40. Harus Jadi Rahasia!

76 21 151
                                    

Ah, akhirnya bisa up juga setelah sekian lama perang sama jaringan yang super duper lemot😭

Gimana sama judulnya?🙄
Sttttt, harus jadi rahasia!🤒

Komennya hayukk🤸
Cekidot.

------

Sebulan sudah setelah perbincangan dan acara kangen-kangenan malam hari itu, kini Hauraa dan Ayra menjadi dekat kembali. Awalnya yang cuma sekedar bertegur sapa, kini sudah kemana-mana bersama. Yang biasanya Hauraa selalu bertiga bersama Aisha dan Sella, kini mereka menjadi berempat. Tentu saja karena kehadiran Ayra. Duh, Hauraa jadi mengingat persahabatan masa kecilnya dulu.

Kehadiran Ayra tentu disambut hangat oleh Aisha. Mana mungkin Aisha menepis kehadiran Ayra begitu saja. Secara, Aisha adalah gadis yang lembut dan baik hati. Ia bukan tipe gadis yang pilih-pilih untuk mencari teman.

Sedangkan Sella? Hem, untuk gadis yang satu itu jangan ditanya. Dia mah, enjoy-enjoy aja. Ada atau tidaknya Ayra itu tidak masalah. Yang penting, dia tetap bisa makan sesuka hati dan tidur dengan tenang. Ah, jangan lupakan tentang satu hal! Selagi orang itu tidak mengusiknya kala mengkhayal Ustaz Zain yang notebate-nya suami idamannya, dia tidak masalah.

"Sel. Pelan-pelan!" Hauraa menegur Sella yang terlalu lahap memakan makanannya. Namun, tak dihiraukan oleh Sella. Gadis itu tetap melanjutkan aksi makannya tanpa takut tersedak sedikit pun.

"Kalau keselek, 'kan dia juga akan berhenti, Ra." Bukannya ikut memperingati, Aisha malah berujar demikian. Membuatnya mendapat tatapan tajam dari Sella. Sedangkan Ayra hanya terkekeh.

"Uhuk, uhuk." Belum cukup satu menit setelah Aisha mengucapkan kalimatnya, Sella tersedak. Ah, ucapan Aisha cukup manjur ternyata.

Melihat Sella yang tersedak, Ayra pun dengan cepat memberikan air minum miliknya. Karena, air milik Sella sudah habis.

Selain kuat makan, Sella juga kuat minum. Makan satu piring tidak akan cukup minuman satu gelas untuk Sella. Sekurang-kurangnya tiga atau empat gelas. Banyak, 'kan? Namun, anehnya badannya tetap saja begitu. Tidak gemuk, juga tidak kurus. Bagi yang ingin makan banyak tapi takut gemuk, wajib minta tips sama Sella nih. Wkwk

"Hauraa!" Hauraa mengalihkan pandangannya yang mula menatap Sella menjadi ke arah gadis yang tengah memanggil namanya. "Boleh aku minta tolong?" sambung gadis itu.

"Tentu saja, Rianti." Hauraa tersenyum. Tumben sekali ketua kelasnya itu membutuhkan bantuannya.

"Tolong antarkan kitab Ustazah Layla ini. Aku tidak bisa, tiba-tiba saja perutku mules." Rianti merengek dengan tangan yang mencengkram perutnya.

"Di rumah beliau?" tebak Hauraa. Dan gadis tersebut pun mengangguk mengiyakan.

Bukan mencoba menerka-nerka. Hanya saja, Hauraa sangat hafal di mana ustazah itu biasanya menghabiskan waktunya kala jam mengajarnya telah usai. Yah, ustazah satu itu pasti memilih pulang ke rumahnya.

Tanpa membuang waktu lebih lama, Hauraa segera bangkit dari duduknya. Lalu, bergegas menuju kediaman Layla. Tak lupa pula ia berpamitan pada ketiga temannya dan membayar minuman yang telah ia pesan.

"Assalamualaikum," ucap Hauraa kala tiba di kediaman Layla. Kebetulan Layla sedang berada di teras menyirami koleksi tanaman bunganya. Jadi, Hauraa tidak perlu mengetuk pintu. Syukurlah.

Layla menoleh, lalu tersenyum kala netranya mendapati Hauraa tengah berdiri tak jauh dari dirinya. Kemudian, ia meletakkan gembor yang sedari tadi ia pegang.

BIRU [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang