After It | ft. Lee Felix ✔

By xynmtcha

71K 8.2K 2.6K

[COMPLETED] Sequel of My enemy is My husband | Lee Felix ❛❛ Gue harap lo ga kaya dulu lagi, Lee Felix ❜❜ [ ra... More

Prolog
[1]
[2]
[3]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
[29]
[30]
[31]
[32]
[33]
[34]
[35]
[36]
[37]
[38]
[39]
[40]
[41]
[End]
[ Promosi ]

[4]

2K 255 105
By xynmtcha

"Ri bangun udah jam setengah 8" Felix menggoyang-goyangkan badan Kyuri cukup kencang.

"Eungh..."

"Mandi sana" Felix melipat selimut lalu menyimpannya di ujung kasur.

Kyuri bangun dari tidur nya dan mengaduh pelan.

"Masih sakit?"

"Yaiyalah, salah siapa coba?"

"Salah kamu"

"Kok aku? Kan kamu yang semalem ga mau berenti"

"Desahan kamu buat aku ga bisa berenti tau"

"Serah kamu"

Kyuri turun dari kasur dan menuju ke kamar mandi dengan jalan yang aneh. Felix hanya terkekeh pelan lalu menggendong Kyuri dengan bridal style dan membawanya ke kamar mandi.

Ia menurunkan Kyuri dengan hati-hati ke dalam bathup besar itu.

"Mandi in ya, biar ga sakit" usul Felix dengan smirk nya.

"Keluar sana oknum Lee mesum Felix!!" Kyuri melempar benda-benda yang ada disampingnya.

Felix pun akhirnya keluar dengan tawa khas nya.



Setelah bersusah payah mandi dengan langkah yang terasa ngilu, Kyuri akhirnya turun ke lantai bawah dengan pakaian rapi.

Ia tersenyum tipis saat melihat suami nya sedang memasak dengan baju kantor tapi memakai apron.

Beberapa menit kemudian, Felix menghidangkan sepiring pancake madu disertai segelas teh hangat untuk Kyuri.

"Sarapan siap!" teriak Felix lalu duduk di samping Kyuri.

Kyuri hanya tersenyum lalu mulai memakan pancake buatan Felix.

"Enak?" tanya Felix dengan mata berbinar.

Kyuri hanya mengangguk sebagai jawaban.

Felix merasa bangga karena makanan yang ia buat enak dan membuat Kyuri puas. Ia melepaskan apron nya dan menatap Kyuri dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Kamu sendiri ga sarapan?" tanya Kyuri sambil terus memasukan potongan pancake itu ke mulutnya.

"Liat kamu makan aja, aku udah kenyang kok" jawab Felix lalu menyeka lelehan madu yang ada di sudut bibir Kyuri.

"Mana ada yang kaya gitu. Nih aaaa...." Kyuri menyodorkan potongan pancake ke mulut Felix.

Felix tersenyum lalu memakan nya.

Sebenarnya masakan Felix itu lebih enak daripada masakan Kyuri, namun selalu Kyuri yang memasak karena itu kan kewajibannya sebagai istri.

Kyuri bahkan suka minder jika dia dibandingkan dengan suami nya itu.

"Kamu beneran mau ke kantor?" tanya Felix memastikan karena kelihatannya bagian bawah Kyuri sangat sakit.

"Iya gapapa. Lagian setelah masuk ruangan, aku langsung duduk kan"

Felix menghela nafas pelan, "Tapi kalo ada apa-apa langsung telpon aku ya"

Kyuri hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka pun menuju ke kantor.



Kyuri menjatuhkan bokongnya di kursi yang selalu ia duduki itu. Ia menghela nafas panjang, sakit rasanya ketika ia memaksa berjalan normal.

"Lo kenapa ri? Jalan lo aneh" ujar Seungmin dari ujung sana.

Kyuri tak menjawab pertanyaan Seungmin. Ia menghidupkan komputer nya dan mulai membuka jadwal nya hari ini.

"Felix mainnya kasar ya?" entah sejak kapan Seungmin sudah ada di hadapan Kyuri.

"Bacot min. Balik kerja sana"

"Berapa ronde nih?"

"Kim Seungmin!"

Seungmin hanya terkekeh lalu kembali ke mejanya.

"Makanya hormon jangan kelebihan"

Tak!

Ucapan Seungmin dihadiahi lemparan pulpen oleh Kyuri.

"Anjir! Sakit woy!" teriak Seungmin sambil mengelus-elus kepalanya.

Kyuri tak peduli. Ia masih fokus dengan layar komputer yang menampilkan foto hasil editannya.

–Dasar Lee Felix sialan!–

>.<


"Aku pulang!" teriakan Felix menggelegar ke seluruh penjuru rumah.

"Kyuri! Sayang! Kamu dimana?" Felix berjalan mencari istrinya itu.

Beberapa menit mencari ke setiap sudut ruangan namun Kyuri tak terlihat. Felix mengambil handphone nya dan menghubungi Kyuri.

Panggilan pertama tak dijawab.

Felix cemas.

Panggilan kedua tidak dijawab juga.

Felix panik.

Panggilan ketiga tidak dijawab lagi.

Felix segera mengambil kunci mobilnya dan hendak ke garasi sebelum handphone nya berdering menandakan ada panggilan masuk.

Ia segera mengangkat panggilan itu,

"Yeoboseyo. Kamu dimana sih ri?"

"Lix sorry, aku ga bilang dulu sama kamu. Hari ini aku lembur, ada beberapa foto yang harus diedit dan harus diserahin besok pagi"

"Napa ga bilang daritadi? Aku hampir kena serangan jantung tau"

"Aku tadi ada rapat jadi sibuk banget. Maaf"

"Pulang jam berapa?"

"Sekitar jam 1 mungkin. Tapi aku bakal usahain lebih cepet"

"Telpon aku kalo udah beres"

"Iya"

Tuut~~

Felix menghela nafasnya panjang. Melegakan mendengar Kyuri tak apa-apa. Ia cukup trauma bila Kyuri hilang lagi seperti dulu dan hampir saja akan... ah sudahlah tak usah dibahas.

Lelaki itu masuk ke dalam rumah dan mengganti baju nya dengan piyama berwarna biru tua.

Ia melirik jam dinding,

19.46 KST

masih lama ke jam 1 malam. Kakinya berjalan menuju dapur, membuat sereal sepertinya tidak buruk.

Ia memakan sereal dengan susu itu sambil duduk di sofa. Tv menyala di depannya namun matanya tertuju pada handphone di genggaman tangannya.

*siapa yang suka kaya gini juga hayo!! Aku juga sih:)

Drrrt drrrt



Felix yang sedang tertidur, meraih handphone nya dan mengangkat panggilan masuk itu.

"Yeoboseyo. Siapa?"

"Lix aku udah beres"

"Bentar, aku otw sana"

Tuut~~


Felix mengumpulkan nyawanya sebentar lalu mengambil jaket dan keluar dengan kunci mobil ditangan.

Beberapa menit kemudian, Felix sampai di gerbang kantor Kyuri.

Gadis yang sedang menggesekan tangan satu sama lain itu segera masuk dan duduk di kursi penumpang.

"Makasih udah mau jemput"

Felix tak menjawab. Dia meng-gas mobilnya dan meninggalkan pekarangan kantor yang luas itu.

Perjalanan hening. Tak ada yang membuka obrolan. Hanya ada suara mobil yang menabrak angin secara cepat.

"Lix"

"Hm"

"Kamu marah?"

"Ga"

"Beneran?"

"Iya"

"Lix, aku kan udah minta maaf"

"Hm"

Kyuri menghembuskan nafas pelan. Susah kalo Felix udah marah kaya gini.

Beberapa menit kemudian akhirnya sampai di rumah. Felix membanting pintu mobilnya keras, membuat Kyuri tersentak karena terkejut.

Felix masuk ke dalam rumah dan langsung ke kamar, meninggalkan Kyuri yang masih terdiam di ruang tengah.

Kyuri menghembuskan nafas pelan dan masuk ke dalam kamarnya. Manik nya menatap tubuh Felix terbalut selimut dan memunggunginya.

Ia naik ke atas kasur dan memeluk tubuh Felix dari belakang.

Felix bergerak pelan.

"Lix maafin aku"

"Hm"

"Lix..."

Felix membalikan badannya dan menatap Kyuri yang sedang melakukan aegyo andalannya.

"Kamu buat aku jantungan tau. Pulang-pulang kamu ga ada. Di telpon ga diangkat mulu. Napa ga bilang dari sebelumnya kalo kamu mau lembur, aku kan jad–"


Chu~


Kyuri mencium bibir Felix dan menahan tengkuk lelaki itu. Setelah dirasa pasokan oksigen semakin menurun, Kyuri melepaskan ciuman nya. Benang saliva tipis terlihat diantara bibir mereka berdua.

Kyuri tersenyum manis sambil mengelap bibir Felix, "Udah ngoceh nya?"

Felix menunduk sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aku takut tau" Felix berucap pelan sekali hampir tak terdengar.

Kyuri terkekeh pelan lalu berhambur ke pelukan lelaki itu.

"Maaf" hanya itu yang diucapkan Kyuri namun bisa membuat Felix tersenyum.

Felix memeluk Kyuri erat dan mengecup pucuk kepala Kyuri.

"Jangan kaya gitu lagi"

Di dalam pelukan Felix, Kyuri mengangguk dan tersenyum.

Tbc

Masih dengan ke-uwu an Felix Kyuri nih.

Ku harap kalian ga bosen dengan ke-uwu-an ini.

Vomment?

Bonus pict
↓ ↓ ↓


Kalo aku kasih bonus pict di setiap capt mau ga?

Continue Reading

You'll Also Like

26.6K 4K 83
"gue gatau kenapa park sunghoon wajahnya kaya keliatan familiar deh" Rein pramata "rein pramata.. Cewe yang gue temui disekolah setelah gue selesai p...
841K 56.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
143K 13.8K 38
[END] "Mulai sekarang Lo jadi adek gua" - Choi Soobin. "Anjir tiang listrik jadi kakak gue?" - Choi Aeri. "Gue denger goblok" - Choi Soobin. "Ya sant...
34.1K 2.7K 15
Gimana sih rasanya punya 12 kakak laki-laki yang mempunyai sifat berbeda-beda, beberapa dari mereka mempunyai latar belakangnya masing-masing, dan me...