Æ

By DiazOktaFiqi

800K 69.5K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... More

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 36
AE 37
AE 38
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 35

14.5K 1.1K 172
By DiazOktaFiqi















































Cuaca di luar rumah sedang mendung, beberapa hari belakangan ini langit kota paris ini tampak tak bersahabat.

Langit yang biasanya selalu cerah kini kembali mendung du sertai hembusan angin yang cukup kencang, membuat sebagian orang memilih untuk berdiam diri di dalam rumah mereka.

Dan itu juga terjadi pada kediaman utama jungkook.

Kim atau sekarang lebih di kenal secara hukum adalah Jeon Taehyung Arnault itu, tampak begitu manis terlelap indah di sebuah sofa besar nan empuk ruang tengah.

Suhu dingin namun juga hangat karena penghangat ruangan rumahnya itu, membuat taehyung jadi terkantuk berat.

Memilih tidur, membiarkan jimin yang masih bermain PS sendirian di depannya.

Jimin tak jadi satu Mingyu di kota itu, bahkan ini sudah terhitung satu bulan lebih malah ia di sana dengan tugas tertentu.

Waktu itu ia hampir saja mau berkemas untuk kembali ke Korea, tapi kiranya jungkook si wajah datar itu datang menghampiri nya hanya untuk menyampaikan pesan dari taehyung.

Kalau ia tidak/ tepatnya belum di perbolehkan pulang dulu, taehyung masih kangen?

Dan jungkook tak tanggung tanggung langsung memberikan ia amanat atau tugas ya?

Karena jungkook itu bilangnya gini,

" Kau bisa bebas melakukan apa saja selama disini, berbelanja sesukamu dengan syarat, jadi babu istriku.
Bukan pembantu, tapi jaga dan awasi dia selama saya pergi. Laporkan semua yang terjadi di rumah ini pada saya. Kau
paham?! "

" Paham. Tapi-

" Jangan khawatir, kau ku beri gaji mahal jika tugasmu lancar. "

" Deal!! "

Nah gitu tuh.

Makanya jimin sekarang bisa berbuat sekehendak hatinya tapi ia tetap sadar akan batasan kok.

Bisa bisa ia nanti kembali ke korea dengan tubuh dalam peti?
Pemulangan jenazah gitu?

Oh no... Jimin belum mau kawan...

Selagi taehyung tidur, ia sibuk bermain game.
Itu masih bisa di katakan menjaga sahabat sekaligus istri majikannya bukan?

Manfaatkan jam juga keadaan.

Lagipula jungkook sedang tak ada di rumah juga... Jadi hidupnya merdeka lah... Bebas..

Pria jeon dengan wajah rupawan namun datar layaknya papan tulis di sekolahnya dulu itu sedang berpergian atas tugas kantor yang mengharuskan untuk dinas ke luar negeri.

Jungkook sedang pergi ke Jerman, dan itu sudah terhitung hampir dua minggu lamanya ia di sana.

Sebenarnya selama satu bulan ini pun jungkook memang amat jarang di rumah, dia selalu sibuk dan oleh itu ia merekrut jimin jadi salah satu budak TaeHyung dadakan.

Jimin sih iya iya aja ya.... Santai dia mah... Selagi ada upah, apasih yang engga?

Walau ia akui tu, kalau dia emang masih amat kaku kalau berhadapan secara langsung dengan pria jeon itu.

Game offer.

Bukan. Bukan Jimin kalah, hanya saja ia ngantuk sekarang, tapi rasa lapar yang mendera perutnya lebih mendominasi untuk saat ini.

Melirik sejenak ke arah taehyung yang masih setia tidur nyenyak di belakang nya.

Lalu ia beranjak ke belakang, dapur. Mau makan di sana aja ah, sekalian niat goda maid maid yang masih gadis.















*





















TaeHyung menguap entah ke berapa kalinya, ia masih mengantuk bahkan nyawanya pun juga belum sepenuhnya kembali pada tubuh itu.

Tak mau tidur lagi kala ia sadar, ia sudah terlalu lama tidur tadi. Yang ada nanti dia malah tidak akan tidur tidur malam hari nya.

Rambutnya kusut ia biarkan saja, bahkan semakin kusut kala ia mengacaknya guna menghilangkan rasa gatal juga suntuk.

" Hoamm... Jimin mana ya? "

Gumanya seraya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya itu.

" Oh tae, kau sudah bangun rupanya.. "

Jimin tiba tiba saja muncul dari arah dapur dengan mangkuk berisi buah merah kecil.

" Apa itu? "

Tanya taehyung seraya matanya mengarah pada mangkuk di tangan jimin.

" Stroberi, mau? "

" Mau! "

Taehyung tersenyum, membagi mangkuk berisi buah stroberi merah pekat itu pada taehyung yang nyatanya adalah pecinta stroberi itu.

" Jim, apa stroberi nya masih ada? "

Jimin diam sejenak sebelum menggeleng pelan.

" Kurasa ini yang terakhir, kenapa? Kau mau lagi? "

" Ya. "

Mata sipit jimin mengedar lalu menatap salah satu pengawal jungkook yang hendak keluar rumah.

" Jacob! "

Jacob, pria atletis itu langsung berbalik cepat untuk mendekat.

" Ya tuan. "

" Carikan buah stroberi di swalayan atau di manapun itu sekarang! "

" Baik tuan! "

Jacob berlalu pergi setelah menerima kartu kredit dari jimin.

Itu kartu pegangan Jimin yang di berikan jungkook lalu. Jaga jaga untuk hal seperti sekarang misalnya.











*



















" Kau tak merindukanku baby? "

Suara itu.

Suara tenor yang selama hampir dua minggu ini menjadi topik utama di hati seorang TaeHyung.

Bertanya tanya kapan kah si pemilik suara dan hatinya ini akan kembali memeluk dirinya.

TaeHyung berbalik menatap seorang pria jakung yang kini tampak berdiri gagah tak jauh darinya di ruang tengah itu.

" Jungkook!! "

Serunya dengan amat kencang.

Sekencang mangkuk plastik berisi buah beri yang baru saja ia lempar sembarang arah dan terselamatkan oleh jimin.

Berlari cepat walau jarak kian dekat hanya untuk menerjang tubuh beraroma mint itu, memeluknya kian erat.

Jungkook.

Sang pelaku sekaligus korban di sini tak bisa lagi menyembunyikan senyum tampannya dari wajah rupawan itu.

Tangannya naik mengelus juga membalas pelukan sang istri cantiknya tak kalah erat.

" I miss you.... "

" Miss you too baby.... "

Taehyung menduselkan wajahnya di dada bidang jungkook yang mana membuat si empu terkekeh pelan.

TaeHyung sungguh rindu aroma ini dan tentunya pada jungkook juga.

Jungkook pun juga demikian, ia juga amat sangat merindukan istri pria nya itu.

Mengangkat tubuh taehyung dengan amat mudah lalu membawanya ke sofa di mana Jimin masih saja terdiam..

" Oh jimin, apa kabarmu? "

" Baik bos jeon! " sebelum kau kembali kemari....

Jimin tentu saja tak berani menyerukan suara terakhir. Ia pendam saja, itu lebih baik.

Bos Jeon?
Itu sengaja, dan jimin sendiri yang minta begitu walau taehyung pasti akan selalu mengolok nya, mengatakan kalau ia sudah seperti babu aslinya di rumah itu.

Beda ya? Atau sama seperti ucapan taehyung?
Entah. Abaikan saja.

" Kalian sedang apa tadi? "

Tanya jungkook yang mencoba menyamankan posisi taehyung yang tengah ia pangku.

" Makan buah stroberi, buah beri, apel, - "

" Kau sedang ingin makan buah ya? "

Taehyung mengangguk jujur.

" Pantas saja kau semakin manis dan juga berisi. "
Bisik jungkook walau Jimin masih bisa mendengar nya.

Taehyung memang manis, tapi di mata jungkook ia semakin manis.

Tubuh taehyung bahkan lebih berisi dari sebelumnya. Ia akui itu.

Pipi taehyung bahkan tambah tembam dan juga tubuh yang kian melebar dan padat karena keseringan makan.

Jimin yang lapor.

Jungkook tak masalah, ia tak akan marah karena hal itu. Malahan sebaliknya, ia akan semakin suka.

Jungkook jadi semakin gemas untuk bisa menahan betapa ia ingin memeluk, mencubit, bahkan memakan? Nya tubuh si manis.

" Kookie.... Kookie tadi sudah makan? "

" Belum. Kenapa? Apa kau belum makan sayang? "

" Belum.. Hehe, tae tadi hanya makan buah saja. "

" Kalau begitu kita makan dulu sekarang sebelum kau mengantuk nanti. Jimin, ayo makan bersama. "

" Sip bos! "

Jimin memang sudah lapar sejak tadi tentu tanpa ragu mengiyakannya saja.

Jimin lebih dulu berjalan ke ruang makan di susul jungkook yang masih sibuk dengan menggendong kembali tubuh taehyung.

Taehyung memang manja akhir akhir ini tapi jika sekali mood nya buruk, maka bersiaplah untuk mendapat semprot cairan sianida bercampur asam lemon?

Makanan begitu banyak terhidang di meja makan, mengingat jungkook sudah kembali di tambah taehyung yang memang sekarang memiliki porsi makan lebih banyak dari biasanya.

" Kookie... Suapi... "

Jungkook tak marah, menyingkirkan piringnya guna mengambil alih piring taehyung lalu menyuapinya layaknya induk kelinci memberi makan anak macan?

Kkkkk... Becanda......

" Tambahlah jim, kau tampak lebih kurus dari taehyung.. Apa seberat itu menjaga istriku sampai sampai kau jadi kurus? "

Jimin hampir saja tersedak ayam pedasnya, astaga.... Sekali pengertiannya jungkook, kok dia sampai tersedak ya....

Tersenyum kikuk seraya meninum jus jeruknya.

" Tidak juga... TaeHyung, aku sudah biasa menghadapi sifat ajaibnya kok... "

TaeHyung yang di bicarakan hanya diam cuek bebek aja. Sibuk mengunyah cumi goreng itu dengan lahap sampai pipinya kian bulat.

Jungkook gemas, jadi ia tak segan segan untuk menggigit pipi bulat itu hingga mengundang pekikan kesal dari si korban.

" Jungkook!! Aissss... Pipi Tae sakit.... "

" Ututututu... Maaf sayang.... Aku hanya terlalu gemas denganmu.... "

Jimin? Jadi obat nyamuk guna menghalau serangga di ruangan itu.

Tapi walau gitu ia tak sedih kok, dia biasa di gituin kok...
Yeah walaupun di hati juga udah mengumpati betapa mirisnya hatinya ini.

" Jimin, apa kau kekurangan ayam sampai harus gigit tulangnya? "

Jeletuk jungkook tanpa dosa membuat mata sipit jimin seketika membulat. Baru sadar akan kebodohan nya sendiri.

TaeHyung tergelak heboh sampai menepuki pipi jungkook gemas.

" Astaga jim..... Kau ganti jati diri dari anak itik jadi kucing kelaparan eoh? "

" Sialan kau Tae-"

" Park Jimin! "

" Maaf bos Jeon! Jimin kelepasan! "




















A&E TBC

Continue Reading

You'll Also Like

481K 34.2K 57
Kim Taehyung adalah pria tampan sekaligus manis. Dia seorang pria, tapi entah mengapa wajahnya sangat cantik dan manis. Mempunyai boxy smile yang man...
878K 57.4K 45
Bercerita tentang Jeon JungKook seorang Pemimpin organisasi Mafia terkuat dan Juga seorang Pengusaha muda paling kaya di Dunia, bertemu dengan Kim Ta...
180K 11.4K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
178 164 5
Singkat saja Menceritakan tentang Adrian seorang remaja yang selalu berusaha tersenyum padahal memiliki sejuta luka terdalam,dan berusaha menutupin...