"kenapa?"
***
"Papa nanya kenapa?Reina maapin papa juga karena tidak mau ada pertengkaran Seperti tadi,tapi kalau hati Reina? mungkin akan Reina coba"Juan terdiam.
"Anak anak ku menjadi benci kepada ku.. kenapa? kenapa aku selalu melakukan hal yang kejam kepada anak ku sendiri"batin Juan dengan nada menyesal?alah..basi!
"Papa minta maaf.. kalian bakal maafkan papa kan?"ketiga saudara itu terdiam.
"Ada syaratnya"ujar Raina membuat David dan Reina menoleh.
"Apa?apa aja akan papa lakukan.."Raina tersenyum penuh kemenangan.
Menyesal? sungguh menjijikkan sekali kau ini.."batin Raina.
"Batalin pernikahan papa samaa si jalang itu"Juan langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa Raina..kalau mau barang aja? impor mau?dari luar negeri?"mereka terkekeh.
"Gak semua harta membuat kami bahagia pah.."ucap Reina dengan nada mengejek.
"Tapi papa gak bisa batalin nya.."
"Kenapa?papa harusnya tau dong.. wanita itu hanya mau harta papa doang!"Juan terdiam.
"Wanita seperti itu gak pantas jadi mama kami!"sahut David.
"Aku harus gimana..?pilih dia atau anak ku?"batin Juan.
"Oke,papa akan menerima syarat itu"Semua nya tersenyum tipis.
"Pilihan yang bagus"ujar Raina.
"So?kalian pulang ke rumah papa ya?"David menggelengkan kepalanya.
"Gue punya kehidupan sendiri"
"Reina juga"
"Jadi..cuma Raina yang tinggal nih?"tanya Juan.
"Raina mau menginap di rumah Reina selama tiga hari"ucap Raina.
"Sekarang?"tanya Juan
"Sekarang lah.."
"Hm.. yaudah.."pasrah Juan,dari pada dirinya tidak dimaafkan.
Raina tersenyum mendengarnya, ternyata papa benar benar ingin berubah. Semoga ini awalnya kebahagiaan Raina datang.
***
Keesokan paginya~
Sekolah Berada~
06.07~
Langkah demi langkah Raina Berjalan memasuki sekolah, berbeda dengan Reina. Kembaran nya itu masih di rumah bahkan belum mandi:-*
Raina berjalan di koridor sekolah dengan santai, dilihatnya sekolah hanya ada beberapa murid yang baru datang, mungkin Raina datang kepagian.
Raina menaruh tas ransel nya di atas meja,Raina mendudukkan bokong nya itu. Raina menatap sekeliling,masih sepi?hanya ada 3-5 orang yang baru datang,No problem.
"Baru tau gue ehh..ketua klub musik ganteng banget sumpah.."
"Njir benaran? auto masuk klub musik Ahh"
"Hayuu atuhh kalo ganteng mah kan pasti betah di ruangan itu"
"Ho'oh,gue mau videoin dia.. pasti followers Instagram gue bakal nambah"
"Ngaku pacar aja Udahh"
"Bener tuhh, namanya siapa dah?gue lupa njir"
"Dirga saktian,masa cogan di lupain sii..gimana si Luh"
"Heheh, sorry dahh"
Raina yang mendengar langsung terdiam dengan pikirannya sendiri.
Dirga?kaya pernah dengar nama itu deh?tapi dimana ya?"batin Raina.
"Pengen coba lagu ini dehh"gumaan Raina sambil menaikkan ponselnya.
"Klub musik..apa gue masuk eskull itu aja?"Raina menimang nimang pikiran nya dulu, haruskah?
Raina berdiri dari duduknya,lalu keluar kelas dengan tujuan klub musik. Mungkin anggota klub musik belum pada datang,jadi Raina akan bercakap-cakap dulu dengan ketua nya.
Saat didepan pintu klub musik Raina terdiam, bukan karena ada sesuatu yang menyeramkan atau menyediakan,Raina mendengar suara yang sangat merdu dan menarik untuk Raina dengar dan lihat secara langsung ini.
Tok.tok.
Suara itu berhenti saat Raina mengetuk pintu ruangan itu, seorang cowok tinggi dan tampan menghampiri Raina dengan senyuman tipis nya.
Raina menatap cowok didepannya dengan mengerutkan keningnya.
Kaya kenal dehh?"batin Raina.
"Lo kan cewek yang di supermarket itukan?"tanyanya membuat Raina mengingat nya.
"Dirga?"cowok itu Mengangguk.
"Gue Dirga,lo inget kan?"Raina Mengangguk kecil.
Ternyata dia sekolah disini?kok gue gak pernah liat dia ya?hm.. dikagumi oleh gadis gadis tadi juga.. berarti populer dong?"batin Raina.
"Hey.."cowok itu menjentikkan jarinya tepat di wajah Raina membuat Raina mengenerjapkan matanya "lo mau masuk klub musik?"tanyanya
"Boleh kan?"Dirga terkekeh.
"Boleh lah..masa gak boleh sii, nanti gue diomelin pak Wahyu gimana?"Raina terkekeh kecil.
"Lo manis banget sii kalo ketawa kaya gitu"Raina menatap datar Dirga.
"Hehehe maap maap.. yaudah masuk"Raina Berjalan di belakang Dirga.
Dirga mencari kertas pendaftaran murid yang mau masuk klub musik di lemari yang lumayan besar.
Raina Berjalan menghampiri gitar coklat di sudut ruangan itu, tidak lama dari memandangi nya Raina tersenyum melihat alat musik yang sangat dia sukai. Gitar?
"Mau main gitar?"tanya Dirga yang tepat dibelakang Raina. Raina membalikan badannya cepat.
Kedua mata mereka saling bertemu, dengan jarak yang dekat itu Dirga tersenyum tipis melihat Raina yang mengenerjapkan matanya. Menggemaskan..
"Formulir pendaftaran?"tanya Raina membuat Dirga terkekeh kecil lalu menjauhkan badannya.
"Ini, nanti abis jam istirahat lo kasih ke gue aja,gue selalu standby disini kok"Raina Mengangguk.
"Ada syaratnya khusus buat lo kalo mau masuk klub musik ini"Raina mengerutkan keningnya.
"Apa?"
"Nama Lo siapa?"Raina tersenyum tipis.
"Harus banget gue jawab ya?"Dirga Mengangguk.
"Harus lah.. gue kan ketua nya"seraya terkekeh.
Raina terkekeh kecil
"Raina Anastasya Laksani"Dirga tersenyum penuh lalu mengangguk.
"Yes!akhirnya gue tau nama lo Raina.."Raina terkekeh melihat nya.
"Ngebet banget kayanya?"Dirga terkekeh lalu mengambil gitar yang tadi dipandangi Raina.
"Gak tau kenapa..gue pengen tau banget tentang lo.."Dirga berjalan menuju sofa di ruangan itu "hm..lo gak kepo tentang gue gitu Rai?"Raina tersenyum tipis lalu menghampiri Dirga seraya duduk disampingnya.
"Nggak tuh.."Dirga terdiam sejenak lalu tersenyum lebar.
"Bagus deh..jangan suka kepo sama cowok ya"Raina mengerutkan keningnya.
"Masalah?"
"Masalah lah..kalo lo di permainkan sama cowok gimana?"Raina tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Siap ketua"Dirga tersenyum mendengarnya.
"Bisa main gitar?"tanya Dirga.
"Bisa"
"Mau coba main?"
"Nggak"
"Loh kenapa?kan lo bisa kenapa gak ditunjukin aja bakat lo?"
"Gue gak jago main gitar nya"
"Ohh gara gara ituu?yailah Raina..gue pertama main musik sama kaya lo,malu,gak pede, bilang selalu gak bisa"
"Gue pede kok"
"Makanya ituu kalo Lo pede gue mau denger suara lo boleh?"Raina terdiam sejenak.
"Gue nyanyi?"
"Iyaa,kalo bisa sekalian main gitar nya"ujar Dirga.
"Kalo gue salah lirik gimana?"
"Gak masalah.. anggap aja latihan"Raina Mengangguk kaku mengambil alih gitar itu dan dipangku oleh Raina.
"Bisa lagu apa?"tanya Dirga.
"Lagu sesuai mood gue boleh?"Dirga terkekeh lalu mengangguk.
"Silahkan..malah jadi lebih bagus kalau kaya gitu"Raina tersenyum lalu mulai memainkan senar gitar.
Raina menarik nafasnya dalam-dalam dan memulai..jreng..jreng..
"Semakin kulihat masa lalu.."
"Semakin hati ku tak menentu.."
"Tetapi satu sinar terangi jiwa ku.. saat ku melihat senyum mu.."
"Ngkau hadir.. merubah segalanya.. menjadi lebih indah.."
"Kau bawa cinta ku.. setinggi angkasa.. membuat ku merasa sempurna..dan menguat ku untuk..tuk menjalani hidup.. berdua dengan mu.. selama lamanya..kaulah yang terbaik untukku.."
Yang pengen tau lagunya bisa liat di mulmed diatas☝️
Setelah beberapa menit~
Dirga tersenyum melihat Raina yang serius bernyanyi dengan gitar yang sering Dirga pakai juga. Raina menoleh menatap ke arah Dirga yang tersenyum menatap Raina.
Raina tersenyum tipis
"Bagus gak?"tanya Raina membuat Dirga melongo.
"Hah?"
"Suara gue bagus gak?"
"Ohh hm..bagus banget Rai..Lo kenapa baru masuk klub musik coba? padahal bakat lo dimusik ada tau Rai"Raina tersenyum tipis.
"Intinya gue udah masuk kan?"Dirga terkekeh sambil mengangguk.
"Gue tebak!tadi judul lagunya 'lebih indah' kan?"Raina Mengangguk.
"Seratus persen benar"Dirga terkekeh mendengarnya.
"Babang Dirga mah pasti tau lahh.."raina memeluk gitar itu sambil menatap Dirga.
"Kalau nama penyanyi nya?"tanya Raina dengan alis yang dinaiki.
"Hm..siapa ya..gue lupa namanya Heheh"Raina ikut terkekeh.
"Adera-Lebih indah"Dirga Mengangguk.
"Nahh Raina benar!"Raina tersenyum sambil mengerutkan keningnya.
"Lagian ketua klub musik tapi gak tau judul judul lagu yang lagi trend"Dirga tersenyum.
"Gak semua gue afalin dan pelajarin kali Raina.."Raina terkekeh.
"Hm..btw,gue senang nih"raina menaikan sebelah alisnya.
"Senang?"
"Gue senang karena lo udah gak datar dan dingin lagi sama gue..Lo percaya gue baik kan?"Raina terdiam.
"Iya lo baik"
"Baik banget gue mah.."seraya terkekeh,Raina ikut terkekeh kecil.
Dengan mereka yang terus menerus mengobrol tentang kehidupan musik,tanpa sepengetahuan mereka berdua, ada seseorang bersandar di tembok dekat pintu masuk ruangan musik. Orang itu mengepal kuat tangannya mendengar ucapan demi ucapan mereka membuat nya semakin cemburu..
Bersambung
Vote and komen!
Follow Instagram author:@jeonhye31