Æ

By DiazOktaFiqi

800K 69.5K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... More

AE 1
AE 2
AE 3
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 38
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 15

13.8K 1.3K 79
By DiazOktaFiqi




























Kim Taehyung itu tipe pria yang suka tebar pesona kesana kemari. Tak suka berdiam di tempat jika tak di beri sebuah jaminan yang menyenangkan hatinya.

Melakukan sebuah perintah harus sesuai dengan bayaran yang harus setimpal pula.

Dan dia tak suka di kekang karena ia bukan burung yang harus berdiam di dalam sangkar emas buatan orangtua nya apalagi suaminya.

Taehyung bebas, namun terbatas dengan sarat tak kasat mata.

Hari ini ia sudah begitu tampan dan juga manis dengan balutan kemeja baby blue.

Mengendarai mobil sport terbaru yang baru saja semalam Bernand belikan untuknya, sesuai kesepakatan mereka kemarin siang.

Melajukan mobil itu dengan kecepatan sedang, ia ingin bersantai sejenak seraya menikmati pemandangan kota di sepanjang jalan menuju kantor jungkook.

Ya. Dia memang sedang ingin mengunjungi suami datarnya itu.

Sebenarnya tadi ia malas, hanya saja ia di rumah pun juga tak ada kerjaan, kegiatan keseharian nya pun, ia mulai bosan.

Kakek Bernand itupun, juga pagi pagi tadi ia dapat pesan dari maidnya, ternyata pria tua itu sudah pergi dengan tujuan Korea.

Mau main bersama anak besannya. Ya siapa lagi kalau bukan Daehyun, ayah taehyung.

Mobil taehyung sudah terparkir di teras lobi, menyerahkan kunci mobil nya pada seorang satpam kantor.

" Parkirkan dengan baik baik, lecet sedikit, kau ku gantung di Eiffel.!! "

Ancamnya dengan sadis, si satpam pun hanya bisa mengangguk kaku.

Taehyung berbalik, masuk ke dalam kantor dan langsung di sambut oleh seluruh karyawan yang berkerja di lantai bawah tersebut.

Taehyung sih tersenyum senang saja, malahan menambah lambaian tangannya yang sesungguhnya itu tak di perlukan.

" Selamat pagi...! "

Pagi?

Oh, apa jam 11:17 a.m masih bisa di katakan pagi?

Jika iya, ya sudah, tapi jika tidak, iyakan saja. Daripada si manis itu melotot marah? Di cakar mau?

Setelah menaiki lift, taehyung keluar dari sana tepat di lantai paling atas dengan dua satu pintu besar.

Pintu ruangan jungkook. Dan di depannya juga terdapat ruangan lain namun lebih kecil.
Ruang khusus sekretaris jungkook, June Kim.

" Tuan.? "

Taehyung tersenyum manis, begitupun june walau senyum canggung lebih tepatnya.

" Jungkook ada bukan? "

" Ya tuan, tuan jungkook ada di dalam. "

Taehyung segera berbalik, mengeluarkan kartu seperti kartu ATM, tapi bukan. Itu kartu identitas yang hanya bisa di akses untuk membuka pintu ruang presdir perusahaan LVMH.

Ting!

Taehyung melangkah masuk dengan amat santai.

Di dalam ruangan itu, jungkook juga sudah tau itu taehyung, dia sudah melihat kedatangan istrinya ini lewat CCTV yang langsung terhubung ke komputer nya.

Jadi dia cuek saja, tetap vokus pada berkas berkas yang menumpuk di meja kerjanya itu.

" Jungkook. "

Hmm

" Kau sibuk? "

" Menurutmu? "

" Aku bertanya, malah balik tanya. "
Dengus taehyung malas.

" Kau bisa lihat sendiri bukan. "

Jungkook menjawab dengan acuh tak acuh. Mengundang decakan sebal dari si manis.

" Huh, kenapa semua orang selalu sibuk sih? Membosankan. "

" Kau bisa pergi kemana kau mau. "

" Malas. "

" Ya sudah. "

Mereka kembali diam, tapi taehyung memilih melangkah lebih mendekat ke jungkook. Melihat apa yang sibuk di baca pria jeon itu.

Tapi setelah melihatnya, taehyung malah jadi pusing sendiri. Tulisannya kecil, di tambah taehyung sama sekali tak paham apa itu bisnis ya..
Dia hanya tau cara memakai uang saja.

Dan itulah taehyung.

Tapi sesaat ia melihat ponsel hitam milik jungkook yang tergeletak begitu saja di samping pria itu, taehyung langsung mengambilnya.

Membawa ponsel itu ke sofa. Berbaring di sana dengan membuka apa saja isi ponsel pria yang menjabat sebagai suaminya itu.

Hati taehyung penasaran sekali pada isi ponsel itu. Apa aja ya isinya.

Nomor kontak. Itu pertama kali yang ia buka.
Mulai dari atas bro.

Semuanya aman, banyak sih nomor kontaknya, tapi itu semua ia tau adalah nomor para karyawan yang bernaung di bawah kekuasaan nya. Juga beberapa nama lain yang tak lain adalah rekan kerja ataupun teman lama seperti nya.

Dominan cowok, cewek ada tapi hanya beberapa buah saja. Dan taehyung tau itu siapa.

Pindah ke galeri.

Wow!

Ok. Taehyung tercengan untuk yang satu itu.

Ponsel elit gini tapi foto hanya beberapa buah saja, tak lebih dari sepuluh, tunggu, hanya 7 kiranya setelah ia hitung. Semuanya foto ketika mereka menikah.

Pindah lagi ke video.

Hehehehehe... Dia penasan, biasanya cowok kan ada video yang ehe gitu... Tapi eh ternyata. Jungkook ini tampaknya kaku sekali.

Hanya dua video dan lagi lagi itu mengenai persepsi pernikahan mereka.
Satu di korea dan satu lagi yang di paris.

Aplikasi sosmed pun juga tak banyak.

Jungkook tampak banyak aktif di Line, dan snapchat. Twitter, Instagram, whatsApp, Facebook, dan lainnya ia jarang buka. Terlihat dari tanggal terakhir pria itu buka.

Diam diam taehyung menyeringai, memainkan ponsel jungkook itu enak juga.

RAM nya besar dan bisa memuat banyak jika ia mau men Download video game ataupun film.
Maafkan saja lah.

" Apa yang kau lakukan dengan ponselku? "

Taehyung tak melirik.

" Diamlah. Ponselmu ini terlalu kaku, kasihan sekali punya tuan yang begitu kaku. Biar ku isi dengan foto ku saja. "

Sibuk berpose sesuka hati, mengambil begitu banyak gambar.

Lalu mendownload aplikasi aplikasi game terbaru.

Jungkook total diam saja, membiarkan taehyung melakukan sesuka hati nya pada ponsel itu.

Oh, dan sebenarnya jungkook itu tengah menahan malu kawan.

Bagaimana ya...

Itu di ponselnya kan ada foto foto mereka, dan di jadikan wallpaper lagi? Pasti taehyung sudah lihat semua.

" Jungkook, aku lapar. "

Jungkook lantas melirik jam tangannya, yang ternyata memang sudah jam waktunya makan siang.

" Aku sedang malas keluar, kau pergi saja sendiri. "

Taehyung meletakkan ponsel itu ke meja.

" Aku juga malas kalau sendiri. Delivery saja. "

" Pesan sendiri. "

" Sip! "

Taehyung kembali meraih ponsel jungkook, lalu menelepon kurir pengantar makanan.

Cukup cepat, tapi kenapa malah yuta yang masuk?

" Oh Yuta? Kau pindah profesi jadi antar makanan? "

Seru taehyung yang mana membuat yuta meringis, dan jungkook masih diam saja.

" Anu itu maaf tuan, hanya saja saya memang kebetulan mau memberikan berkas ini, ya sekalian saja begitu. "

" Letakkan saja di meja. "
Seru jungkook, berpindah ke sofa tempat taehyung.

" Yuta, mau kemana? "
Tanya taehyung cepat.

" Mau keluar- "

" Kenapa terburu buru? Ayo sini gabung dengan kami! "

Yuta jadi sungkan, apalagi melihat tatapan jungkook yang dingin menatapnya.

" Maaf tuan, tapi saja sudah janji makan dengan karyawan lain. "


















*
























Taehyung memangku tangannya sebagai penopang dagu.
Menatap malas plus bosan pada dua tiga pria yang sejak tadi sibuk di meja ruang tengah.
Sedangkan dia hanya duduk manis di kursi sofa ruang tv.

Niatnya mau nonton tv, tapi udah keburu malas.

Suara tv nya kalah sama tu suara tiga orang.
Mau di besarin, jungkook nya langsung melotot ganas dengan ancaman uang jajan.
Suara pelan malah ga dengar, ga seru!

Jadi taehyung abaikan tv, beralih menonton tiga pria yang sibuk pada dunia bisnisnya.
Berdebat entah apa masalahnya, dan belum juga kelar kelar sejak satu jam yang lalu.

Keripik kentang buatan maidnya sudah mau habis, jus apel nya pun tak sampai seperempat gelas jus.

Ini makin bosan.

Jadi, ia tinggalkan saja kentangnya yang sedikit itu, habiskan jus apel lalu meraih tisu sebelum melangkah untuk ikut gabung dengan ketiga pria itu.

Jungkook.
Yuta.
Dan satu lagi, Lucas.

" Sebaiknya kau menonton tv saja tae. "

Taehyung mendelik sinis pada jungkook yang baru saja berucap demikian.

" Kau ini kenapa sih, sensi sekali?! Aku kan hanya mau lihat saja. "

Yuta dan Lucas mendadak diam, taehyung tak peduli tatapan kesal dari jungkook di sampingnya.

Taehyung memilih cuek. Melirik laptop di depan lucas yang menampilkan sebuah sketsa cincin juga kalung, namun belum selesai.

" Oh jadi kalian berdebat masalah ini...
Kenapa pusing sih, tinggal memilih permata yang kalian rasa cocok saja, lalu selesai. "

" Kau tak perlu sok tau, lebih baik diam saja. "
Celetuk jungkook lagi.

" Wahhh.. Aku tak mengerti denganmu jeon.. Kau ini sedang Pms ya? "

" Diamlah! "

" Aku diam, kau saja yang mulai.! "

" Oh oh taehyung-ssi.. Jika berkenan, anda juga bisa memberikan ide? "

Lucas tiba tiba saja menceletuk, ia memang pria paling santai, tidak berfikir bahwa yang ajak bercanda adalah bos ataupun orang berjabat penting lainnya.

Jungkook melotot tak terima, tapi beda lagi dengan taehyung yang tersenyum senang.

Ia langsung saja beringsut mendekati lucas, menggeser posisi yuta hingga mengalah dan duduk di sisi lain jungkook.

" Bagaimana? "

" Eumm... Kalau menurutku ya, harusnya permata berlian untuk cincinnya tak usah besar besar. Itu akan terlihat norak, zaman kuno sekali. Buat lebih kecil, tapi unik. Kalung juga begitu. "

" Kecil ya? "

Taehyung mengangguk mantap.

" Yap! Kita ini hidup di zaman modern, bukan kuno lagi. Yang memakai barang seperti itu, nenek zaman lalu. Anak sekarang itu lebih suka yang unik.
Bukan begitu jungkook? "

Jungkook tersentak bahkan ia sempat berkedip kedip lucu, dengan wajah datarnya.

" Apa? "

" Ck. Kau ini..! Kau itu tak dengar apa yang ku katakan ya?! Dasar pria tua! "

" Taehyung! "

" Apa?! Aku tau aku itu tampan, tapi jangan melihatku sampai segitunya juga... "

" Kau? Tampan? Apa kau tak pernah bercermin? "

" Tentu saja sering. Kenapa? Aku tampan kok, bilang saja iri.... "

" Aku, iri denganmu? Ngimpi apa kau? "

" Aku mimpi, kau jadi babu ku! "

" Yak! Aku babu mu? Mimpimu terlalu tinggi nak... "

" Mimpi tinggi itu biasa, kata ayahku, mimpi itu harus tinggi.! "

" Tinggi? Jatuh baru tau rasa. "

" Kenapa? Yang jatuh aku, kenapa kau yang sibuk eoh? "

" Aku suami mu. "

" Aku tak tanya. "

" Tau. Hanya mengingatkan saja. "

" Tak ingin. "

" Oh ya sudah. Bersiap saja kau ku hukum seperti semalam. Atau kau mau lebih? "

" Yak! Jaga ucapanmu jeon! "

" Kau juga jeon sejak kau menikah denganku, Tae... "

" Brengsek! Enyah kau sialan! "






















A&E TBC

Continue Reading

You'll Also Like

224K 24.9K 38
Hanya cerita klasik dimana si unggulan yang jadi sorotan sekolah dan si pembuat onar yang mencoba menaklukannya. "Kau bermain dengan orang yang sala...
1.5M 76.6K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
771K 83.7K 38
[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR...
288K 769 9
konten dewasa 🔞🔞🔞