Æ

By DiazOktaFiqi

822K 70.3K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... More

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 38
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 48

11.2K 1K 211
By DiazOktaFiqi










































Taehyung pagi pagi sekali sudah bangun, bangun karena mendengar bayinya yang merengek.

Kiranya Daisi mengompol kawan... Makanya dia merengek. Mungkin bayi itu merasa tak nyaman?

Jungkook juga sudah lebih dulu bangun, dia ada jadwal lari pagi bersama kakek dan ayahnya.
Tak jauh kok, hanya mengelilingi taman belakang rumahnya yang luasnya itu bisa di jadikan lapangan bola.

Kini taehyung sudah mandi, dan mengenakan pakaian kemeja longgar juga celana sama longgarnya.
Itu atas perintah jungkook. Katanya antisipasi buat jahitan di perutnya yang belum sepenuhnya kering.

Mata kucing taehyung melirik bayinya dari pantulan cermin.

Daisi sudah tampak tenang, dan tertidur lelap setelah sejak tadi terus menangis karena di mandikan pagi buta oleh taehyung di pandu maidnya tentu saja.

Bahkan Daisi baru bisa diam ketika mulutnya sudah di sumpal dengan tabung kecil berisi susu formula khusus bayi seumuran nya.

Cklek

Beralih dari Daisi, taehyung menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka dan menampilkan sosok jungkook yang kini tengah tersenyum padanya.

" Ah, kau sudah rapi rupanya... "

Taehyuung tak membalas, kembali sibuk menata rambutnya juga memoleskan sedikit lipblam di bibirnya yang ia rasa sedikit kering.

" Daisi, dia tidur? "

" Hmmm, yeah. Jangan mendekatinya! "

" Kenapa? "
Tanya jungkook bingung, dia kan hanya mau melihat putrinya.

" Kau belum mandi, bau. Banyak kuman, nanti bayi cantik ku jorok seperti mu. "

Alis jungkook menukik,

" Aku tidak bau, dan tidak kotor kok. Hanya sedikit berkeringat? "

Taehyung berbalik badan dan bersedekap dada menatap jungkook malas.

" Sama saja, kotor. Mandi sana! Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu tadi. "

Jungkook menghela nafas sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan berlalu ke kamar mandi.

Sedangkan taehyung yang mrlihat itu tersenyum puas, dan berjalan menuju ranjangnya.
Duduk di sisi Daisi dan mengecup pipi gembil bayi cantik nya itu.

" Jangan jadi jorok seperti papamu ya? "

















*

































Kondisi ruang tengah masih sepi, hanya ada sang kakek dan Daehyun yang sedang sibuk menyuapi Daehan makan bubur.

Tubuh taehyung ia letakkan dengan pelan di atas karpet bulu tebalnya bersama sang bayi di atas kasur bulu lembut yang baru saja di beli Bernand kemarin pulang dari kantor.

Daisi masih tidur omong omong. Lelap sekali bayi itu.

" Ah, cucu cantikku masih tidur rupanya.. Padahal kakek ingin main dengannya.. "

Ujar Bernand yang beringsut maju untuk menggapai pipi Daisi.
Taehyung tersenyum manis begitupun dengan jungkook.

" Kau mau kemana, Jungkook? "

" Ke belakang sebentar. "

Jungkook berlalu.

" Kakek dengar tadi si cantik ini menangis, kenapa? "

" Bukan kenapa napa, mungkin hanya terkejut ketika aku mandikan di pagi hari? "

Bernand tersenyum tipis.

" Itu karena dia belum terbiasa saja.. Oh, sebentar lagi pasti rombongan akan segera tiba. "

Taehyung mengangguk kecil, meluruskan kakinya dan bersandar di kaki sofa.

" Hai TaeHyung... Apa kabar?! "

Seru jimin yang langsung menerjang tubuh taehyung, memeluknya cukup erat.

" Aku baik jim... "

" Jimin, jangan peluk terlalu erat, jahitan taehyung belum kering.. "
Tegur taeyong yang juga baru muncul di ikuti jaehyun dan suga dengan muka bantal.

Baru bangun tidur bang?

" Oh maaf tae, aku tak tau.. "

Jimin beringsut mundur, menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

" Tak apa.. Lagipula kau tak nenyentuhnya tadi... "

" Jim, selamat ya. Tak kusangka kau akan bertunangan dengan suga? Ceritakan padaku. "

Jimin mendadak jadi malu juga gugup.

Sedangkan jaehyun dan suga sudah sibuk memperdebatkan cantikan mana anatara Jimin dan Taeyong?












*










Di belakang, jungkook kini tengah melihat macannya yang sedang di lepaskan rantai pada lehernya oleh jacob.

Macan itu memang sempat mengamuk ketika seminggu sebelum taehyung akan menjalani operasinya.

Jungkook sengaja mengurungnya, karena pada saat itu si Gukie nya itu entah mengapa malah menerkam salah satu maidnya di dapur.

Setelah di selidiki, ternyata maidnya itu yang salah karena terlihat dari CCTV, bahwa maid perempuan itu tengah menuangkan sesuatu ke dalam susu coklat taehyung.

Penyusup eh?

Maid itu tewas ketika hendak di bawa RS, karena kehabisan banyak darah.

Jungkook tak peduli, salah siapa mau berbuat jahat pada keluarganya?

Rantai lepas, dan pintu besi terbuka.

Dan saat itu pula, tubuh besar mamalia itu dengan cepat menerjang tubuh tegap jungkook.

Bukan menerkam ya.
Tapi gukie tengah melepas rindunya pada sang tuan.
Menggosok gosokkan kepalanya di tubuh jungkook dengan ekor bergerak senang.

Jungkook mengusap dan memeluk leher macan nya.

" Kau rindu padaku ya? "

Si macan menggeram tanda balasannya.

Jungkook terkekeh kecil, menatap jacob yang sedang sibuk membereskan rantai.

" Jacob-

" Ya tuan? "

-nanti kau awasi setiap tamu yang masuk. Karena keluarga ku akan hadir hari ini. "

" Baik, laksanakan tuan. "

Jungkook berlalu menuju ruang tengah bersama macannya yang terus berjalan di sampingnya.










*














" Yang pasti, istriku lebih cantik dan lebih dari segalanya. "

Celetuk jungkook tiba tiba mengagetkan semua orang yang berada di ruangan itu.

Telinganya sedari tadi sudah panas karena mendengar perdebatan antara Jaehyun dan Suga yang sejak tadi tampaknya belum usai.

" Oh shit!! "

Semua mundur kecuali taehyung yang malah tersenyum cerah ketika jungkook muncul membawakan gukie bersamanya.

Mamalia besar itupun juga ikut senang, terlihat bagaimana langkah lebar nyaris menerjang itu, menghantam punggung taehyung hingga ia harus merunduk di buatnya.

Taehyung terkikik geli kala Gukie mengendus bahkan menjilat nya.

Hidung besar itu mengendus tubuhnya, tepatnya pada bagian perutnya yang sudah mengempis itu.

Gerakan si macan terhenti ketika indra pendengarannya menangkap suatu pergerakan kecil di atas karpet itu.

Bergerak lambat, menatap lamat wajah mungil bayi merah muda itu yang kini juga menatapnya dengan polos.

Semua orang menatapnya dengan was was. Hei... Gukie itu macan. Mamalia jenis karnivora okay!
Sekali lahap, bayi itu bisa habis di mulut besarnya.

Hidung besarnya perlahan turun untuk mengendus tubuh mungil Daisi.

" Jungkook, halau macanmu sebelum Daisi ia makan! "

Seru Bernand yang memang agak takut pada peliharaan cucunya itu.

" Tidak akan kek. Macanku tidak akan berbuat macam macam pada Daisi. "

" Tau apa kau! Itu anak mu sialan! Bagaimana jika-

Bernand nyaris jantungan ketika lidah panas nan tajam macan itu sempat terjulur, menjilat sedikit kening Daisi yang malah tersenyum cerah.
Memperlihatkan gusi bengkak merahnya yang masih begitu polos tanpa gigi.
Bahkan tangan berjari mungil itu terangkat pelan, menyentuh sungut si macan jantan besar itu.

Taehyung ikut tersenyum senang, bahkan bertepuk tangan heboh.
Dan jungkook yang menyunggingkan senyum miring nya.

" Kalian sendiri bukan? Macanku pasti jinak pada Daisi, karena dia tau. Daisi adalah anakku. "

" Ck. Sombong. "

Cetus jaehyun yang langsung di tatap garang oleh si macan.

Jaehyun saja sampai mundur ke belakang tubuh taeyong yang bahkan jauh kecil dan kurus darinya.

Lucu sekali.

Gukie kembali menatap lamat pada bayi merah itu, perlahan ia merunduk, merebahkan tubuhnya melingkupi tubuh bulatan Daisi.

" Dia seperti babysitter nya saja sekarang. "

Celetuk Daehyun yang masih begitu ngeri melihat itu.

Jujur ia juga takut, bahkan tadi ia hampir saja melepaskan gendongannya pada tubuh Daehan yang sudah terlelap di pelukan sang ayah.

" Ya. Aku bahkan merencanakan macanku akan menjadi babysitter sekaligus bodyguard pribadi untuk Daisi. "
Balas jungkook riang.


















*



















Rumah besar jungkook kini sungguh ramai karena kedatangan para keluarga besar Jeon serta Arnault, oh dan juga Kim tentunya.

Tak hanya para keluarga, tapi di antara mereka juga merupakan rekan kerja/ kolegan bisnis.

" Putri anda sungguh cantik mr. J'Ar. "

Puji salah satu kolegan bisnis jungkook.

Mr. J'Ar adalah sebutan atau panggilan khusus untuk jungkook ketika di dunia bisnis.
Lebih tepatnya singkatan dari Jeon Arnault.

Jungkook tersenyum tampan, membuat hati para gadis dari anak rekan kerja nya maupun para sepupu memekik girang. Tapi sayang, mereka harus menahannya karena si pria tampan sudah ada yang punya dan bahkan tak kalah cantik dari mereka.

" Hallo Mr. J'Ar... Apa kabar? "

Sosok pria tegap lain muncul dengan senyum tampan nya yang mana memperlihatkan gigi gingsul nya manis itu.

" Hallo juga Mr. Kim... Baik. Bagaimana dengan anda sendiri? "

" Seperti yang anda lihat Mr. J'Ar, saya juga baik. Oh dan maaf, karena dulu saya tak sempat hadir di pernikahan anda dengan sepupu manisku itu... "

" Bukan masalah.. "
Balas jungkook singkat.

Kim Mingyu.
Pria tampan dengan tubuh tegap juga senyum manis bergigi gingsul itu adalah rekan kerja baik nya. Dan juga merangkap sepupu dari sang istri. Taehyung.

" Mau bersulang denganku? "

Mingyu dengan cepat menyambar dua gelas anggur merah yang di bawakan oleh seorang maid.
Mengarahkannya pada jungkook yang mana di terima baik oleh nya.

" Tentu. "

Ting!

Dua gelas saling beradu hingga menimbulkan bunyi dentingan kecil. Yang lain juga ikut bersorak tanda ikut bersulang dari jarak lepas.

" Ngomong ngomong, aku sedari tadi belum tau siapa nama bayi kalian? "

Jungkook tersenyum tipis, sedikit melirik ke arah taehyung yang kini tengah asyik bercerita bersama keluarga lainnya.

Dan bayinya yang terus di kawal oleh Gukie.

" Jeon Daisi Arnault. "
Jawab jungkook tegas.

" Daisi? Terkenal dalam bahasa Paris, bukan? "

" Ya. Dan aku ingin putriku tak hanya terkenal di paris, tapi di dunia. "

Mingyu tergelak, dan menepuk pundak jungkook dengan bersahabat.

Hanya dialah yang paling berani bertindak santai seperti itu pada jungkook yang super datar dan galaknya di bandingkan dengan yang lain.

Suga, dan Jaehyun saya tak berani.
Tapi, beda lagi kalau sudah sama Mingyu.

Pria satu itu seolah sudah biasa, dan memiliki banyak stok nyawa di kulkasnya, jika saja jungkook kepanasan dan naik pitam berujung memutilasi tubuhnya itu.

Ga... Becanda kok...

" Putrimu itu kelak pasti akan terkenal juga, apalagi mengingat kau si penerus LVMH dan taehyung, keturunan raja bangsawan?! Putri mu? Jangan tanya lagi... "
Canda mingyu membuat jungkook terkekeh kecil.

Jungkook memang sibuk bercerita, tapi bukan berarti dia lepas pandang.

Mata kelamnya itu pasti akan selalu memantau sang istri juga buah hatinya di tengah sana.

" Hei jungkook, apa kau kenal pria manis di sampingnya Daniel? "

Mata jungkook kembali berpendar untuk mencari sosok yang di tuju oleh mingyu.

" Yang mana... "
Gumam jungkook pelan.

" Ck. Itu.. Yang kiri, baju putih jean's biru.. Kau kenal kan? "

" Wonwoo? "

" Wonwoo? "
Beo mingyu yang seketika berbinar cerah.

" Kau kenal dia? "
Lanjutnya menatap penuh harap pada jungkook.

" Tentu, dia sepupu dekatku selain yang kau sebut tadi.. "

" Hehe... Sepupu dekatmu ya? Apa dia sudah ada gandengan? "
Ucap mingyu lagi dengan memelankan ucapannya di akhir kalimatnya itu.

" Mana ku tau. Tanya sendiri sana. "

Mingyu mencebik dan jungkook menatapnya datar seolah ingin melempar kue bolu masih panas di dekatnya itu tepat ke wajah pria tan itu.

" Ayolah jungkook.. Bantu aku... Bukan sebagai rekan kerja, tapi sepupu? "

" Nanti macanku akan membantumu. "

Mingyu langsung melirik macan yang sibuk mengendusi tubuh bayi mungil di sana dengan takut juga heran.

" Memang, macanmu itu bisa bantu apa? "

" Bantu kau agar masuk ke perutnya. "
Jawab jungkook datar karena sudah kesal.

" Tidak, terimakasih. Kau sudah amat baik membantuku memberitahu namanya itu sudah cukup. Tak perlu kau suruh macanmu pula untuk turun tangan.. "

Jungkook mengedikkan bahunya acuh.

" Oh, ku kira kau mau. Sekarang juga ku rasa macanku dengan senang hati akan membantumu... Kandangnya sudah di bersihkan tadi omong omong... "

Jungkook kejam sekali. Dan para saudara di sana hanya bisa geleng geleng kepala saja. Sudah terlampau hafal dengan tabiat seorang pria bernama Jeon Jungkook Arnault itu.












*










Malamnya, jungkook sudah berbaring di samping sisi Daisi yang tampaknya belum mau memejamkan matanya walau hari sudah begitu larut.

Bahkan taehyung saja sudah beberapa kali harus menguap karena menahan kantuk.

Jungkook pun juga begitu, tapi ia masih mencoba bertahan dengan membiarkan jari kelingking nya di genggam oleh tangan mungil itu.

" Kapan dia akan tidur..? Hoamm... "

Sekali lagi taehyung harus menguap, bahkan ia kini sudah meraih bantal untuk ia pangku dan menelungkupkan kepalanya di sana.

Jungkook hanya bergumam kecil. Mencoba putar otak cerdasnya mengenai hal hal apa saja yang mungkin bisa membuat bayinya itu tertidur.

Minum susu? Sudah.
Nyanyian tidur? Sudah.
Berceloteh? Sejak tadi jungkook dengan sabar membalasnya dengan ala kadar, tak tau pula apa yang harus di ceritakan.

Padahal, jika di pikir pikir seharian tadi Daisi bisa di katakan kurang tidur, karena sibuk bermain dengan macannya itu.

Macan?
Ah, apa jika jungkook bawa macannya ke kamar, bayinya itu akan tidur juga setelah ini?
Karena tadi siang seingatnya, Daisi memang sempat tertidur kala kaki besar Gukie sedikit menghimpit kakinya.

Mirip sebuah pelukan gitu...

Tapi... Apa muat jika gukie tidur bersama mereka di ranjang ini?

Ini ranjang udah ganti lho, sejak terakhir kali gukie naiki...

Jangan deh.. Jungkook cari ide yang lain saja.

Matanya berpendar, jatuh pada sofa nya di sudut kamar itu yang tampak sudah penuh dengan bermacam kotak kado dari para keluarga dan tamunya tadi.

Dari model dan branditnya. Itu pasti berkelas.

Taehyung sempat bilang tadi, kalau para keluarga nya sebagian banyak yang memberikan kado berupa perhiasan mewah untuk Daisi.

Mulai dari kalung, gelang tangan, gelang kaki, anting, dan aksesoris lainnya dengan merek bermacam pula.

Gucci, Chanel, Diamond, Rubby, Gold, Kristal, Berlian, Mutiara, banyak lagi lah...

Jungkook bangkit, mengambil salah satu kotak, ada namanya.

Jay Kim.

Jungkook tau ini. Sepupu Taehyung.

Gelang putih berhiaskan permata kristal biru. Cantik sekali.

Matanya melirik taehyung yang ternyata sudah tumbang, alias tertidur dengan sedikit menekuk tubuhnya seperti angka 5?

Jungkook terkikik, matanya mengerjap ke arah Daisi yang ternyata menatapnya dengan polos.

" Kenapa anak papa belum tidur eum? "

Bibir si bayi membulat lucu tapi tal ada suara.
Tangannya menggapai gapai awang awang, tapi mengarah pada gelang yang ada di tangan jungkook.

" Daisi mau ini? "

Jungkook tersenyum gemas, mencium bibir tipis bayinya itu singkat yang mana mengundang tawa pelan ala suara bayi dari Daisi.

" Boleh, tapi tidak sekarang.. Besok Daisi boleh pakai, bagaimana? "

Kening bayi berkerut samar kala dan jungkook dengan cepat mengelus kening bayinya guna menghilangkan jejak kerutan itu.

" Bobo dulu ya... Besok papa pakaikan, okay? "

Lu sejak tadi cerita ama tu bayi, lah bayinya paham ga sih kook?

Tapi tampaknya insting sang anak memang lekat kuat, makanya tangan mungil itu kembali turun.

Jungkook menyimpan gelang itu di atas nakas, dan merebahkan dirinya yang sebelumnya sempat membenarkan posisi tidur taehyung dulu.

Sedikit merapat guna memeluk pinggang taehyung, dan mengapit tubuh Daisi di tengah, tanpa harus menghimpit rapat yang mana bisa membuat anaknya mati kehabisan nafas?
Kan ga lucu ya...

Cup

Cup

Mengecup bibir taehyung singkat dan Daisi begitupula, lalu mematikan lampu kamar.

" Good sleep my love, and my princess.. "













A&E TBC

Lagi kehabisan akal.
Ngantuk juga iya... Mau bobo sore dulu ah..

Continue Reading

You'll Also Like

37.6K 2K 12
Menjadi pelacur seorang gangster, hal gila mana yang Taehyung pikirkan sampai berpikir dia akan melakukannya. Mungkin karna sakit hati begitu dalam k...
36.6K 3.3K 18
Menjadi single daddy ternyata tidak semudah yang di bayangkan. Jungkook harus membagi waktu antara anak dan pekerjaannya Sudah puluhan babysitter na...
52.2K 5.2K 37
• Mau nikah aja lah • Aqila Ryujin Adelia. • Ya udah ayo nikah! • Adinata Hyunjin Menikah di usia yang terbilang cukup muda? Bagaimana kelangsung...
GLUKOSA [END] By Vaa

Teen Fiction

490K 71.2K 50
"Kenal sama Aren, adalah kesialan gue seumur hidup." -Glorisa. "Glo itu, zat pemanis yang diciptain buat gue." -Aren. Diibaratkan batu dengan batu...