Syifa terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk kala Azka meneriaki namanya dengan mengguncang kuat tubuhnya,gadis itu masih sibuk mengatur nafasnya karena mimpi yang ia alami tadi,Syifa jadi teringat jika tadi, queen memberikannya sebuah liontin,ia melirik ke arah tangannya,matanya membola saat mendapati liontin itu yang kini nyata,benar benar ada di genggamannya.
"Kak Azka liat!"Syifa menunjukkan liontin itu pada Azka,lelaki itu menautkan alisnya bingung, sepertinya ia pernah melihat liontin ini,tapi dimana ya?lantas mengapa Syifa bisa punya, dapet dari mana dia.
Azka tak ingin memikirkan itu dulu,lebih baik ia bertanya apa yang tadi terjadi pada istrinya hingga mengigau seperti ini,untungnya lelaki itu sedang mengurus beberapa berkas perusahaan tadi,jadi ia langsung membangunkan Syifa yang mengigau.
"Lo kenapa,mimpi buruk,hm?"tanyanya lembut,ia memandang lekat wajah istrinya yang sepertinya mulai mengantuk,Syifa merebahkan dirinya di paha Azka dengan memeluk erat perut suaminya.
"Syi tadi mimpi queen waktu dia dibunuh,terus queen ngasih liontin ini sama syi"jawabnya dengan mata terpejam karena kantuk mulai melandanya,Azka mengusap lembut Surai Syifa yang tengah berbaring di pahanya membantu gadis itu yang ingin kembali tertidur.
Tiba tiba Syifa terbangun dan menatap Azka dengan mata sayunya,"kak Azka juga tidur ya,kerjanya besok lagi,syi pengen di peluk"pintanya,Azka tak sanggup untuk menolak kemauan istrinya barusan,apalagi dengan wajah mengantuknya yang begitu menggemaskan,lelaki itu mengangguk.
"Lo baringan dulu,gue mau beresin laptop"ujarnya
Syifa mengangguk dan mulai membaringkan dirinya di kasur,tak lama Azka menyusul Syifa dan langsung mendekap perempuan itu,tanganya turut mengusap kepala Syifa yang hanya sebatas dagunya.
"Night my wife"
*****
"NAMA SAYA DIKA
DARI GUGUS SEMBILAN
TARAKTAKDUNG 2020
TARAKTAKDUNG, TARAKTAKDUNG,TARAK TAK TAK TAK DUNG
PARARUNTEN AKANG TETEH"
Dika dengan tak malunya berteriak macam itu didepan kelas,kalian tau kan,yang lagi viral itu lohh
Riko yang bertugas sebagai kameramen memberikan instruksi agar Dika mengganti lagu,mumpung guru belum masuk jadi kita seneng seneng dulu,Dika mengacungkan jempolnya
"TU WA GA PAT, SUNGGUH KU TERPURUK DALAM LAMUNAN,SEAKAN RAGAKU HANGUS TERBAKAR,BEGITU BESAR HATI...."
Azka yang melihat salah satu anggotanya bertindak gila di depan kelas hanya mampu menggelengkan kepalanya pelan,apalagi anggotanya itu adalah Dika yang notabennya adalah inti dari vagos.lelaki itu memijit pelipisnya pelan melihatnya.
"KALAU CINTA SUDAH MEMBARA,AHA AHA,RINDU JADI MENGGEBU-GEBU,UHU UHU,JANJI JANJI SERIBU JANJI,JANJI KAU DI MALAM INI"
penghuni kelas serempak bertepuk tangan saat Dika menyelesaikan acara bernyanyinya didepan,bagi mereka meskipun vagos itu menakutkan tapi mereka juga punya sisi humoris jika sedang berada dikelas seperti sekarang ini.
"Sekian dari saya, assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"Dika membungkukkan badannya layaknya seorang pembawa acara musik,lelaki itu langsung menghampiri Riko yang bertuga untuk merekam aksinya barusan
"Gimana ko,mau liat nih gue"kata Dika dengan merebut paksa kamera digital yang sedang dipegang Riko,lelaki itu terus menggeser layar didepannya,
"Kok video gue gak ada ko"tanyanya,lelaki itu memandang sahabatnya yang tengah mengusap kepala belakangnya,Dika jadi curiga kalau ada apa apa sama videonya barusan.
"Maap maap ni ya,video Lo gak sengaja gue apus"jawab Riko gamblang, sejujurnya ia tak enak mengatakan hal itu pada Dika,tapi mau gimana lagi dari pada nanti si Dika tau sendiri
"Buju buset,astaghfirullah Riko anaknya bapak yuda,kenapa Lo apus"tanyanya frustasi,niat hati ingin meng-upload videonya barusan biar jadi pemes,eh gak taunya malah ke apus.kamvret!
Diego menatap jengah kedua sahabatnya yang tengah berdebat soal video,ia mendengus malas,kan bisa bikin lagi videonya,toh gerakannya juga biasa biasa aja,pikirnya.
Atensi mereka teralihkan dengan suara decitan kursi yang bergeser,mereka melihat Azka yang sudah keluar dengan menenteng tas hitamnya yang di ikuti oleh zeyan dibelakangnya.
"Kok gue bisa ya punya temen es batu modelan Azka sama zeyan"tutur Dika,
"Gue malah heran kenapa bisa punya temen sengklek modelan Lo"sahut Diego yang mengundang gelak tawa Riko yang mendengarnya
"Sialan Lo"umpatnya
Baru saja mereka ingin keluar menyusul kedua temannya yang sudah terlebih dahulu pergi,namun langkahnya terpaksa terhenti kala Bu meta sudah berdiri di ambang pintu,mereka meneguk ludahnya kasar,otaknya berpikir keras memikirkan alasan apa yang akan diberikan pada guru itu agar mereka bisa keluar dari kelas.
Sudah menjadi hal lumrah di XII IPS 1 pemandangan inti vagos yang akan membolos di jam pelajaran Bu meta,mereka akan menggunakan berbagai cara agar dapat keluar dari dalam kelas.
"Mau kemana kalian"tanya Bu meta tajam pada ketiga anak murid di depannya ini,menenteng tas kayak orang mau bolos, padahal emang iya mau bolos,hehehe.
Dika menyikut siku Riko, mengkodenya untuk menjawab pertanyaan Bu meta
"Anu Bu Oma saya meninggal,jadi kami mau pulang mau ngurusin"jawab Riko asal,kedua temanya membolakan matanya mendengar alasan Riko yang menurut mereka kelewat batas,alasan sih alasan,ya tapi jangan sampai nyumpahin orang meninggal,kalau kejadian beneran gimana.
"Ngurusin apa"tanya Bu meta lagi,Dika mendelik tajam,gurunya ini repot sekali,tinggal ngasih izin aja apa susahnya sih,pakai segala nanya ngurusin apa lagi,mau jawab apa dia.
"Ya ngurusin mayatnya lah Bu,gimana sih gitu aja gak tau"jawab Diego membuat Dika tertawaan dalam hati,baru saja akan memikirkan alasan selanjutnya tapi sudah dijawab duluan sama Diego.
Bu meta menganggukkan kepalanya paham,lalu sedetik kemudian kembali menatap tajam tiga muridnya ini,
"Omanya Dika yang meninggal,kenapa Kalian juga ikut pergi"Dika mengelus dadanya pelan
"Bu meta yang cantik jelita istrinya pak coki,gini nih kita kan temennya jadi kalau dia pulang ya kita ikut pulang,solid namanya Bu"kini giliran Dika yang memberi alasan,Diego dan Riko yang mendengarnya tersenyum kecil,Dika pinter juga kalau soal perizinan bolos,tapi emang ada izin buat bolos?
"Ah si ibu lama,kita pergi deh,keburu Omanya Riko dikubur"Dika langsung menarik kedua tangan temannya untuk pergi dari sana.tapi inget loh ya kan cuma alesan jadi mereka gak betul betul pergi ke rumah riko.
"Alesan Lo ko,mantep betul tapi kebangetan Lo sampe nyumpahin Oma meninggal"Dika menggelengkan kepalanya tak habis pikir
"Amnesia Lo,Oma kan emang udah meninggal sebulan yang lalu"jawab Riko menanggapi ucapan dika,lelaki itu kemudian pergi ke warung menyusul kedua sahabatnya yang lain.
*****
Putri terus bercermin di layar handphonenya,memperhatikan kepalanya yang pusing karena mendengarkan sejarah perang dunia,nesa menoyor kepala sahabatnya itu,berani juga ni bocah mainin hp pas guru lagi jelasin.
"Tangan Lo minta di potong nes"desis putri,gadis itu kembali melanjutkan aksi bercerminnya,hingga sebuah penggaris besi mendarat mulus diatas mejanya, membuat putri refleks menjatuhkan handphone yang sedang ia gunakan.
"Kamu ya putri berani bermain ponsel saat pelajaran saya"guru sejarah itu memarahi putri yang masih shock dengan jatuhnya ponsel yang baru ia beli kemarin sore
"Aduh Bu itu hp baru saya beli loh kemarin, sekarang jadi pecah kan gara gara ibu"tukasnya
"Ya salah kamulah, ngapain kamu mainan hp"
"Saya gak mainan Bu,cuma ngaca doang,ini kepala udah berasap belom gegara dengerin ocehan ibu didepan"jawabnya,nesa dan murid lainya membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang baru diucapkan putri pada guru sejarah itu,nih anak lupa apa gimana sih kalau Bu meta itu monsternya kencana.
Putri tersadar dari ucapannya barusan dan sudah mendapati Bu meta dengan tatapan tajamnya"KELUAR KAMU SEKARANG!" Putri langsung saja meninggalkan kelas begitu Bu meta memekik di hadapannya, disamping itu ia bersyukur karena terbebas dari pelajaran sejarah yang membuatnya menjadi pusing,mengingat itu ia jadi teringat dengan ponselnya yang jatuh tadi,belum sempat diberesin udah di suruh keluar,tapi gak papa lah,nanti bisa beli baru lagi,maklum orang kaya mah bebas.
*****
Seorang laki laki tersenyum lebar begitu seorang perempuan menelponnya dari negara yang berbeda,sorot matanya yang tajam membuat lelaki itu tampak mengerikan dengan menyinggungkan senyum miringnya
'ale akan pulang besok'
"Kedatanganmu akan selalu ku tunggu"
'ih sweet banget sih brother'
"Anything for you sister"
'love you'
"Love you too"
Ia mematikan sambungan telepon itu,di genggamannya foto seorang lelaki yang sangat ia benci
"Dengan kepulangannya,gue akan lebih mudah untuk menghancurkan Lo,azka!"
*****
Holla guys
Aku up lagi nih
Jangan lupa untuk vote and comment ya
Jangan lupa untuk share juga
Part ini lumayan gaje sih menurutku tapi gak papa lah ya,maklumin kan masih belajar
Sorry typo bersebaran
Ok,see you 😘