Æ

By DiazOktaFiqi

822K 70.3K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... More

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 38

15.3K 1.1K 225
By DiazOktaFiqi































Kabar akan kehamilan istri dari Jeon Jungkook Arnault, cucu sang pewaris utama kekayaan Arnault LVMH itu pun sampai di awak media.

Tak hanya media, tapi juga kepada pihak keluarga mereka pun juga di hebohkan saat ini.

Para awak media terus dan selalu terus berusaha untuk bisa mengorek kabar itu, bahkan mereka pun rela sampai bermalam di luar pagar hitam besar kediaman utama jungkook, walau sudah beberapa kali pun juga di usir oleh Security.

Oleh karena itu, jungkook tak tinggal diam. Ia tak suka jika kehidupan nya di usik dengan sedemikian rupa.
Mengerahkan pengamanan yang amat ketat di sekeliling rumahnya itu.

Tak membiarkan seorang pun bisa masuk kecuali atas perintah nya sendiri.

Keadaan rumah besar sedikit ada perubahan. Tak banyak, hanya beberapa barang yang di anggap bisa membahayakan taehyung saja maka itu yang di singkirkan.

Seperti karpet biru tua yang terbentang di sepanjang alas anak tangga tiga lantai itu. Bukan di singkirkan, tapi cukup di bersihkan lebih bersih lagi.
Memastikan tidak ada cairan atau benda apapun yang bisa membuat pria hamil itu nanti tergelincir.

Jungkook over protective akan istrinya, dan hal itu kadang juga membuat taehyung sendiri jadi merasa jengah.

Tak hanya jungkook, tapi juga Bernand dan Daehyun.

Usia kandungannya sudah memasuki 6 minggu saat ini, yang mana berarti sudah satu minggu pula dua pria dewasa itu menginap di kediaman jungkook.

Oh, jangan lupakan si kecil Daehan yang berarti tak lama lagi akan menjadi seorang uncle di usianya yang bahkan belum genap 3th?!

Kini taehyung sedang duduk santai selonjoran di sofa hangatnya yang baru saja di beli kemarin.

Tak sendiri, ia di temani Daehyun, Bernand dan juga Daehan.

Memakan cemilan ringan dari suapan sang ayah.

Daehyun tersenyum saja, ia merasa haru. Bagaimana putra bandelnya ini tengah hamil dan bahkan manja padanya setelah sekian tahun selalu perang dingin padanya.

" Akhirnya.... Aku akan menjadi kakek.. "

Kekeh Daehyun, taehyung meroling matanya malas.
Kalimat itu entah untuk keberapa kalinya ia sudah tak mau hitung lagi.

" Ya, kau benar anakku... Aku pun juga sama. Sebentar lagi aku akan menjadi kakek buyut? Hehe... Dan semoga Tuhan memberiku umur lebih panjang untuk bisa melihat cucu kecilku nanti. "

Timpal Bernand dengan raut harapnya.

" Kau tenang saja ayah... Tuhan pasti akan mendengar ucapan mu. "
Sahut Daehyun lagi.

Taehyung bangkit, menyingkirkan tubuh gempal Daehan yang memang tertidur di atas perutnya.

Hei Tae, apa kau tak tau betapa beresikonya itu pada janinmu?

" Kau mau kemana Tae? "

Taehyung merapikan baju tidurnya itu, lalu meraih ponselnya yang tadi ia biarkan saja nganggur di atas meja.

" Cari jungkook. "

" Mau ayah panggilkan untukmu? "

" Tidak, katakan saja di mana dia
sekarang. "

" Jungkook ada di belakang, mungkin sedang memberi makan macannya. "

Seketika mata taehyung berbinar cerah kala mendengar jawaban kakek Bernand.

Ia ingin juga!

Sungguh, taehyung penasaran akan macan yang selama ini di sembunyikan jungkook darinya itu.

" Jacob, temani aku! "

" Baik tuan! "

Taehyung melangkah dengan riang sepanjang koridor menuju ruang yang bisa di katakan cukup jauh ke belakang.

" Apa masih jauh, Jacob? "

" Sudah dekat tuan, itu dia pintunya. "

Taehyung melihatnya. Hanya ada satu pintu di ruangan itu.

Dan taehyung segera melangkahkan kakinya menuju kesana dengan cepat.

Pintu di buka dengan sidik jari Jacob.

Klik

" Kookie...! "

Jungkook terlonjak, segera membalikkan badan kala mendengar seruan namanya yang amat ia hafal siapa pemilik suara itu.

" Tae, sedang apa kau disini? "

Jungkook bangkit, berjalan mendekati taehyung dan menghalangi pemandangan si manis akan macan yang kini tengah menyantap makanan siangnya.

" Aissss.... Awas kookie! Tae mau lihat
juga! "

" Jangan sayang.... Dia sedang makan.. "

Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal, menatap jungkook sengit.

" Memang kenapa kalau macannya sedang makan? Apa dia malu kalau tae lihat?! "

" Bukan begitu sayang... Hanya saja, nanti kau yang malah takut atau malah mual? "

" Tidak akan. Awas! "

Tubuh besar jungkook di paksa bergeser oleh taehyung agar menyingkir dari hadapannya.





Mata taehyung mengerjab lucu, ia tak takut ataupun merasa mual sedikitpun.

Hanya saja ia malah semakin penasaran bagaimana dan apa yang di makan oleh hewan spesies kucing dengan ukuran tubuh besar itu.

Melangkah kian dekat dengan pengawasan jungkook secara langsung.

" Apa yang dia makan? "

" Daging. "

Jawab jungkook seadanya.

Taehyung kian dekat, bahkan ia bisa mendengar dengan amat jelas betapa mengerikannya suara geraman rendah dari si kucing hutan itu.

Suara yang begitu peringatan dan juga kebencian jika sedang di usik.

Taehyung kembali mengerjap polos, tak sadar ia malah tersenyum manis dan tangan yang meremat baju tidurnya itu karena menahan gemas.

Si kucing hutan.

Dengan postur tubuh besar tinggi, juga bulu halus bercorak bentol? Hitam bercampur emas.

Macan tutul yang sudah amat lama jungkook pelihara setelah dulu ia beli secara langsung ke Afrika.

Sekarang macan itu sudah tumbuh dengan amat sehat juga besar.
Tinggi 1,7 meter dengan berat mencapai 87kg.

Sial. Bukankah itu besar sekali?

" Tae, sebaiknya kau mundur. "

Tidak.
Jungkook tidak takut jika istrinya itu nanti bisa di gigit atau semacamnya oleh si kucing, hanya saja ia jadi merasa agak mual entah sejak kapan pula itu terjadi padanya.

Mual bagaimama si macan tutul melahapnya daging segar berlumuran darah itu, padahal dia sejak tadi juga ada di sana.

Ada yang bisa tebak itu daging apa?

Jungkook diam saja ah. Biar kalian tebak sendiri.

" Dia makan dengan lahap.... "
Gumam taehyung yang masih setia berjongkok untuk bisa melihat dengan jelas bagaimana macan itu makan.

" Berapa banyak ia bisa makan daging dalam sehari? "

" Aku tak yakin, tapi dua manusia dewasa dengan tubuh gempal kurasa cukup. "
Jawab jungkook asal.

" Apa dia menggigit? "

" Ya, kenapa? "

" Aku ingin menyentuhnya. "

" Jangan gila Tae.... Kau bisa saja jadi santapan selanjutnya setelah ini. "

Taehyung medengus, tapi tak mengalihkan betapa inginnya ia menyentuh hewan besar nan buas itu.

" Kau kan ada... Lagipula ini keinginan anakmu. "
Cetus taehyung ikut asal.

Jungkook mendelik.

Apa benar itu keinginan calon anaknya? Ada ada saja....

Belum sempat jungkook membalas, macan itu malah lebih dulu berdiri dengan menjulang tinggi, TaeHyung ikut berdiri.

Wow!
Ternyata tinggi mereka hampir sama!
Tapi masih tinggi taehyung kok..

Macan itu mendekat dengan pelan, taehyung tetap diam begitupun dengan jungkook yang juga diam di belakang taehyung.
Di tangannya ada remot kecil, remot kontrol dengan sengatan sentrum 450 watt sekali sengat.

Remot yang akan langsung terhubung pada kalung yang menggantung di leher macan itu.

Para pengawal yang berada di dalam dana sudah was was sendiri melihat itu.

Taehyung melebarkan senyumnya, akhirnya ia bisa menyentuh bulu bulu halus warna emas berpadukan hitam kecokelatan itu.

Sedangkan si macan, ia tak melakukan apa apa selain mengendusi tubuh bahkan wajah taehyung dengan moncong yang pada nyatanya masih terdapat noda darah dagingnya tadi.

Taehyung tak masalah, lagian ia tak terbaun akan amis juga kok.

" Dia menyukaimu... "

Ujar jungkook yang sekarang juga malah ikut mengusap tubuh macannya.

Macan itu memang jinak pada Jungkook, Yuta dan Jacob saja. Tapi kini kali pertamanya ia langsung bisa tunduk pada orang baru dan itu pada Taehyung.

" Dia menggemaskan.... "

Taehyung tak sanggup lagi untuk segera memeluknya.
Makanya dengan amat senang hati, tangannya yang tak seberapa itu pun melingkar apik di leher macan tutul.

Macan itu sih tenang tenang saja. Sesekali ia akan menggeram dan menjilat wajah taehyung juga jungkook.

" Kenapa kau tak pernah membawanya keluar dari sini sih jungkook? "

" Berbahaya. Kau lupa, bagaimanapun juga dia hewan buas kuat akan nafsu menerkam musuh. "

Taehyung terkekeh tapi tetap menciumi bulu bulu itu.

" Bulunya lembut juga wangi, ku kira macan ini malah berbaun amis mengingat bagaimana makannya tadi... "

Jungkook ikut terkekeh, mengusap rambut taehyung gemas.

" Itu karena dia selalu di bersihkan.. "

Taehyung membulatkan mulutnya saja hingga membentuk huruf O.


" Tuan-nyonya... "

Seorang maid muncul dan segera menunduk hormat.

" Tuan besar meminta tuan untuk segera berkumpul untuk makan siang bersama. "

Jungkook mengangguk, lalu kembali menatap taehyung yang masih sibuk memeluk gemas pada macannya itu.

" Tae... "

" Hmmmm... "

" Kembali, makan siang. "

" Tae masih mau disini kookie... "

" Makan dulu okey... Nanti kemari lagi. "

Taehyung dengan tak rela melepaskan pelukannya pada macan itu, lalu melangkah pelan mendahului jungkook.

" Jangan manyun, nanti kau bisa main sepuasnya lagi dengan macan itu. "

" Tapi kan, macannya selalu di kandang.. "

" Aku izinkan macannya main ke dalam rumah, asal kau mau makan. "

" Tapi... "

" Kau mau calon Arnault kurang gizi ya? "

" Tidak! "
Jawab taehyung cepat.

" Nah, kalau begitu berarti kau harus makan teratur juga yang banyak agar anak kita selalu sehat di perut mu. "

" Baiklah... "

" Bagus! "

" Tapi kookie... "

" Apalagi eum? "

TaeHyung berhenti dan tersenyum tipis pada jungkook.

" Tae kelah... Minta gendong boleh? "

Jungkook tak tahan pun langsung menyerang wajah si manis dengan kecupan kecupan manis pula.

" Astaga baby.... Kenapa tak bilang dari tadi? Hu.... Istriku lelah eum.. Sini, daddy gendong! "

Hup

Tangan berjemari lentik itu segera mengalung indah di leher jungkook yang kini tengah menggendong nya.

" Apa aku berat? "

" Tidak, sama sekali tidak. "

" Bohong! Aku beratkan? Kata Suga, aku tambah gemuk. Pasti berat kan? "

Jungkook memejamkan matanya sejenak, dengan merapalkan nama penuh umpatan.

Suga..!! Ku cekik kau!

" Dia bohong. Kau memang gemuk, tapi itu karena ada anak kita sekarang di perut mu. Jadi, aku tak masalah kau seberat apapun nanti. "

" Sungguh? "

" Ya, Tae..... "

" Jika kau berbohong? "

" Hukum aku sesukamu. "

" Sekalipun aku minta pisah? "

Jungkook menghentikan langkahnya, menatap mata hazel itu dengan datar.

" Pengecualian untuk itu. "

" Katanya sesuka ku... "

" Ya, tapi tidak dengan pisah. "

" Kenapa? "

" Tak perlu ku katakan lagi, kau pasti tau jawabannya. "

Taehyung terkekeh kecil, mengusap dagu jungkook dengan sensual.

" Apa segitu takutnya kau kalau aku meninggalkan mu? "

" Apa aku harus menjawab nya? "

Dengus jungkook membuat taehyung tersenyum kecil.

" Kalau itu terjadi bagaimana? "

" Apa? "

" Kita pisah. "

" Tidak akan. Tidak akan pernah walau hanya bayangan sekalipun.
Akan ku buat kau hamil anakku terus agar kau tak bisa berpaling dariku. "

Cubitan manis berhasil mendarat di pinggang jungkook.

" Kau pikir hamil dan melahirkan itu mudah? Enak sekali bicaramu. "

" Itu salahmu. Makanya jangan pernah berfikir untuk pisah denganku. "

" Ya ya ya.... "










" Apa yang kalian-, oh taehyung kenapa jungkook? "

" Tidak apa kek, taehyung hanya lelah saja, makanya aku gendong. "

Taehyung duduk di samping kakeknya. Sedangkan sang ayah duduk di seberangnya berdampingan dengan Daehan yang sibuk makan nasinya di suapi si ayah.

" Kau mau makan dengan apa tae? "

" Hmmm.... Ayam itu, tapi jungkook yang suapi. "

Jungkook mengalah, ia akan jadi babu taehyung selama si manis bunting.

Semangat!
Jungkook selalu semangat kok.

" Kakek, bisa ambilkan puding di ujung sana? Tae mau puding. "

" Tentu sayang... "

" Oh ayah, nanti setelah ini mau kan buatkan Tae jus anggur? Tae kok mendadak pingin itu ya? "

Daehyun mengangguk saja.

Taehyung menatap Daehan yang hanya menatapnya polos dengan kedua pipi menggembung penuh makanan.

" Hei bocah. Nanti jangan berisik ya, aku mau tidur siang. "

" Tae.... Daehan kan masih kecil... Jadi sudah biasa kalau berisik...? "

Ujar jungkook yang mencoba sabar.

Taehyung memberengut lucu.

" Pokoknya jangan berisik. Tae mau bobo siang, tapi di peluk jimin. Oh, mana jiminku? "

Jiminku?.

Jungkook kesal.
Sejak kapan ada kalimat 'jiminku?'

Tapi jungkook mencoba sabar saja.
Demi taehyung.
Demi calon anak.
Dan demi calon ayah yang baik jungkook rela jadi budak cinta yang nauzubillah...

" Jimin sedang jalan dengan si pucat. "

Itu Daehyun yang jawab.
Ia lupa siapa nama pria pucat berstatus sepupu menantunya itu ngomong ngomong.

Taehyung mengangguk, lalu kembali membuka mulutnya menerima suapan dari jungkook.

" Kookie... Nanti minta jimin cepat pulang ya.. Tae mau bobok sama peluk chim. Oh, bilang ama suga, minta dia belikan tae makanan ikan hias. "

Jungkook menghela nafas lalu mengangguk kecil.

" Ya. Nanti ku telepon mereka. "


























A&E TBC

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 171K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
987K 106K 62
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟒) ⚠ (PART KE ACAK!) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀ...
84.1K 9.6K 25
{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Jimin si bujang tua yang akhirnya diberi hida...
899K 58.2K 45
Bercerita tentang Jeon JungKook seorang Pemimpin organisasi Mafia terkuat dan Juga seorang Pengusaha muda paling kaya di Dunia, bertemu dengan Kim Ta...