Raina merasa ada perubahan dari sifat Revan ke dirinya membuat raina penasaran,kenapa Revan berubah?
Raina memainkan pulpen nya dengan tatapan kosong kedepan,guru yang sedang menjelaskan seperti tidak ada bagi Raina, jasad nya ada tapi pikiran nya berjalan?raina menelan ludah nya sendiri. Hambar?Raina menyentuh bibirnya, kering?
"Rai?"Raina menoleh ke arah April.
"Apa?"
"Lo sakit?"raina menggelengkan kepalanya.
"Nggak.."
"Bibir lo pucat banget Rai..gue anter uks yu?"Raina menggelengkan kepalanya.
"Gue lupa pake liptint mungkin.."April menggelengkan kepalanya.
"Nggak,Lo benerann pucat Rai.."tangan April menyentuh keningnya Raina. Raina memejamkan matanya saat tangan April menyentuh keningnya.
"Astaga..Raina lo demam"ucap April dengan nada khawatir.
"Deman doang.."April menggelengkan kepalanya lalu berdiri dari duduknya.
"Pak"pak Wahyu menoleh.
"Kenapa April?"
"Raina sakit pak,saya mau mengantar nya ke uks"pak Wahyu menatap Raina lalu mengangguk.
"Wajah nya pucat, cepat bawa ke uks April"April Mengangguk lalu membantu Raina berdiri. Sebelum keluar kelas Raina melirik Revan sebentar,dari tatapan Revan.. tidak peduli? Kenapa?bukanya sahabat itu harus saling peduli?atau..Revan sudah tidak ingin bersahabat dengan Raina?
***
"Makasih kak"ucap April kenapa Kaka kelas yang baru saja meriksa Raina.
"Sama sama,jangan lupa minum obat tapi makan dulu yang banyak ya"ucapnya seraya tersenyum manis ke Raina yang sedang berbaring di brankar.
"Oke kak"ucap April lalu petugas PMR keluar ruangan.
"Rai?lo gak sarapan?"raina menggelengkan kepalanya tanpa menatap April.
"Makan ya?biar bisa minum obat"raina menggelengkan kepalanya tanpa menoleh.
"Lo kenapa si Rai? cerita sama gue"Raina menoleh menatap April.
"Revan kenapa ya?"April tersenyum lebar.
"Jadi Lo dari tadi mikirin Revan dong?acie.. sahabat gue beneran jatuh cinta nihh"goda April.
"Apaansi..gue ngerasa Revan mulai menjauh dari gue,emang gue punya salah ya?"April menggelengkan kepalanya.
"Lo gak salah Rai, mungkin Revan ada masalah kali.. makanya kaya gitu"ucap April.
"Tapi.. Kenapa Revan deket banget sama Lisa ya?"
"Ohh Lisa anak baru itu?gue juga gak tauu Rai, biasa lahh Revan kan playboy"
"Tapi semenjak ada lisaaa Revan berubah"
"Udahlah gak usah dipikirin.. mendingan Lo makan aja,terus minum obatnya"Raina menggelengkan kepalanya.
"Nggak laper,dan gak butuh obat,gue bakal sembuh tanpa obat"April terkekeh geli mendengar nya.
"Mau di suapin sama Revan?"tanya April dengan nada menggoda.
"Nggak.."
"Beneran nihh?"
"Benerann"
"Ciuss?"
"Tau ah!"
"Hahah, bentaran gue panggil Revan dulu!"baru saja Raina ingin menahan tangan April, orang nya udah lari ke luar ruangan. Habis lahh Raina... kenapa Raina jadi takut gini?Revan bukan setan kan?
Ceklek'
Raina menoleh ke arah pintu dan terlihat lah Revan berjalan menghampiri Raina. Raina menelan ludah nya melihat Revan yang berubah. Mata indahnya berubah menjadi datar?dingin?dan mengisyaratkan ada luka?
"Masih pusing?"tanya revan datar.
"Nggak.."Raina bakal menjitak April kalau ketemu nanti,gara gara April Raina jadi berduan smaa Revan kan?tapi kenapa Raina malah risih gini?apa karena Revan berubah? biasanya kan nyatu terus menerus?
"Makan, minum obat"Raina menggelengkan kepalanya.
"Nggak mau.."Revan menatap Raina datar tanpa menghiraukan ucapan Raina Revan mengambil bubur itu dan menyuapkan makanan ke mulut Raina.
"Nggak mau Revan.."
"Makan"Raina menelan Saliva nya lalu mulai membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan dari Revan.
Setelah selesai,Revan memberikan obat kepada Raina dan Raina dengan pasrah meminum nya.
"Istirahat, pelajaran kedua gak usah ikut,gue ke kelas"baru saja Revan berbalik Raina menahan tangan Revan.
"Kenapa?butuh bantuan?"Raina menggelengkan kepalanya.
"Lo kenapa?"Revan mengerutkan keningnya.
"Gue kenapa emang?"
"Lo berubah Van..Lo kenapa jauhin gue? karena Lisa?Lisa siapa lo Van?"Revan tersenyum tipis lalu melepaskan tangan Raina di lengannya.
"Raina,gue mau jujur sama Lo boleh?"Raina terdiam sejenak lalu mengangguk.
Revan tersenyum kecil lalu mengusap rambut Raina "gue sayang lo Rai..gue cinta lo Rai..gue pengen kita lebih dari kata sahabat rai..gue pengen selalu ada disamping lo..gue pengen lindungi Lo..apa pun yang akan terjadi,gue bakal terus lindungi Lo Rai.."Raina merasa detak jantung nya tak stabil dengan badan yang tiba tiba membeku di tempatnya.
"Lo bercanda kan Van?"Revan menggelengkan kepalanya.
"Lo bisa anggap ini candaan Rai,tapi Lo harus tau dan percaya. Selama ini gue selalu memberi lo kode,tapi lo orang yang gak peka,tapi bagus deh..kalo Lo peka orang bakal nyakitin lo dengan mudah"Raina menatap mata Revan, apakah Revan berbohong?shit!dari matanya Revan memang tulus mengucapkan nya?
"...."
"Gue gak maksa tenang aja,lo istirahat aja gue mau balik ke kelas"ucap Revan sambil seraya mencium puncak kepala Raina.
"Jangan bikin gue khawatir lagi ya.."Raina tersenyum tipis mendengarnya lalu Revan keluar ruangan.
"Revan beneran?tapi Lisa?Lisa siapa nya Revan?"gumaan Raina.
"Lisa bakal jadi saudara tiri gue..tapi dia ada hubungannya sama Revan? Kenapa harus Revan?"gumaan Raina.
Jadii Revan berubah karena apa?Lisa apa gue?kenapa gue gak rela kalau Revan di deketin Lisa ya?apa gue juga jatuh cinta sama Revan?atau..hanya perasaan persahabatan?tapi gak mungkin..gue..gue..gue juga sayang Revan.."batin Raina.
Gue gak mau Revan ninggalin gue, kenapa?kenapa gue egois ya?Revan berhak cinta sama orang lain kan?tapi... ucapan Revan tadi?dia jujur? tulus? benaran kan?"lanjut nya.
Gue cemburu,gue sakit hati saat melihat Revan bersama Lisa, apakah itu yang dinamakan cinta?ya tuhan..ada apa dengan diri Raina..?"lanjutan.
"Raina juga cinta Revan.."ucap Raina kecil karena mengantuk terus menghantuinya dan tertidur lah Raina di ruangan UKS ini.
Mungkin obat nya mengandung efek samping dehh, buktinya Raina langsung Mengantuk dan tertidur.
***
Raina memakai tas ransel nya saat bel sekolah berbunyi beberapa detik tadi membuat murid di kelas nya langsung terbirit-birit berlari keluar kelas untuk pulang,Raina menunggu April yang sedang memasukkan buku bukunya,Raina menatap Revan yang masih diam di tempat duduknya.
"Lo gak pulang?"tanya Raina membuat Revan yang sedang memainkan ponselnya langsung mendoakan kepalanya.
"Yakali gue nginep"balas revan membuat Raina tersenyum lebar,Raina suka Revan yang selalu membuatnya tersenyum lebar seperti ini.
"Lo pulang bareng siapa?"tanya revan membuat Raina tersenyum tipis.
"Sama April, kenapa?"
"Nggak..gue gak bisa nganterin lo soalnya"ujar Revan membuat Raina terdiam, Revan berdiri dari duduknya lalu memakai tas nya.
"Gue deluan"setelah nya Revan berlalu meninggalkan Raina.
"Rai?woy! bengong aja Lo"Raina yang tersadar langsung menatap kepergian Revan..
"April"
"Hm"
"Salah gak si kalau sahabat jadi cinta?"pertanyaan Raina membuat April tersedak ludah nya sendiri.
*
*
*
Bersambung
Ada yang baca cerita ini gak yak?kalo ada komen dong..plus vote yak!
Orang yang pertama kali komentar bakal gue Flwback Instagram nya.
Instagram:@jeonhye31
Jangan lupa follow guys,See you all^_^