BIRU [ On Going ]

By YatiFifzii

6.8K 2.5K 7.8K

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] WARNING‼️ Mengandung kata-kata kasar. Harap bijak memilih bacaan. Ambil posit... More

1.Selamat Tinggal Luka
2. Move On
3. Biang onar
4. Tamparan manis
5. Terkuak nya Amarah
6. Begitu?
7. Si Kebo
8. Maaf
9. 2 CeCan
10. Perdebatan
11. Terlambat
12. Kambuh
13. Kok ?
14. Kesetanan
16. Makhluk Astral
Larissa Frauen
17. Tetap Pendirian
18. Secarik Kertas
19. 2 M
20. Pacar Katanya
21. Kesempatan
22. Keputusan
23. Pengakuan
24. 100% Ngeselin
25. Ego dan Hati
26. Melepas Atau Menetap?
27. Kebenaran & Kekecewaan
28. Apa lagi Ini?
29. Sudah Kecewa
30. Mencari Solusi
31. Danau Penyejuk
32. Pelukan Singkat
33. Rumah Baru
34. Kembaran Charlina
35. Promise
36. Aisha Cenayang?
37. Sakit Aja Terus!
38. Akhirnya
39. Bertemu Lagi
40. Harus Jadi Rahasia!
41. Aku sih, yes!
42. Dia Kembali
43. Hujan di Kala Itu
44. Pertikaian
45. Seberkas Kisah

15. Salah paham

114 54 141
By YatiFifzii

Vote dulu baru baca!
Disusul commentnya juga, ya😊

Satu comment dari kalian sangat berpengaruh bagi semangat Yayaa. Apalagi banyak. So comment yang banyak biar semangat Yayaa banyak juga. Wkwk

---------

Jangan gegabah menafsirkan sesuatu. Salah langkah, kau akan kehilangan sesuatu yang kau anggap berharga.

******

"Pedes nnya gila," ujar Chara sambil mengibas-ngibas mulutnya dengan tangan lentiknya. Matanya melotot memerah. Sesekali menghembuskan nafasnya melalui mulutnya. Guna mempertipis rasa pedas yang melanda mulutnya.

"Udah dibilangin juga 'kan tadi, gak usah pakek cabe banyak-banyak. Rasain tuh. Ntar juga nduwer tuh bibir," kata Hauraa sedikit kesal.

Pasalnya, sudah sedari awal ia melarang Charlina untuk tidak memasukkan cabe terlampau banyak. Namun, si sahabat bar-barnya ini tetap tak memperdulikan larangannya. Alhasil, ya seperti saat ini.

"Bangke lo," umpat Carlina seraya menyeruput jus jeruk nya yang tinggal beberapa tetes saja. "Temen lagi kepedesan, bukannya bantuin cari air malah nyumpahin bibir gue nduwer. Temen laknat lo emang," lanjutnya lagi.

"Gue bukan nyum_"

"CEPETAN CARIIN GUE AIR WOII! BISA MATI GUE," potong Charlina cepat. Ia benar-benar kepedasan saat ini. Ia tak ingin apa-apa, ia hanya menginginkan air mengalir di tenggorokannya. Itu saja.

Hauraa yang melihat Charlina yang sedang dilanda rasa pedas yang sangat teramat itu pun segera bangkit untuk mencari air.

"Huaaaaa Mamiiiii," teriaknya histeris. Lagi bareng, mami lo katain, dah gini baru deh jerit manggil-manggil.

"Untung kantin lagi sepi, kalau gak mati kejeng dah lo nunggu gue dapet antrian," ujar Hauraa yang baru saja kembali ke tempat duduknya sembari membawa beberapa jus.

"Lama, sini!" Belum sempat Hauraa melanjutkan ucapannya, Charlina telah merampas sembarang air yang masih di tangan Hauraa dan menyeruputnya.

Ia tak ingin membuang waktu lama-lama lagi. Minum, maka ia akan terlepas dari rasa pedas yang maha dahsyat, hanya itu yang ada dalam otaknya saat ini.

"Prtttttt, KAMPRET!" umpat Charlina seketika.

Air yang tadinya ia minum pun ia sembur ke sembarang arah, nyaris mengenai Hauraa yang duduk di sampingnya. Untung saja Hauraa belum benar-benar duduk. Alhasil, masih bisa menghindari semburan Charlina.

"APA-APAAN LO? LO MAU BUNUH GUE?  HAHHH?!" makinya.

"Bu-bukan gitu Char," bela Hauraa.

"TERUS INI APA MAKSUDNYA? HAHH?!" tunjuk Charlima pada gelas yang baru saja ia minum.

"Jangan emosi gitu, tenangin diri du_"

"GIMANA GUE BISA TENANG? GUE LAGI KEPEDASAN DAN LO MALAH NGASIH GUE MINUMAN PANAS KEK GINI? LO MAU BUNUH GUE?" Charlina benar-benar emosi saat ini.

"Char bu_"

"BANGSAT!" Charlina benar-benar murka, lalu ia bernjak pergi dari mejanya.

"Char, gue gak ada sama sekali punya maksud yang kayak lo bilang itu." Hauraa mencoba untuk menjelaskan hal yang sebenarnya, namun Charlina tetap tak memperdulikannya.

"Yang lo minum itu emang minuman panas, gue sengaja beli buat gue sendiri," sambung Hauraa.

"Gak usah ngelak!"

"Gue gak ngelak Char. Itu emng minuman gue. Dan ini yang di tangan kanan gue yang buat lo." Ia kembali mengangkat jus jeruk yang baru saja ia letakkan di meja.

Charlina memutar tubuhnya menghadap Hauraa. Matanya menangkap jus berwarna kuning di tangan Hauraa.

"Kenapa gak bilang bangke?!" Charlina mendekat sembari merebut jus tersebut dan meminumnya hingga kandas. "Ahhh akhirnya," ucapnya sambil mengelus-ngelus lehernya yang terasa lebih segar.

"Makanya, jangan main ambil aja. Liat-liat dulu," nasehat Hauraa. "Salah pahamkan jadinya."

"Yeee, mana gue tau. Yang penting ni tenggorokan ketemu air." Charlina membela diri. "Ya, tapi gak air panas juga sih," lanjutnya sambil melirik sinis.

"Minum air panas cepet ngilangin rasa pedas loh, Char." Hauraa memberi tips pada Charlina.

"Iya cepet ilang, tapi gue mati kejang," ketusnya.

"Gue serius, umi yang bilang."

"Gak peduli! Jus lebis muantep. Perlahan tapi pasti." Azekkkk dah. Wkwk

"Udah, tuh minum! Tadi gue beliin lo dua," kata Hauraa menunjuk segelas jus berwarna kuning yang ada di mejanya, lalu ia kembali duduk di kursinya.

Selang sekejap, Charlina kembali menyeruput jus tersebut hingga nyaris kandas. Kemudian menyusul Hauraa duduk.

"Lain kali kalau dibilangin jangan ngeyel." Hauraa kembali menasehati Charlina yang kembali menyantap makanannya.

Jika kalian berpikir ia kembali memakan makanannya yang teramat pedas tadi, maka kalian salah. Yang ia makan saat ini adalah makanan Hauraa.

Lalu, bagaimana dengan Hauraa? Makan apa?
Tak perlu repot, Hauraa tak memakan apa-apa. Ia hanya tersenyum menatap sahabatnya yang tengah menyantap makanannya dengan lahap, yang beberapa waktu lalu di landa rasa pedas yang membludak.

Sudah biasa baginya kala makanannya dirampas oleh sahabat bar-barnya ini.

"Eh, lo sadar gak?" tanyanya di sela-sela kunyahannya. "Beberapa hari ini, Larissa and the genk gak keliatan batang hidungnya. Pada kemana? Apa mati kali ya?"

Hauraa tetsenyum. "Kenapa? Kangen?"

"Uhukkk uhukkk." Charlina terbatuk. "Kalau ngomong disensor dulu napa? Ya kali gue kangen ama setan ogeb. Mati juga gue gak peduli. Bersyukur malahan."

"Gue heran aja gitu. Biasanya juga nongol nyinyirin lo. Eh, tiba-tiba gak ada." Aciee, Chara kehilangan nih, ye. Wkwk

"Bagus dong," sahut Hauraa.

"Ya emang bagus sih. Tap_"

"Pagi tadi gue ada ketemu dia," potong Hauraa.

"Yang bener? Terus kenapa gue gak liat?" tanyanya heboh.

Hauraa menghembuskan nafasnya lelah. Sifat heboh Charlina mulai muncul.

"Terus lo gak di apa-apain dia 'kan?" tanya Charlina seraya menbolak-balik badan Hauraa. Mencari cela sesuatu yang serasanya bisa di curigai akibat ulah Larissa and the gank.

"Apaan sih? Gue gak diapa-apain kok. Santai aja kali." Sungguh ia sangat jengah dengan respon Charlina yang seperti ini.

"Ya, siapa tau aja. Kan tuh tiga setan ogeb biasanya paling suka cari agar-agar sama lo." Kini tangan Charlina sudah tak lagi sibuk memeriksa Hauraa.

"Gara-gara," sahut Hauraa membenarkan ucapan Charlina.

"Iya itu maksud nya." Charlina masih menatap Hauraa denhan penuh selidik. Yakinlah, jika tidak diberi tahu, ia tifak akan berhenti mengintrogasi.

"Enggak. Kita cuma ketemu pas di gerbang doang." Bohong dikit gak papa 'kan?

"Terus?"

"Apanya yang terus? Ya udah gue masuk, emang apa lagi?"

"Gak mungkin tuh setan ogeb gak ngapa-ngapain lo. Pasti ada lah ulah nya." Tepat sekali, anda sangat hafal kebiasaan Larissa.

"Ya dia ngerebut jalan gue, terus gue telat masuk deh. Dah itu aja." Akhirnya Hauraa memilih untuk jujur.

"WHAT? JADI DIA YANG BUAT LO TELAT?" Sungguh kesalahan besar karena telah mengatakan hal yang sebenarnya kepada Charlina. Lihat reaksinya sekarang!

"BANGSAT SEBANGSAT-BANGSATNYA BOCAH EMANG TUH BOCAH." Charlina bangkit dari duduknya seraya berkacak pinggang.

Baru saja beberapa hari ini ia merasa tenang dengan tak ada kemunculan tiga setan ogeb pengganggu itu, dan sekarang ia mendengar bahwa sahabatnya baru saja dijahili. Dan yang semakin membuatnya geram, ia tak ada di saat itu.

Hauraa menarik lengan Charlina menuntut untuk duduk, hingga mau tak mau Charlina menurut.

"Udah, gak usah ngedumel gak jelas gitu. Gak baik. Yang penting gue gak papa."

"Ya tetap aja gue gak terima. Dengan terlambatnya lo hari ini, itu udah ngerusak repotasi lo sebagai siswi teladan tau gak? Apalagi lo sampek dihukum. OMG, apa kata dunia?" Charlina mulai mendramatis. Heboh tak jelas.

"Apaan sih?! Gue gak dihukum," elak Hauraa.

"Kok bisa?"

"Bisa kok."

"Iih, serius!" Charlina greget hingga berujung memukul pundak Hauraa. Seketika Hauraa meringis dan mengelus-ngelus pundaknya yang terasa sedikit sakit.

"Gue dibebasin."

"Kok bisa?" Satu pertanyaan yang sama kembali terlontar. "Ettt ettt, tunggu!" baru saja Hauraa hendak menjawab, dengan cepat Charlina kembali mengambil alih bicara.

"Jangan jawab bisa kok!" Sela Charlina waspada dengan mengulang ucapan Hauraa pada dua kata terakhir.

Seketika itu juga Hauraa terkekeh. "Gurunya kasian sama gue, jadi gue dibebasin deh."

"Yee, gak ada sejarahnya Bu Nia yang garang begitu kasian sama anak muridnya. Jan ngegobloki gue lo."

Yang dikat kan Charlina memang benar. Tak ada kata kasihan dalam kamus Nia pada satu makhluk yang berstatus siswa/i kala kata terlambat mereka lakukan.

"Hehe tau aja lo." Hauraa tertawa renyah.

Charlina menatap Hauraa sinis.
Perlahan senyumannya tersungging, seakan baru saja dapat cahaya penerangan dalam otaknya.

"Gue tau!" serunya semangat. "Pasti gegara lo murid teladan plus gak pernah telat, ya kaaaan?"

"Hmm," gumam Hauraa mengiyakan.

"N-neng Ara!" panggil seseorang setengah berteriak. Seketika Hauraa maupun Charlina menoleh ke sumber suara.

Melihat siapa pemilik suara tersebut, dengan cepat Charlina bangkit dari duduknya dan menyembunyikan tubuhnya di belakang Hauraa. Matanya melotot, seakan bencana baru akan segera menghampirinya.

Ya Tuhan. Kali ini aja, tolong biarin gue tak kasat mata. Jan sampek tu makhluk astral ngeliat gue.  Rintihnya dalam bentuk do'a.

Sesuai do'anya meminta agar tak kasat mata, do'anya juga tak kasat telinga. So, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Tak kasat telinga?

  ---------

Uh akhirnya Up juga. Setelah beberapa hari terbelenggu kesibukan yang sama sekali gak bisa di tinggalkan. Hehe

Gimana?  Makin gaje ya?

Hmmm, btw, siapa makhluk astral yang di maksud Charlina? Kok dia bisa setakut itu sih?
Yuk... Yukk sesekali ikutan nebak. Siapa tau tebakan kamu bener 😉

Seperti biasa jangan lupa vote & tinggalin jejak sebanyak-banyak nya ya.

Ajak juga teman-teman kamu mampir ke lapak Yaya.

See you 😘

19

Continue Reading

You'll Also Like

776K 35.8K 65
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.1M 59.4K 76
Perjodohan antar dua keluarga rasanya bukan hal yang tabu. Karena nyatanya berbagai kisah klasik sebuah perjodohan itu sudah ada banyak kisahnya. Lan...
3.4M 16.5K 2
DON'T REPOST MY STORY!!! Menjadi selingkuhan Protagonis pria adalah bencana untuk Altheya. Awalnya ia hanya ingin hidup dengan baik namun kedatangan...
961K 87K 22
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...