Saat bel pulang sekolah berbunyi dan Jisoo segera menutup kelasnya. Ia menjawab salam dari anak-anak kelas tersebut sambil tersenyum manis kemudian keluar dari dalam sana.
Dan selama berjalan di koridor, ia seringkali mendapat sapaan dari para muridnya bahkan ada juga yang sampai berlari ke arahnya hanya untuk bersalaman.
Lalu ketika melewati kelas 10 TKJ, Jisoo melongokan kepalanya melihat kedalam kelas ,Ia menggerinyit heran disaat melihat Jinyoung berdiri di depan kelas sambil memasang ekspresi kesalnya.
Ia lantas mengetuk pintu kelas dan berujar, "Permisi pak."
"Eh, Bu Jisoo"
Heejin langsung mengangkat kedua tangannya sambil berteriak, "BUNDAAAA"
Jisoo menampilkan senyuman khasnya lalu memperhatikan raut wajah anak-anaknya, "Ini ada apa ya pak? Kenapa mereka ditahan pulang?" Tanya Jisoo
"Begini Bu, saya dapat laporan dari anak kelas saya kalau salah satu dari kelas 10 TKJ ada yang ngambil ponsel mereka disaat mereka sedang pelajaran olahraga," Jelas Jinyoung
Kelas pun seketika riuh karena tidak terima di tuduh. Sebab mereka memang tidak ada yang mengambilnya.
Sebab anak kelas Jinyoung emang kemusuhan sama mereka, jadi kalau ada apa-apa pasti nyalahinnya ke kelas mereka mulu.
Bahkan bulan kemarin mereka sampai dihukum satu kelas karena dituduh merusak lab elektro.
Mereka masuk ke lab elektro aja nggak pernah, gimana bisa ngerusakin???
"Bapak punya buktinya kalau anak kelas saya yang mengambilnya?" tanya Jisoo, pelan namun tegas.
Kharisma seorang Ayuningrum memang tidak terelakkan, Jinyoung pun sampai tersihir dibuatnya.
"A-ah itu, waktu mereka olahraga ada anak kelas Elektro 1 yang lihat salah satu dari mereka masuk ke kelas Elektro 2 tapi mereka tidak tau nama anaknya."
"Apa bener yang dibilang Pak Jinyoung?" Jisoo menatap anak-anaknya.
Mereka kompak menggeleng. Hyunjin pun angkat tangan, "Kita waktu kelas mereka olahraga ada di lab komputer Bun, lengkap. Gaada yang keluar sama sekali. Jeno sama Jaemin yang biasanya bolos juga ada kok."
Jeno dan Jaemin yang awalnya ngangguk-ngangguk kemudian menatap Hyunjin horor. Apa-apaan anjer masa ujungnya kaya begitu???
"Hyunjin bangsat ya na" Bisik Jeno
Jaemin mengangguk, "Iya ndra, pengen gua sulap jadi kipas firaun rasanya."
Jisoo menoleh pada Jinyoung kemudian berkata, "Alangkah baiknya jangan mendengar dari katanya saja pak, tapi dari faktanya juga."
Mereka rasanya pengen bersorak gembira sambil meneriakkan, "HIDUP BUNDA!" Tapi mereka tahan karena masih menghargai Jinyoung.
Hingga—"DENGER TUH PAK, JANGAN NUDUH DOANG BISANYA." Haechan bersuara dengan lantangnya.
Seorang baskara memang selalu bersinar dan berani:))
Beberapa anak kelas pun mengacungkan jempolnya di bawah meja, mereka bangga pada Haechan.
Jisoo tersenyum tipis, "Begini saja pak, bagaimana kalau kita rundingkan saja besok? Bawa anak yang kehilangan ponselnya dan yang mengadukan , saya yakin anak-anak saya tidak berbohong." Ujar Jisoo dengan senyumannya yang tidak luntur juga, ditambah ia menatap tepat ke mata Jinyoung.
Karena Jisoo memang seperti itu ketika bicara, ia akan menatap lawan bicaranya sangat lekat hingga rasanya yang ditatap ingin melebur jadi debu.
Jinyoung berdeham, "Baik Bu, akan saya bicarakan pada mereka. Sebelumnya maaf sudah mengganggu kalian, saya pamit"
Setelah Jinyoung keluar dari kelas, suasana pun langsung riuh.
"DUKUNG BASKARA UNTUK HIDUP YANG LEBIH BAIK!" Teriak Hyunjin sambil berdiri dan mengepalkan tangannya ke atas.
"MANTAP CHAN!" Teriak Guanlin.
"Ckckck, kesongongan lu ternyata bermanfaat juga" Kata Renjun, si judes itu tersenyum.
Haechan bersidekap dada sambil tersenyum.
Kemudian- BRAK!
Jisoo yang tengah diam memperhatikan itu tersentak kaget karena gebrakan meja yang pelakunya adalah Haruto. Kelas juga seketika hening, mereka memperhatikan Haruto.
Anak yang paling muda di kelas itu memasang wajah seriusnya kemudian mengangkat kedua tangannya di atas kepala untuk membentuk love dan ia berteriak, "I LOVE YOU BUNDA!!"
Jisoo terkekeh namun yang lainnya menghujat Haruto. Anak itu juga malah cengengesan waktu di kata-katain sama temen-temennya. Udah biasa, kebal!
"Gua bilangin abang gua lu ya to!!" Teriak Guanlin dengan lantangnya.
"Bilangin aja Lin bilangin!" Kompor Somi.
"Bisa mampus lu to di sulap jadi tatakan kopi luak!" Jaemin bersuara, dia ngomongin sulap mulu gara-gara semalem nonton upin-ipin pimpimpom.
"Bunda! Kapan pulangnya? Kucing hoho belum dikasih whisky!" Teriak Seonho di tengah keributan
Junkyu yang awalnya masa muka males langsung menatap Seonho horor.
Jisoo mengerejapkan matanya, "Apa tadi Seonho?"
Seonho menarik nafas dalam kemudian teriak, "KAPAN PULANG BUNDAAA?? KUCING HOHO BELUM DIKASIH WHISKY!"
Loading...
Hingga tawa anak-anak pun meledak, kepala Siyeon dan Hyunjin bahkan sampai kejedot satu sama lain.
"Anjerrr gaya kucing lu hooo, suka mabu-mabu!" Kata Jaemin
Heejin sampai pengen pipis saking nggak tahannya. Habisnya Seonho ngomong gitu pake muka polosnya. Kan—astagfirullah minta di gelepak banget.
"WHISKAS HOO!" Teriak Ryujin penuh emosi
Seonho berpikir, "Beneran whisky kokkk!"
Mana kekeuh lagi.
Jisoo menggeleng pelan, udah cape ketawa dia. Akhirnya ia pun bilang, "Yaudah gih kalian pulang"
Anak-anak pun langsung bangun dari duduknya dan bergegas menghampiri Jisoo bahkan nyampe Junkyu si tukang molor hampir oleng gara-gara Seonho lari dengan bar-barnya.
Kalau bukan manusia kayanya udah Junkyu celupin ke kuah bajigur itu si Seonho.
"Hati-hati di jalannya ya." Ujar Jisoo
Dan saat giliran Guanlin, anak itu bertanya pada Jisoo, "Teh pulang sama siapa?"
"Sama abang kamu, kenapa gitu?"
"Gapapa, nanya doang" abis itu langsung pergi. laknat emang si malin.
****
Jisoo membereskan peralatannya, mematikan mesin printer dan komputer lalu mengelap mejanya. Setelah itu ia bergegas pulang sebab Sehun sudah menunggunya di depan.
Dan saat keluar dari ruangannya, Jinyoung ternyata sudah menunggu di dekat pintu. Lelaki itu mengulurkan minuman kaleng pada Jisoo dan berkata, "Maaf soal tadi, saya harusnya nyari kebenarannya dulu."
Jisoo menerimanya dan tersenyum, "Iya gapapa."
"Pulang sama siapa?"
"Hm? Sama pacar saya, kalau gitu saya duluan ya" Jisoo sedikit menunduk kemudian pergi.
Jinyoung be like;
Saat keluar dari kantor guru, Jisoo langsung saja menghampiri mobil Sehun dan masuk kedalamnya. Lelaki itu ternyata sedang bermain game di ponselnya, ia lantas log out disaat Jisoo masuk.
Matanya langsung tertuju pada minuman kaleng yang ada di tangan Jisoo, "Dikasih sama siapa?"
Jisoo menatap minuman di tangannya kemudian menyodorkannya pada Sehun, "Sama Jinyoung"
Sehun mengambilnya kemudian membuangnya keluar mobil dan berkata, "Nanti aku beliin yang baru"
Jisoo terkekeh, "Dasar posesif"
"Biarin, abisnya rese banget segala ngasih minuman ke kamu. Tujuannya apa coba kalau bukan buat deketin kamu? Padahal udah tau kamu ada yang punya" Cerocos Sehun sambil menyalakan mesin mobilnya.
"Eiyy tenang aja aku gabakal suka sama dia."
"Gaada jaminan. Maaf kalau aku kaya gini, aku gamau kamu sama yang lain."
"Hmm..nyampe harus deketin murid-murid aku juga buat jagain aku?" Tanya Jisoo, ia mengingat perkataan Jaemin pagi tadi.
Sehun mengangkat alisnya heran, "Kok kamu tau? Ada yang bilang?"
"Yaa gitu deh, kamu jangan marahin mereka..tapi emang bener?"
"Iyaa, kamu marah nggak dek?"
"Nggak kok, aku seneng kamu perhatiin segitunya" Jisoo tersenyum lalu mengecup pipi Sehun dan mulai memakai sabuk pengamannya.
Sehun berdeham kemudian mulai menginjak gasnya, "Kita kau langsung pulang atau jalan dulu? Mumpung aku free"
"Boleh deh jalan dulu"
"Oke"
_
27 April 2020
21:14
AYOKK JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYAA~
"Karena hoho sayang anabul, hoho kasih dia makanan kucing paling enak yaitu whisky!!"
[Yudistira]