Æ

De DiazOktaFiqi

798K 69.4K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... Mais

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 38
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 39

14.3K 1.1K 228
De DiazOktaFiqi
















Hari sudah memasuki waktu cukup malam bagi kota Paris, dan di saat itu pula sosok jungkook baru saja pulang dari kantor nya dengan mobil hitam ternama di sopiri oleh sang sopir pribadi.

Tubuh terbalut jas hitam, juga kemeja putih di dalamnya itu sudah cukup acak, karena dasi sepertinya lebih dulu ia lepaskan tadi.

Helaan nafas ia hembuskan dengan perlahan. Hari yang melelahkan.

Beberapa hari libur karena rintangan kecil dari sang istri membuat segala tugas berkas dokumen kerja seketika menggunung di meja kaca kerjanya itu.

Langkah kakinya yang mengenakan sepatu pantofel hitam mengkilat itu menggema pada ruangan besar rumahnya.

Terus melangkah hingga kaki jenjangnya itu berhenti tepat di ruang tengah.

Sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk senyum indah yang menawan bagi seorang Jeon Jungkook Arnault.
Tentu saja para maid gadis di sana tersipu malu walau hanya bisa menunduk saja karena yang jadi objek telah ada pemiliknya.

Langkahnya mendekat, menatap wajah damai sang istri manis membuat rasa lelahnya seketika menguap begitu saja.

Melirik jam tangannya lalu kembali menatap taehyung yang masih bergelung manis di apit oleh macan.

Bukan di apit juga sih, sebenarnya taehyung lah yang memeluk tubuh macan jantan nan besar itu hingga seperti tidur di atas kasur hidup?
Kkkkkk....

Dan si macan pun tampaknya tenang tenang saja, bahkan binatang mamalia besar itu ikut menyamankan dirinya yang di peluk majikan manis.

Jungkook menggigit pipi dalamnya untuk menahan gemas sekaligus ragu akan membangunkan si manis.

Taehyung harus pindah ke kamar.

Tidur di luar seperti ini tak baik untuk kesehatan mereka.
Taehyung dan calon bayi mereka tentu saja.

Tas kerja ia letakkan di atas sofa, lantas merunduk guna bisa menyelipkan tangannya di antara lipatan kaki juga tengkuk TaeHyung.

Ketika tubuh itu berhasil ia angkat, si macan sempat mengerang, kepalanya medongak untuk melihat siapa yang mengusik tidurnya.

Tapi ketika tau itu adalah majikan besarnya, macan itu seolah paham sendiri, kembali merebahkan tubuhnya di karpet bulu tebal itu dan melanjutkan tidurnya.

Macan pintar.

Jungkook memang benar benar menjalankan perkataan nya tempo lalu.

Di mana si binatang mamalia besarnya itu di perbolehkan masuk area rumah besarnya walau masih dalam penjagaan ketat demi keamanan juga keselamatan.

Taehyung? Tentu saja senang.

Dia adalah orang yang paling antusias dalam hal ini.

Bahkan kakek Bernand saja sampai geleng kepala, juga Daehyun yang selalu jaga jarak mengamankan Daehan.

Oh, ada yang tanya di mana jimin?

Jimin sebenarnya sudah pulang sejak dua minggu yang lalu, atas perintah sang ayah.

Entah apa alasannya katanya kapan kapan nanti ia akan cerita.

Suga? Di juga sudah kembali ke China setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.

Ia hanya ingin minta bantuan pada sepupu kaya nya itu agar bisa menyokong industri musik yang baru baru ini akan suga luncurkan dalam bentuk agensi ternama.

" K-kookie..?? "

Jungkook merunduk, merebahkan tubuh taehyung di atas kasur dengan pelan.

" Ssstttt... Tidurlah, aku di sini. "
Bisiknya tenang.

Taehyung bergerak maju, mencoba menyamankan dirinya di pelukan jungkook yang hangat.

" Tidurlah... Aku akan mandi se- "

" No! No! Peluk tae.... Besok saja
mandinya.. Ya? "

Jungkook menghela nafas, mengangguk kecil lalu ikut menyamankan posisi tidurnya agar si manis bisa tidur nyenyak.

Ia tak tau entah sejak kapan pula ia bisa tunduk dengan begitu mudah apabila si manis sudah angkat bicara.

Terkadang ia sempat bertanya tanya di dalam hati.

Begitu besarkah rasa cintanya hingga ia rela di perbudak oleh cinta sang istri?

Karena seumur hidupnya, jungkook itu pantang sekali akan di perintah yang ada dialah yang akan selalu memerintah seenaknya.
Yeah kecuali pada sang kakek tentunya.


















*




















Pagi haripun tiba, jungkook turun ke bawah dengan setelan kantor nya yang seperti biasa.

Pagi ini ia ada rapat penting.

Menuju ruang makan yang mana sudah ada istri manisnya di sana, duduk cantik seraya memakan nasi goreng kimchi nya.

Cup

" Morning baby.... "

Taehyung bergumam samar dengan anggukan kecil.

Mulutnya lagi penuh nasi, jadi ia diam saja.

Taehyung sudah mengalami perubahan lagi semenjak ia hamil.

Ia jadi sering bangun pagi bahkan mendahuli jungkook.
Katanya, lapar.

Tapi walau begitu sifat malas atau bar barnya tetap bertahan padanya.
Entah bila pula sifat itu akan terkikis.

Jungkook sendiri kini tengah membungkuk, menekuk lututnya sendiri hingga wajahnya sejajar dengan perut taehyung yang mulai mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Agak besar dari biasanya maksudnya.

Makhlum saja, janin itu sekarang sudah mulai memasuki bulan ketiga dalam minggu depan.

Menyingkap baju kemeja hitam kebesaran milik jungkook, lalu mengecupnya hangat.

" Pagi jagoan... Apa kau baik baik saja di dalam sana? "

Suatu rutinitas bagi jungkook akhir akhir ini, menyapa si janin setiap pagi ketika ia akan berangkat ke kantor atau kemana pun itu.

Taehyung diam diam tersenyum geli, bagian perut juga bagian sensitif baginya.

Ia sudah mulai terbiasa akan janin hidup yang perlahan mulai tumbuh di dalam perutnya itu.
Bahkan ia berusaha untuk bisa menyesuaikan keadaan apabila si janin mulai bereaksi.

Ngidam, misalnya.

Tapi ngidam taehyung di sini agak aneh. Ia malah ngidam akan sesuatu yang berbau menantang.

Minggu lalu, entah ia atau malah keinginan si janin, yang menginginkan menaiki permainan apa itu ia juga lupa. Yang pasti fi mana tubuh akan di hempas pada awang awang oleh permainan itu.

" Apa dia membuatmu susah? "

Taehyung melirik lalu menggeleng pelan.

" Tidak. Hanya saja sekarang aku ingin ikut kau ke kantor. "

Jungkook menaikkan sebelah alisnya dengan senyum ragu.

" Kau yakin? Kau bisa mati kebosanan nanti di sana. Karena seharian ini aku akan sibuk sayang. "

Taehyung meneguk susu vanila khusus untuk ibu/pria hamilnya hingga tandas.

" Aku yakin. Lagipula aku mendadak rindu dengan Yuta dan June. "

Jawaban santai itu berhasil membuat jungkook menghentikan acara mari makannya.

Meletakkan kembali sendok nya ke atas piring lalu memicingkan matanya menatap taehyung tajam.

Taehyung yang peka pun hanya memutar matanya malas.

" Oh ayolah... Aku hanya rindu saja.. Mingkin dengan sedikit pelukan juga tak apa. Kau tak usah cemburu, ini adalah keinginan anakmu. "

Mendengar kata 'anak' sontak membuat jungkook menghela nafas jengah.

Sialan!

Jika bukan karena dan demi sang calon anak, mungkin jungkook kini tengah merencanakan pemindahan tugas untuk dua pria bawahannya itu ke negara yang super jauh.
Jika perlu ia kirim saja ke Neptunus.

Biar beku di sana.

" Baiklah. Habiskan makanan mu, setelah ini kita berangkat. "

Taehyung mengangguk semangat.

















*
























Banyak pasang mata di kantor itu yang kini malah tertuju pada seorang pria manis baru saja masuk di gandeng oleh jungkook.

Siapa lagi kalau bukan Taehyung?

Mereka tentu masih amat penasaran sekali akan berita yang beredar di awak media beberapa minggu akhir ini yang tak pernah melewatkan bagaimana jalannya hubungan kisah rumah tangga keluarga Arnault muda itu.

Taehyung tidak lagi bisa memakai celana jean's nya. Bar bar begini ia tentu saja masih waras untuk tidak membunuh calon janinnya karena sesak nafas?

Kini ia lebih sering mengenakan celana bahan panjang seperti milik jungkook serta kemeja kebesaran juga.

Taehyung jadi tampak lebih menggemaskan saat ini.


Taehyumg tersenyum cerah, jarang jarang ia mau bagi bagi senyuman nya itu.
Senyum taehyung itu mahal.

Dan semakin lebar pula ketika June baru saja datang dengan tab di tangannya itu.

Pasti ia akan melapor akan tugas sang bos hari ini.

" JUNE..!!!! "

Junshock!

Tubuh jangkung june mematung dengan tab yang hampir saja terlepas dari tangannya kala pria manis berstatus sebagai istri bosnya itu menerjang tubuhnya dengan sebuah pelukan erat.

Mata kelam jungkook berkilat tajam, june dapat melihatnya, tapi tak berani untuk sekedar bergerak atau bahkan mengeluarkan sepatah kata.

" Baby...... Ingat bayimu.. "

Suara jungkook mengalun datar, tapi tersirat akan peringatan.

Seakan tersadar, Taehyung pun melonggarkan pelukannya, lantas menatap Jungkook dan June senyum kikuk.

" Hehe... Maaf kookie.. Tae lupa... "

Jungkook mendengus, tapi ia ikut melangkah kian dekat.

" Istriku sedang ngidam, dan dia ingin memelukmu. "

Seakan mengerti akan pikiran June sang sekretaris nya itu, jungkook lebih dulu mengutarakan jawaban singkat nya.

June berdehem canggung, lalu membungkuk hormat.

" Ah, saya paham bos! "

Jungkook mengangguk, walau tak bisa di pungkiri bahwa ia tengah menahan kesal sekarang.

Bagaimana si manis masih saja setia bergelayut manja di lengan kokoh June.

" Apa jadwal ku hari ini-

" YUTA..!!! SINI SINI!!!... "

jungkook lagi lagi mendengus bahkan sempat mengerang kesal, karena belum sudah satu ulat pinang, sekarang ada lagi ulat cabai?

" Jangan lari..! Astaga baby... Kau bisa jatuh nanti..?! "

Seru jungkook yang kini tengah dongkol setengah mati akan gemas sekali ingin menghukum istri manisnya itu.

Tapi ia harus bisa sabar, demi anaknya.

Dan demi jatahnya tentu saja.

Taehyung seperti anak kucing yang ke cebur got sekarang, bagaimana kerah baju kemeja bagian belakangnya kini di genggam jungkook.

Kalau mau gampang bayanginnya.

Bayangin aja kalau kita lagi angkat kucing tapi pegang pundaknya?

Aduhhhhh.. Gimana cara jabarinnya ya? Kalian paham kan?

Taehyung sendiri malah memberengut kesal.

" Kookie! "

Jungkook berdecak kesal.

Menyempatkan diri untuk mencubit pipi tembam taehyung hingga si manis mengerang marah.

" Sakit kookie! Lepas!! "

" Jangan ulangi, atau kau mau anak kita mendarat lebih dulu ke dunia.? "

" Ya ya ya... Maaf... Sekarang lepas, aku mau peluk Yuta! "

Dengan tidak rela jungkook pun melepaskan cekalan pada kerah baju itu, membiarkannya kini beralih memeluk lalu bergelayut manja pada Yuta yang diam seperti orang bodoh.

" Yuta, jaga istriku selagi aku rapat. Turuti saja apa kemauannya, jika aneh aneh baru lapor padaku. "

Yuta mengangguk saja. Menatap kepergian Jungkook yang berlalu bersama June.

" Nah Yuta.... Mari kita belanja makanan! "













*








" Bos-

Jungkook bergumam dan melirik dengan sudut ekor matanya.

Apa bos yakin istri bos akan baik baik saja bersama Yuta? "

Jungkook diam sesaat sebelum menjawabnya pelan.

" Ya. Lagipula jika manisku lecet sedikit, tinggal penggal saja kepalanya... "

Jungkook berniat melawak atau apa... Nadanya tak jelas selain datar.

June bungkam saja lah... Bok begini amat ya punya bos yang super duper datarnya.

" June-


" Ya bos? "



Bisa kau pesankan jagung bakar? Saya mendadak ingin makan itu sekarang.

Oh jangan lupa, es kopi satu. "
















A&E TBC

Up udah tengah malam.

Maaf ya guys..... Tadi ni HP aku tinggal di rumah karena aku tadi pergi nemenin adik minta makan di luar.

Hehehehehe sekali lagi maaf ya....

Continue lendo

Você também vai gostar

1.1M 96.9K 48
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
32.6K 3.1K 34
yang pendek-pendek sekali gigit. +beberapa pernah dipublikasikan di write.as/ankoratentik
770K 83.6K 38
[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR...
790K 70.7K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...