"Napa ri? Aku lagi banyak kerjaan ini"
"Pengen dimsum"
"Emang di kantor kamu ga ada?"
"Ngga! Makanya aku minta sama kamu"
"Aduh ri, aku lagi sibuk banget nih"
"Yaudah"
Tuut~~
Kyuri langsung matiin sambungan telepon sepihak. Sambil menggerutu kesal, ia membuka laptop dan menonton drama korea yang belum selesai ditonton.
"Heh ri, lo–"
"Jangan ganggu. Gue lagi badmood"
Ucapan Seungmin tiba-tiba dipotong oleh Kyuri.
"Ck. Dasar bumil" gumam Seungmin lalu duduk di kursinya.
"Tadi mau ngomong apa?" tanya Kyuri masih dengan nada menahan kesal nya.
"Katanya jangan ganggu"
"Buruan, tadi mau ngomong apa?"
"Itu tadi Ryujin nanyain foto buat lusa, katanya udah selesai belum?"
"Gue kirim sekarang"
Seungmin tidak mengeluarkan suara lagi.
Tok! Tok! Tok!
Seungmin keluar dari mejanya dan membuka pintu.
"Tumben kesini Tuan Lee"
"Bacot lo min"
Seungmin terkekeh sejenak.
"Mau ngapain?"
"Kyuri ada?"
"Tuh..."
Seungmin ngarahin telunjuk nya ke arah Kyuri yang sedang fokus menonton drama dengan wajah cemberut nya. Wanita itu masih belum menyadari sosok yang datang.
"Itu apaan?" tanya Seungmin.
"Pesanan tuan putri"
Tak!
"Ihh apasih min! Gue bilang jangan gang–"
"Oke. Aku ga bakal ganggu"
"Ehh tunggu! Aku kira Seungmin. Kamu ngapain disini?"
Kyuri menahan lengan Felix yang hendak pergi.
"Bukannya tadi kamu pengen dimsum?" ujar Felix.
"Katanya kamu sibuk"
"Emang sibuk"
"Terus kenapa masih beliin? Nganterin sendiri lagi"
"Kan buat kamu"
"Tapi kalo kek gitu kamu ga profesional dong jadi direktur"
"Hadehh.... Susah ya debat sama bumil"
"Napa? Aku salah?"
"Ngga kok. Aku yang salah"
Kyuri mengerucutkan bibirnya.
"Udah jangan masang muka kek gitu, bikin nafsu orang aja"
"Felix!!"
"Iya-iya bercanda doang ri. Tuh makan dimsum nya. Aku balik kerja lagi ya"
Felix ngusak rambut Kyuri pelan.
"Iya. Makasih banyak. Hati-hati di jalan" ujar Kyuri sambil membuka kantung kresek itu.
Felix tersenyum lalu mengecup pucuk kepala Kyuri sekilas.
"Min, gue balik kantor ya!" seru Felix pada Seungmin yang daritadi makan bekal yang dibuat Yena.
Seungmin hanya menganggukan kepalanya masih sambil mengunyah makanan itu.
21.47 KST | Rumah Lee
"Lix!" seru Kyuri pada Felix yang lagi fokus dengan laptop nya.
"Hm?"
"Pengen sesuatu boleh ga?"
Felix membalikkan tubuhnya, "Apa?"
"Sinii..." Kyuri ngelambai in tangannya kode agar Felix mendekatinya.
Felix turun dari kursi dan duduk disebelah Kyuri.
"Apa hm?" tanya nya.
"Pengen elus" ujar Kyuri sambil ngusap-ngusap perut yang sekarang udah mulai timbul.
Felix tersenyum lalu nepuk pangkuannya.
Kyuri tersenyum senang lalu duduk membelakangi Felix dan bersandar di dada lelaki itu.
"Manja banget hm" ujar Felix sambil ngelus-ngelus perut Kyuri dari belakang.
"Little Lee yang manja bukan aku"
"Sama aja"
"Emang ga boleh?"
Cup!
"Kata siapa ga boleh"
Kyuri memegang tangan Felix yang masih ngusap-ngusap perutnya.
Beberapa menit kemudian, Felix ngejauhin tangan nya dari perut Kyuri karena terdengar suara dengkuran halus.
Felix nidurin Kyuri lalu ngecup kening nya lumayan lama. Ia membereskan semua tugas nya lalu tidur disamping Kyuri sambil memeluk nya.
"Good night Lee Kyuri"
Felix menundukan kepalanya agar sejajar dengan perut Kyuri.
"Good night little Lee"
Minggu, 06.49 KST | Rumah Lee
Felix turun sambil mengucek matanya dan duduk di kursi ruang makan.
"Eh? Tumben udah bangun. Biasanya harus dibangunin dulu" ujar Kyuri sambil memasak nasi goreng kimchi nya.
Felix tak menjawab apa-apa. Ia menjatuhkan kepalanya ke meja makan dan menutup matanya.
Tak!
"Aw! Ri...."
"Jangan tidur lagi. Sana cuci muka sama gosok gigi dulu" tutur Kyuri setelah memukul kepala Felix pelan menggunakan spatula nya.
"Mager"
"Felix..."
"Iya-iya"
Dengan sangat terpaksa, Felix masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
"Ck. Jorok banget punya suami" gumam Kyuri lalu kembali memasak.
Beberapa menit kemudian, Felix datang dengan wajah yang terlihat lebih sadar dan duduk di kursi.
Kyuri menyajikan hasil makanan nya di depan Felix.
"Mau teh atau cokelat panas?" tanya Kyuri.
"Teh aja"
Kyuri membuat teh, lalu duduk di samping Felix dan ikut makan.
"Hari ini ada kerjaan di kantor?" tanya Kyuri.
"Ngga kayanya"
"Beneran?"
"Mau kemana hm?"
Kyuri tersenyum senang karena Felix peka.
"Pengen ke taman"
"Ntar siangan ya"
"Jangan terlalu siang, suka panas"
"Hm"
"Tapi sama Sunji juga"
"Gimana kalo Sunji sibuk?"
"Pengen sama Sunji"
"Kamu tau kan dia lagi ngurusin cafe ri"
"Pokonya mau sama Sunji"
Kyuri bawa nasi goreng kimchi nya ke lantai 2 dan memakan nya di ruang tengah. Ia menoleh ke belakang, berharap Felix mengejar nya, dan nyatanya tidak.
Felix yang melihat itu menghembuskan nafas pelan dan lanjut memakan sarapan nya.
Di hari yang sama, 09.28 KST | Rumah Lee
Seharian ini Kyuri masih saja menekuk wajahnya dan selalu menghindar bila Felix menghampirinya, seperti anak kecil.
"Halo semuanya! Pangeran datang.... Karpet merah nya mana nih? Ga ada penyambutan gitu? Ck ck ga sopan sama pang–"
Bugh!
Kyuri lagi badmood dan ini si Hyunjin dateng-dateng malah bikin emosi. Jadi dengan sekuat tenaga, Kyuri ngelempar bantal sofa tepat di wajah lelaki tampan itu.
"Wah wah pelanggaran nih. Pengawal, ada yang–"
"Hyunjin! Bacot ih!" teriak Kyuri kesal.
"Lah, lo napa? PMS?" Hyunjin keheranan.
Kyuri memakan kembali kripik kentang nya dan menonton televisi.
"Dia hamil bego" ujar Felix dari belakang sambil bawa cola buat mereka.
"Anjing! Woy! Kok gue ga tau sih?! Anjir lo pada, jahat sama gue, masa gue ga dikasih tau!" Hyunjin langsung teriak-teriak ga jelas.
"Kak Kyuri berapa bulan?" tanya Minha yang daritadi diem aja saat suami nya itu rusuh, udah biasa kayanya.
"Baru 3" ujar Kyuri pelan.
"Tuh kan, tuh kan. Masa udah 3 bulan gue ga di kasih tau. Marah nih gue"
Hyunjin ngelipet tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibir memble nya.
"Jijik sat. Jangan kek gitu. Merinding gue liatnya" ujar Felix lalu nuangin cola itu untuknya.
"Ishh! Kak lixie jahat!"
Bugh!
Tak!
Felix seketika melempar bantal sofa dan remote pada Hyunjin.
"Sakit anjing!"
"Gue udah bilangin jangan kek gitu babi!"
"Heh, lix! Little Lee denger loh" ujar Kyuri agar menyudahi pertengkaran mereka.
"Eh iya, aduh maaf maaf. Tuh om Hyunjin nya yang salah" ucap Felix sambil ngelus perut Kyuri dari luar.
Bugh!
Kini giliran Hyunjin yang melempar bantal sofa pada Felix.
"Om... Om... Lo kira gue om pedo!" teriak Hyunjin kesal.
"Bangke" gumam Felix pelan.
Grep!
"Hng?"
"Jangan cola. Ntar little Lee sakit"
Kyuri menarik kembali tangannya yang tadi hendak menuangkan cola pada gelas.
"Terus aku minum apa?" tanya Kyuri dengan tatapan polos nya.
"Bentar"
Felix turun lalu beberapa saat kemudian kembali dengan jus strawberry di tangannya.
"Lah kok? Darimana?" tanya Kyuri sambil ngambil jus itu dari tangan Felix.
"Aku kemarin bikin"
"Kok aku ga tau ada ini ada di kulkas"
"Berarti mata kamu bermasalah"
Kyuri cemberut lalu meminum jus itu.
"Jin..."
Hyunjin yang lagi ngemut permen noleh ke Minha yang ada di sampingnya.
"Pengen..." ujar Minha pelan.
"Nih" Hyunjin nyodorin permen yang ada di dalam mulutnya.
"Ihh jorok!" ujar Minha kesal.
"Lah, tadi katanya pengen" Hyunjin kembali memasukan permen itu ke mulutnya lagi.
"Bukan pengen itu"
"Terus? Yang jelas dong"
"Pengen kaya Kyuri"
Hyunjin terdiam sebentar.
"Ri"
Kyuri yang merasa terpanggil menoleh ke arah Hyunjin.
"Minha pengen jus strawberry lo" ujar Hyunjin dengan wajah tak berdosa nya.
Bugh!
"Tau ah. Dasar ga peka!"
Tbc
Damai dulu ya....
Bonus pict
↓↓↓
Senyumanmu....
Vomment nya woy!