Love and Hate ; KIM DOYOUNG✅

By yoograyhun

348K 34.9K 1.6K

"Gue cukup sabar selama ini dengan sikap lo. Tapi gue punya batas kesabaran," -Ayana "Maaf," -Doyoung "Basi,"... More

cast
perhatian seorang adik✨
kesel with duyung✨
sabar✨
cafe✨
dia kembali✨
sakit✨
vidcall sama Ten✨
Doyoung day🎉
penjelasan✨
Jaehyun
ditampar✨
flashback✨
terulang
Ulangtahun Jisung✨
mama💔papa✨
main sama Hye✨
dikenalin✨
HANGYUL?!
olahraga✨
masalah jaehyun✨
joy?✨
ultah kampus✨
fakgirl?✨
bye, Hangyul✨
kegabutan✨
kak mingyu✨
jaehyun[2]✨
greget✨
jalan-jalan✨
mencoba ngerti✨
ngode✨
bingung✨
nunggu putus katanya✨
selingkuh?✨
dibohongi✨
hari baru✨
ke festival musik✨
kayak keluarga ya✨
liburan✨
jaehyun kualat✨
kejadian di malam hari✨
last day✨
happy or sad day?
pergi?✨
siuman✨
capek, emosi, kesel✨
dinner di depan komplek✨
bakalan LDR✨
bye, kak Doyoung!✨
Mark galau✨
takut✨
pengen pergi✨
NCT 2020
dijemput✨
udah aman✨
lamaran?✨
H-7✨
wedding day(END)✨
BONCHAP✨
CERITA BARU
Ayana, Jungwoo, Sana (1)
Happy Doyoung Day🥳
Ayana, Jungwoo, Sana (end)

bukan mimpi✨

4K 462 25
By yoograyhun

Gue langsung lari-larian nerobos hujan. Gue harap ini mimpi, please.

Orang-orang banyak yang nolongin. Di keluarin dari mobil dan langsung di bawa ke depan ruko. Gue berhenti di depan mobil kak Doyoung yang setengah penyok. Bener ini mobilnya. Seketika gue lemes. Bener-bener lemes sampe jatuh.

"Kak," lirih gue. Air mata gue mengalir beriringan sama derasnya air hujan.

"Yana! Ngapain hujan-hujanan?"

Seketika gue noleh ke sumber suara. "Kak Doyoung?!"

Ini bener kan? Kak Doyoung kan?

Dia bantu gue berdiri dan nuntun gue buat neduh. "Kenapa hujan-hujanan? Lagian ini ada kecelakaan. Kamu ga kenapa-napa kan?"

Bukannya jawab, gue malah meluk dia. Di pelukannya gue nangis sejadi jadinya. "Aku pikir kak Doyoung yang kecelakaan. Mobilnya sama. Aku udah ketakutan. Takut kalau kakak ninggalin aku."

Kak Doyoung balas pelukan gue. Malahan lebih erat pelukan dia. "Udah, jangan nangis. Buktinya aku di sini. Ga cuma aku yang punya mobil kayak gitu. Tapi kan platnya beda. Lain kali ingat platnya."

"Aku takut banget."

"Udah, ayo ke mobil. Kamu basah kuyup gini. Nanti sakit."

Gue pun ngikutin kak Doyoung. Gue seneng kalau yang kecelakaan bukan kak Doyoung. Tadinya semua hampir berhenti menurut gue. Syukur alhamdulillah :)

"YANA! NGAPAIN DI SINI?!"

Gue tersentak karena teriakan barusan. "Kak Mingyu?" Dan gue baru sadar kalau sekarang gue di tengah jalan. Kok bisa? Tadi kan—

"Itu tadi aku liat Doyoung di bawa ke rumah sakit. Kamu kenapa ga ikut?"

Apa katanya?

"Maksudnya?"

"Ayo kita susul dia," kak Mingyu tarik tangan gue.

Dengan cepat gue lepas. "Tadi kak Doyoung ada di sini. Dia ajak gue pulang."

"Yang kecelakaan itu Doyoung, Yana. Ga mungkin dia ajak kamu pulang dalam kondisi kayak gitu."

Kali ini semua emang benar-benar terhenti. Gue ngerasa sunyi seketika. Tadi terasa nyata. Dia datang, gue peluk, lalu ngajak gue pulang. Tapi kenapa sekarang berbeda? Kak, maksud yang tadi tuh apa?

"Kamu mau liat Doyoung, kan? Ayo ikut," kali ini gue ga lepasin tarikan kak Mingyu. Dia bawa gue ke mobil. Oh, ada kak Eunwoo juga.

"Yana, kenapa?"

"Udah, cepet ke rumah sakit terdekat. Siapa tau Doyoung di bawa ke sana."

Kak Eunwoo yang nyetir, sedangkan kak Mingyu nemenin gue di jok belakang. Dia terus sandarin kepala gue di pundaknya.

"Tadi kak Doyoung ada. Itu nyata banget."

"Kenapa kamu sampai segininya, Na?"

"Karna dia pacar gue. Gue ga mau kehilangan orang yang gue sayang lagi. Udah cukup sebelumnya," tangis gue makin pecah. Asli, gue beneran takut. Padahal hari ini hari bahagian gue sama dia. Apalagi dia.

"J-jadi, kamu ud-dah pacaran sama dia?"

Gue ngangguk. "Secepat itu?" Tanyanya lagi.

"2 bulan cukup untuk ngelupain hubungan kita yang juga berjalan 2 bulan. Plis, jangan bahas lagi."

Sampai di rumah sakit, gue langsung pergi ke UGD tanpa nunggu kak Mingyu maupun kak Eunwoo.

"Permisi, ada pasien yang baru saja kecelakaan?" Tanya gue dengan gak sabaran.

"Kebetulan ada. Baru di bawa masuk."

"Trimakasih."

Gue duduk di ruang tunggu sambil nangis. Asli, gue takut.

"Na," kak Mingyu jongkok di depan gue. "Doyoung ga bakalan kenapa-napa. Dia orangnya kuat."

"Kita ga tau takdir."

"Kita pulang dulu, yuk. Kamu basah kuyup gini. Nanti sakit."

"Gue mau tunggu kak Doyoung."

"Kalau kamu sakit nanti ga bisa jaga Doyoung."

Gue ga jawab. Pikiran gue ke kak Doyoung seorang.

"Aku telponin Yuta dulu kalau gitu."

Tetap gue ga jawab. Terserah dia mau ngapain. Yang pasti gue mau nunggu kak Doyoung.

"Aku udah telpon Yuta. Dia bakalan nyampein ke keluarga Doyoung."



"Yana."

Gue liat kak Atuy, Jisung, bunda, dan Renjun datang. Mereka tergesa-gesa jalannya.

"Gimana keadaan Doyoung?"

Gue geleng-geleng. Ga tau harus jawab apa. Bunda menghela napasnya.

"Bawa pulang Yana dulu. Dia kehujanan. Takutnya sakit. Gue pulang dulu. Kalau perlu apa-apa, hubungin aja," kata kak Mingyu ke kak Atuy.

Perlahan kak Mingyu deketin gue. "Aku pulang dulu. Kamu juga pulang, mandi. Kalau kamu sakit, Doyoung pasti marah. Tolong dengerin kali ini. Aku pergi."

Dia berdiri. Tapi gue tahan tangannya. "Makasih. Maaf ngerepotin."

Dia senyum. "Iya, gapapa. Jaga kesehatan ya," perlahan dia pergi meninggalkan banyak kerinduan di diri gue. Iya, gue rindu dia. Cuma rindu, bukan berarti gue masih cinta sama dia. Hubungan singkat kita termasuk gampang untuk di ingat. Walaupun posesif, dia tetap ngejaga gue gimana pun itu.

Astaghfirullah.

Udah, Yana. Ini bukan saatnya untuk ingat itu semua. Sekarang yang harus di pikirin kak Doyoung. Pacar lo sekarang.

"Ayo pulang dulu, Na," omongan kak Atuy membuyarkan lamunan gue.

"Tapi—"

"Ada kita bertiga di sini. Kamu pulang dulu, mandi," kata bunda.

Hhhh

Gue pun ngeiyain perkataan bunda.

Kak, gue harap pas balik ke sini lagi, lo udah siuman atau gak kondisi lo membaik. Tapi kalau kabar buruk yang gue denger, kita putus.

💫💫💫

Gue udah siap. Kita-gue sama kak Atuy-balik ke rumah sakit lagi. Tapi sekarang lagi macet.

"Bentar," kak Atuy nyentuh dahi gue. "Hhh, bener kan demam. Kita ke apotik dulu."

"Ga usah. Ntar juga sembuh. Gue gapapa. Ayo ke rumah sakit."

"Lagian masih macet gini. Mumpung bisa mutar balik ke apotik, Na."

"Gue—"

"Atau ga gue anter ke sana," tatapan kak Atuy mulai ngeri menurut gue. Udahlah, ga bisa dibantah kalau gitu.

"Cepetan tapi."

"Sakit aja masih bisa bawel," kata kak Atuy sambil mutar balik mobilnya.

Udah sampe di depan apotik, kak Atuy turun. Gue nunggu di mobil sambil liat ke luar jendela.

Gimana keadaan kak Doyoung sekarang? Dia bakalan baik-baik aja kan? Dia cuma pingsan kan? Please, jawabannya harus iya.

"Nih," kak Atuy masuk dan nyodorin botol mineral sama obatnya.

Selesai gue minum obat, kak Atuy tiba-tiba nempelin sesuatu di jidat gue. Gue auto liat cermin.

"Ini bye bye fever?"

"Iya."

"Anjrit! Ngapain kasih beginian? Buat bocah ini mah," protes gue.

"Lo kalau sakit kek bocah. Udah, pake aja. Ga usah protes. Siapa tau ampuh."

Hhhhh

Iyain ajalah ah. Capek lama-lama. Sabarkan hamba menghadapi si Atuy Suratuy ini....:')


Makasih yang masih setia baca Love & Hate ini😇

Stay healthy 🥰

Jangan lupa voment✌🏻

Continue Reading

You'll Also Like

613K 98.9K 32
mark as boyfriend. mark paling jago buat hati para wanita gemeteran apalagi buat pacarnya.
326K 46.2K 62
Berawal dari salah ketik id line dan marah-marah meminta rokok.. ‼️ Dilarang keras men copy paste dan memplagiat cerita ini ‼️ #1 in nct [210626] #2...
454K 43.9K 53
[COMPLETED] Ini hanyalah sepenggal kisah dua orang anak manusia yang terpaksa menikah karena perjodohan. Sebuah perjodohan yang akhirnya membangkitka...
1.1M 108K 49
[ sequel of constrained ] Mau tau gimana keseharian keluarga mereka? ©lianana, 2O2O.