The Jengkol

Oleh babipolca0807

369K 36.8K 3.8K

Random story of raikantopeni Lebih Banyak

Prologue
Casts ( Vihokratana's Family )
Casts ( Adulkittiporn's Family)
Casts ( Ruangroj's Family )
Casts ( Sitompul's Family )
Casts ( Sabeni's Family )
1. Pilih kasih
2. Papo, Mimo dan abang dakjal
3. Tunggu gua dirumah -frank
4. Bang purim 😱
5. My random mom and his bucin
6. Abang is daddy's pride son
7. Pindahan
8. Pak RT
9. Udah gede
10. First Sight?
11. An accident?
12. This morning
13. You had me at Hello
14. Thanks 🖤
15. Balas dendam
15,5. Re-Introduce
16. New Beginning (01)
17. New Beginning (02)
18. All of sudden
19. Nanon and his fear
20. Ops galiat
21. Gua gabutuh bantuan lo
22. Kalian dimana? (01)
23. Kalian dimana? (02)
24. Orang gila
25. What will happen?
26. Triple date?
27. No, it's just you and me
28. 01,02,03
29. Room 3🔞
30. Boleh nginep?
31. Sorry
32. Problem solved
34. Lagi...
35. Sweet Chaos
36. One week later
37. Blasteran
38. What's going on?
39. Persiapan 'hari jadi the jengkol'
40. All the guests
41. And Guest Star
42. Re-Up
43. D-day morning
44. Bright
45. Maxtul, kinda 🔞?
46. Main bola
47. (another) main bola
48. Night Party (01)
49. Night Party (02) : I do
50. Night Party (03) : Guntur
51. Night Party (04) : RyuTap
52. Night Party (05) : BrightFirst
53. Blacklist Studio🔞
54. Jerk (01)
55. Jerk (02) : Room 1 🔞
56. Jerk (03) : a whore 🔞
57. Jerk (04) : letting go
58. Morning, Love
58,5. Bonus Part : Halloween🙂
59. Restu
60. Throwback 2002 🔞
61. the Party's
62. after the Party's
63. when the Party's over
64. Win si penolong
65. Komplex semangka
66. Best Food ever
67. Senior (2001)
68. Rumah Sakit
69. Win si bocah songong
70. I missed you
71. Brothers?
72. kare ayam
73. Senior (2)
74. New Rules

33. Can we?

4K 418 83
Oleh babipolca0807

Ohmnon is back!!!!! Maaf kalo vibesnya ga nyampe

Maaf aku gabisa nulis yang indah indah gitu :((

Hope you like it💙💙💙

***

"Non?" Ohm berjalan kearah nanon yang duduk pada sudut ranjang.

"APASIH! " Ia berteriak kearah Ohm.

Ohm tersentak mendengar nanon yang tiba tiba marah kepadanya.

"Eh.. Ohm sorry... " ia menghela nafas panjang, lalu menundukkan kepalanya.

Ohm mendaratkan bokongnya disebelah nanon.

"Ada masalah ? " tanya Ohm lirih.

"Sorry, gua... " jawab Nanon yang masih tertunduk.

"Hey... "Ohm turun dari ujung ranjang, ia berlutut tepat didepan Nanon, kedua tangannya meraup wajah nanon yang nampak murung. "It's okay... What's the problem? "

Nanon menaikan pandangannya, menatap lurus kemata ohm yang nampak begitu indah dibawah lampu kamarnya.

Ia menggeleng, "no.. nothing " jawabnya singkat.

"Non..." Ohm melihat kedalam mata nanon.

"Oooooohm.!!!! " tiba tiba saja Nanon merengek dan memeluk Laki laki itu dengan erat.

Ohm terdiam, sedikit terkejut dengan perlakuan Nanon. Lalu sebuah suara membuatnya sadar.

"Non? Lo nangis? " bisiknya pelan ditelinga Nanon.

"Gua ni salah apa sih ohm?! "

Bentar non, gua nanya apa lo jawabannya apa. Oke gpp

Ohm tidak mengerti apa yang sedang Nanon bicarakan, namun laki laki itu terus saja menangis. Ohm memilih tetap diam dan mendengar cerita Nanon sambil menggosok punggungnya perlahan.

"Kenapa sih dirumah ini gaada yang pernah anggep gua as a man! " ia meneruskan kalimatnya.

"Setiap apapun yang gua lakuin selalu salah. Gini gaboleh gitu gaboleh. Apa apa harus lapor harus ijin. Emang segitu lemahnya gua dimata mereka?! " Nanon tak henti menangis dan meluap luapkan apa yang ada didalam hatinya.

"Abang sering pulang pagi, sering bawa pacarnya kerumah dan mommy fine fine aja. Kakak sering pergi ke club dan nongkrong sama temen2nya daddy juga fine fine aja. Tapi kalo giliran gua yang pulang pagi, giliran gua yang ke club psti ditelfonin sampe tuh HP panas. Kalo cuma mommy sama daddy sih gua gamasalah. Tapi kenapa mereka berdua ikut ikutan sih?! Apa sendirinya ga ngaca?! " .

Ia tak henti memaki, masih memeluk Ohm.
Ohm yang tadinya terdiam, kini terkekeh mendengar cerita Nanon.

"Kok lo ketawa sih?! " Nanon melepas pelukan diantara mereka, ia memandang Ohm dengan tatapan marah.

"Ehh... maaf... gua gabisa nahan buat ga ketawa. Soalnya lo lucu banget kalo ngomel ..." Ohm menyengir.

"Dah lah! Lo juga sama aja! " Nanon memukul dada ohm kencang lalu meninggalkan laki laki itu dengan posisi berlutut.

"Ehhh" Ohm menarik tangan nanon, membuatnya jatuh kedalam pelukan Ohm.

"Apaan sih ohm! " Nanon hendak berontak, bukannya melepas, Ohm malah semakin mengencangkan pelukan diantara mereka, tidak memberi jarak barang sedikitpun.

"Udahh... gausah pake acara ngambek2. Gua tau lo pasti ngerasa kaya dikurung, tapi semua yang mereka lakuin itu juga demi kebaikan lo non. Mereka sayang sama lo. "

Ohm mengelus belakang kepala nanon perlahan. Melepaskan sedikit pelukan diantara mereka, supaya Ia bisa melihat wajah sembab Nanon dengan jelas.

"Gausah nangis lagi, lo jelek kalo nangis" ia mendorong dahi Nanon dengan jari telunjuknya, membuat tubuh nanon hampir terjungkal kebelakang, nanon memasang wajah sebal sambil memanyunkan bibirnya. Membuat Ohm terkekeh.

Ohm pawat sialan, udah tau gua lagi ngambek malah senyum senyum begini, ganteng banget pula. Runtuh kan semua pertahanan gua

"Udah ga marah lagi? " Ohm tersenyum lembut kearah nanon yang tak henti menatapnya, ada sedikit senyum tersungging dibibir nanon.

"Masih " Jawab Nanon sok galak.

"Ahh masaaaa " Ohm mendekatkan wajahnya kearah nanon sambil tak henti tersenyum menggodanya "masaaaaa" Ohm menggesek- gesekkan hidung mereka.

"apaan sih ohm" Nanon mendorong Ohm menjauh, menyembunyikan senyum dari wajahnya yang kini berubah menjadi merah padam.

"Cieee udah senyum senyum" Ohm terkekeh sekali lagi, ia mengacak acak rambut nanon. Lalu beranjak dari lantai. "Dah ah, capek gua dilantai terus. Yuk pindah kasur "

Nanon menoleh cepat, ia menatap Ohm dengan pandangan curiga.

"Eh.. maksud gua... " Ohm malah gelagapan sendiri dengan ucapannya. Ia menggaruk belakang kepalanya, wajahnya tak kalah merah dari Nanon.

Nanon hanya tersenyum, lalu mengikuti jejak ohm untuk duduk dikasurnya.
"Maksud lo apa? " kini gantian Nanon yang menggoda Ohm.

Nanon mendekatkan wajahnya kearah Ohm, "apa? " Ia menaik naikan dagunya tanda menggoda.

"Non... lo jangan mulai ya... " Ohm mengarahkan telunjuknya pada Nanon.

"Apa? Mulai apa? Gua ga ngapa ngapain tuh."

W gatau gmn jelasinnya ekspresi nanon yang kek gitu. Jadi w drop aja fotonya 😩

"Non.... " Panggil Ohm dengan nada serius.

"apaaa?????" Nanon menjawab panggilan Ohm dengan menggoda, Ia mendekatkan wajahnya kearah Ohm yang nampak tak senang dengan perlakuan Nanon.

"Apaaa???" Ucap Nanon sekali lagi.

"Lo bakal nyesel karna udah main main sama gua" Ohm menatap Nanon serius.

Ohm mendekat ke nanon, bukan hanya wajahnya. Namun seluruh tubuhnya perlahan mendekat kearah nanon.

Nanon yang menyadari hal itu sontak memundurkan badannya, "ohm... " Nanon memanggil manggil nama Ohm berusaha menyadarkannya.

Namun hal itu sia-sia, karena Ohm sudah menulikan pendengarannya. Ia terus mendekat kearah nanon dengan merangkak perlahan, "ohm... stop" ia berusaha mendorong Ohm menjauh, tapi tenaganya tak cukup kuat.

Tak menunggu lama, kini Ohm sudah berada diatas nanon, kedua tangannya berada disebelah telinga nanon, menyangga tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Sekarang... lo masih mau main main sama gua? " ucap Ohm lirih tepat ditelinga Nanon, ia memundurkan wajahnya. Mengamati setiap inci wajah Nanon yang ketakutan.

Nanon membuka matanya perlahan, sedikit terkejut saat menyadari betapa tampannya wajah Ohm dari jarak sedekat ini.

Tidak berhenti disitu, Ohm mengubah posisinya, kali ini ia duduk diatas perut nanon. Membuat napas nanon tercekat.

GILA GILA GILA BUNUH AJA GUA BUNUHHHHHHH!!!! GANTENG BANGET !!!PAWAT SIALAN!!! KENAPA LO DUDUK DISITU ??!!!!!

"Non, gua mau jujur sama lo..." kalimat Ohm membuat pipi Nanon memerah. Ia menduga duga kalimat apa yang akan keluar dari mulut manis Ohm dalam kondisi seperti ini.

"Sebenernya..... gua ga sengaja baca chat lo sama Chimon" Mata Nanon membelalak "maksud-"

"Ssssttttt" Ohm meletakkan jarinya pada ujung bibir Nanon. Ia menggeleng, "lo gaboleh ngomong apa-apa. Lo udah ngomong terus daritadi, sekarang giliran gua" lanjut Ohm.

Nanon terdiam, lidahnya kelu seketika. Ia tidak tau harus bagaimana, pikirannya sudah lari kemana mana.

Anjing, chat mana nih yang dimaksud sama Ohm?? Gua kalo ngobrol sama Chimon kan gak disaring... asal jeplak... aduhhh....

"Gua udah baca semuanya" Jelas Ohm tenang seolah membaca isi pikiran Nanon.

"APAAA??!!! " Nanon berteriak sangat keras membuat Ohm sedikit panik. Ia membungkam mulut nanon dengan tangan kanannya sambil menoleh ke sekitar, memastikan tak ada yang mendengar teriakan Nanon.

"Sssssttttt.... Gausah teriak Non..." Ohm melepas tangannya pada mulut nanon.

"Ohm... yang lo baca tuh, semuanya ga bener... itu.. anu HP gua dibawa sama kakak... " Nanon terlihat gelagapan menjelaskan kepada Ohm.

Ohm hanya tersenyum kecil melihat tingkah Nanon, "udahhh gausah ngeles deh. Emangnya gua gabisa bedain apa tulisan lo sama kak frank... " Nanon hendak menyela, tapi Ohm lebih cepat.

"Gausah sok polos deh non... "

Ehhh apanihh maksudnya

"Jangan lu kira gua gatau ya non, kalo lo itu suka sama gua " Nanon menahan nafasnya.

Oke bye world

" dan.... lo juga bayangin gua ngelakuin hal itu sama lo kan??? " pungkas Ohm sambil tersenyum genit kearah Nanon.

Mampus

DADDY BUNUH NANON AJA SEKARANG

Eh jangan, nanon masih mau lihat kegantengan pawat.

" Ja-jangan asal nuduh, emang lo a-ada bukti apa? " oke, sekarang Nanon menjadi tergagap menjawab pernyataan Ohm.

"Bukti? " Ohm menaikkan sebelah alisnya seolah berpikir.

"Bukti pertama, buku yang waktu itu gua temuin. " Ohm menahan tangan kanan Nanon.

"Ohm.. gua bisa jelasin " Nanon menyanggah kalimat Ohm yang semakin mengintimidasinya

"Bukti kedua.... Lo nyium gua ditaxi tadi... " kini tangan kirinya ikut ditahan.

"Ohm..." Nanon yang terjebak dibawah Ohm hanya bisa menyanggah setiap kalimat yang keluar dari laki laki itu, sambil berharap dia percaya dengan kata kata Nanon.

"Dan bukti ketiga,... " Ohm terhenti, ia tidak melanjutkan kalimatnya. Wajahnya mendekat kearah laki laki yang saat ini menatap gugup kearahnya.

Pandangannya tertuju pada Bibir merah milik Nanon, Perlahan... ia memangkas jarak diantara mereka, membuat bibir mereka bertemu, Ohm melumat bibir ranum milik Nanon dengan lembut. Nanon hanya terdiam. Ia tidak membalas ciuman Ohm.

Ohm tidak menyerah, Ia tak henti menjilat, menghisap dan Melumat habis bibir Nanon.

namun Ia masih tak mendapat balasan, Ohm yang kesal mulai mengigit bagian bawah bibir Nanon, membuat nanon meringis kesakitan.

Persetan!

Nanon membuka mulutnya dengan sukarela, membiarkan lidah Ohm masuk dan mengabsen giginya satu demi satu.

"Nngggghhh" tanpa sadar sebuah desahan lolos dari bibir Nanon.

Ohm tersenyum kecil sebelum melanjutkan kegiatannya.

Nanon yang sudah terlanjur panas itu tak mau tinggal diam, ia membalas ciuman Ohm tak kalah ganas, Melumatnya dengan kasar, Membuat Ohm kewalahan.

Ohm melepaskan genggamannya, tangannya beralih pada wajah Nanon, ia menangkup pipi Nanon yang sudah semerah tomat dengan cara sensual.

Kini, tangan Nanon yang bebas mulai bergerak pada tengkuk Ohm, menarik dan meremas rambutnya kencang, membuat Ohm meringis kesakitan.

Nanon tidak peduli, ia semakin gila akan ciuman itu, Nanon tak henti melumat dan menekan bibirnya pada Ohm. Tidak memberi waktu bagi Ohm untuk bernafas.

Nafas mereka berdua semakin memburu dan semakin lama suasana terasa semakin panas. Nanon dan Ohm sama-sama pening, mereka terus mencari kenikmatan satu sama lain.

Mereka terus menautkan lidah mereka, membelit dengan erotis hingga tak sadar tubuh bagian atas mereka sama-sama telanjang.

Nanon tersenyum, hal inilah yang diinginkannya sejak tadi. Ia mengambil napas sejenak dan menatapi Ohm yang entah bagaimana terlihat semakin tampan.

Ohm tersenyum, Nanon tersenyum. Tiba-tiba, Ohm menyurukkan kepalanya pada ceruk leher Nanon, menghirupnya dalam kemudian menghisapnya perlahan.

"Ahhh.." Nanon mendesah. Tangannya menarik kepala Ohm semakin mendekati lehernya. Ohm makin menggila, bibirnya menyapu habis tubuh di depannya, meninggalkan jejak kemerahan. Sungguh, Ohm dan Nanon sama-sama tak peduli dengan resiko apa yang akan mereka hadapi setelah melakukan hal seperti ini.

Ohm mengangkat kepalanya, menatap laki laki yang ada didepannya ini dengan hati yang penuh. Ia kembali menubrukkan bibirnya dengan bibir Nanon. Menyesapnya seolah itu adalah sampanye.

Sial, Nanon terlalu nikmat.

Nanon melepaskan ciuman sepihak. Ia menatap Ohm dalam-dalam. Ohm seakan tenggelam dalam tatapan Nanon.

"Ohm, can we?" bisik Nanon.

Ohm mengerjap. Ia sadar, ini semua sudah terlalu jauh. Apa yang sudah ia lakukan?

Ohm menjauhkan tubuhnya dari tubuh Nanon. "Enggak Non, ini salah. Kita nggak seharusnya kayak gini."

"Kenapa? Lo nggak percaya sama gua? Lo nggak suka ya sama gua?" Mata Nanon mulai berkaca-kaca.

"Nggak gitu, ini belum waktunya, nggak seharusnya gua kayak gini. Lo tuh masih terlalu suci buat gua nodai, Non." tutur Ohm lembut.

Nanon masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Ohm. Sungguh, hatinya menghangat mendengar penuturan Ohm.

Detik kemudian, Ohm menarik Nanon ke dalam pelukannya. Nanon terisak kecil, lalu sebuah suara terdengar ditelinga Ohm. Lebih mirip sebuah bisikan.

"i love you."

Ohm tersenyum.

"I know."

***

Waaaaa maap php :))

Btw, buat yang blm bisa nntn VOD taynew dan mau beli, bisa dm aku

atau kalo mau ikutan GiveAway dari aku juga gpp, siapa tau beruntung.

Check aja @babipolca di twt

Thankyou💙

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

56.2K 6.1K 31
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...
728K 63.6K 45
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
633K 30.5K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
245K 25.8K 28
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...