Æ

By DiazOktaFiqi

800K 69.5K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... More

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 38
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 51

7.8K 931 189
By DiazOktaFiqi


































Yang Taehyung tau, sosok Jungkook itu adalah sosok yang pemberani. Sosok yang tegas dan disiplin dalam segala bidang.

Ia tak pernah takut dalam hal apapun kecuali menggendong anak kecil termasuk bayinya sendiri.
Menantang maut, mungkin itu hobinya.

Ia tampan, sangat malah. Kaya? Jangan di tanya berapa banyak jumlah uang di bank yang kian bengkak.

Wajahnya selalu saja terlihat datar, nyaris tanpa ekspresi dan sedikit senyuman yang mungkin lebih mirip seperti seringaian.

Sifatnya dingin, nyaris tak tersentuh bahkan ketika mereka sudah menikah.

Tapi itu semua terpatahkan kala sang pria Jeon tak sengaja tersandung, terjatuh dalam sebuah lubang dalam bernama cinta.

Sebuah rasa yang amat tabu baginya selama menghirup udara di muka bumi ini.
Sebuah rasa yang mana menghantarkan nya pada getaran getaran aneh setiap saat menatap mata hazel itu.

Taehyung sendiri pun juga demikian. Ia juga tak pernah mengenal apa itu cinta bahkan merasakan nya.

Bahkan pengakuan sebuah rasa yang di miliki suaminya kala itu, membuatnya harus terdiam, tercengang dengan tak elit.
Sungguh?

Menganggapnya hanya sebuah lelucon tapi jungkook tetap kukuh mempertahankan hubungan mereka berdua.

Hingga dimana akhirnya taehyung menyadari sesuatu hal, bahwa ia juga tak jauh bedanya dengan jungkook.

Sama sama terjatuh dalam kubangan cinta.

Menyerahkan dirinya baik jiwa dan raganya sepenuhnya pada jungkook, memberi sebuah harapan dan kepercayaan lebih padanya hingga tanpa sisa.

Bagaimana ia membiarkan benih pria itu bersarang di perutnya, tumbuh kian hari hingga berganti bulan dan berakhir muncullah sosok bayi mungil cantik sebagai pelengkap mereka.

Bahkan, saat itu, taehyung harus mengakui betapa hatinya begitu menghangat kala menatap binar indah di mata jungkook.

Mengatakan beribu kata syukur dan cintanya ia pada dirinya dan bayi merah itu.

Jungkook tak pernah berhenti mengucapkan kata,
jangan pernah meninggalkanku.

Taehyung menyanggupi nya, dan begitupun sebaliknya.

Tapi, untuk kali ini, rasanya kata jangan pernah meninggalkan itu terasa menyakitkan di hatinya.

Apa jungkook baru saja ingkar janji?

Bibirnya bergetar begitupun tubuhnya yang terguncang hebat dengan deraian air mata yang terus mengalir membasahi pipi tirusnya.

" Hiks.... "

Tidak.

Sejujurnya TaeHyung tak ingin terlihat lemah, apalagi di depan banyak orang.

Tapi.......

Untuk kali ini saja, bolehkah ia menangis hebat atas rasa sakit dan sesak di dadanya itu?

" Hiks... "

Lagi.

Taehyung tak peduli lagi.

Tak peduli dengan tatapan orang yang menatapnya iba atau malah mencemooh karena dia sosok pria yang cengeng.

Dan,

Tak peduli betapa dinginnya udara malam di akhir musim gugur yang akan bersiap untuk menyambut musim dingin.

Angin kencang mulai berhembus, menusuk setiap persendian tulangnya tanpa ampun.

Bahkan orang orang itu memilih memakai jaket bulu super tebal, berbanding terbalik dengannya yang hanya memakai baju tidur tipis juga kusut.

Taehyung tak peduli.

" Tae, sebaiknya kita mundur... Hari semakin larut dan dingin, kau-

" Aku tak peduli!! "
Bentak TaeHyung kencang.

Bahkan hampir sebagian dari orang orang di sana menatapnya.

Sosok itu, Jaehyun.

Merunduk guna memegang pundak taehyung yang masih terlihat bergetar hebat.

" Tae-

" Jangan mengganggu ku!! "
Bentaknya lagi.

Jaehyun menghela nafasnya sedikit gusar.

Sedangkan Taehyung masih setia bersimpuh di pinggir tebing tanah, dimana tempat jejak terakhir jungkook di temukan.

" Taehyung dengarkan aku. Kita mundur sekarang, besok kita kembali lagi kesini. Aku yakin jungkook tak akan tenang melihatmu begini.. "

Taehyung langsung menoleh dengan cepat, menatap wajah jaehyun dengan nyalang.

" Apa maksud perkataan mu bajingan! Kau kira suamiku sudah mati ha?!! "

" Aku tak bermaksud untuk begitu-

" Menjauh kau!! Aku tak membutuhkanmu!! Yang ku butuhkan hanya jungkook! "

Ya.
Yang TaeHyung butuhkan hanya Jungkook. Tidak yang lain.

Ini sudah hampir larut malam, dan sosok jungkook belum juga di temukan sejak tadi sore polisi bahkan anak buah jungkook terjun ke bawah untuk mencari tubuh pria itu.

Taehyung kembali menatap jurang dalam nan kelam itu. Menekuk kakinya untuk ia peluk sendiri.

Air mata masih mengalir di sana.

Tak bisa di pungkiri bahwa hatinya kini begitu sakit. Kepalanya begitu pening dengan segala pertanyaan pertanyaan yang mana membuatnya mati ketakutan.

Jungkook..... Pria itu tak akan meninggalkan nya kan?

Bolehkah TaeHyung berharap pada Tuhan agar mengasihaninya?

" Hiks... J-jungkook... Kau dimana?? "

Bibirnya bergetar. Matanya kian memburam karena air mata yang terus menumpuk di sana.

" K-kau janji akan hiks... pulang tadi... "

Taehyung akui, dia memang bodoh.

Kenapa tak sedari awal ia menyadari kejanggalan di hatinya... Kejanggalan dalam setiap kalimat yang di lontarkan jungkook pagi tadi?

" Aku pergi, jaga dirimu dan Daisi... "

Bodoh!

Seharusnya taehyung lebih cepat tanggap akan kalimat itu.

Seharusnya ia bisa melarang jungkook untuk pergi ke kantor dengan sedikit ancaman seperti biasanya?

" Hiks... J-jungkook.... "

Lagi.

Taehyung memang bodoh! Rutuknya dalam hati.

Apa..... Kalimat itu adalah salam perpisahan dari jungkook untuknya terakhir kalinya?

Tidak!

Taehyung tidak terima!

Tangannya bertumpu pada tanah kering itu, merematnya hingga hancur lalu melemparnya ke jurang dan terbawa angin malam.

" BRENGSEK!! KAU DIMANA BAJINGAN?!!... JAWAB AKU!! "

racau TaeHyung membuat Jaehyun yang sedang bercengkerama dengan salah satu polisi berjengit kaget.

" APA KAU MAU LARI DARI TANGGUNG JAWAB HA?!! KAU BAHKAN PERGI TANPA PAMIT DENGAKU SETELAH KAU BERHASIL MEMBUATKU MENCINTAI MU KIAN DALAM!! KATAKAN SESUATU BAJINGAN!!!.... "

" TAEHYUNG, APA YANG KAU LAKUKAN?!! HENTIKAN, KAU BISA JATUH NANTI.!!!... "

Taehyung memberontak dalam dekapan Jaehyun yang mencoba menyeretnya ke tengah area.

Banyak wartawan yang melihat itu. Ini adalah berita super panas dalam bulan dan musim ini.

" LEPASKAN! LEPASKAN AKU!! BIARKAN AKU JATUH DAN MATI SEKALIAN!!!.... "

PLAK

" BODOH! APA YANG KAU UCAPKAN HA? MEMBIARKAN KAU MATI DAN MENINGGALKAN DAISI SENDIRI?? JANGAN GILA TAEHYUNG!!!... "
bentak Jaehyun kalap. Bahkan ia tanpa sadar sempat menampar taehyung cukup keras.

Taehyung melemah, jatuh terduduk di tanah kotor itu. Dan jaehyun ikut membungkuk.

" Taehyung.. Maaf, tapi aku tak bermaksud demikian... "

Taehyung tersenyum getir...

" Aku tau... Aku memang sudah gila... Dan jungkook... Dia membuatku semakin gila.. Lalu, aku harus bagaimana?? Hiks... Aku.. Hiks... Aku tak sanggup.... "

Taehyung kembali menangis.

" Kau pasti bisa melalui ini semua.. Percaya padaku! Jangan lemah, masih banyak orang yang menyayangimu dan membutuhkan mu. Ingat Daisi.! "

" Tapi-

" Tuan Tae-

Taehyung menoleh begitupun dengan Jaehyun.

" Yuta? "

Yuta mendekat,

Ikut berjongkok di sisi taehyung lainnya. Ia harus bisa membujuk taehyung. Karena ada sesuatu yang ingin ia beritahu.

" Tuan ini-

Taehyung terpaku, menatap sebuah boneka kecil yang ada di tangan Yuta.

Mengambil boneka itu dengan tangan bergetar... Ia kenal boneka ini.

Ini boneka kecil yang ia berikan pada jungkook ketika akan pergi ke RS sebelum operasi persalinan nya waktu itu.

- tuan jeon sempat melemparnya tadi sebelum jatuh ke jurang. "
Lanjutnya yang mana membuat taehyung harus kembali terisak.

Sakit hatinya kian meradang.

Jaehyun mundur karena ia di panggil salah satu polisi mengenai pelacakan mereka yang ternyata belum membuahkan hasil.

Melihat Jaehyun yang pergi itu, Yuta tak membuang waktu.

Dengan cepat ia lebih mendekat ke telinga taehyung dengan bisikan pelan.

" Tuan harus ikut saya, karena kami berhasil menangkap salah satu anak buah penjahat itu. "
Ujarnya pelan.

Taehyung terpaku.

Tangannya perlahan mengepal erat. Meremas boneka kecil itu.

" Tunjukkan padaku! "

" Ikut saya tuan. "

Taehyung berlalu bersama mobil Yuta tanpa berucap pada Jaehyun yang hanya bisa menghela nafas pelan, dan menatap sendu pada jurang itu.

" Ku harap kau baik baik kook... Bagaimana pun juga, kau tetap saudaraku... "



















*









Di tengah perjalanannya, tangan Yuta membuka laci dashboard, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil.

Memberikannya kepada taehyung yang mulai tenang di kursi penumpang.

Yeah walau tak memungkiri mata juga wajahnya masih sembab karena terlalu lama menangis.

Membukanya pelan.

" Ini-

" Itu milik tuan Jeon yang memang sempat terlepas ketika bertarung tadi. "

Sebuah pistol perak, lengkap dengan belati kecilnya.

Taehyung menatap dua benda perak itu lamat. Mengusapnya pelan dengan rahang mengeras.

" Keparat! "
Umpatnya kesal karena sulit untuk mengatur emosinya.

" Apa lagi ini?! "

Taehyung menatap kesal pada Yuta yang kini malah menyerahkan sebuah tab kepadanya.

" Tuan cukup baca saja, itu informasi mengenai sosok yang kami tangkap. Siapa tau, itu bisa tuan andalkan untuk membuatnya buka mulut. "











*





















HAHAHAHAHAHAHAHAHA..!!!

sosok itu tertawa membahana di ruangan nya.

" Bagus! Bagus! Tak sia sia aku menyewa kalian semua! "

Semua orang berpakaian serba hitam itu tersenyum tipis dalam kepala tertunduk.

" Maaf tuan, tapi kami tetap gagal untuk membawakan kepala-

" Tidak. Tak apa, setidaknya dengan rekaman ini sudah berhasil membuatku puas. Aku yakin, J'Ar tak akan selamat! Tak ada yang selamat setelah tertembak dan jatuh ke jurang dalam itu. Karena aku tau jurang itu, batu besar menantinya di bawah sana.
J'Ar pasti mati.!!! Hahaha.... Aku puas!! Kau memang harus mati J'Ar..... "























*














Sedangkan di tempat lain, TaeHyung sudah amat tidak sabar lagi untuk melihat salah satu pecundang itu.

Terus melangkah beriringan dengan Yuta di sampingnya.

Tadi ia sudah menghubungi taeyong di rumah untuk bisa menjaga Daisi yang memang ia titipkan pada pemuda itu untuk sementara waktu, yeah setidaknya sampai amarahnya mereda.

" Dimana dia?! "
Geramannya merendah.

Yuta menunjuk seorang pria yang kini terduduk lemas di sebuah kursi kayu dengan tangan dan kaki terikat jadi satu.

Taehyung melangkah kian dekat.

Pistol perak milik jungkook ada di tangan kirinya.

BUG

" Cih! Jadi kau salah satu pecundang itu ha?! Berani beraninya kau melukai suamiku, Brengsek!! "

Melayangkan satu buah tinju dengan kuat hingga pria itu terjatuh bersama kursinya hingga menimbulkan bunyi debuman cukup berisik.

Taehyung boleh pihak istri, tapi tak bisa mengubah kalau ia juga pria, yang mana memiliki kekuatan untuk memukul bajingan tengik seperti pria ini.

Sret

Baju usang itu di tarik paksa oleh taehyung, hingga mereka saling berhadapan dengan taehyung yang menatapnya bengis.

" Katakan. Siapa yang menyuruhmu
sialan! "

Bukannya menjawab, pria itu malah terkekeh sinis.

BUG

Taehyung kembali meninjunya kuat, menghantamkan kepala pria itu keras ke lantai keramik dingin hingga darah merembas dari kulit kepala yang sedikit robek.
Taehyung tak peduli. Ia bukanlah orang yang penyabar.

Yuta bersama anak buah jungkook lainnya, diam saja memperhatikan dari sudut ruangan.

Mereka tau, pemuda dengan status istri dari bos nya ini butuh pelampiasan akan rasa amarah yang kian membuncah di hatinya.

" Aku bukanlah tipe penyabar, jadi katakan siapa yang menyuruhmu sebelum peluru ini menembus kepalamu! "

Pria itu diam, taehyung kian meradang di tempat.

Brak

BUG

Sudah menendang tepat pada tulang rusuknya, taehyung langsung melayangkan tinjunya tepat pada bibir pria itu hingga sobek dan berdarah banyak.

" Katakan Brengsek!! "

" A-aku tidak b-bisa mengatakannya.. Uhuk..! "

Taehyung memejamkan matanya sejenak, mencoba mengais kesabaran yang mungkin saja terselip di sudut hatinya.

" Kenapa? Dia mengancammu huh?! "
Desis taehyung yang kini mengeluarkan sebuah belatinya, lalu sedikit menyayatnya ke lengan pria itu.

Pria itu tak menjawab, hanya menunduk dengan batuk yang terus mengeluarkan darah.
Ia yakin tulang rusuk nya kini patah.

" Aku tau kau orang baik... Kau bekerja ini karena ekonomi keluarga mu kan? Bukankah anakmu butuh donor ginjal secepatnya? "

Pria itu segera mendongak, menatap taehyung dengan raut terkejut.

" Darimana kau-

" Tak perlu tau aku mengetahui nya darimana. Yang jelas sekarang, katakan padaku siapa yang menyuruhmu, maka kau bebas. "

" Aku tidak bisa! "

" Oh, gampang saja. Kalau begitu, kau ku bunuh, lalu membuat keluarga mu semakin menderita dan membiarkan anak dan istri mu mati? "

" Brengsek!! Beraninya kau!! "

" Kau lah yang Brengsek, badebah!! Kau membunuh suamiku! Bahkan anak kami masih hitungan kurang dua minggu! Tapi apa yang kau dan bos mu lakukan? Dimana hatimu ha?!
Akan ku buat, kau sama seperti ku! "

Taehyung sudah siap melepaskan pelatuknya yang bertengger apik di pelipis pria itu.

" Ucapkan selamat tinggal untuk kelu-

" Tunggu!!! Tunggu! Aku akan beritahu padamu siapa dia, tapi ku mohon bunuh aku. Anak dan istriku membutuhkanku.. "

Taehyung sempat menitikkan air matanya, lalu menghapusnya dengan cepat.

" L-lalu bagaimana dengan ku?? Kau pikir, aku tak membutuhkan suamiku?! Anakku butuh ayahnya, bajingan!! "

Amuk taehyung lagi, bahkan ia sempat menendang kembali tubuh pria lemah itu.

Menengadahkan kepalanya menatap langit langit ruangan itu dengan isakan pelan.

" A-aku minta maaf... Aku terpaksa... Ku mohon kasihani aku tuan... "

Taehyung tersenyum getir.

" Apa yang aku dapat jika mengampuni
mu. "

" Saya akan mengatakan siapa dia dan lokasi persembunyiannya. Dan juga, saya bersedia menjadi budak setia anda tuan.. "

Taehyung tersenyum miring, memainkan pisau itu di pipi si pria.

" Apa aku bisa percaya dengan kata katamu? "

" Ya. "

" Jika kau langgar? "

" Saya siap mati. "

" Katakan!. "

" Dia-

" Tuan Tae-

Ucapan pria itu terpotong oleh seruan Yuta yang kencang dan menatap mereka tepatnya pada taehyung.

" Tuan Jeon, dia sudah di temukan! "













A&E TBC

Akhirnya bisa up lagi....
Tapi ga jamin bagus, karena mood emang masih buruk... Padahal tadi udah makan yang manis manis juga...
Nonton Dynamite juga udah...

Tapi tetap saja.... 😢

Ada yang mau bantu rekomendasi ff bagus ga, buat aku baca... 😐

Terserah, KV/VK, JaeYong, Chanbaek, NoMin, atau apapun itu... Yang penting bagus dan belum pernah aku baca... 😊

Continue Reading

You'll Also Like

617K 37.5K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
878K 57.4K 45
Bercerita tentang Jeon JungKook seorang Pemimpin organisasi Mafia terkuat dan Juga seorang Pengusaha muda paling kaya di Dunia, bertemu dengan Kim Ta...
198K 11K 70
‼️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️ lika liku perjalanan hidup seorang pemuda bernama kaiser dari keluarga linford. ------------------ cover by pinterest. ...
771K 83.7K 38
[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR...