Sweet But Psycho (RSB 7) Suda...

Von amndabcd

140K 13.1K 6.7K

"He is a bad boy, possesive, and cassanova! I hate him! But at the same time, I love him!" Start 26 August 20... Mehr

Cast.
Prolog.
1. My Crazy Boy
2. Her Possesive Boy
3. That Sweet Smile.
4. Their Feeling
5. I'm Fine.
6. Hard Choice
7. A Smile Wounds
8. Cold Ex.
9. What If
10. Sweetest Accident.
11. Under The Rain.
12. Toxic Relationship.
14. Their Relationship.
15. Sorry, Sehun.
16. Telettubies.
17. Sweet Kiss
18. Shadow of The Future.
19. Laughter Cuts.
20. About A Promise
21. Sehun's Pain.
22. The Rumor About Them
23. Everybody Leave Her.
24. Everybody Leave Her 2
25. Chiara's Feeling.
26. Hallucinations.
27. Bad News.
SBP SEGERA TERBIT
Dear Byun Baekhyun
OPEN PO!
Ayo Gabung Grup RSB
Promo Pdf Murah
Rabu Berkah Promo PDF
Give Away Time
Give Awal Saldo Dana + PDF

13. The Truth

3K 432 319
Von amndabcd

Halo.
Apa kabarnya?
Sehat-sehat terus, yah.

Siapkan hati sebelum membaca.

Selamat membaca.

Jangan lupa tegur kalau aku nulis sesuatu yang mirip smaa cerita ornag^^

***

"Kenapa jatuh cinta itu ada sakitnya? Sebab, apakah ada "jatuh" yang tidak menimbulkan sakit meskipun sedikit?"

***

"Chell, makan bareng, yuk."

Chaeri Aurora Salsabila.

Perempuan cantik yang menjabat sebagai sahabat Rachel menghampiri perempuan itu dengan senyum antusiasnya. Membuat Chiara yang duduk tak jauh dari mereka jadi memperhatikan mereka.

Hubungan persahabatan mereka akhir-akhir ini merenggang. Pasalnya, Rachel agak menjauh dari mereka. Bahkan Rachel pindah tempat duduk. Perempuan itu memilih duduk di bangku belakang.

Chaeri sudah menceritakan segala sesuatunya pada Chiara.

Tentang dirinya yang kedapatan oleh Rachel jalan berdua dengan Baekhyun kemarin.

Ia tahu kalau Rachel sudah memperingatkannya untuk tidak dekat-dekat dengan Baekhyun. Tapi, Chaeri bisa apa.

Ia suka pada Baekhyun. Sulit untuk menjauh jika posisinya seperti itu.

Rachel menggeleng singkat. "Gue udah janjian sama Sehun," sahutnya pelan kemudian beranjak pergi dari sana.

Meninggalkan Chaeri yang menatap punggungnya dengan pandangan sendunya.

Padahal biasanya jika diajak makan atau sejenisnya, Rachel akan langsung mengangguk dan menjawab seperti ini,

"Yuk. Supaya gue nggak punya kesempatan untuk sama Sehun."

Hari ini Rachel memberikan jawaban yang berbeda. Artinya perempuan itu benar-benar marah padanya.

Rachel tersenyum lebar ketika menemukan sosok Sehun berdiri di depan kelasnya.

Ah, lelaki itu benar-benar gila.

"Lama banget keluarnya. Lapar," protes Sehun sembari meraih tangan Rachel.

Keduanya berjalan beriringan dengan posisi yang seperti itu. Saling bergandengan tangan dan melemparkan senyum lebar masing-masing.

Membiarkan orang-orang semakin membicarakan mereka.

"Maaf. Soalnya Mr. Adam harus jawab semua pertanyaan anak-anak," ucap Rachel pelan. 

"Gak pa-pa," sahut Sehun pelan.

"Rachel!"

Sebuah suara yang menyapa telinga mereka menghentikan langkah kaki Sehun dan Rachel. Keduanya sama-sama menoleh, mendapati sosok Baekhyun berdiri tak jauh dari mereka.

"Ya?" tanya Rachel tanpa berniat melepaskan genggamannya dari Sehun.

"Boleh bicara sebentar?"

"Maaf, Kak. Sehun udah nungguin dari tadi. Kasihan, dia udah lapar. Bicaranya setelah Sehun makan aja kalau memang penting," jawab Rachel kemudian menarik tangan Sehun pergi dari sana.

Membuat Sehun jadi bertanya-tanya. Kenapa? Biasanya sesibuk apa pun Rachel, perempuan itu akan memberikan waktunya pada Baekhyun.

Bahkan pernah perempuan itu membuat Sehun menunggu selama dua jam hanya karena mengobrol dengan Baekhyun.

"Tumben, Chell."

Rachel menatap Sehun. "Hm?"

"Tumben senior kesayangan kamu ditolak," sindir Sehun.

Rachel terkekeh pelan. "Kamu lapar. Makanya aku tolak."

"Biasanya juga dia jadi prioritas."

Rachel mengeratkan genggamannya pada Sehun. "Tidak selamanya orang yang diutamakan itu adalah prioritas. Kadang ada hal yang diutamakan, tapi bukan prioritas. Mereka diutamakan karena memang kedudukannya penting. Namun, bukan berarti dia adalah prioritas. Mengerti?"

"Aku bagaimana?"

Rachel melirik Sehun sejenak, senyum cantiknya terbit. "Kamu merasa jadi apa selama ini?"

"Jadi penguntit."

Tawa Rachel meledak saat itu juga, membuat orang-orang memperhatikan dirinya termasuk Sehun.

Dia adalah Amanda Rachelia Withlove. Sosok yang terkenal dingin. Jangankan tertawa. Senyum pun jarang. Tapi, dia tetaplah sosok ramah jika sudah kenal baik dengan orang lain.

"Astaga, Sehun," ucapnya sembari menyeka air matanya.

"Lucu?"

Rachel mengangguk. "Iya. Lucu."

"Aku serius, Achell. Aku ini apa."

"Ya aku udah bilang sama kamu, kamu ngerasa apa."

"Jujur, aku merasa kalau aku itu pengganggu buat kamu."

"Terus, kenapa masih di sini kalau merasa mengganggu."

"Karena berapa banyak pun kamu mengeluh tentang aku yang mengganggu kamu, kamu tetap ada dan nggak pernah nolak aku. Di situ kadang aku berpikir kalau kamu ngehargain aku meskipun kamu suka marah-marah."

Rachel tersenyum manis. "Sok banget, sih. Dasar pengganggu," ujarnya sembari terkekeh pelan.

Keduanya mengobrol selama perjalanan.

Memperlihatkan hubungan mereka yang mulai membaik pada orang-orang sekitar.

***

Angin berhembus kencang, menerbangkan anak rambut Rachel yang sudah ke mana-mana.

Perempuan itu berdiri di depan rumahnya dengan tampang datarnya. Ditemani oleh sosok kakak tingkatnya di kampus yang juga berdiri dengan wajah datarnya di hadapan Rachel.

"Mau bicara apa?" tanya Rachel dingin pada sosok Baekhyun Gavin Imanuel.

"Kamu beneran balikan sama Sehun?"

Rachel mengangguk mantap. "Iya."

"Aku tahu kamu marah karena kejadian kemarin. Tapi--"

"Nggak pa-pa. Nggak ada yang perlu Kak Baekhyun sesali atau merasa nggak enak."

"Masalah sepatu itu ak--"

"Itu juga nggak pa-pa. Aku nggak tahu kalau ternyata Kak Baekhyun nolak sepatu pemberian aku, tapi malah pilih sepatu dengan model dan warna yang sama pas Kak Baekhyun lagi di sana sama Chaeri. Aku yang justru minta maaf."

"Maaf karena aku nggak jadi kasih sepatu pengganti. Aku malah kasih sepatunya buat Sehun. Dan dia suka banget sama sepatunya. Makasih karena udah nolak sepatu pemberian aku. Di situ aku bisa lihat siapa yang mampu menghargai dan siapa yang tidak."

"Achell ...."

"Bisa Kak Baekhyun jangan panggil aku kayak gitu? Soalnya nama itu pemberian dari Sehun."

"Aku tahu kamu marah sama aku."

"Kalau tahu, kenapa masih di sini?"

Baekhyun diam. Rachel yang ada di hadapannya saat ini adalah Rachel yang berbeda dari biasanya.

"Aku mau minta maaf. Aku sama Chaeri nggak pu--"

"Jangan munafik. Cuma karena aku terjebak sama Sehun, apa perlu Kak Baekhyun balas dendam di belakang?"

Baekhyun mengepalkan tangannya. "Balas dendam? Aku nggak pernah berniat lakuin hal itu."

"Terus?"

"Aku cuma butuh seseorang. Siapa yang bisa lihat pacar sendiri jadian sama orang lain?"

Rachel menatap Baekhyun dengan tatapan dinginnya. "Bukannya Kak Baekhyun setuju-setuju aja selama ini? Pas Sehun datang di aku, ngancam aku pakai foto aku waktu ke club demi supaya aku nerima dia jadi pacar aku, Kak Baekhyun di mana?"

Lagi dan lagi Baekhyun diam.

"Aku nggak pernah bisa mengadu masalah aku sama Kak Baekhyun. Harusnya Kak Baekhyun kenal aku. Kita pacaran nggak sebentar, Kak."

"Udah aku bilang di awal kalau seharusnya kita publikasikan hubungan kita."

"Apa perlunya itu?"

"Itu perlu, Rachel. Kalau seandainya hubungan kita dipublikasikan, Sehun nggak mungkin ngejar kamu."

Rachel semakin mengepalkan tangannya. "Kayaknya Kak Baekhyun udah keterlaluan. Tiga tahun sama Kak Baekhyun adalah hal yang paling membahagiakan tapi penuh derita."

Kedua mata Rachel mulai berkaca-kaca. "Aku hanya cewek miskin yang kebetulan jatuh cinta sama cowok kaya. Mirisnya, keluarga Kak Baekhyun nggak pernah bisa terima fakta itu. Fakta bahwa cewek miskin ini cinta sama anak mereka."

"Publikasikan? Tanpa dipublikasikan aku aja dihina sana-sini sama keluarga Kak Baekhyun. Demi untuk Kak Baekhyun. Demi untuk sama Kak Baekhyun yang ngaku cinta sama aku, aku rela dihina dan dicaci. Selama tiga tahun aku terima semua itu. Lantas bagaimana kalau hubungan kita yang tidak pernah direstui ini dipublikasikan?" Rachel mulai berapi-api. Air matanya mulai mengalir.

"Sehun juga kaya, Kak. Bedanya, dia suka manfaatin posisi orangtuanya buat dapat yang ia mau. Kak Baekhyun sendiri? Kak Baekhyun beda. Kak Baekhyun mandiri, kerja keras, dan tidak pernah bergantung sama kekayaan mereka. Aku cukup tahu diri untuk itu. Selain jadi pacarnya Sehun, aku bisa apa? Aku sendiri hanya cewek miskin yang kebetulan punya pacar kaya yang mandiri."

"Chell ...."

"Udahin aja semuanya, Kak. Kita tuh yang sebenarnya paling toxic di sini. Kasihan Sehun. Dia nggak tahu kalau aku pacar orang."

"Apa?"

Baekhyun maupun Rachel menoleh, menemukan sosok Chiara berdiri di sana dengan air matanya yang mengalir.

***
B e r s a m b u n g

Tim yang udah paham atau yang gagal paham?

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

159K 16.2K 64
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
371K 30.9K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
57.4K 5.4K 68
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
65.3K 7.1K 60
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...