amanda.

"Ini mau piknik apa mau pindahan rumah sih. Banyak amat barang bawaanya"gerutu Angel dengan wajah cemberut. Bagaimana tidak, satu rancelnya saja belum cukup untuk menampung baju Vera. Belum lagi baju Amanda.

"Ngapain lo ngeberesin bajunya tuh nenek pampir? Ujar Dita sambil mengeringkan rambutnya yang basah, karena ia baru saja selesai keramas.

Angel tak menjawab pertanyaan Dita, namun malah melempari Dita menggunakan bantal campingnya hingga Dita mengaduh kesakitan.

"Aw...ngapain lo lempar gue pakai bantal bego"

"Lo yang bego kali Dit, ngapain lo tadi ngusapin liur lo ke baju gue. Sini lo, gue gorok pala lo"

"Hehehe gitu aja dendam sih ngel, kalau gampang dendam dapat jodohnya lama lo ngel. Awas"

"Heh, mana ada pepatah kayak gitu" Angel melototkan matanya hingga membuat nyali Dita menciut. Memang, biasa terlihat sederhana. Namun, ketika sudah marah mirip sekali dengan monster.

"Peace ngel. Ngak baik pagi-pagi udah marah-marah" Dita mengangkat jarinya ke atas sambil menunjukkan gigi-giginya yang putih.

"Huuh"

"Oh iya, lo belum jawab pertanyaan gue"

"Pertanyaan yang mana lagi" ujar Angel sambil memasukkan potong demi potong kedalam koper yang dibawa Vera.

"Gitu aja lupa. Itulo ngapain lo ngeberesin bajunya tuh nenek lampir"

"Ohh itu tadi dia yang nyuruh"

"What??? Trus lo mau gitu aja disuruh sama itu lampir"

"Ya mau gimana lagi, gitu-gitu juga dia kakak tiri gue"

"Jangan sampai lupa ngel, lo kayak gini gara-gara siapa. Dan lo bukan pembantu"

"Iya, gue tau. Udah biarin kayak gini dulu aja. Pasti mereka akan dapat karmanya. Gue ikhlas kok"

"Gue salut sama lo ngel. Sebagai sahabat yang baik dan perhatian, gue bantuin lo. Tapi gak gratis, lo harus traktir makanan"

"Lah anjir lo mah, lo ngegunain kesempatan dalam kesempitan namanya"

"Canda elah. Sensi amat lo ngel. Hahahaha"

"Bomat" Mereka berdua segera mengemasi semua barang-barang agar cepat selesai dan segera menuju ke bus yang sudah menunggu mereka sedari pagi.

"Cek-cek... perhatian anak-anak. Silahkan kalian semua memasuki bus dan menempati tempat kalian masing-masing. Harap di cek terlebih dahulu barang bawaan kalian ada yang ketinggalan atau tidak. Mohon segera percepat ya anak-anak. Karena kita akan segera melakukan perjalanan pulang. Jika kalian semakin cepat bertindak, maka kita semakin cepat sampai dirumah" ujar pak kepala sekolah sambil memandang ke seluruh muridnya yang telah bersia-siap memasuki busnya.

"Iya pak" jawab mereka dengan bersamaan.

Setelah dirasa sudap siap semua dan tidak ada barang yang ketinggalan, bus yang mereka tumpangi segera berjalan melalui jalur peta menuju kesekolah mereka.

4 jam kemudian

Akhirnya, mereka sampai juga disekolah Tunas Harapan. Mereka segera menuju ke orang tuanya yang sudah menunggu mereka. Berbeda dengan Angel, ia merasa terisis ketika melihat ayahnya lebih memprioritaskan putri tirinya daripada putri kandungnya.

Mereka terlihat sangat bahagia, tidak seperti keadaan hatinya saat ini. Dita yang melihat itupun hatinya juga ikut teriris. Ia tidak tega melihat Angel dengan keadaan yang seperti ini. Ia mengelus punggung sahabatnya dengan halus.

"Kalau lo udah nggka kuat, nggak usah diterusin liatinnya. Mending kita pulang dulu, lo pasti capek kan"

"Hmmm" mereka berdua berjalan kearah mobil yang sudah ada para body guardnya. Barang bawaanya Angel mereka bawakan, karena tangan Angel yang belum kuat untuk membawa barang yang berat-berat.

Sekarang Angel sudah berada di mansionnya sendiri, ya dia memutuskan untuk pulang kesini saja. Daripada di rumah keluarganya terjadi cek-cok yang tidak diinginkan. Dirinya sangat lelah, jangan sampai mereka mengganggu ketenangannya.

Kini, ia sedang merebahkan dirinya diatas kasur miliknya. Mencoba menutup matanya dan menyelam ke alam mimpi. Namun suara dering handphone memaksanya untuk membuka matanya kembali. Ia berdecak, siapa yang berani-beraninya mengganggu waktu istirahatnya.

Ia meraih handphone yang berada di atas nakas dan membuka lock screennya. Angel tambah berdecak ketika mendapatkan pesan tak berguna dari teman-temannya dan kakaknya.

Bang Radit (5)

Dek lo dimana?kok nggak ada dirumah?

Es batu (1)

Gimana?

Vera

Gimana sih rasanya nggak dapet kasih sayang...

Ketika melihat chat yang terlampir dari Vera, ia mengepalkan tangannya. Dan masih banyak lagi chat dari teman-temannya. Ia membuka chat dari kakaknya terlebih dahulu, ia tidak mau membuat kakaknya khawatir kepadanya.

Bang Radit

Dek lo dimana?kok nggak ada dirumah?

Gue dirumah temen gue bang
Lo kagak usah khawatir
Mau langsung kerumah,
Capek banget gue

Ooo yaudah kalau gitu
Cepet pulang ya
Atau perlu abang jemput
Dirumah temen kamu dek?

Nggak usah bang,
Ntar buar dianterin
temen gue

Oke
(Read)

Angel menutup percakapan dengan kakaknya dan beralih membuka chat dari Raka.

Es batu (15.00)

Gimana?

Apanya?
Yang jelas kalo ngomong

Udah sampai?

Udah

Jalan

Ha?

Mau jalan?

Angel berfikir, benerkah ini Raka. Si es batu disekolahnya. Raka mengajaknya untuk pergi? Ia menepuk pipinya. Ia menjerit ketika rasa sakit mengenai pipinya.

Ternyata nyata, tidak mimpi. Ia kira tadi sedang bermimpi, ternyata tidak. Ia ingin pergi keluar, namun badannya masih lelah. Ia bimbang dengan jawaban yang akan ia berikan kepada Raka.

Oke
Kapan?

Tunggu di cafe
Biasa

Jam?

Sekarang

Angel membulatkan matanya hingga berbentuk bulat sempurna. Apa itu orang tidak ada capek-capeknya. Ia heran kepada Raka, terbuat dari apa tubuhnya itu. Apakah dari baja?

Oke
Gue ganti baju dulu

Hmmm
(Read)

Angel hanya membaca pesan terakhir dari Raka dan segera bergegas untuk mengganti bajunya. Ia tidak peduli dengan rasa lelah yang menyerang tubuhnya. Ia melemparkan hpnya begitu saja.

















●●●

Hai semuanya~

Maaf ya kalo aku upnya lama, soalnya aku didunia nyata juga sibuk banget. Makasih yang sudah menunggu kelanjutan ceritaku meskipun kagak jelas ceritanya.

Mungkin aku bakal slow up karena kesibukanku. Aku harap kalian tetap setia dengan ceritaku dan menunggu kelanjutan cerita ini.

Sarang kalian banyak-banyak. Papayyy~

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 220K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

3.8M 226K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.1M 103K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
2.8M 158K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...