"Capek banget gila gue akhirnya nyampe hotel juga." Ryujin menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Memonopoli kasur besar di kamarnya.
"Gua mau tidur sendirian, gak mau satu kasur sama kalian berdua!" sambung Ryujin ketika tubuhnya sudah dibungkus selimut, menyisakan bagian kepalanya saja yang tidak menjadi gumpalan putih.
"Enak aja lo, kalo mau tidur sendirian, tuh lo pake kasur yang kecil, jangan yang ini. Udah tau kasur ini gede, ya buat berdua lah!" sembur Yeji.
"Tauk tuh lo, maruk amat jadi cewek! Sana pindah! Biar gua aja sama Yeji yang tidur berdua!" sambung Somi, ikut mengomel.
"Gak mau!! Gue pengen tidur dikasur yang ini sendirian! Lo berdua aja tidur dikasur yang kecil!" tolak Ryujin mentah-mentah.
"KIM RYUJIN! MINGGIR GAK LO!"
Yeji dan Somi ikut naik ke atas tempat tidur, berusaha menyingkirkan Ryujin dari kasur besar mereka. Sementara Ryujin berubah jadi batu, tidak mau pindah. Ketiganya malah berakhir perang bantal diatas tempat tidur.
"Udah woy, capek gue.." ujar Somi menyerah, ia meraih remote AC. Badannya kegerahan.
"Minggir lo berdua, gua mau ngintip kamar Nana."
Ryujin turun dari kasurnya, berjalan keluar kamar. Hendak mencari kamar adiknya, penasaran pengen liat apa kamar hotel adiknya lebih bagus darinya atau tidak.
Sementara itu, Yeji sibuk dengan ponselnya. Asyik berkirim pesan dengan Yeonjun, sedangkan Somi mulai membongkar isi kopernya, mengeluarkan peralatan mandi dan menaruhnya di kamar mandi, juga mengeluarkan tas kosmetik berisi skincare dan langsung ditaruhnya di meja rias disamping televisi kamar hotel.
Ya. Somi, Yeji, dan Ryujin menjadi teman sekamar di darmawisata Jeju. Setelah menempuh perjalanan Seoul-Jeju yang memakan banyak waktu. Akhirnya mereka sampai di hotel tempat rombongan anak 11 IPA menginap.
Ngomong-ngomong, anak-anak 11 IPS tidak darmawisata ke Jeju. Melainkan ke Nami Island.
Setelah selesai membongkar kopernya, Somi berjalan ke arah balkon. Membuka pintu kaca, dan angin segar khas Jeju segera menerpa wajahnya. "Beda banget ya udara di Jeju sama di Seoul."
Yeji mengekori Somi yang tengah bersantai di balkon sambil asyik berselca-ria. "Iya pasti bedalah, disini kan gak banyak bangunan tinggi dan asap kendaraan. Masih asri dan banyak pohon-pohon hijau."
Somi mengangguk, ia menyimpan ponselnya. "Eh ngomong-ngomong, Ryujin lama amat. Kok gak balik-balik sih dia? Nyusul yuk?"
Yeji menyetujui ajakan Somi, mereka keluar dari kamar, tak lupa membawa kartu kamar mereka- bisa gawat kalau tertinggal, yang ada mereka terkunci dari luar, dan tidak bisa masuk kamar.
Sementara itu Ryujin mengetok-ketok pintu kamar hotel Jaemin. "Woy, Na. Bukain pintu!"
Ryujin berteriak nyaring, dan tak lama Soobin muncul membukakan pintu. "Lo sekamar sama adik gue?"
Soobin mengangguk, membiarkan Ryujin memasuki kamarnya. "Widih, Soobin, Haechan, Jaemin. Satu kamar. Cocok banget lo bertiga jadi temen sekamar!"
"Baru dateng udah bacot lo, Ryu!" sembur Haechan.
Ryujin cengengesan, ia naik ke atas kasur. Menonton Jaemin yang sibuk lebih-tepatnya-repot dengan barang-barangnya. "Kan gue udah bilang, jangan bawa barang-barang gak penting! Ribet kan lo!"
"Bawel lo!" balas Jaemin.
Sementara itu Soobin sudah selesai membongkar barang bawaannya. "Lo sekamar sama siapa, Ryu?"
"Sama Yeji, sama Somi juga. Gue habis dibully sama mereka berdua, jadi gue kesini." balas Ryujin.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu secara brutal, diikuti teriakan nyaring dari Somi dan Yeji dari luar kamar. "Woyyyy ryuu buruan balik ke kamar, atau barang-barang lo kita tendang keluar dari kamar kita!"
"Tuh, kan. Bie. Mereka berdua hobi banget ngebully gue."
Haechan terbahak. "Barusan lo panggil Soobin apa, Ryu? Bie? Babi maksud lo?"
Sebuah bantal melayang tepat mendarat di wajah Haechan. "Berisik lo gembul!"
Soobin hanya geleng-geleng kepala, ia berjalan ke arah pintu. Dan sekian detik kemudian, munculah Yeji dan Somi. Mereka berdua berkacak pinggang, sementara Ryujin asik rebahan si kasur Jaemin, menatap keduanya malas.
"Ryujinderella gak sudi tidur sekamar bareng Yeji si ibu tiri dan Somi si saudara tiri."
Ryujin bicara ngawur.
"RYUJINDERELLA, BALIK GAK LO!"
🍀
Lia berjalan-jalan sekitar taman hotel tempat ia menginap. Berada di kamar, membuatnya bosan, jadi ia mengajak Chaeyeon- sebagai teman sekamarnya untuk berjalan-jalan, namun Chaeyeon malah menolaknya, memilih maskeran di kamar bersama Hyewon. Jadinya, hanya Lia saja yang berjalan-jalan di sekitar taman hotel.
Langit sudah gelap ketika Lia keluar dari kamarnya. Tapi tidak apa, ia hanya ingin menghirup udara segar khas Jeju. Duduk sendirian di taman pun tidak apa. Siapa tau ia bisa bertemu dengan teman sekelasnya yang lain, yang mungkin saja bosan berada di kamar.
Namun sudah 20 menit ia berjalan-jalan, ia tidak bertemu seseorang yang dikenalnya. Lia kemudian memutuskan untuk kembali, tidak seru juga karena tidak ada seseorang yang bisa ia ajak ngobrol.
Ketika melewati kolam renang hotel, matanya menangkap Ryujin dan Yeji yang asik ngobrol. Ia juga bisa melihat Somi tengah meributkan sesuatu dengan Haechan, dan berakhir Haechan kabur karena Somi berniat menceburkannya ke kolam berenang.
Lia mencari-cari keberadaan Soobin, siapa tau laki-laki itu berada disini juga. Tapi matanya tidak menangkap sosoknya, sepertinya Soobin memilih berada di kamar.
Helaan nafas kecewa, Lia memilih melanjutkan langkah sampai ia berpapasan dengan Hyunjin.
"Darimana lo malem-malem keluyuran sendirian?" tanya Hyunjin.
Lia menatapnya datar. "Dari taman hotel, gue bosen diem dikamar mulu."
"Sendirian?"
"Kenapa? Gue bukan bocah 5 tahun yang nyasar karena jalan sendirian." ketusnya.
Hyunjin menaikan bahu, satu tangannya naik guna memakaikan earphone di telinga. "Terus sekarang lo mau kemana?"
"Kamar."
Sebelah alis Hyunjin naik. "Katanya lo bosen dikamar doang?"
"Jalan-jalan sendirian gak enak, mending gue dikamar aja, maskeran kek, atau-"
Belum sempat Lia menyelesaikan kalimatnya, Hyunjin sudah menarik tangannya guna mengikuti langkahnya. "Iya udah gua temenin, gua juga boring dikamar mulu. Jeno sama Lucas malah sibuk nge game di kamar.."
Dan ya, tanpa Lia sadari ia menatap tangannya yang di genggam erat oleh Hyunjin- diikuti gemuruh asing yang menyapa hatinya.
🍀🍀🍀
14 Juni 2020
Bab 70
Hyunjin itu⬇️⬇️
Who's next?
Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.
E.Yulli❤