Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong)...

By Key_Rand

3.3M 266K 114K

Taeyong dengan segala tingkah kenakalannya hanya untuk mendapatkan Guru tampan dan dingin yang ia sangat suka... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41 (END)
Epilog
Bonus Chap

Part 5

142K 9.4K 5.2K
By Key_Rand

Taraktakdung adek-adek di bawah umur hati-hati ini konten dewasa ew ew 🔞🔞


~~


Ciuman Jaehyun turun ke arah leher lalu beralih lagi pada dada mulus Taeyong, tangannya sibuk membuka celana pendek yang masih Taeyong kenakan.


"Sae—ah jangan, jangan sentuh itu." Taeyong mengelinjang panik ketika Jaehyun mengelus puting susunya.


Karena sungguh itu adalah titik sensitifnya. Namun Jaehyun tidak mendengarkan sergahan Taeyong, ia tetap memainkan salah satu puting Taeyong.


Celana Taeyong sudah benar-benar terlepas, tak lupa Jaehyun juga melepas celana dalam Taeyong.


Jaehyun mendongak sebentar sebelum lidahnya menjilat kedua puting Taeyong membuat Taeyong lagi-lagi mendesah kecil. "Saem, jang—oh astaga."


Taeyong mendongak tangannya berada di kepala Jaehyun yang berada di dadanya, tangannya mendorong kepala Jaehyun agar memperdalam kulumannya.


Ternyata senikmat itu rasanya jika putingnya di hisap oleh Jaehyun, oke besok-besok ia akan terus memintanya jika rasanya memang senikmat ini.


Jaehyun melepas kulumannya lalu mendongak menatap Taeyong yang sedang mengambil napas dengan rakus.


"Apakah ini titik sensitif mu?" tanya Jaehyun seraya mengelus puting Taeyong lagi.


Taeyong yang masih teregah mengangguk pelan. "Ya, ta-tapi aku menyukainya Saem."


"Menyukai apa?"


"Ketika kau menghisapnya, A-aku menyukai itu." cicitnya pelan.


Jaehyun mencubit gemas puting Taeyong. "Jadi kau menyukainya?" Taeyong mengangguk. "Sangat menyukainya?" Taeyong kembali mengangguk.


Jaehyun tersenyum miring lalu mensejajarkan wajahnya dengan wajah Taeyong. "Kalau begitu aku akan melakukannya setiap hari jika memang kau menyukainya." bisik Jaehyun tepat di depan bibir Taeyong.


Sebelum Taeyong mencerna apa yang Jaehyun katakan bibir tebal Jaehyun sudah kembali mencium bibirnya. Tangan Taeyong mengelus dada Jaehyun sebelum mencoba untuk membuka kemeja yang masih Jaehyun kenakan.


Jaehyun tersenyum ketika Taeyong berhasil menanggalkan pakaian atasnya, tangan Jaehyun menarik kaki Taeyong agar melebar lalu ia melepas ciuman mereka.


Jaehyun menurunkan tubuhnya hingga kini wajahnya sejajar dengan penis mungil Taeyong. "Milikmu lucu, sepertimu."


Wajah Taeyong memerah, tangannya ingin menutupi miliknya namun dengan cepat Jaehyun menahannya. "Jangan!"


Jaehyun mengecup lembut penis mungil Taeyong sebelum memasukkannya kedalam mulut. Milik Taeyong kecil jadi ia bisa dengan mudah mengulumnya.


"Ahh! Apa itu ssh."


Taeyong mendesah keras, kakinya tertekuk ke dalam hingga menghimpit kepala Jaehyun karena tidak tahan dengan perlakuan Jaehyun pada penisnya.


Jaehyun mendongak melihat wajah Taeyong yang sangat menikmati kegiatannya. "Kau mau lebih?" tanya Jaehyun.


Taeyong tanpa ragu mengangguk lalu Jaehyun berdiri membiarkan penis Taeyong yang sudah tegang tetap mengacung. "Buka celanaku!"


Taeyong mendudukkan dirinya lalu tangannya melepas ikat pinggang Jaehyun, sebelum membuka kancing dan resleting celananya.


Jaehyun menunduk, wajah Taeyong sangat cantik sungguh ia tidak tau jika Taeyong jauh lebih cantik ketika sedang horny dan bertelanjang seperti ini.


Taeyong menurunkan celana bahan dan celana dalam Jaehyun. Matanya membulat sempurna ketika melihat kejantanan Jaehyun yang sepertinya tiga kali lebih besar dari pada miliknya.


"I-ini sangat besar." tangan Taeyong meraih penis Jaehyun lalu ia genggam dengan kedua tangannya.


"Tentu saja, ini akan memuaskanmu."


Taeyong mendongak, menatap Jaehyun dengan mata bulatnya. "Apakah akan muat Saem?"


Jaehyun mengeraskan rahangnya. "Call my name!"


Taeyong mengerucutkan bibirnya. "Apakah akan muat J-jaehyun?"


Jaehyun tersenyum lalu mengelus kepala Taeyong. "Kita tidak akan tau jika belum mencobanya."


Taeyong masih memandangi penis Jaehyun yang berada di genggamannya, lalu ia mendongak. "Boleh aku coba?"


"Tentu saja."


Taeyong mengecup ujung kepala penis Jaehyun sebelum menjilatnya, rasanya aneh namun ia suka. Taeyong menjilati penis Jaehyun sebelum benar-benar memasukkannya ke mulut.


Tidak cukup! Mulut kecil Taeyong hanya mampu di masuki setengah dari penis Jaehyun.


Jaehyun meringis pelan, ia mengelus kepala Taeyong dengan lembut. Rasanya Jaehyun ingin mendorong kepala Taeyong agar penisnya masuk lebih dalam, namun tidak ia tidak mau menyakiti Taeyong, ini baru permulaan.


"Sshh Tae sudah cukup." Jaehyun menarik kepala Taeyong dan penis besarnya yang sudah tegak terlepas dari mulut Taeyong.


Taeyong tidak suka, "Aku belum selesai." ia manyun.


Jaehyun mendorong pelan tubuh taeyong untuk kembali berbaring lalu ia mengukung Taeyong di bawahnya.


"Kita baru akan mulai." bisik Jaehyun dengan suara rendahnya.


Jaehyun memasukkan ibu jarinya pada mulut Taeyong dan Taeyong menghisapnya pelan, di rasa sudah cukup basah Jaehyun melepaskan jarinya lalu ia basahi lubang anal Taeyong dengan jarinya itu.



Tubuh Taeyong bergetar ketika Jaehyun mengeluskan ibu jarinya pada lubangnya, rasanya benar-benar aneh namun Taeyong tidak bisa menghentikannya.


"Believe me." bisik Jaehyun di depan bibir Taeyong lalu ia kembali memangut bibir tipis itu.


Tangan Jaehyun mengocok pelan penisnya lalu ia arahkan pada lubang anal Taeyong. Lelaki cantik di bawahnya bergerak tidak tenang, tangannya ribut mencakari punggung Jaehyun.



Jaehyun mendorong pelan penisnya untuk masuk ke dalam lubang Taeyong, ciuman Jaehyun berubah menjadi lembut.


Jaehyun menatap Taeyong lembut. "Believe me." mencium kilat bibir Taeyong ia pun menenggelamkan wajahnya pada leher Taeyong sebelum melesakkan penisnya penuh ke dalam lubang anal Taeyong.



"Akh, sakit itu sakit hiks sangat sakit." rengek Taeyong. Tangannya kembali mencakari punggung Jaehyun dengan tak sabaran.


Jaehyun mengecup telinga Taeyong. "Maafkan aku, aku akan bergerak perlahan."


Jaehyun menarik wajahnya dari leher Taeyong lalu menatap Taeyong yang masih mengeluarkan air matanya. "Maafkan aku." Jaehyun mengecup pipi Taeyong yang di basahi air mata.



Taeyong kembali memeluk leher Jaehyun. "Perlahan saja." bisiknya.


Jaehyun tersenyum. "Yes baby."



Jaehyun mencoba menggerakkan pinggulnya dengan perlahan. Ia benar-benar melakukannya dengan perlahan karena tidak mau menyakiti Taeyong lagi.


"Ssh ahh."



Jaehyun tersenyum ketika mendengar Taeyong mendesah pelan, dengan berani Jaehyun mengeluarkan penisnya hingga hanya tersisa kepala penisnya saja lalu menghentakknya dengan sekali hentak.



Jaehyun tersenyum puas ketika ia melihat wajah Taeyong, ia yakin baru saja ujung penisnya menyentuh prostat Taeyong.


"Aahh! Itu, ya itu apa?"


"Apa hm?" goda Jaehyun. Lalu ia kembali menghantam prostat Taeyong. "Ini?"


"Ya! Ya! Itu, itu apa ahh lagi! Lagi!"


"As you wish babe." dengan begitu Jaehyun kembali menggerakkan pinggulnya, kali ini ia menggerakkannya dengan sedikit kasar dan terkesan terburu, ia sangat senang malihat wajah Taeyong yang di penuhi napsu.


Tangan Taeyong meremat rambut coklat tua Jaehyun, ini sangat gila! Ia tidak tau bahwa sex benar-benar senikmat ini. Pantas saja Ten sangat menyukainya.


Taeyong melingkarkan kakinya pada pinggul Jaehyun dan hal itu membuat Jaehyun lebih leluasa untuk menggempur lubang anal Taeyong.


"Katakan jika kau menyukaiku!"


Jaehyun kembali mempercepat gerakannya, karena sungguh lubang Taeyong menjepit miliknya penuh.


"Ahh iya ssh aku, aku menyukai Saem." Taeyong menggeleng heboh, sebelah tangannya meremat sprei dan sebelahnya lagi meremat rambut Jaehyun.


Jaehyun kembali mencium Taeyong kasar lalu ciumannya menurun hingga sampai pada dua tonjolan kecil yang berada di dada Taeyong.


Jaehyun menyesap puting Taeyong dengan kuat membuat Taeyong membusungkan dadanya ke atas, tangan Jaehyun mengocok pelan penis mungil Taeyong dan pinggulnya sibuk menggempur habis lubang anal Taeyong.


"Ahh astaga! Jaehyun aku—AHH!" Taeyong menekan kepala Jaehyun untuk memperdalam kulumannya.



Jaehyun menggigit gemas puting Taeyong sebelum kembali mengulum putingnya yang lain.


"Ahh Jae, aku mau pipis shh Ya! Ya!"


Jaehyun mengusak wajahnya pada dada Taeyong ketika ia merasa lubang Taeyong mengetat, ini sangat nikmat!


"Jangan di ketatkan, ahh."



"Lepas, ahh lepaskan! Aku mau pipis." Taeyong berontak.


Jaehyun membuka matanya lalu ia kembali menghujam lubang Taeyong dengan kasar. Sampai empat tusukan terakhir cairan Taeyong keluar dan mengotori dada hingga perut Jaehyun.


Jaehyun melepaskan kulumannya, lalu ia menenggelamkan wajahnya pada leher Taeyong, lubang Taeyong mengetat dan itu membuat Jaehyun sedikit tersiksa.


"Aku belum keluar."



Taeyong mengambil napas dalam. "Tunggu sebentar, sensiti—Ahh Jaehyun jangan ahh ahh tunggu."


Taeyong menggeleng kuat ketika Jaehyun kembali bergerak di atasnya, gerakannya jauh lebih kasar dan brutal di banding sebelumnya.


"Ahh Tae-Taeyong."


Taeyong tidak bisa mengatakan apapun, mulutnya sibuk mengeluarkan desahan yang membuat Jaehyun selalu ingin mendengarnya karena sungguh penis Jaehyun benar-benar membuatnya sangat puas.


"A-aku aku juga, ya aku juga menyukaimu." bisik Jaehyun sebelum kembali menenggelamkan wajahnya pada leher Taeyong.



Penis Jaehyun menyemburkan cairannya di dalam lubang Taeyong, dan lelaki cantik itu merasakan jika perutnya penuh.


Taeyong tersenyum kecil lalu memeluk tubuh Jaehyun dengan erat, sangat erat. "Aku tidak mendengarnya." bisik Taeyong.


Jaehyun menarik wajahnya lalu mensejajarkan wajah mereka, tangannya menghapus lelehan keringat yang membasahi dahi serta rambut Taeyong.


"Aku menyukaimu, sudah mendengarnya?" pipi Taeyong memerah lalu ia mengangguk.

"Ingin mendengarnya lagi?" tanya Jaehyun.

Dengan cepat Taeyong mengangguk, tangannya bertengger pada leher Jaehyun.


"Aku mencintaimu."


Mata bulat Taeyong membelalak, lalu matanya terpejam ketika Jaehyun mengecup bibirnya dengan sangat lembut.


"Kau mencintaku?" Jaehyun mengangguk. "Sejak kapan?"


Jaehyun terkekeh pelan lalu ia membalik posisi keduanya, sekarang Taeyong berada di atas tubuh Jaehyun. "Itu tidak penting, kau bisa menanyakannya besok."


Taeyong ingin protes namun mulutnya di bungkam dengan bibir tebal Jaehyun. "Kau menyukai ini?"


"Apa?"


"Bercinta denganku."


Pipi Taeyong kembali bersemu hebat. "Ya, aku menyukainya."


Jaehyun tersenyum kecil sebelum mendudukkan dirinya membuat Taeyong menduduki pahanya dengan penis Jaehyun yang kembali tegak di dalam lubang Taeyong.


"Kalau begitu ayo kita lakukan lagi."


"Ta-tapi ahh—Jaehyun."


Taeyong belum sempat menolak namun penis Jaehyun sudah kembali menusuk prostatnya dan itu membuat Taeyong tidak bisa melakukan apapun.



TBC


Ngetik apa gue njir :(
Maap jelek aing gak mood :(


{MPreg}



Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 17.4K 44
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema πŸ”ž, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
1.3K 159 16
Jeffry seorang ketua geng yang ditakuti di kotanya, bertemu dengan taeyong yg membuat hidupnya berubah dari sebelum nya. Membuat hatinya luluh pada s...
1.3M 66K 45
Bagaimana kalau lelaki yang 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 dijodohkan dengan lelaki 12 pintu? Dosa ditanggung pembaca!! π–π€π‘ππˆππ† ⚠ β€’ππŽπ ππ€πŠπ” ‒𝐁𝐀𝐍...
287K 20K 30
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...