Our Times ✔️

By penguppy

8K 911 40

"Bagaimana jika suatu hari nanti aku jauh darimu? Kita tidak saling bergantung. Aku tidak selalu meminta pert... More

Cast
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31 (END)
New Story

Chapter 18

164 27 3
By penguppy


Pagi hari.

Terlihat seorang wanita bangun dari tidurnya lalu beranjak dari kasur berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dia menyiapkan dirinya untuk bersiap pergi kerja dan memakai pakaian rapi.

Sesampainya ditempat kerjanya dia pun masuk ke ruangannya, membuka pintu lalu menutupnya dengan terlihat sebuah papan nama yang tertempel didepan pintu dengan bertuliskan 'Dr. Myoui Mina'.

Akhirnya Mina menuruti kemauan Ayahnya sedari dulu untuk menjadi seorang Dokter. Dia memang sudah memegang sarjana lulusan kedokteran namun karena kecintaannya terhadap balet dia lebih memilih untuk menjadi guru balet dan belum ingin fokus kedalam kedokterannya. Akhirnya selama masa penyembuhan dia mempelajari kembali ilmu kedokteran dan berhasil menjadi salah satu dokter dirumah sakit bersama Ayahnya sudah dua bulan ini.

Mina terlihat memakai jas putih rumah sakit bersiap untuk kerja hari ini. Sebelum itu dia mengirimkan pesan kepada Jimin dan tersenyum.

Dia pun meletakkan hpnya disaku jasnya mengambil alat-alatnya lalu keluar dari ruangan. Dia pun memulai hari-harinya yang menjadi seorang Dokter.

~

Mingyu memarkirkan motornya didepan gedung sekolah balet yang dulu sering ia datangi untuk menjemput seseorang. Dia pun berjalan masuk perlahan kedalam gedung, dia terlihat cukup gugup dan mencoba menenangkan dirinya. Dia akan menerima apapun yang terjadi, mungkin saja Mina masih tidak ingin melihatnya dan akan mengusirnya.

Dia pun berada di depan kelas melihat dari luar kaca murid-murid tengah berlatih. Namun seorang wanita yang tengah mengajar  itu bukanlah Mina. Dia melihat sekitar kelas mencari seseorang yang ingin ditemuinya namun tidak ada. Hingga wanita yang tengah mengajar tak sengaja melihat Mingyu dari dalam kelas.

Sekarang Mingyu menunggu kelas balet itu selesai duduk di kursi yang tersedia.

Tak lama,

"Mingyu-ssi?" Panggil wanita itu

Mingyu seketika melihatnya dan beranjak berdiri.

"Ryujin-ssi" sapa Mingyu

"Aah.. ini sudah cukup lama aku tidak kesini" lanjutnya

"Yeaa kau tidak pernah terlihat kembali" jawab Ryujin

"Boleh aku bertanya?" Tanya Mingyu

"Tentu saja. Ada apa Mingyu-ssi?"

"Aah.. Dimana dia? Apa jadwal mengajarnya berubah? Aku tidak melihatnya sedari tadi"

Ryujin terdiam sebentar.

"Apa kau tidak tahu?" Tanya Ryujin

"Tidak. Aku tidak tahu" pelan Mingyu

"Dia sudah berhenti mengajar sejak 2 bulan yang lalu dengan alasan dia akan bekerja di rumah sakit. Dia menjadi Dokter sekarang" jawab Ryujin

Hati Mingyu sedikit tersentak.

"Dokter?" gumam Mingyu

Ryujin mengangguk.

"Boleh aku tahu dimana rumah sakit ia bekerja?" Tanya Mingyu

Ryujin terlihat bingung, dia sangat tahu Mina dan Mingyu adalah teman dekat bahkan sangat dekat. Namun ada sesuatu yang membuat hatinya bertanya-tanya Mingyu yang tiba-tiba kembali kesini setelah sekian lama dan tidak tahu bahwa Mina sudah menjadi Dokter sekarang. Dia pun memberitahu dimana Mina bekerja.

~

@ Rumah Sakit Seoul

Mina tengah mencatat perkembangan pasien setelah ia memeriksanya. Dia pun keluar dari ruang rawat lalu berjalan di koridor dengan memakai jas putihnya.

"Permisi Dr. Mina" ucap perawat berjalan datang ke arahnya.

"Yeaa ada apa?" Tanya Mina

"Ada seorang lelaki menunggumu di taman rumah sakit. Dia sudah menunggu sekitar 1 jam lalu. Aku ingin memberitahumu sedaritadi namun kau sedang memeriksa pasien"

"Seorang lelaki?" Tanya Mina

Perawat mengangguk.

"Jika kau sibuk aku bisa memberitahunya Dok"  Ucap perawat

"Aah tidak aku tidak sibuk sekarang. Aku akan menemuinya terimakasih" Ucap Mina tersenyum lalu berjalan meninggalkan koridor rumah sakit

Mina pun berjalan menuju taman hospital dia melihat banyak para pasien yang sedang ditemani perawat untuk bermain di taman.

"Apa maksud perawat tadi itu Jimin?" Gumam Mina melihat sekelilingnya.

Hingga dia pun mengambil hpnya lalu mencoba menelfon Jimin namun belum dia menekan tombol telfon..

"Mina.." gumam seseorang

Mina tersentak, dia tahu suara itu.

Dia pun merasa seseorang berjalan dihadapannya sekarang. Mina tidak jadi menelfon Jimin dan perlahan menatap ke orang yang berada dihadapannya. Itu Mingyu.

Mina tersentak. Dia melihat seorang lelaki yang sudah lama tidak ia lihat.

"Mengapa kau disini?" Tanya Mina mencoba tenang.

Mingyu akhirnya bisa melihat Mina kembali dengan melihatnya sudah bisa berdiri kembali dengan normal tanpa kursi rodanya terakhir kali itu. Sekarang dia melihat Mina menggunakan jas putih kerjanya sebagai Dokter.

"Apa aku mengganggumu?" Tanya Mingyu perlahan.

Mina mengalihkan pandangannya.

"Mengapa kau masih berani menampilkan wajahmu didepanku?"

Mingyu tersentak.

"Mengapa kau datang kesini?" Lanjut Mina tanpa melihat Mingyu.

"Kau masih membenciku?" Tanya Mingyu

"Ya. Aku masih membencimu dan itu sampai kapanpun. Aku tidak merubah pikiranku. Aku sudah katakan kepadamu aku tidak ingin melihatmu lagi" Ucap Mina dengan suaranya bergetar dia sedang menahan sesuatu.

Mingyu terdiam perkataan Mina kembali menusuk hatinya kembali. Ternyata setelah 6 bulan ini Mina masih membencinya.

"Pulanglah dan jangan kembali lagi datang kesini" jelas Mina

"Aku ingin kembali bekerja"

Mina memutarkan badannya seketika ingin meninggalkan Mingyu, namun..

"Kau tidak akan melihatku lagi setelah ini tenanglah" ucap Mingyu tenang

Mina terdiam dengan membelakangi Mingyu sekarang. Terlihat matanya telah berkaca-kaca.

"Aku janji. Aku tidak akan mendatangimu lagi setelah ini" jelas Mingyu

"Aku hanya ingin meminta maaf untuk terakhir kalinya. Maafkan aku Mina sekali lagi"

"Aku ingin kau mendengar permintaan maafku terakhir kali ini. Setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku janji."

Air mata pun menetes tepat di pipi Mina.

"Aku tadi mendatangi sekolah balet tempat kau mengajar dulu. Namun kata Ryujin kau sekarang sudah menjadi Dokter" ucap Mingyu

Mina menunduk meneteskan airmatanya.

"Aku turut senang melihat kau memakai jas putih itu akhirnya. Itu adalah harapan orangtuamu dan kekasihmu"

Mingyu mencoba tersenyum walaupun hatinya sakit.

"Sekarang karena menuruti permintaanmu, jika kau merasa sedih kau sudah harus tahu bagaimana menenangkan dirimu sendiri. Jika kau butuh bantuan kau sudah tahu seseorang yang akan bersedia membantumu karena.. bukan aku lagi."

Mingyu mencoba menenangkan dirinya.

"Aku tidak akan mengganggumu lagi setelah ini. Sekarang seperti yang kau katakan ketika kita berbicara sepulang sekolah di Sungai Han dulu. Kau sudah bisa tanpa bergantung denganku lagi."

"Ternyata perkataanku juga benar, ini sudah waktunya kita berhenti untuk tidak saling bergantung sama lain"

"Aku kira aku masih diberi kesempatan untuk memperbaiki persahabatan kita" ucap Mingyu

"Tapi ternyata kau memang tidak bisa memaafkanku.."

Mingyu berjalan perlahan mendatangi Mina dan berada dihadapannya.

"Biarkan aku melihat dirimu sebentar saja" gumam Mingyu

Dia pun menangkup wajah Mina perlahan lalu jarinya menghusap pelan air mata Mina.

"Aku tidak mengerti kau membenciku tapi kau menangis seperti ini" ucapnya

Mina perlahan melihat wajah Mingyu.

"Jaga dirimu baik-baik ya, aku tidak akan lagi mengganggumu"

Mingyu tersenyum kecil dengan menahan sakit dihatinya. Dia pun lalu menghusap pelan puncuk kepala Mina seperti yang dulu sering ia lakukan.

Tak lama, berjalan meninggalkan Mina yang hanya terdiam dan meneteskan airmatanya. Mina melihat punggung Mingyu yang berjalan jauh meninggalkannya.

~

Setelah pertemuan siang tadi bukan membuat Mina tenang karena Mingyu mengatakan bahwa ia tidak akan pernah untuk menemuinya lagi, hal itu malah membuat Mina tidak berhenti menangis sedari tadi. Dia bahkan pulang cepat dari rumah sakit untuk menangis di kamarnya.

Mina meringkup dirinya menunduk sendu. Dia merasakan sakit dihatinya, tapi kesakitan yang dia alami saat ini bukan karena dia masih kecewa dengan kejadian dulu. Tetapi karena dia sangat merindukan sahabatnya itu, dia sangat merindukan Mingyu tapi mengapa dia bisa mengatakan perkataan yang membuat Mingyu sakit kembali. Dia tidak tahu mengapa dia tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah memaafkan Mingyu.

Didalam lubuk hatinya dia sangat merindukan Mingyu, dia merindukan tertawa bersamanya, dia merindukan Mingyu yang selalu menghiburnya ketika dia merasa sedih, dia merindukan apapun yang sering mereka lakukan dulu. Itu semua kenangan yang sangat indah.

'Apa aku membuat keputusan yang akan membuatku menyesal?' - batin Mina



Gatau pas bikin chapter ini aku dengerin You Were Beautiful - Day6😭😭😭

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 195K 35
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
8.4M 518K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...