Crazy Network Engineering (di...

By eleventhusiast

94.7K 15.5K 4.1K

[elschool: 01][ft.Sehun & millenial sq] Menjadi wali kelas 10 TKJ awalnya seolah menjadi bencana bagi Jisoo... More

Penghuni CNE
Buana Purwaraga
01:: Kenapa dipanggil Bunda?
02:: Sekte penyembah cilor
03:: Kepemilikan
04:: Nagara dan tingkah ajaibnya
05:: Yudistira dan kucing whisky-nya
06:: Doumma dan mama mudanya
07:: Kazran dan kekagumannya
08:: Baskara dan konco mesranya
10:: Reswara, Yudistira, dan Masa lalu mereka
11:: Buana Boys
12:: Aa' dan perjuangannya
13:: Petugas upacara
14:: Leandra dan Ziana
15:: Arjuna dan panahnya
16:: Suaka marga fakboy
17:: Nagara bukan kuda lumping
18:: Bunda sakit, Kita khawatir
19:: Sepuluh ribu rasa
20:: Untuk perempuan yang sedang dipelukan
21:: Patah dan tumbuh
22:: Kanaya si tameng pelindung
23:: Mendapat sebuah jawaban
24:: Pengantin dadakan
25:: Benang merah yang kusut
26:: Gula aren dalam kue putu
27:: Gerakan bawah tanah sekte p.c
28:: Pertandingan dadakan dan nongki sans
29:: You're my person, you're my home
Batas republish
30 :: Segitiga sama sisi
31:: Crying babyyyy
32 :: Chandu
33 :: Anggota baru sekte
34 :: Tragedi kolor bunga dan hoodie butut
35 :: Jmeet
🎬
36 :: Biji jagung

09:: Beda rasa, Beda Tuhan

2.8K 509 131
By eleventhusiast

Waktu nyampe di gymnasium UPI, anak Buana Boys sama tim futsal mencar. Yang satu langsung masuk kedalam gedung, yang satu lagi ngelayap kemana-mana.

Coach Minho nemenin anak futsal sementara Sehun jelas nemenin anak Buana Boys.

Sehun sama Jisoo duduk di depan gymnasium sementara krucil-krucil mereka mabur semua termasuk Jisung sama Chenle.

Ada yang jajan dan ada juga yang tebar pesona ke para teteh-teteh. Dan jelas aja Haechan masuk kategori pertama, sementara Jaemin di kategori kedua.

Guanlin? Dia jajan sekaligus tebar pesona. Multitalenan dia mah. Selagi bisa melakukan keduanya kenapa harus satu? Gitu ceunah.

"Kamu mau jajan nggak?" Tanya Sehun

"Nggak ah, kenyang pisan tadi di mobil kan ngemil mulu" Jawab Jisoo, dia nyelipin rambutnya ke belakang telinga terus ngambil tali rambut di tasnya.

Baru aja tiga detik rambut dia diiket, itu iketannya udah dilepas lagi sama Sehun. Mana mukanya tanpa dosa banget lagi. Dia nggak tau apa kalau Jisoo gerah?

"Jangan diiket rambutnya," kata Sehun dengan acuhnya "cantikan digerai."

Bohong pisan.

Padahal mah dia nggak mau lehernya Jisoo ke ekspos.

Jisoo cemberut, "Gerah tauu."

Terus tau nggak apa yang Sehun lakuin?

Kibas-kibasin tangannya di depan muka Jisoo. Sama Jisoonya langsung di tepis. Atuh, bisi kena cabok:( da sakit, apalagi kalau sama tangannya Sehun.

"A' ini aku lepas weh ya jaketnyaa" keluh Jisoo, tapi baru aja dia mau ngelepas udah ditahan sama Sehun terus dia tarik resletingnya sampe atas.

Posesifnya udah nggak ada obat, astagfirullah. Untung Jisoo sering minum kratingdaeng jadi dia kuat seperti banteng.

Ternyata nggak cuma gitu aja, Sehun juga narik lengan jaket sampai tangan Jisoo tenggelem lalu dia pakein kupluknya dan narik talinya nyanpe muka Jisoo keliatan makin bulet karenanya.

"Aihhhh jail bangett" Sehun ketawa liat muka kesel Jisoo. Lucu, katanya.

***

Jaemin berdiri di depan tukang batagor, nungguin si Leandra yang lagi belli bakso.

Loh/?

Tukang baksonya kan disamping tukang batagor,syg.

Cowok Agustus itu memasang wajah sok coolnya terus setiap ada mahasiswi dia bakal senyum dan nyapa. Udah percis kaya karyawan minimarket.

Jeno cuma bisa bergidik ngeri liatnya. Sahabatnya itu kaya jamet banget anjir. Mentang-mentang muka kaya Na Jaemin NCT Mimpi jadi disalahgunakan buat nge-spik kaum hawa. Dia yang mukanya mirip Donghae Syuper Senior aja nggak begitu kok.

Setelah memesan bakso, Jeno pergi menghampiri Jaemin dan menarik cowok itu untuk ikut duduk menemaninya makan.

"Tebar pesona mulu kerjaan lu" ketus Jeno dan hanya dijawab delikan sebal oleh Jaemin.

Selama Jeno makan, Jaemin ngegabut disampingnya terus tiba-tiba mengambil garpu dan ikut makan. Satu mangkok berdua.

Aihhh, gua sebagai tukang baksonya merasa gemes sendiri dong. Pengen ngefotoin tapi takut disangka mamarazi. Jadi cuma bisa merhatiin sambil gigit jari.

"Mesen lagi sono" kata Jeno

"Nggak ah males gua, cuma pengen makan sedikit doang kok" Ujar Jaemin dan selanjutnya yang terjadi adalah?

Jaemin yang ngehabisin baksonya Jeno. Sedangkan yang punya cuma makan 2 biji, dia kan kalau makan lama banget kaya diemut sedangkan Jaemin kalau makan kaya hamster yang pakai tenaga turbo.

"Goblo bilangnya dikit, ini semangkok abis sama lu." Jeno noyor kepala Jaemin tapi habis itu dia berdiri buat ngambil 2 botol minuman. 1 botolnya dia kasih ke Jaemin.

Kurang baik apalagi dia sebagai sahabat?

"Mwehehe teurimakashh" Kata Jaemin dengan tawa khasnya.

Jeno mengacungkan jempolnya sambil minum. Setelah itu Jeno membayar bakso serta minumannya.

"Jadi berapa teh?" Tanya dia

"Hari ini cicak dirumah saya ulang tahun a', gapapa gratis aja" Jawab gua sambil menolak uang yang Jeno berikan.

"Ha? Oh? Gapapa teh?"

"Gapapaa, santai aja a'. Kalau bisa nanti pas mau pulang mampir kesini lagi ya, saya mau ngasih bakso lagi buat oleh-oleh"

Gua tercengir dan Jeno membalasnya dengan senyuman sampai matanya menyipit.

"Makasih ya teh, tapi nggak usah deh ntar ngerepotin. Teteh cukup doain tim sekolah saya menang aja udah cukup." Kata Jeno

"Oooh itumah pasti atuchhh, lagian kemenangan kalian ada di tangan saya..eh, nggak hehe"

Jaemin menghampiri Jeno kemudian berkata, "Udah belum Jen?"

Jeno mengangguk, "karena teteh nolak uang saya, eum..ini saya kasih gelang buat jadi kenang-kenangan aja sekalian ucapin selamat ulang tahun ke cicaknya"

Ia melepaskan gelang yang ada di tangan kanannya dan gua menerima dengan suka hati. Kapan lagi dikasih gelang sama cogan? Meski hanya halu~

"Wah makasih!"

Setelah itu mereka pamit pergi dan jalan berdampingan. Jaemin sesekali menyapa cewek-cewek sedangkan Jeno hanya diam saja. Dia mah mana peduli sama yang kaya gitu.

"Jen liat deh cewek yang lagi duduk disana" Kata Jaemin sambil menunjuk ke arah yang ia tuju.

Jeno menggerinyitkan alisnya, "Lah? Somi bukan sih?"

"NAH KAN! Ayo samperin" Jaemin lari sambil menarik tangan Jeno.

Somi yang melihat dua kawan sekelasnya yang tengah berlari ke arahnya itu lantas langsung berdiri dan melambaikan kedua tangannya sambil memasang wajah bahagia.

"SOMIII"

"JENO JAEMIIINN"

Jeno mendengus sebal. Teman-temannya nggak bisa gitu ya sedikit waras? Gara-gara itu mereka jadi pusat perhatian.

Jaemin melepaskan tangannya pada Jeno dan sekarang malah menggenggam tangan Somi yang sedang teracung ke atas.

Modusnya lancar bener.

"Lu ngapain disini?" Tanya Jaemin

Somi melepaskan tangan Jaemin yang menggenggamnya kemudian berkata, "Santai Jen jangan cemburu gitu dong ah"

Jeno be like: apaan sih gobloq?

Tapi dia cuma diem, males menanggapi manusia lacknad seperti Somi.

"Mumpung kita lagi di Bandung kita ke kyai yuk som?" Ujar Jaemin sambil senyum

Somi ketawa, "santai dong ah tegang amat kaya nganu"

"Gua kedalem duluan deh ya" kat Jeno tapi ditahan oleh Somi.

"Bareng dong! Udah hayuk kedalem!" Somi meraih tangan kanan Jaemin dan tangan kiri Jeno, ia jadi berada di tengah-tengah mereka.

Jaemin mengusak rambut Somi, "Lu kesini sama siapa sih?"

"Pake pintu ajaibnya Naruto" ujar Somi asal.

Mereka masuk kedalam gedung gymnasium.

"Doraemin" kata Jeno membenarkan tapi dia aja salah.

"Doraemon goblock" Emosi Jaemin.

"Sama pak Jinyoung gua kesininya, Shuhua sama Yeji juga ikut" Ujarnya, lalu ia celingukan mencari keberadaan anak-anak suporter sekolahnya.

"Lah jadi anak si Jinyoung luu?" Kata Jaemin dengan tidak berada nya, astagfirullah nggak boleh begini ya kawan kalau sama guru.

"Yeee bodoh dia kan pembina OSIS"

"WIDIH SOMAYY~~" Teriak Daehwi dengan nggak ada malunya, padahal tadi dia lagi menata bass drumnya tapi waktu liat Somi langsung ngegas.

Somi melepaskan rangkulannya pada lengan Nagara dan Leandra lalu berlari menghampiri Daehwi.

"Yaallah dedek dihempas" kata Jaemin dengan dramatisnya.

Jeno ngga peduli, dia berjalan ke tribun A tempat Buana Boys berkumpul. Jaemin lantas mengikutinya.

Somi bertos dengan Daehwi kemudian berkata, "Mantap brou cowok Bandung cakep-cakep!" Kataya

Daehwi ketawa, "Najis lu kesini buat nyari cowok?"

"Sambil minum air sambil menyelam" katanya

"Apansih Som? Yang ada tuh sambil menyelam minum air anjirrr"

Kedatangan Somi itu berhasil menyita perhatian anak Buana Boys. Bukannya apa, walaupun sengklek begitu nggak bisa dipungkiri kalau Somi itu menarik dan cantik.

Padahal outfitnya sederhana banget, tapi beneran berhasil bikin beberapa hari anak Buana Boys bergetar. Asiq.

"Ngapain disini lu bule kanada?!" Somi ditepuk bahunya dari belakang oleh si kapten tim futsal, Kazran.

Somi membalikan badannya kemudian tercengir, "wuihh tjakep bener zraan"

"Anjir damage nya bukan mainnn" Sahut Guanlin yang baru datang, dia habis beli es di luar.

"Lin si hua ikut tuhh" kata Somi

Guanlin cengo, "siapa?"

"Doi lu anjir, Shuhua"

"Lu kesini sama siapa dah som?" Tanya Hyunjin

Somi menjawab, "Pak Jinyoung"

"Shuhua dimana?" Tanya Guanlin

"Lagi jajan sama Yeji kayanya"

"Anjir seriusan Pak Jinyoung?"

"Iyeee"

Somi asik banget ngobrol sama anak-anak cowok yang ada di barisan depan. Meskipun nggak termasuk kedalam anggota Buana Boys, tapi Somi suka ikut. Jadi udah kenal lah sama mereka.

"Somi cantik banget anjir" Kata Hendery kepada Haechan dan Dejun yang duduk di kanan kirinya.

Haechan yang tengah mengunyah cimolnya itu anteng saja tidak menghiraukan perkataan Hendery.

Dejun berkata, "kalau belum punya doi mah gua pepet dah"

"Dia juga gabakal mau sama lu sih Jun, kayanya selera dia itu yang kaya Bangchan atau Mark gitu. Paling banter si Jeno lah, dia mukanya kan kadang suka ada bule-bulenya." Ujar Hendery menyadarkan Dejun.

"Iya juga sih, lagian gua juga bakal minder kalau jadi pacarnya njir." Setelah berkata seperti itu Dejun tertawa.

Beberapa saat kemudian pertandingan pun dimulai. Katanya sih tim sekolah mereka main nanti siang melawan SMK Teknologi Bandung.

Jadi anak Buana Boys masih santuy cuma nontonin meski kadang sesekali mereka ikutan nyorakin yang lagi main barengan sama anak-anak suporter dari sekolah lain.

Ternyata bener kata Bangchan, lawan mereka kali ini nggak ecek-ecek lur. Skill nya pada dewa, itu anak Buana Boys udah pesimis duluan padahal yang main anak futsalnya:(

Abisnya takut udah heboh kaga menang, atau parahnya ke eliminasi di babak pertama.

Buset malunya bukan main kalau gitu caranyaaa.

Dan waktu tim sekolah mereka main, mulai deh hebringnya. Jisoo dan Sehun sendiri daritadi duduk misah karena ikut gabung di tribun khusus guru.

Suara bass drum yang dipukul oleh Bangchan dan Lucas itu kedengarannya sangat menarik dibandingkan dari suporter yang sebelum-sebelumnya.

Jangan salah, Buana Boys emang pro.

Jaemin berdiri di depan mereka semua memimpin.

Saat pertandingan dimulai, mereka mulai menyanyikan mars sekolah yang diubah nadanya oleh mereka.

Jisoo memperhatikan mereka lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk merekam mereka. Karena kebetulan tribun mereka saling berhadapan.

Sehun menyenderkan tubuhnya ke kursi dan mengambil ponsel Jisoo untuk menggantikannya merekam.

"Makasihh"

"Hm"

Dan skor akhir pertandingan adalah 4-2, Buana Purwaraga berhasil lanjut ke semi final.

***

Saat jam istirahat, anak Buana Boys lagi-lagi berpencar untuk makan ataupun shalat Dzuhur.

Tapi kebanyakan pada jajan, yang shalat cuma beberapa orang. Bahkan nyampe ada yang bilang lagi PMS saking malesnya shalat dan ada juga beberapa yang agamanya nonis.

Sumpah dah itu yang bilang lagi PMS kayanya udah tuhan siapin tiket neraka VIP, nanti waktu disiksanya di suporterin sama para penghuni lainnya.

Ya karena kalau mereka cewe terus ngasih alesan PMS sih masih mending, lah ini yang berbatang njir.

Astagfirullah.

Haechan, Jeno dan Jaemin sih shalat, mereka pergi ke mushola barengan. Kalau guanlin tadinya pengen pergi jajan tapi keburu diseret sama aa' nya buat shalat.

Hyunjin yang baru tanding futsal itu jelas nggak shalat, soalnya badan dia penuh najis.

Setelah selesai wudhu, Haechan menyisir ke belakang rambutnya yang basah. Ia mendapati Somi yang tengah duduk di depan mushola lantas menghampirinya.

"Hoi kampret" katanya

Somi mendongak, "widihh baskoroo, shalat lu?"

Haechan mengangguk lalu bertanya, "ngapain disini lu?"

"Nunggu Yeji sama Shuhua shalat" jawabnya

"Lu sendiri nggak shalat?"

"Dalam nama Tuhan Yesus chan" jawaban Somi membuat Haechan cengo, dia lupa kalau Somi agamanya bukan Islam.

"Lah iya lupa gua anjir" Haechan ketawa tapi dalam hatinya retak parah.

Eh?

Kok?

Iya, cewek yang Haechan suka itu Somi. Tapi sayangnya udahmah beda perasaan, beda Tuhan pula.

Miris bener.

"Sono lu shalat" Somi mendorong Haechan dan cowok itu menganga.

"Gua udah wudhu som!! Ah sialan kudu ngulang lagii" Hardik Haechan

"Ha? Emang gaboleh kesentuh kalau abis wudhu?"

Somi kan nggak tau cuy.

"Kita bukan muhrim jadi gaboleh"

"Oooh gitu, terus biar jadi muhrim gimana Chan?"

"Kita nikah"

GAS PAK HAJI~~

Somi ngakak, "Yakalii anjayy"

Haechan ikut ketawa. Tapi ketawa miris. Setelah itu dia lepas jaketnya dan ngelemparnya ke muka Somi, "Cowok-cowok liatin paha lu mulu bego"

Habis itu dia pergi. Somi yang cengo.

_
10 Mei 2020
13:19

"Semesta kayanya nentang banget buat Baskara dan Doumma bersatu, hikd"

[Author yang jadi tukang bakso]

Continue Reading

You'll Also Like

59.2K 5.5K 69
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
78.7K 6.7K 16
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...
196K 16.8K 88
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
56.1K 3.1K 19
seorang gadis bernama Gleen ia berusia 20 tahun, gleen sangat menyukai novel , namun di usia yang begitu muda ia sudah meninggal, kecelakaan itu memb...