20:: Untuk perempuan yang sedang dipelukan

2.2K 389 178
                                    

Jeno rasa berkendara malam bersama dengan Siyeon tidak buruk juga. Gadis itu memang kelihatannya cuek dan lebih banyak diam sama seperti dirinya, tapi ia punya banyak pembicaraan yang mampu membuatnya tenggelam dalam obrolan mereka.

Saat itu mereka sudah pulang dari acara menjenguk Bunda mereka dan Jeno jelas saja mengantarkan Siyeon pulang sebab motor gadis itu mogok.

Dan Jeno malah dengan sengaja belok dulu ke warung pecel lele yang biasa ada di pinggir jalan, ia bilang bahwa dirinya lapar. Padahal? Ia ingin lebih lama mengobrol dengan Siyeon. Tapi dirinya jelas tidak mengakui hal itu.

"Yeon gapapa kan kalau lu ikut makan di tempat kaya gini?" Tanya Jeno saat memarkirkan motornya.

Siyeon yang tengah melepas helmnya itu terkekeh, "Apaansi Jen? Kalem aja sama gua mah, gua bukan tipe orang yang melangit nyampe harus makannya di tempat mewah dan mahal terus"

"Yaa takutnya lu nggak suka, gua kan enggak begitu tau selera lu" Jeno turun dari motornya kemudian ia jalan bersama Siyeon kedalam tenda pecel lele.

"Yaa takutnya lu nggak suka, gua kan enggak begitu tau selera lu" Jeno turun dari motornya kemudian ia jalan bersama Siyeon kedalam tenda pecel lele

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengen apa Yeon?" Tanya Jeno pada Siyeon yang duduk di sampingnya.

"Pecel ayam aja deh Jen, nggak pake tahu" Jawab Siyeon

"Lu gak suka tahu?"

"Hm, gitulah"

Jeno mengangguk-angguk kemudian berkata,"Mas pecel ayam gapake tahu sama pecel lelenya satu, terus es teh manisnya 2"

Siyeon terlihat mengeluarkan ponselnya kemudian meletakkan tas Selempang ya diatas meja. Jeno awalnya sibuk memperhatikan sekitar hingga kemudian tatapannya jatuh pada Siyeon.

Gadis itu terlihat serius menari-narikan jarinya diatas layar ponsel sambil sesekali tersenyum.

"Asik banget kayanya Yeon?"

Siyeon menoleh, "Oh? Sorry Jen ... gua lagi ngetik cerita, kebetulan ada ide"

"Lu suka nulis cerita?"

"Iseng aja sih tapi ternyata lumayan banyak yang suka jadi gua lanjutin"

"Kalau gua boleh tau, lu ceritain tentang apa?" Pertanyaan Jeno itu dibalas oleh Siyeon dengan uluran ponselnya.

Jeno menggerinyit heran kemudian mulai melihat bahkan membaca yang ada di ponsel Siyeon saat itu.

"Kenapa nama akun lu eleventhusiast?" Tanya Jeno yang salah fokus pada nama akun Siyeon.

"Keliatannya biasa aja ya?"

"Semacam kata gabungan eleven sama enthusiast kan?"

Siyeon terkekeh, "Bener, tapi gua memaknainya cukup dalam loh Jen. Bisa dibilang lebay juga sih..."

"Apa itu? Gua selalu tertarik sama pandangan setiap orang pada suatu hal" Ujar Jeno, ia tersenyum tipis hingga membuat Siyeon berkedip pelan.

"Lu yakin mau denger?"

Crazy Network Engineering (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang