After It | ft. Lee Felix ✔

By xynmtcha

71K 8.2K 2.6K

[COMPLETED] Sequel of My enemy is My husband | Lee Felix ❛❛ Gue harap lo ga kaya dulu lagi, Lee Felix ❜❜ [ ra... More

Prolog
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[33]
[34]
[35]
[36]
[37]
[38]
[39]
[40]
[41]
[End]
[ Promosi ]

[26]

1.2K 154 74
By xynmtcha

"Kyuri, aku pulang"

Terdengar suara langkah kaki cepat menuruni tangga.

Wanita itu langsung membuka kantung kresek yang dibawa Felix.

"Aku bikinin ya" ujar Felix sambil ngusak rambut Kyuri.

"Ga usah. Aku aja"

Felix lagi-lagi menahan tangan Kyuri agar diam. Ia mengecup hidung Kyuri lalu membalikkan badan dan mulai memasak.

Kyuri akhirnya duduk di kursi meja makan dan menatap punggung Felix. Memang, tadi kemauannya itu Felix yang membuatkan ramyun untuknya namun ia berpikir lagi, jika seperti itu Felix pasti benar-benar tak bisa melepaskan nya dan tentunya ia juga tak bisa melepaskan Felix.

Beberapa menit kemudian, mereka berjalan ke lantai atas dan masuk ke kamar setelah menyelesaikan makannya. Kyuri merebahkan dirinya diatas kasur disusul Felix disampingnya.

Kyuri menatap Felix dengan jarak yang sangat dekat.

"Jangan diliatin mulu, aku tau aku ganteng" ujar Felix diakhiri tawa khasnya.

Kyuri hanya tersenyum lalu menunduk.

"Bolehkah aku memelukmu?" tanya Kyuri pelan.

Felix agak terkejut dengan ucapan Kyuri. Kenapa wanita ini meminta dulu? Biasanya kalo mau meluk juga langsung aja. Namun, Felix menepis pikiran itu.





Grep!




Felix memeluk Kyuri erat.

Bisa Kyuri rasakan pelukan ini benar-benar pelukan tulus dan karena itu juga Kyuri rasa akan susah sekali membereskan semuanya.

Kyuri memeluk Felix tak kalah eratnya.

–Maaf lix. Maaf, aku harus melepaskan mu–













06.25 KST | Rumah Lee

"Lix, hei! Bangun!" teriakan Kyuri membuat Felix mengucek matanya pelan dan menatap wanita yang sudah berpakaian rapi itu.

"Aku disuruh ngirimin foto sekarang juga, dan foto itu ada di komputer kantor. Jadi aku mau pergi sekarang. Sarapan udah aku siapin, kalo udah beres masukin piring kotor nya ke wastafel ya.

Jangan tidur lagi, kamu hari ini ada meeting dengan perusahaan baru kan. Jangan lupa minum air anget dan kunci pintu"

Ucapan panjang itu hanya dibalas anggukan oleh Felix entah sadar entah tidak.

"Aku bawa mobil. Aku pergi ya"

Kyuri menghentikan jalannya saat tangan nya ditahan.

"Ppoppo" ujar Felix dengan mata yang masih terpejam.

Kyuri tersenyum tipis.





Cup!





Kyuri keluar kamar dan pergi ke kantornya setelah mengecup kening Felix.

Sedangkan Felix terdiam lalu perlahan mengusap keningnya.

"Tumben kening"












08.24 KST | Jeon corp.

"Rajin banget jam segini udah datang" ujar Seungmin saat melihat Kyuri sedang menatap layar monitor di depannya.

Seungmin duduk diatas kursi nya dan menatap Kyuri.

"Jadi gimana?" pertanyaan Seungmin dibalas rautan bingung oleh Kyuri.

"Gimana apanya?"

"Hasil test nya"

Kyuri menunduk lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Hahh... Bikin lagi sana"





Tak!





"Otak lo udah ketularan Hyunjin ya" ujar Kyuri setelah melempar pulpen pada rekan kerjanya itu.

"Otak gue kek gini gara-gara sering dilemparin pulpen sama lo anjir"

"Lah napa jadi ke gue?"

Seungmin hanya mendengus lalu menatap monitor komputernya yang baru saja menyala.

Kyuri menatap Seungmin lalu mengelus pelan perutnya.

–Kalo gue bilang ke siapa pun, entah itu Seungmin sekali pun, dia pasti bakal ngasih tau Felix. Dan Felix bakal makin susah buat ngelepas gue. Jadi, maafkan mama ya–













Sudah hampir seminggu seperti ini.

Kyuri yang sedikit demi sedikit menjauh dari Felix. Sikap manja nya akhir-akhir ini ia tutupi sekuat mungkin. Beberapa kali Kyuri sangat menginginkan memeluk Felix atau mengecup bibir lelaki itu namun selalu ia tahan.

Jika ia menginginkan sesuatu, ia tak mau bilang pada Felix. Ia lebih memilih untuk membeli atau membuatnya sendiri.

Kyuri lebih banyak menghabiskan waktu di kantor bersama kerjaan nya. Seminggu ini ia selalu lembur dan saat pulang, dirinya akan menatap Felix yang tertidur. Selalu saja air mata ia jatuhkan saat melihat lelaki manis itu.

Dan akhir-akhir ini Kyuri seperti orang yang tak punya semangat hidup. Makan tak teratur, bahkan ia pernah hanya meminum air putih saja. Ia tak pernah bisa tidur cepat, jika beruntung ia akan tidur sekitar jam 1 dini hari namun jika tidak, ia akan terjaga sampai pagi.

Lelah, itu lah yang Kyuri rasakan sekarang.

Hari ini Kyuri masuk ke ruangan nya dengan wajah seperti mayat hidup. Lemas, pucat, pandangan kosong. Tak mengerti juga mengapa Felix tak menyadari keadaan istri nya ini. Oh mungkin karena Kyuri selalu pergi saat Felix masih mengumpulkan nyawanya.

"Lo sakit? Pucet banget" ujar Seungmin dari balik mejanya.

Kyuri hanya menggeleng dan tersenyum sebagai jawaban. Ia mendudukan dirinya di atas kursi dan mulai menghidupkan komputer nya.

Kepalanya ia jatuhkan diatas meja. Sungguh, tubuhnya sangat lelah namun ia tak bisa beristirahat karena banyak hal yang dipikirkan.





Srak!




Kyuri mendongak saat merasa ada sesuatu diatas mejanya.

"Makan. Gue tau lo jarang makan akhir-akhir ini" ujar Seungmin disamping meja Kyuri, entah sejak kapan lelaki itu turun ke kantin dan mengambil satu slice sandwich.

"Ga usah. Ga laper" tolak Kyuri diikuti senyuman nya.

"Gue bilang makan" Kyuri akhirnya membuka bungkus plastik itu dan mulai memakan sandwich itu saat Seungmin berujar dengan wajah datarnya. Sungguh menyeramkan.

"Kalo gitu pesenin kopi sekalian dong min" nah ini nih, Kyuri selalu bisa membuat dirinya terlihat baik-baik saja padahal sedang hancur.

"Jangan kopi mulu, dari kemarin lo udah minum kopi 4 gelas" ujar Seungmin lalu berlalu ke balik mejanya lagi.

Ia kembali lagi sambil bawa minuman dalam botol gitu.

"Nih, lebih baik minum jus" Seungmin menyodorkan botol minum itu ke arah Kyuri.

"Lah itu kan yang lo?"

"Gue bawa 2. Gue cerita sama Yena soal keadaan lo dan dia khawatir, jadinya dia bikinin jus buat lo. Katanya jangan terlalu dipikirin, mungkin belum waktunya" ucap Seungmin.

Ya, mereka kira Kyuri seperti ini karena dirinya tak hamil.

Kyuri menghembuskan nafas pelan lalu mengangguk dan berterima kasih.








"Gue kebawah dulu ya, dipanggil sama Ryujin" ujar Kyuri sambil membawa flashdisk seperti yang disuruh gadis di bagian percetakan itu.

Seungmin hanya mengangguk.

"Awas pingsan" ujar Seungmin asal.

Kyuri hanya tersenyum tipis namun tiba-tiba kepalanya pusing dan ia pun terjatuh tak sadarkan diri.

"Anjir! Kyuri! Gue cuma asal ngomong, kok malah pingsan beneran sih? Aduh, woy tolongin woy!" teriak Seungmin panik karena Kyuri pingsan tepat di depannya.










15.24 KST | Ruang Kesehatan Jeon corp.

"Hng..." Kyuri mengucek matanya perlahan.

"Udah sadar?" pertanyaan itu sangat datar dan dingin.

Kyuri bangun dari tidur nya dan duduk menatap Seungmin yang tengah menatap nya datar.

"Maksud lo bohong sama gue apa?"

Pertanyaan itu membuat Kyuri membeku ditempat.


Tbc


Bonus pict
↓↓↓

Ayen kita sudah dewasa:')

Uminnn, tatapan nya biasa aja dong. Kan jadinya hampir oleng😭

Sip, ga jadi oleng deh kalo udah ditatap kek gitu😌

Maafkan aku lix. Oleng ke Lino dulu bentar:)

Dih, so ganteng kalian

Emang ganteng banget woy!

Aku oleng sana sini, mama😭

Memb sisanya chap selanjutnya ya

Jangan lupa vomment oy!

Continue Reading

You'll Also Like

5.7K 1K 30
perasaannya terasa nyata, namun mengapa eksistensinya seperti fatamorgana, juga semesta yang memberi tanda bahwa mereka tidaklah bisa bersama. aska...
739K 76K 44
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
8K 888 16
[ TAHAP REVISI ] Ketika gua masuk ke dalem cerita yang di buat sama temen gua sendiri. Finish : 14/02/22