Æ

Door DiazOktaFiqi

800K 69.5K 7.8K

(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yan... Meer

AE 1
AE 2
AE 4
AE 5
AE 6
AE 7
AE 8
AE 9
AE 10
AE 11
AE 12
AE 13
AE 14
AE 15
AE 16
AE 17
AE 18
AE 19
AE 20
AE 21
AE 22
AE 23
AE 24
AE 25
AE 26
AE 27
AE 28
AE 29
AE 30
AE 31
AE 32
AE 33
AE 34
AE 35
AE 36
AE 37
AE 38
AE 39
AE 40
AE 41
AE 42
AE 43
AE 44
AE 45
AE 46
AE 47
AE 48
AE 49
AE 50
AE 51
AE 52
AE 53
AE 54
AE 55
AE 56
AE 57
AE Full End

AE 3

14K 1.4K 71
Door DiazOktaFiqi





















































Kim taehyung menguap entah untuk keberapa kalinya.
Menatap jengah pada ketiga orang yang berada di ruangan itu, yang sejak tadi sibuk dengan perbincangan mengenai perusahaan dan berbagi hal berbau bisnis.

Taehyung bosan.

Kue kering sebagai cemilan nya itu tinggal sedikit, karena sejak tadi ia makan untuk penghilang rasa bosan.
Teh di gelasnya bahkan sudah habis beberapa saat lalu.

Apalagi ketika melihat bagaimana pemuda berstatus sebagai cucu pria tua itu yang sungguh entah mengapa meyebalkan di matanya.

Padahal yang dilakukan jungkook sejak awal hanyalah duduk manis, diam dengan tab di tangannya.
Sesekali mengalihkan pandangannya untuk menjawab pertanyaan jika itu tertuju padanya.
Tab itu sangat penting baginya.

Dan taehyung muak melihat itu.

" Ayah, jika aku disini hanya untuk mendengarkan celotehan kalian, lebih baik aku ke kamar, aku bosan. "

Celetuk taehyung memutus pembicaraan antara dua pria dewasa itu.

Daehyun melirik lantas tersenyum tipis. Pengusap rambut putranya sedikit kasar, yang mana langsung di tepis oleh taehyung sendiri.

" Ah, tampaknya putra manisku ini sudah tak sabaran dengan topik utama kita. "

" Aku tidak manis! "

Taehyung melirik sinis pada ayahnya. Oh ayolah..., jadi sejak tadi itu bukanlah topik utama yang akan di bicarakan?
Kalau tau begini lebih baik ia pergi ke kamarnya lalu tidur.
Atau setidaknya ia pergi main bersama jimin, temannya.

Daehyun mengabaikan putranya, menatap Bernand juga jungkook.

" Bagaimana ini tuan Bernand, tampaknya putra ku sudah tak sabaran menikah dengan- "

" Apa?! Menikah? Apa kalian semua sudah gila?!! "

Taehyung sontak berteriak keras dengan suara beratnya.
Menatap mereka semua dengan tuntutan, terutama pada sang ayahnya.

" Jaga ucapanmu taehyung. "

Taehyung mendengus kesal,

" Aku akan menjaga ucapanku, jika ayah bisa menjelaskan sekarang, atas apa yang baru kau ucapkan.
Apa maksudmu dengan 'menikah'!?, bukankah waktu itu kau hanya mengatakan akan Menjodohkan?? Menjodohkan, bukan berarti menikah! "

Seru nya dengan suara semakin meninggi.

Taehyung paling sulit dalam mengatur emosi. Itulah dia.

" Itu benar, tapi ayah rasa menikahkan mu, lebih baik daripada menjodohkan yang suatu saat bisa saja kau batalkan- "

" Menikah juga bisa cerai. "

" Jangan memotong ucapan ayah, kim! "

Taehyung memutar matanya malas.

" Terserah, lagipula mana calonku itu? Kenapa hanya kedua pria ini yang ada? Bukankah kata ayah tadi, calonku sudah tiba. "

Bernand tersenyum begitupun dengan Daehyun, mengabaikan tatapan heran dari si anak muda kim.
Jungkook hanya diam, tak begitu peduli.

" Memangnya kau mau cari siapa lagi tae..? Dia, calonmu. "

Taehyung mengikuti kemana arah telunjuk sang ayah yang ternyata malah tertuju pada jungkook.
Mereka berdua saling berpandangan sebelum taehyung lebih dulu tertawa membahana.

" Hahahahaha.... Oh, astaga...! Dia (menunjuk wajah jungkook) calonku? Tunggu sebentar, tenggorokan ku kering, kurasa harus minum terlebih dahulu. "

Taehyung meraih gelas teh punya ayahnya, meminum hingga tandas tanpa menyisakan sedikit pun.

Tangannya masih mengelus perutnya menahan gelak tawa yang bisa saja kembali menggelegar dari mulutnya.

Perlahan tawanya mulai mereda, sadar akan suasana yang semakin mendingin. Ketiga pria itu menatapnya dengan pandangan yang berbada.

Ok. Taehyung merasa gemas sekarang.

" Apa? Kenapa kalian menatapku begitu? "

Menatap daehyun yang masih diam terus menatapnya.

" Ayah, kau itu kalau mau bercanda, jangan yang seperti itu.... Ini sungguh menggelikan?! Masa iya, aku dan dia menikah? Hei... Semua orang juga tau, kalau kami berdua sama sama laki laki.! "
Lanjutnya santai.

Terkekeh sinis kala mengucapkan kalimat panjang nya itu.
Ini sungguh konyol, pikirnya.

" Sudah selesai kau bicara, kim taehyung? "

Taehyung diam, menutup mulutnya dengan rapat.

" Kau tau ayah, karena kau adalah putraku. Apa aku pernah bermain main ketika memutuskan sesuatu? "

Taehyung baru sadar, ayahnya tak pernah bermain main dengan setiap perkataannya. Mulutnya secara refleks terbuka dengan tak elit, menatap kaku ketiga pria itu apalagi ketika perpandangan dengan jungkook.

" Oh, ini pasti mimpi, ya ini pasti hanyalah mimpi.! "
Seru taehyung yang tampak mulai panik. Mengacak rambutnya hingga tak berbentuk lagi.

Bernand melihat perdebatan antara anak dan ayah itu dengan senyum tipis. Ini seolah sebuah hiburan baginya.

Berbeda dengan jungkook yang malah melihat itu dengan pandangan tak dapat di artikan.
Ada suatu perasaan aneh di hatinya.
Kesal? Itu mungkin lebih mendominasi.

Tak perduli akan anaknya yang bertingkah bak orang gila, Daehyun lantas menatap jungkook dengan senyum lebar.

" Kau mau menikah dengan putra ku kan, jungkook? "

Jungkook masih terdiam, hingga bernand harus menyandarkannya dengan senggolan kecil di bahunya.

" Bagaimana? Kau mau? "

Jungkook tersadar, menyadari ketiga pria di depannya tengah menatapnya dengan menanti jawaban.

" Terserah!! Dengan syarat aku yang pegang kendali.!! "

Jawabnya dengan nada kesan datar, taehyung geram bukan main.

Brak.

Memukul meja di depannya dengan keras, hingga tak sadar gelas milik jungkook terlonjak, menumpahkan sedikit air di dalam nya.

" Taehyung! "

" Yak! Kenapa kau berkata 'Terserah'!! Kenapa tak kau tolak saja sialan!! Arrggghhh... Sial.!!! Kau- "

" Kim TaeHyung!! Duduk.!!! "

Taehyung mengacuhkan peringatan dari sang ayahnya. Menatap nyalang tepat pada mata jungkook yang membalas dengan tenang.

Taehyung makin kesal akan hal itu.

" Kau, pegang kendali apa maksudmu hah?! Aku yang pegang kendali disini.! "

Jungkook terkekeh sinis.

" Kau, pegang kendali? Sungguh? "
Nadanya tak lagi datar, melainkan dengan nada meremehkan.
Tersenyum miring mendapati wajah lawan mainnya yang semakin memerah karena amarah.

" Kau itu lemah, jadi bagaimana caranya kau pegang kendali huh? "

" Kau.??!!- "

" Jungkook- "

" Ya, atau tidak sama sekali?!! "

Suara terakhir jungkook membuat semuanya bungkam, tapi tidak dengan taehyung yang semakin membara.

Memilih maju untuk menggapai kerah baju jungkook, tapi daehyun lebih dulu bangkit untuk menahannya.

" Brengsek, sialan kau!! "

" Kim TaeHyung!! "

Jungkook tersenyum kemenangan saat melihat wajah taehyung yang begitu mengenaskan.

Bernand di sampingnya sedikit mengelak, oh ayolah... Ia tak mau kena imbas atas amukan seseorang ya...

Lagipula ia sudah tua... Tak baik untuk kesehatan jiwa dan raga nya meladeni hal hal seperti ia muda dulu.
Kesal sedikit langsung main tonjok saja.

" Menyingkir ayah, atau kau akan ku pukul juga ha?! "

" Hentikan, terima saja- "

" Tidak akan! "

" Jangan membantah, Taehyung!! Itu hukuman untukmu yang tidak bisa di
atur!! "

" Mwo? Tidak bisa di atur? Ayah, aku melakukan itu hanya untuk hiburan ku saja?! Jadi, apa yang salah dengan itu?!! "

" Jelas itu salah, kau pikir bermain balap liar bisa di katakan hiburan dalam contoh baik, kim??! "

Taehyung diam, menarik nafas sebelum menghembuskan perlahan lahan.
Mencoba mengatur emosi nya yang rasanya ingin meledak saat itu juga.

" Terserah ayah mau apa sekarang, aku tidak peduli lagi. "

" Taehyung! Kim Taehyung! Kembali kau- "

" Sudahlah dae..., biarkan saja anakmu pergi sejenak, dia mungkin masih syok dengan keputusan tiba tiba ini "

Ujar Bernand mencoba menenangkan Daehyun yang hendak naik darah akan tingkah anaknya.

" Apa aku bisa istirahat sekarang? Aku
lelah-"

Celetuk jungkook tiba tiba, daehyun mengangguk, meminta para maidnya untuk mengantarkan jungkook pada kamar tamu khusus untuk mereka.





















Jungkook merebahkan tubuhnya di kasur besar ber sprei merah darah, di selimuti dengan kelambu khas kamar kerajaan.

Menghela nafas, menikmati suasana barunya di rumah itu.

Cukup nyaman. Rasanya tak buruk juga.

Jadi ia tak akan susah payah untuk memesan kamar hotel di tengah malam ini juga.

Karena demi apapun, jungkook sudah berencana akan hal itu jika saja tempat yang akan ia tempati tidaklah sesuai dengan selera juga keinginannya.

Oh sepertinya jungkook lupa membawa gelas air minumnya, kebiasaan minum sebelum tidur membuatnya harus selalu sedia gelas air di sampingnya tiap malam.

Kembali bangkit dari tempat tidurnya lalu berlalu keluar kamarnya menuju dapur.

Tapi sebelum itu ia sedikit terdiam di ambang ruangan antara tengah dan dapur.

Di sana ia dapat melihat siluet seseorang yang ia kenal.
Siapa lagi kalau bukan kim taehyung, pemuda yang tadi siang di kenalkan padanya sebagai calon istri(suami)nya?

Berjalan mengendap endap layaknya seorang pencuri di rumahnya sendiri?

Jungkook tak mau menyapa, berjalan santai melewati taehyung yang sontak berdiri kaget.

" Yak! Kau mengagetkan ku sialan! "

Jungkook mengangkat bahu acuh, menuangkan air dari teko ke gelas kaca yang tersedia di atas meja dapur.

Melihat respons begitu, taehyung berjalan mendekat, berdiri di depan pemuda yang tengah meneguk minumannya.

" Kau, ku peringatkan untuk tidak memberitahu ku pada ayah, atau kau akan tau akibatnya! "

Jungkook lantas menyerengitkan keningnya samar, ia tak suka dengan telunjuk pemuda kim yang menuding tepat pada wajahnya.

Melihat mata tajam dengan wajah datar jungkook, taehyung dengan cepat menurunkan kembali tangannya dari hadapan wajah itu.

Sedikit menakutkan tapi egonya lebih tinggi.

" Apa melihatku begitu eoh?! "

" Dasar bocah! "
Desis jungkook secara gamblang.

Taehyung sontak melebarkan matanya, menatap jungkook dengan kesal.

" Yak! Apa kau bilang?! Katakan sekali
lagi!! "

" Dasar bocah! "
Ulang jungkook dengan santainya.

TaeHyung menggeram kesal, menarik kerah baju tidur hitam jungkook lalu kembali menuding wajah itu.

" Kau!! Dengar. Aku sudah 23 tahun. Dan aku. Bukan. Bocah. Sialan.! "
Tekan taehyung dalam setiap katanya.

Tapi sama sekali tak berpengaruh pada diri jungkook, malahan menatap balas dengan senyum miring terkesan mencemooh.

" Aku tidak bertanya umurmu, kim. "

" M-Mwo?? Dasar pria menyebalkan! "

" Menyingkir kau bocah. "

Jungkook mencoba untuk melewati taehyung yang menghalangi pintu dapur itu, lagipula urusannya untuk mengambil air minumnya sudah selesai.
Jungkook ingin segera kembali ke kamar, ia butuh tidur, karena sungguh matanya itu sudah amat berat.

Tapi tampaknya taehyung tak akan semudah itu membiarkan si pemuda jeon kabur begitu saja setelah membuatnya kesal di tengah malam.
Sampai sampai ia lupa akan tujuan awalnya yang sedang menyelinap keluar malam untuk pergi main.

" Aku bukan bocah! "

" Apa aku peduli? "
Tanya jungkook dengan datar.
" Dan sekarang menyingkirlah, sebelum aku bertindak kasar padamu. "
Lanjutnya dengan nada geram.

Berbicara dengan orang yang mengantuk berat bukanlah suatu hal yang baik.
Apalagi jika orang itu seperti jungkook dan yang tidaklah memiliki stok kesabaran banyak.

Dan taehyung, adalah tipe pemuda yang amat keras kepala. Sudah pasti akan amat bertentangan dengan diri jungkook.

" Memangnya kau berani apa huh? Memukulku? Aku tak takut padamu. "
Tantang taehyung dengan mengangkat dagu tinggi.

Tak ada pilihan lain selain jungkook harus kembali menajamkan matanya yang aslinya tak sampai 45 watt itu.
Berjalan mendekati taehyung dengan aura dominan yang kuat.

Taehyung melihat itu bergidik ngeri, hendak mundur tapi ia coba untuk tetap bertahan di posisinya.
Menantang keberadaan jungkook yang kini berdiri tepat di hadapannya.
Jarak mereka begitu dekat, bahkan bisa merasakan hembusan nafas masing masing.

Tinggi mereka setara, mungkin. Jadi taehyung tak perlu harus mendongak untuk sekedar menatap mata kelam pemuda di hadapannya itu.

" Kau sungguh pemberani bocah, aku salut padamu. "
Suara jungkook terdengar serak.
" Tapi dimataku, kau tetaplah seorang bocah. "

Taehyung mendengus kesal.

" Kau selalu memanggilku bocah sejak tadi. Memangnya berapa umurmu eoh? Jangan katakan kau sudah seumuran dengan ayahku. "

Oh no! Taehyung tak mau mendengar itu. Ayolah... Ia akan menikah dengan seorang pria. Dan jika umurnya sama dengan Daehyun yang ayahnya.
Maka, lengkaplah sudah penderitaan taehyung.
Pikir hal konyol nya.

Jungkook sontak mendorong dahi taehyung dengan telunjuknya.

Apa tampangnya sudah tua hingga di samakan dengan Daehyun, pria yang akan di jadikan sebagai calon mertuanya? Itu.

" Umurku masih 25 bocah! "

" Oh beda 2 tahun ternyata lantas kenapa kau memanggilku bocah?! "

Jungkook mengangkat bahunya acuh.

" Karena sifatmu yang masih bocah. Mana ada usia 23 tapi masih kekanakan? Emosi naik turun seperti bocah remaja yang
labil? "

Taehyung terdiam. Benarkah begitu?

Jungkook rasa, hari ini ia sudah sangat banyak buka suara. Jadi ia putuskan untuk mengakhiri dengan berlalu pergi selagi taehyung masih terdiam.

Dan taehyung pun baru sadar jika ia kini berdiri sendiri di ambang pintu.
Jungkook sudah pergi tanpa ia sadari.

Berdecak malas, meneguk air dengan rakus kala menatap jam tangannya.

" Sial! Gara gara dia, aku sampai lupa tujuan awalku! Jimin pasti akan mengomel setelah ini. "

Ya.
Ia lupa kalau temannya itu pasti sudah menantinya sejak tadi di pagar depan.

Berlari cepat ke depan tak peduli jika nanti orang rumah mengetahui keberadaan nya yang mau kabur main.

Tak tau saja jungkook melihatnya dari jendela kamar balkon atas.
Menggelengkan kepala pelan.

" Bocah itu berlagak bak macan tapi malah mengaum layaknya kucing manis?
Ck. Apa yang kau pikirkan Jeon.... "



















A&E  TBC

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

224K 24.9K 38
Hanya cerita klasik dimana si unggulan yang jadi sorotan sekolah dan si pembuat onar yang mencoba menaklukannya. "Kau bermain dengan orang yang sala...
1M 150K 108
taehyung dengar, anak pemilik kost yang ditempatinya ganteng sekali. [kookv +bts] ⚠️cover from pinterest's pict⚠️
771K 83.7K 38
[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR...
378K 37.4K 42
KookV . . . TopJk BotTae 24/10/20 : #1 kookv 27/10/20 : #1 kookv