"Nenek!"
Beomgyu berlari ke arah sang nenek, meninggalkan kedua orangtuanya beserta hyungnya. Cowok itu menubrukan tubuhnya ke sosok wanita tua, yang ia sebut nenek.
"Aigoo.. aigoo.. pinggang nenek sakit.."
Bungsu Choi langsung melepaskan pelukannya, merasa bersalah kepada sang nenek. "Eo- sakit ya nek? Maafin bamgyu..."
Sinb yang melihat kelakuan Beomgyu hanya geleng-geleng kepala, ia pun ikut menghampiri ibunya. Mengecup satu pipinya penuh sayang. "Mama kok keluar rumah, angin malam gak baik loh.."
"Ya masa mama gak menyambut kedatangan kalian.."
Hooseok sendiri mengeluarkan sebuah koper, kemudian menampol pipi anak sulungnya yang masih asyik tertidur di dalam mobil padahal mereka sudah sampai di rumah ibunya Sinb di Busan.
Yeonjun terbangun, dan sebelah pipinya terasa sedikit panas akibat perbuatan sang daddy. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali lalu ikut turun dari mobil.
"Hai nek.." Yeonjun menyapa.
Nenek yang semula asyik mencubiti pipi Beomgyu menoleh ke arah Yeonjun. "Aigoo.. cucu nenek kenapa tambah ganteng?"
Yeonjun menyeringai. "Ya cucunya siapa dong.. cucunya nenek.."
"Ugh, nenek lupa!" sang nenek membalas ucapan konyol Yeonjun.
"Ya udah, ayo kalian masuk!"
Mereka kemudian memasuki sebuah rumah yang cukup sederhana yang terletak di dekat pantai.
Benar, keluarga Choi memang sengaja berkunjung ke rumah ibunya SinB di Busan untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan SinB dan Hooseok.
Perayaan mereka memang cukup unik. Alih-alih menggelar pesta perayaan anniversary, pasangan SinB dan Hooseok justru setiap tahun selalu merayakannya bersama keluarga SinB. Maklum, orangtua Hooseok sudah lama meninggal.
Menikmati hidangan sederhana, berkumpul dengan keluarga besar, terdengar lebih menyenangkan alih-alih daripada buang-buang uang dengan menggelar pesta.
Yeonjun dan Beomgyu pun sengaja ijin dua hari dari sekolah, demi ikut merayakan hari bahagia orangtua mereka. Tentu saja mereka senang-senang saja, rehat dari kehidupan sekolah yang melelahkan adalah ide bagus. Tidak boleh dilewatkan!
Keluarga Choi berangkat dari Seoul setelah Beomgyu dan Yeonjun pulang sekolah, disepanjang perjalanan Beomgyu yang paling bersemangat, sementara Yeonjun memilih tidur karena semalam ia begadang hingga larut malam.
"Kakek.."
Lagi-lagi Beomgyu menghambur ke arah kakeknya begitu memasuki rumah. Sang kakek terkekeh geli dengan kelakuan Beomgyu. "Bayi kakek udah besar.."
Well, Beomgyu memang aslinya manja. Apalagi kalau bersama kakek neneknya, sikap manjanya akan meluap-luap.
"Kalian pasti lelah setelah perjalanan jauh, nenek sudah membuatkan kalian makanan, jadi makanlah dulu sebelum istirahat."
Beomgyu dan Yeonjun segera duduk di depan meja makan. Mata keduanya berbinar, tidak sabar untuk mengisi perut mereka. Sementara itu Sinb dan Hooseok duduk dengan tenang, begitu pula dengan kakek dan nenek.
Mereka menikmati makan malam dengan tenang, tak lupa diisi dengan percakapan ringan demi mengisi keheningan.
🍀
"Gyu.."
Tidak ada respon.
"Woy, Bamgyu!"
Masih tidak ada respon.
"CHOI BEOMGYU, BANGUN LO!"
Yeonjun melayangkan sebuah bantal tepat ke wajah Beomgyu, membangunkan acara tidur adiknya secara brutal. Hingga bungsu Choi tersebut mengerang sambil memegangi hidungnya yang berdenyut.
"Gak ada cara bangunin yang lebih manusiawi gitu, hyung? Hidung gua sakit!"
Beomgyu tidak menahan diri untuk mengomeli kakaknya, sementara Yeonjun tidak peduli. Ia berjalan keluar kamar. "Buruan lo! Katanya mau jalan-jalan pagi-pagi. Molor mulu lo!"
Beomgyu bangun sambil menendang selimutnya, lalu berjalan ke arah kamar mandi guna membasuh wajahnya sekaligus sikat gigi. Setelah itu ia berjalan keluar kamar, dan melihat Yeonjun tengah duduk di sofa sambil menguyah strawberry.
"Ya udah ayo!"
Keduanya pun keluar rumah, menelusuri jalan guna mencapai pantai. Ya, pagi ini mereka berniat bermain di pantai, karena nanti sore ada perayaan anniversary Hooseok dan Sinb. Kakaknya Sinb, Hwang Minhyun beserta istrinya; Lee Bona dan anak semata wayang mereka juga akan datang untuk ikut merayakan.
Keduanya berdiri di pagar pembatas, menatap deburan ombak yang menyapa tepi pantai. Matahari baru saja terbit menciptakan goresan jingga yang indah.
"Beom, sebenernya ada yang mau gua omongin sama lo."
Beomgyu yang sibuk dengan kameranya melirik Yeonjun malas. "Ngomong apaan hyung? Mau bilang kalo gua belekan?"
"Gua gak lagi bercanda anyink!"
"Iya tinggal ngomong aja apa susahnya sih?!" kesal Beomgyu.
"Tapi gua mau tanya sesuatu dulu sama lo!"
Beomgyu menghela nafas, ia menyimpan kameranya. "Lo ribet amat sih hyung mau ngomong doang, mau tanya apa?"
"Loㅡ kenal sama kakeknya Seongmin sejak kapan sampe mau aja diajak makan sama dia?"
Bungsu Choi mengerutkan keningnya, kenapa Yeonjun tiba-tiba penasaran soal itu? Memangnya sepenting itu?
"Lo inget waktu gua nungguin lo di halte depan sekolah buat pulang bareng?"
Beomgyu bertanya, Yeonjun mengangguk.
"Saat itu gua kenal sama kakek Seongmin. Dia tiba-tiba duduk disamping gua dan ngajakin gua ngobrol, iya gua ladenin aja sambil nunggu lo dateng hyung." Beomgyu berujar.
"Emangnya kenapa hyung? Kenapa lo penasaran soal itu?" sambung Beomgyu.
Yeonjun mengalihkan pandangan, menatap luasnya lautan biru yang membentang memanjakan mata. "Sebenernya gua kenal sama kakek Seongmin."
Beomgyu mengerjap. "L-lo kenal? Kok bisa kenal?"
"Iya bukan kenal jugasih, Beom. Tapi tau aja mukanya, soalnya dia juga pernah datengin gua pas pulang sekolah."
Okay, Beomgyu tiba-tiba penasaran.
"Kenapa dia datengin lo?"
Yeonjun kini kembali menatap raut penasaran adiknya. "Kakeknya Seongmin, pernah datengin gua, dan ngaku kalo dia ayahnya daddy.."
Beomgyu diam. Berusaha memproses berita mengejutkan yang dibawa kakaknya.
"Beom, gua awalnya gak percaya dan abai. Tapi dia juga deketin lo, bahkan sampe ngajak lo makan." ujar Yeonjun melanjutkan.
Bungsu Choi mengangkat satu tangannya, menyuruh Yeonjun untuk diam. "T-tapi hyung, bukannya daddy bilang k-kalo ayahnya udah meninggal?"
Yeonjun kembali mengangguk. "Itu yang bikin gua bingung, Beom. Daddy bilang kalau ayahnya udah lama meninggal, dan mamanya meninggal saat daddy beres sarjana. Tapi apa selama ini lo nyadar..."
"Nyadar apaan hyung?"
"Kalo daddy gak pernah sekalipun ngajak kita buat berziarah ke tempat peristirahatan kakek, tapi hanya ke tempat nenek aja."
Yeonjun pun menghela nafasnya. "Menurut lo gimana, Beom?"
Beomgyu kembali diam. Kepalanya mendadak pusing. Ia sama sekali tidak bisa memberi respon apapun. Padahal masih pagi, tapi demi apapun, Beomgyu tidak siap menerima berita mengejutkan sebesar ini.
"Gua gak tahu, hyung."
Ya. Yeonjun juga memahami perasaan adiknya karena awalnya pun ia merasakan hal yang sama.
"T-tapi hyung, apa mungkin kalau selama ini daddy bohong sama kita?" tanya Beomgyu pelan.
Yeonjun menggeleng. "Kalau daddy emang bohong, gua lebih penasaran sama alasan daddy nyembunyiin hal sebesar ini dari kita."
"Tapi kalau daddy emang gak bohong, dan justru kakeknya Seongmin yang mengada-ngada, lo mending jangan deket-deket sama Seongmin." sambungnya.
Kini, giliran Beomgyu yang menghela nafasnya. Oh, pagi. Kenapa bisa jadi seberat ini?
Berselang 30 menit kemudian, keduanya sudah melupakan percakapan dengan topik agak berat itu. Beomgyu dan Yeonjun asyik bermain, si bungsu yang asyik memotret dan si sulung yang sibuk berpose konyol.
"Hilih hasil foto lo jelek mulu, sini biar gua aja!"
Setelah asyik mengambil gambar, keduanya pun memutuskan untuk mendekati tepi pantai yang dipenuhi bebatuan.
"Haish! Pulang-pulang kulit gua pasti udah gosong!"
Beomgyu mulai mengeluh, namun tetap saja ia asyik bermain air. Yeonjun pun sama saja, bahkan ia malah mencari kerang diantara bebatuan tepi pantai.
"Hyung, pulang yuk. Udah mulai panas nih, gua gerah pengen mandi." ajak Beomgyu.
"Ayo pulang, gua juga laper."
Sesampainya, sudah ada mobil lain yang terparkir di depan rumah sang nenek. Sepertinya paman Minhyun beserta keluarga sudah datang.
Benar saja, begitu keduanya memasuki rumah, mereka langsung disambut lambaian tangan dan senyum sumringah dari satu sosok perempuan cantik.
"Hai, Jun! Hai, Beom! Sini makan tteokboki bareng gue!"
"Hai, juga kak Chaewon!"
🍀🍀🍀
Selasa, 18 Agustus 2020
Bab 91
Who's next?
Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.
E.Yulli❤