Ice Gril 🌧️ (TAMAT)

By jeonhye31

59.3K 2.9K 48

'hidup ku, bisa di bilang hanya berwarna hitam abu-abu tidak ada warna terang benderang Seperti langit di sia... More

Ice Gril 🌧️(01)
Ice Gril 🌧️(02)
Prolog
Ice Gril 🌧️ (03)
Ice Gril 🌧️ (05)
Ice Gril 🌧️ (06)
Ice Gril 🌧️ (07)
Ice Gril 🌧️ (08)
Ice Gril 🌧️ (09)
Ice Gril 🌧️ (10)
Ice Gril 🌧️ (11)
Ice Gril 🌧️ (12)
Cast
Ice Gril 🌧️ (13)
Cast pemeran
Cast Selanjutnya
Ice Gril 🌧️ (14)
Ice Gril 🌧️ (15)
Ice Gril 🌧️ (16)
Ice Gril 🌧️ (17)
Ice Gril 🌧️ (18)
Ice Gril 🌧️ (19)
Ice Gril 🌧️ (20)
Ice Gril 🌧️ (21)
Ice Gril 🌧️ (22)
Ice Gril 🌧️ (23)
Ice Gril 🌧️ (24)
Ice Gril 🌧️ (25)
Ice Gril 🌧️ (26)
Ice Gril 🌧️ (27)
Ice Gril 🌧️ (28)
Ice Gril 🌧️ (29)
Ice Gril 🌧️ (30)
Ice Gril 🌧️ (31)
Ice Gril 🌧️ (32)
Ice Gril 🌧️ (33)
Ice Gril 🌧️ (34)
Ice Gril 🌧️ (35)
Ice Gril 🌧️ (36)
Ice Gril 🌧️ (37)
Ice Gril 🌧️ (38)
Ice Gril 🌧️ (39)
Seterah kalian
CEK!!

Ice Gril 🌧️ (04)

1.8K 100 0
By jeonhye31

Pagi yang cerah dengan di temenin cahaya matahari yang bersinar terang mengitari hidup ku,Revan berjalan di koridor sekolah nya dengan santai. Dia menatap beberapa cewek cewek yang sedang bercepaka-cepiki sambil melihat ponselnya sendiri,ada apa ini?. Revan menggidikan bahunya acuh, dengan baju yang di keluarkan dan tas yang di bahunya membawa gitar putih.

"Pagiii vroohhh,kiwin kiwinn!!ada yang kangen gue gak nihh!"teriak Revan dengan heboh saat masuk kedalam kelas nya.

"Eh Revan?makin ganteng ajh deh"

"Revan bawa gitar?mau nyanyi kayanya nih?"

"Aduhhh gak sabar sama suara emas nya coy"

"Tamvan banget yailahhh"

"Revan Revan follow back ig gue dong"

"Hadeuhh gemes deh Revan"

Revan berjalan tertatih dengan wajah Sombong nya dia berjalan menuju teman temannya yang sedang di pojok kelasnya,belum sempat Revan berbicara,Bagas sudah menerobos saja? seperti kentut!yang gak bisa di tahan.

"Hai para leaders aqu-"

"Gilak sihhh,wajah nya ajh dingin tau taunya malah main begitu ya"ucap bagas sambil menatap ponselnya dengan arka yang di samping Bagas dan Dafa si ketua kelas yang sok cool itu,loh? kenapa tuh anak jadi gabung samaa gengs gue? Bodo amat lahh.

"Ada apaan dahh?kepo nih gue"ucap Revan mengintip ponselnya Bagas.

"Iniii,si Raina Lo kenal kan? ternyata mainnya sama omes omes ya"ucap Bagas membuat revan bingung dan merebut ponsel Bagas yang di tangannya.

Disitu Revan melihat, seorang gadis yang dia kenal yang tak lain adalah Raina? dengan baju warna biru dengan lengan pendek dan panjang baju nya hanya sepaha nya yang pasti Raina menampilkan paha nya yang mulus itu,dan di situs yang membuat Revan mengerutkan keningnya bingung menatap cowok yang sedang pelukan bersama Raina?tampan?Revan tau dia tampan tapi tampanan gue lah"batin revan.

Tapi yang aneh?disini Raina nampak bahagia?itu yang membuat Revan penasaran? kenapa Raina Sangat bahagia bersama cowok itu? Revan harus menyelidiki nih,harus!

"Eh kampret!maen rebut ajeh hp orang"kesal Bagas lalu merebut ponselnya Kembali.

"Yailahhh,Lo berdua bacain gosip gitu?hahaha kaya emak emak deh Lo berdua hahah"tawa Revan.

"Yeee sialan nih anak!eh Van,kesebar loh nih foto,kesian ya si Raina"ucap arka yang duduk di atas meja.

"Ho'oh, padahal gue kira Raina tuh baik baik padahal-ck ck.."ucap Dafa sambil menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya.

"Suttt...Lo bertiga kemakan sama gosip hoax nihhh,parah parahhh"ucap Revan sambil menaruh tas nya.

"Tapi gue gak percaya ajah gitu, perasaan bokap nya pengusahaan deh,kok malah main sama omes ya"heran Bagas.

"Yailahhh,kiwin kiwinnn Mending kita bernyanyi bersama"ucap Revan sambil memangku gitar nya dan duduk di lantai sekolah kelas nya.

"Eh-lo bawa gitar Van?"tanya arka sambil ikutan duduk di lantai.

"Mata Lo masih berfungsi kan Ar?"balas revan, membuat arka terkekeh.

"Yailah,gak ngajak dasar curut"kesel Bagas lalu ikutan duduk di lantai juga.

Dafa?dia sudah menyerah,dia gak mau temenan sama orang gila kaya mereka berdua?dikasih fasilitas yang bagus malah di lantai?dasarrr semprul!

Jreng..

"Nyanyi apa nehh?"tanya revan kepada dua sahabatnya.

"Sam-"

"Idih itu Raina kan?sok sok-an sama wajah dingin nya padahal pas malam nya mahhh"

"Ketipu sama wajah dingin nya oyy"

"Najis,sok banget tuh anak!"

"Jijik liat dia!"

"Ih mau ajh sama omes, padahal kan gue juga punya uang kalau dia mau jual badan mah"

"Ih jijik dasar jalang nya omes"

"Jijik banget gue!!"

Raina yang baru masuk langsung di semprot dengan omongan para murid yang di kelas nya,Raina tak menghiraukan ucapan itu dia malah jalan tertatih menuju meja nya,mata Raina menatap Revan yang sedang cengo sambil duduk di lantai dengan kedua sahabatnya,tapi Revan memegang gitar?buat apa?Raina tak mau ambil pusing,dia malas mendengarkan ucapan orang yang tak tau sebenarnya,yang malah memilih ucapan orang lain tanpa tau dia berbicara benar atau salah. Dasar manusia!

Raina berjalan menuju perpustakaan sekolah nya itu, tatapan sinis dan jijik terus menatap Raina yang berjalan santai menuju perpustakaan.

"Raina"panggil seseorang disampingnya lalu Raina membalikan badannya ke samping.

"Berita ituuu,Lo benaran sama omes itu?"Ucap April dengan Kinara di sampingnya.

"Menurut kalian?"tanya Raina datar,April dan Kinara hanya diam mereka berdua tak menjawab pertanyaan Raina.

"Gak bisa jawab?"ucap Raina membuat April dan Kinara menunduk, sepertinya mereka salah bicara deh.

"Kenapa si,semua orang itu lebih suka mendengarkan ucapan orang lain dari pada sama orang nya langsung? padahal kan itu belum tau bener atau salah"ucap raina datar, membuat Kinara mendongakkan kepalanya.

"Raii kitaaa-"

"Jangan menyimpulkan sesuatu terlebih dahulu sebelum kalian mendengarkan langsung ucapan orang nya"ucap Raina dingin lalu masuk kedalam perpustakaan tanpa menghiraukan tatapan April dan Kinara yang menatap Raina tanda bersalah.

Raina berjalan menuju rak rak besar yang berisi buku buku yang tertata rapi itu,Raina terus melangkah sambil melihat lihat buku yang akan dia baca hari ini,lalu matanya tiba-tiba saja berbinar binar melihat buku yang berjudul 'music' seperti nya ini buku sejarah musik,Raina langsung mengambil buku itu dan berjalan duduk di tempat yang sudah di sediakan. Ekor matanya mengikuti arah dia membaca buku itu,Raina sangat suka dengan hal hal yang berhubungan dengan musik,dulu mamanya suka mengajaknya ke pameran music saat Raina masih kecil dan ya!dia sampai sekarang jadi tertarik dengan dunia musik,Raina juga tidak hanya suka membaca tentang musik,tapi dia juga bisa memainkan beberapa alat musik seperti:piano,gitar,biola, bahkan suaranya pun merdu sekali,Raina memang keturunan mama nya,pintar menyanyi dan bermain alat musik.

"Es"panggil seorang di depannya membuat Raina mendoakan kepalanya,lalu Raina kembali menatap buku yang di tangannya itu.

"Es,Lo suka baca buku?"tanya revan yang sudah duduk di depannya dengan kaki di atas meja, sungguh tidak sopan!kalau saja pengawas penjaga perpustakaan melihat nya,pasti Revan habis di bikin pecel lele!

"Sedikit"balas Raina yang kembali membaca buku nya.

Revan menyipitkan matanya melihat judul buku yang di pegang Raina itu,lalu kepala Revan mengangguk angguk dan menurunkan kakinya yang tadi di atas meja.

"Lo suka musik ya?"tanya revan.

"Ngapain?"tanya Raina.

"Ihh,gue nanya tuh di jawab bukan malah balik nanya,es..."geram Revan.

"Ngapain?"ulang raina tanpa menghiraukan ucapan revan tadi.

"Yahhh gue yakin Lo pasti tau kan kalau orang keperpustakaan itu ngapain"balas revan malas.

"Oh yah,tadi gue ketemu temen-temen Lo di kantin, katanya dia minta maaf atas ucapan nya tadi"ujar Revan sambil memainkan ponselnya, karena dia dari tadi bicara tidak di tanggapi oleh gadis di depannya ini.

Raina menghentikan aktivitasnya yang membaca buku itu,lalu menatap Revan datar yang tengah asik memainkan ponselnya.

"Gosip it-"

"Es udahlahhh,gue gak mau dengerin gosip murahan itu"potong Revan yang memasukkan ponselnya ke saku celananya lalu menatap Raina yang tengah menatap nya datar.

"Lo tau gak es,gue paling benci sama orang yang menyimpulkan sesuatu tanpa tau itu fakta atau fitnah,gue heran sama orang yang kaya gitu? kenapa netizen tuh selalu ngurusin hidup orang lain?"

"Lagian gue gak percaya kalau cewek se-dingin lo, ngelakuin hal itu"ucap Revan sambil tersenyum lebar menatap raina yang menatapnya jadi serius.

"Lo gak malu-"

"Ngapain maluu siii, emang nya Lo telanjang apa?"balas revan sambil memainkan pulpen yang ada di meja.

"Tapi--"

"Gak usah dengerin gosip receh kek gitu ajh bangga banget,kesel gue lama lama sekolah disini,Lo mau tau kenapa? Karena cewek nya sama sekali gak ada yang menarik perhatian gue, semuanya selalu sama selalu memilih gosip dari pada faktanya"potong Revan.

"Jad-"

"Udah gak usah sedihhh,a'a Revan selalu nemenin eneng es kok"potong Revan lagi sambil terkekeh geli melihat Raina yang menatap kesel.

"Lo dari tadi potong ucapan gue Mulu!"kesel raina, bukannya minta maaf?Revan malah ketawa ngakak sendiri.

"Hahah,muka Lo lucu deh es,hahah"tawa Revan sambil memegangi perutnya.

"Berisikk"kesel Raina yang mulai membaca buku itu lagi.

"Hahah,mau ikut gak?"tanya revan yang mulai menghilangkan cekikikan nya.

"Kemana?"

"Ke pameran music, besok kan libur sekolah"ucapan Revan membuat Raina mendoakan kepalanya dengan mata berbinar binar.

"Boleh?"tanya Raina senang dengan mata berbinar binar nya. Revan yang melihat itu langsung terkekeh geli, ternyata gadis di depannya ini sangat menggemaskan sekali.

"Bolehh kokkk,mau ikut?"

"Mau!"Ucap Raina cepat.

"Berarti benar dong Lo suka Musik?"tanya revan yang dianggukin Raina.

"Bisa main alat musik nya?"tanya revan lagi lagi dianggukin Raina yang sedang membaca buku.

"Hmm, tunggu sebentar ya"ucap Revan yang berdiri.

"Kemana?"tanya Raina sambil mengerutkan keningnya.

"Hahaha,gak bakal kemana mana kok,gue mau ambil sesuatu dulu"pamit Revan lalu keluar perpustakaan.

Raina yang menatap Revan ke luar perpustakaan hanya menggidikan bahunya acuh,dasar cowok aneh"batin Raina lalu kembali membaca buku nya.

1 menit
Revan kembali dengan membawa gitar warna putih,Raina bisa melihat di bagian badan gitar ada tanda tangan yang di bawahnya bernama 'Revan putra Mahendra',tapi yang Raina bingung? kenapa dia bawa gitar? terus kok jam pelajaran belum di mulai?. Tadinya Raina hanya ingin menyendiri di perpustakaan ini dengan membaca baca buku yang bagus,tapi sekarang dia bersama seseorang?dia aneh,dan juga nyebelin+ngeselin,tapi Raina yakin kalau Revan itu orang baik.

"Taraaaa!"pekik revan girang sambil menunjukkan gitar putih nya itu.

"Pelajaran..belum di mulai?"tanya raina yang melihat Revan malah duduk di depannya dengan memangku gitar.

"Free class,males gue di kelas"ucap Revan sambil memainkan benang gitarnya.

"Gitar,buat apa?"tanya Raina.

"Mau menghibur Lo"balas revan mantap, membuat Raina mengenerjapkan matanya.

"Lo-"

Jreng..

"Lo nyanyi deh,gue yang main gitar nya"ujar Revan menatap Raina.

"Gak bisa"jawab Raina ragu.

"Bisaaa,kan Lo belom coba,jadi ayoo nyanyi"ucap Revan

"Mereka keganggu"ujar Raina sambil melirik orang orang yang sedang membaca yang agak jauh dari posisi dia.

"Jauhh,gak bakal kedengaran"balas revan.

"Tapi--"

"Coba dulu esss,kali ajh Lo ada bakat di nyanyi"ujar Revan.

Raina berdehem kecil "lagu apa?"tanya Raina.

"Apa yang Lo bisa?"

"Indah pada waktunya?"ujar Raina,lalu Revan terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Gisel kan?"tanya revan,lalu Raina mengangguk, memang benar yang akan Raina nyanyikan itu lagu berjudul 'indah pada waktunya' yang di nyanyikan oleh Gisel.

"Yaudah,gue itung sampe tiga langsung mulai ya?"ucap Revan lalu Raina mengangguk ragu. Dia memang suka menyanyi,tapi apakah Revan akan mengejeknya saat dengar suaranya itu?atau malah memuji nya?

"1...2...3..."Revan mulai memainkan gitarnya.

Raina mulai menarik nafasnya,lalu mulai bernyanyi.

"Hidup ini adalah misteri..."

"Yang Takan bisa...di mengerti..."

"Kadang hujan badai datang menakutkan.."

"Namun adakala,pelangi hadir memberi harapan.."

1.2.3

"Hanya dia...yang bisa menentukan"

"Jalan hidup kau dan aku"

"Percaya dan tetap berjuang.."

"Belajarlah mengikhlaskan sebuah.. ujian"

"Yang pernah, terjadi dalam hidup ku"

"Dan yakin lah..ada rencana yang indah.."

"Tersembunyi di balik setiap do'a dan air mata"

"Semua indah pada waktunya"

Raina terus bernyanyi dengan senang,dia sudah lama tidak menyanyi lagi setelah kepergian mama nya. Bahkan tangan Raina menyentuh alat alat musik yang ada di kamar nya saja sangat malass,tapi kali ini dia senang, mungkin Revan akan menjadi orang berharga baginya setelah ini, maksudnya.. menjadi sahabat dekatnya, tidak lebihh.

"Indah pada waktunya.."

Raina menghabiskan lirik lagu itu dengan santai dan hati Senang,Revan yang melihat Raina sebelumnya dan Raina yang sekarang di hadapannya? sungguh beda?!Raina yang pertama dia temui adalah gadis yang dingin,datar dan tidak banyak omong,tapi sekarang? sungguh bikin Revan ingin menculik gadis di depannya ini,sangat menggemaskan!dari awal Raina menyanyi Revan menatap Raina dengan tatapan tanpa ekspresi dan sebaliknya.

"Bagusss, suara Lo bagus banget ess"pekik revan sambil menepuk tangannya.

"Makasih"ucap Raina yang kembali dengan wajah datarnya,alahhh kenapa hanya sebentar saja Revan melihat wajah bahagia Raina?.

"Lo masuk ekskul musik?"tanya revan yang mendapatkan gelengan kepala Raina.

"Kenapa, bukanya Lo suka musik kan?"tanya revan, sayang sekali kalau Raina tidak masuk ekskul musik? padahal suaranya bagus banget.

"Suka musik, bukan berarti harus ikut eskull nya kan"balas Raina sambil menaikkan alisnya. Revan mengangguk setuju.

"Benar juga siii, yaudah Deh gue gak Jadi ikut eskull musik"ucap Revan.

"Kenapa?"bingung Raina.

"Gue pengen di dekat Lo terus ajh,kalau Lo gak ikut? berarti gue gak ketemu Lo dong?nanti kalau gue rindu gimana?"

"Receh"

"Gue seneng"

"Seneng?"ucap raina sambil mengangkat sebelah alisnya. Revan tertawa singkat melihat ekspresi gadis di depannya itu "iya, karena tadi pertama kali nya Lo nanya 'kenapa' ke gue"

"Alay"Ucap Raina sambil tersenyum samar. Kenapa Raina jadi selalu senang ya kau bersama Revan? apakah Revan mempunyai mantra?

"Alay tapi ganteng"ucap Revan dengan wajah kepedean nya dan senyuman lebar ciri khas nya.

"Pede Lo,hahah"tawa Raina singkat sambil menggeleng gelengkan kepalanya, sungguh Kepedean makhluk di depannya ini.

"Gue tambah bahagia"

Tak ada pertanyaan dari raina,gadis itu hanya memandang revan dengan tatapan yang sulit di artikan. Revan mendekatkan wajahnya satu inci,lalu dengan mudah dan lancar nya melontarkan kata yang membuat raina bullshing sebentar. "Karena,gue berhasil buat Lo ketawa"

"Ke pameran,jam brp?"ujar Raina yang mengalihkan topik,agar Revan tidak menyadari kalau dirinya sedang salting. Padahal Revan diam diam tersenyum penuh arti,dia tau kalau Raina salting dengan ucapan nya tadi.

Revan menjauhkan wajah nya dari raina lalu menyenderkan punggungnya di kursi yang sudah dia dudukan. "Jam 9,besok gue jemput ajh ya"tawar Revan sambil menatap Raina.

Raina menutup bukunya lalu menatap Revan yang juga menatap nya "tau alamat nya?"tanya Raina.

Revan menggelengkan kepalanya
"Nggak,lagian pas itukan Lo kabur gue ikutin"balas revan sambil tersenyum tipis. Raina ingin sekali tertawa,dia jadi ingat kemarin dia mengerjain cowok itu.

"Terus?"ucap Raina sambil mengakat dagunya.

"Yaaaa,nanti pulang sekolah Lo gue anterin ajh gimana? please jangan ada penolakan"ucap Revan sambil menatap Raina serius.

"Gue di jemput"balas Raina datar.

"Aneh? kenapa si cewek suka ganti ganti mood sii?nggak ngerti gue sama jalan hidupnya"batin revan yang melihat Raina kembali datar dengan nya.

"Yahhh, batalin ajh lahh bilangin kalau Lo mau di anterin sama pacarnya"

"Pacar?"bingung Raina.

"Iyaa,gue kan pacar--eh maksudnya ituu gue kan sahabat Lo sekarang, sahabat yang paling tercinta dan paling Lo sayang"jelas Revan yang tau Raina menatap tak suka saat Revan mengucapkan kata pacar? What!are you doing?!

"Masa"balas Raina sambil menaikkan alisnya sebelah.

Revan mengangguk cepat
"Iyaaa,gue mau jadi sahabat Lo ess,jadi boleh ya?"mohon Revan sambil menampakan wajah melasnya di depan Raina.

"Ada syaratnya"balas Raina yang dari tadi melamun?.

"Syarat?"bingung Revan sambil menaikkan kedua alisnya. Raina hanya menganggukkan kepalanya.

"Apa?"tanya revan.

"Pertama-"

"Aduhhh please jangan banyak banyak syarat nya ya es?"potong Revan yang mengerucutkan bibirnya.

"Oky, pertama-"

"Sebentar, syaratnya sampe berapa?" Revan mengeluarkan ponselnya dan memencet apk  catatan,dan menatap Raina yang menatapnya kesal "gue tulis ajh ya,ntar lupa"Ucap revan sambil menyengir.

Raina menarik dan membuang nafasnya berat dan mengangguk "pertama,Lo harus tunjukin kalo Lo pantes jadi sahabat tersayang gue"Ucap Raina datar. Lalu Revan mengangguk setuju dan mengetik di handphone nya.

"Terus?"

"Kedua,Lo harus berhenti manggil gue es"

"Kenapa? padahal kan cocok sama Lo terus-"

"Mau jadi sahabat gue gak?!"kesel Raina, karena sudah berapa kali cowok di depannya itu memotong ucapan nya.

"Heheh,iya iya, yaudah lanjut"ucap Revan sambil cengengesan.

"Ketiga,lo-gak boleh nyebarin sesuatu kalo gue cerita tentang kehidupan gue"ucap Raina menjadi serius, karena masalah dia menjadi begini? karena keluarganya,jadi Raina harus jaga jaga aja sama orang, apalagi cowok di depannya ini sangat kepo tentang kehidupannya dari awal dia masuk sekolah disini.

Revan diam sejenak lalu menatap Raina "Lo punya rahasia?"tanya revan,lalu Raina menggelengkan kepalanya.

"Yaudah Deh lanjut"ujar Revan sambil mengetik di handphone nya.

"Hmm,cuma tiga"balas Raina,lalu Revan menganggukkan kepalanya dan memasukkan ponselnya ke saku celananya.

"Jadi,mau ya pulang bareng gue?"tanya revan dengan wajah semangat.

"Gue telepon dulu"ujar Raina lalu berdiri dan berjalan sedikit menjauhi Revan yang lagi duduk dan melihat dirinya dari jauh.

"Gimana?"tanya revan,saat Raina kembali duduk di depannya.

"Oky"ucap Raina. Lalu dengan sekejap Revan memekik keras.

"Yeahhh!! akhirnya!!!gue bisa tau rumah Lo!!"pekik revan keras sambil pengunjung perpustakaan pada menoleh ke arahnya.

"Heh,malu"ujar Raina sambil menahan senyum nya.

"Heheh,maap maap, silahkan kalian baca lagi ya"ucap Revan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menoleh ke kanan dan kiri untuk minta maaf.

"Lo si Raina"ucap Revan sambil mendudukkan bokong nya lagi.

Seperti ada yang menggelitik perutnya saat Revan mengucapkan raina mungkin biasanya kan Revan manggil dirinya es.

"Kok gue?"bingung Raina.

"Yaiya Lo nihh,gue saking senengnya nganterin Lo pulang jadi kelewatan"balas revan, membuat Raina terkekeh geli tapi pelan.

"Lagian,gak tau umur"ucap Raina membuat mata Revan membola.

"Gue masih mudah yeh"cibir Revan.

Bersambung

Sorry guys, prolog nya gak dipertama,jadi tuhh ada kesalahan teknis gituuu,gue bikin eps dulu terus baru gue bikin prolog nya,jadii berakhir seperti ini.

I'm sorry(TT)

Gue kasih cast dehh buat kalian

Continue Reading

You'll Also Like

3.9M 202K 80
[PENULIS AMATIR,JADI JGN HERAN BANYAK KATA YG GAK SESUAI!] [BAHASA BAKU AND NON-BAKU!"] [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Aurelia Invanna Alexander,Nam...
642K 8.5K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 5.8K 2
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
6.7M 283K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...