Ice Gril 🌧️ (TAMAT)

By jeonhye31

60.5K 3K 48

'hidup ku, bisa di bilang hanya berwarna hitam abu-abu tidak ada warna terang benderang Seperti langit di sia... More

Ice Gril 🌧️(02)
Prolog
Ice Gril 🌧️ (03)
Ice Gril 🌧️ (04)
Ice Gril 🌧️ (05)
Ice Gril 🌧️ (06)
Ice Gril 🌧️ (07)
Ice Gril 🌧️ (08)
Ice Gril 🌧️ (09)
Ice Gril 🌧️ (10)
Ice Gril 🌧️ (11)
Ice Gril 🌧️ (12)
Cast
Ice Gril 🌧️ (13)
Cast pemeran
Cast Selanjutnya
Ice Gril 🌧️ (14)
Ice Gril 🌧️ (15)
Ice Gril 🌧️ (16)
Ice Gril 🌧️ (17)
Ice Gril 🌧️ (18)
Ice Gril 🌧️ (19)
Ice Gril 🌧️ (20)
Ice Gril 🌧️ (21)
Ice Gril 🌧️ (22)
Ice Gril 🌧️ (23)
Ice Gril 🌧️ (24)
Ice Gril 🌧️ (25)
Ice Gril 🌧️ (26)
Ice Gril 🌧️ (27)
Ice Gril 🌧️ (28)
Ice Gril 🌧️ (29)
Ice Gril 🌧️ (30)
Ice Gril 🌧️ (31)
Ice Gril 🌧️ (32)
Ice Gril 🌧️ (33)
Ice Gril 🌧️ (34)
Ice Gril 🌧️ (35)
Ice Gril 🌧️ (36)
Ice Gril 🌧️ (37)
Ice Gril 🌧️ (38)
Ice Gril 🌧️ (39)
Seterah kalian
CEK!!

Ice Gril 🌧️(01)

6.7K 209 1
By jeonhye31

"Tuhan,perasaan apa ini? kumohon jangan biarkan aku menaruh rasa aneh ini padanya"

_RainaAntsyLksn_

"pak turun di depan pagar aja"ujar Raina lalu di anggukin pak Acep-yang selalu menghantar jemput Raina sekolah, walaupun Raina tidak mau?papa nya selalu memaksa nya..papa nya juga membelikan mobil untuk Raina bermain bersama temannya.

"Makasih pak"ucap Raina lalu membuka pintu mobil nya,dan mobil itu pun melesat pergi.

Raina menghembuskan nafas nya panjang menatap nama sekolah yang tertera di atas pagar hitam itu SMA WIJAYA BAKTI sekolah yang cukup elit dengan gedung yang bagus dan fasilitas yang tersedia banyak.
Raina berjalan memasuki sekolah itu tanpa tersenyum sedikit pun!bukan karena dia pelit senyum?tapi karena masa lalu nya yang membuat dirinya seperti ini.

Dengan wajah datar+dingin nya itu Raina menyusuri koridor sekolah lalu berbelok masuk ke kelas nya.

"Rai!"teriak cewek yang sudah duduk manis di sebelah bangku nya, sambil melambaikan tangannya.

"Hm"Raina hanya membalas sapaan dari sahabat nya yang bernama Aprilia Yuswandari.

"Raina?Lo tau gak kalo kelas kita bakal kedatangan anak baru?"pekik April dengan semangat.

"Yailah prill gitu ajh semangat banget"cibir Kinara Ayunda-sahabat Raina.

"Ya iyalah! apalagi nih ya.. katanya cowok tau.."ucap April.

"Rai..ih..Lo dengerin ucapan gue gak sii?"ucap April yang kesel dengan Raina hanya diam duduk disebelahnya. Lalu Raina mengangguk tanda dia mendengarkan ocehan april.

"Rai...udahlah senyum dong..gue lagi menghibur nihh"ujar april membuat Raina menoleh.

"Makasih"balas Raina tanpa senyum?hanya menampilkan wajah datar dan dingin.

"Rai.. pulang sekolah mau ikut gak?"ucap Kinara, membuat raina berbalik menoleh kinara.

"Kemana?"tanya raina,hanya itu?tapi suaranya lembut lohh.

"Ke..mall ajh gimana? udah lama Lo kita gak shoping?"riang Kinara membuat April mengangguk.

"Iya, ikutlah Rai.. please.."mohon April sambil memasang puppy eyes nya.

Raina mengangguk tanda setuju
"Iya ikut"

"Yeah!!"pekik mereka berdua.

Kring.. kringggg...
Tanda bel masuk berbunyi.
Membuat murid murid masuk kelas.
Membuat Kinara berdiri.

"Gue ke kelas dulu ya"pamit Kinara membuat raina dan Apri mengangguk,ya! sahabat satunya ini pisah kelas?saat kenaikan kelas.

"Selamat pagi Anak anak"sapa Bu Amel-wali kelas XII IPA 1, terbukti murid nya rajin semua.

"Pagi Bu"balas semua murid kecuali Raina dan April.

"Hari ini kita kedatangan murid baru"ujar Bu Amel sambil menaruh tas nya di meja guru.

"Rai!tuh kan ada anak baru..duhh semoga ganteng deh.."gumaan April.

"Masuk"ujar Bu Amel,lalu masuklah seorang cowok tampan dengan seragam yang sudah di sediakan di sekolah ini, dengan tas kesamping nya.

"Buset dah! ganteng nya.."

"Aduhai,kasep nya..."

"Aduh itu senyum nya bikin adek meleleh"

"Gila!ganteng nya benar benar really guyss!!"

"Eh curut pindah sana!biar si ganteng gitu duduk di sebelah gue,ahay.."

"Dih!curut siapa njing!"

"Yaeloh lah sat! Cepet buruan!"

"Dih, ganteng gue"

"Kepedean Lo!"serempak.

"Suttt.. sudah sudah.."omel Bu Amel.

"Ayo perkenalan nya?"tanya Bu Amel sambil menatap cowok itu.

"Hai,nama gue revan putra Mahendra,salam kenal"ucap Cowok itu yang bernama revan.

"Ada yang ingin di tanyakan?"ujar Bu Amel kepada muridnya,lalu murid cewek memakai bando pita mengangkat tangan.

"Iya kamu tika?"

"Udah punya pacar blom?"tanya Tika dengan nada centil nya.

"Huhhh huhhh"surakan sekelas,tapi tidak dengan Raina dia hanya menulis di bukunya,ntah lah apa yang dia tulis?

"Oh...gue blom punya kok, tenang ajh bebas gue mah"balas revan sambil mengedipkan matanya satu, membuat kaum hawa berteriak histeris.

"Sudah sudah...ada lagi?"

"Saya Bu!"teriak April, membuat tatapan mata mengarah kepada nya.

"Bagi id line Lo dong..."ucap April membuat semua murid bersorak keras.

"Boleh kok,apa si yang gak boleh buat cewek cantik kaya Lo berdua"balas revan sambil menunjukkan senyuman manisnya.
Kaum hawa semakin berteriak histeris kecuali raina.

"Kenapa dah tuh cewek?kok diem?bisu kah?"batin revan sambil menatap Raina dari jauh, orang yang di tatapnya malah membuang mukanya mengalihkan pandangannya ke buku.

"Sudah sudah..kamu duduk revan,di.. belakang Raina"instruksi Bu Amel lalu revan mengalihkan pandangannya ke bangku kosong yang di belakang gadis bisu itu?bukan!dia tidak bisu Revan!

"Hah...baik buu"balas revan sambil mengangut angutkan kepalanya lalu berjalan menuju tempat duduknya.

"Baiklah..hari ini tugas dari ibu-"

Selama Bu Amel mengoceh tentang bagaimana, adalah,tentang, sesuatu,rangkumkan,dan bla bla bla'
Revan hanya menatap punggung Raina dari belakang.

"Oh.. namanya Raina ya.."batin revan sambil tersenyum lebar.

"Hai!sutt..sutt.."ucap revan sambil mendekatkan wajahnya ke punggung Raina.

"Sutt..sutt..woy! kenalan dong.."ucap revan tepat di telinga Raina membuat sang empu menoleh dan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa?'

Revan menggaruk tengkuknya sambil menyengir tanpa dosa.
"Heheh...nama gue revan putra Mahendra"ucap revan membuat Raina mengerutkan keningnya, bukankan.. cowok tadi sudah memperkenalkan namanya? apakah dia anggap Raina itu budek?sampai tidak dengar ucapan cowok itu.

"Udah tau"dingin Raina keluar begitu saja, Seperti biasanya..dia selalu berbicara datar dengan orang orang.

"Hm..nama Lo..siapa?"ucap revan ragu "gila! dingin banget nih cewek?tapi cantik si Heheh"lanjut revan di Batin nya.

"Raina"singkat Raina lalu membalikkan badannya kembali dan menatap Bu Amel yang sedang menjelaskan.

"Padahal gue udah tau si..hahah.."monolog revan sambil tertawa gak jelas!

"Eh! Sutt.. sutt.."ucap revan berbisik ke April membuat sang empu menoleh.

"Kenapa?"

"Itu..temen lu ya?"tanya revan sambil menunjuk Raina dari belakang membuat April mengangguk.

"Iya, kenapa?"

"Nama panjang nya siapa?"

"Raina Anastasya Laksani, kenapa Lo suka ya?"

"Eh-bukan gitu.. tanya doang elah..masa gak boleh"ucap revan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Dih!najis Lo"ucap April melihat revan mengerucutkan bibirnya.

"Heheh, kenapa bibir gue merah ya? alami Lo.. pengen coba gak?"goda revan.

"Ih,ngeri di cium sama Lo mah,udah bubay!"April membalikan badannya menatap sesekali ke Raina yang fokus kedepan.

"Kok gue penasaran ya sama nih cewek"batin revan sambil menatap Raina dari samping.

"Cantik...tapi dingin"gumaan Revan.

Kring... kringggg...
Bel istirahat berbunyi.

"Sampai disini dulu pembahasan nya.. sekian terimakasih"ucap Bu Amel lalu keluar kelas diikuti siswa siswi yang berhamburan keluar.

"Rai! tunggu depan pintu ajh yu"ujar April yang sudah berdiri,lalu Raina mengangguk dan berdiri keluar kelas.

Ekor mata revan terus menatap Raina yang sudah di depan pintu kelas.

"Bro!"sapa arka yang membuyarkan lamunan revan.

"Lu liatin apa si bro.."ucap Bagas lalu mengikuti pandangan revan.

"Oh..Raina ya?dia emang dingin orangnya.. bahkan satu sekolahan dia gituin"ucap Bagas membuat revan menoleh.

"Loh?kalian kenal sama dia?"tanya revan, padahal arka,Bagas,dan revan itu beda kelas.

"Ho'oh,cantik si..gue pernah tuh.. pengen dapetin hati nya,eh-gak bisa bro, terlalu bekuk"ujar arka.

"Lo berdua tau kenapa dia kaya gitu?"tanya revan.

"Gak tau.."ucap Bagas arka bersamaan.

"Dih!kompak banget Lo berdua,hahah"ucap revan sambil tertawa melihat ekspresi wajah kedua sahabatnya ini.

"Lo si gas,mikutin gue Mulu"kesel arka.

"Dih,enak ajh!males gilee gue mikutin lo,dan satu lagi nama gue bagas bukan gas"balas Bagas nyolot.

"Hahah, pantes lah...lu kan suka-hahah"tawa revan dan arka pecah.

"Ih.. yaudah kek gak usah gas juga"balas Bagas kesal.

"Gimana?kalo bas ajh?kan sama kaya perutnya?hahaha"tawa arka dan Revan pecah beberapa kali.

Membuat Raina yang di depan pintu kelas bersama April menoleh tatapan mata dingin Raina bertemu mata elang revan, tanpa memperdulikan sekeliling revan malah menyengir menampilkan gigi nya yang bersih dan rapih

Raina yang melihat hanya diam dan mengalihkan pandangannya lagi karena Kinara sudah ada,dan mereka menuju kantin.

"Eh!tau gak-"

"Gak tau"balas arka dan Bagas bersamaan membuat revan memutar bola matanya malas.

"Ck!gue belom ngomong bazeng!"kesel revan membuat Bagas dan arka menyengir tanpa dosa.

"Mau dengerin gak!?"ketus revan

"Dih masa maksa"balas arka sambil terkekeh,dia tau revan itu baperan.

"Yaudah gak jadi!"kesel revan sambil membuka ponselnya.

"Eh eh,iya iya kita mau denger kok,yailahh baperan amat si anak bapak Andra"cibir Bagas yang mendapatkan tatapan tajam dari revan

"Heheh,pis deh pis.."ucap Bagas sambil menunjuk jari berbentuk V

"Mau ngomong apa sii vann?"ucap arka.

"Wah,bener bener sohib gw nih!peka peka hohoyyy!"batin revan.

"Peka juga Lo hahah"jawab revan.

"Yailah kalo gw gak peka,gue gak bakal punya cewek"ucap arka.

"Cewek yang mana neh?"goda Bagas.

"Baru sedetik,tadi pagi gue baru nembak cewek,beuhhh! pantatnya bohayy.."pekik arka sambil membayangkan cewek yang tadi bertemu dengannya.

"Duh!parah parah nih.. playboy akurat lohh,hebat Lo Ar"balas revan.

"Kaya Lo gak ajh njing!"-bagas dan arka.

"Hehehehe"

"Buruan elah!mau ngomong apa tadi?"kesel Bagas.

"Eh iya sampe lupa aa ganteng ini"balas revan dengan tingkat kepedean nya.

"Bodo amat lahh"kesel arka membuat revan terkekeh geli,dia berhasil menggoda sahabat nya,hahah!

"Gue kepo nih sama Raina ituu"ucap revan. sambil tersenyum kecut.

"Loh? sejak kapan Lo jadi kepo van?"tanya Bagas bingung, biasanya revan itu males banget berurusan sama cewek, apalagi sampe kepoin cewek, duh!now!itu bukan revan.

"Iyaaaa,gue penasaran kenapa dia bersikap dingin ke semua orang ya?"ucap revan

"Dih!tumben tumbenan Lo van, biasanya kan-ekhm.."goda arka.

"Yailah,kali ini gue gak bakal main main sama cewek kaya dia"balas revan mantap.

"Huuuuu, udah sadar nih anak"sindir arka.

"Tapi..."ucap revan menggantung.

"Tapii?"ulang Bagas dan arka bersamaan.

"Tapi,kalo dia yang mau di mainin sama gue,yahhh gue gak bakal nolak lah, rezeki hahah"lanjut revan sambil tertawa puas.

"Gue yakin,Raina beda sama yang lain"ujar arka.

"Beda gimana?"tanya revan dan Bagas.

"Beda ajh gitu,bukan cewek yang langsung nyosor gitu ajh"balas arka sambil tersenyum.

"Dih! inget pacar Lo sekampung!"balas Bagas.

"Hahahaha,makin sayang deh.."

"Sama?"tanya revan

"Sama...kalian lah!"pekik arka sambil memeluk kedua sahabatnya.

"Ih!arka Lo sehat kan?"ucap revan sambil mendorong tubuh arka.

"Bukan dia sakit jiwa vann"jawab Bagas.

"Dihhh jahad kalian ahh"ucap arka sambil mencurucutkan bibir nya.

"Bodo amat!bapak Husen!"pekik revan sama Bagas.

Ditempat lain, Raina dengan kedua sahabatnya duduk di meja pojok dan memesankan makanan nya.

"Gue tuh bosen tau gengs.. kenapa Makanan di sini tuh selalu itu ajh"kesel Kinara.

"Yaeloh nya ajh!yang selalu beli soto terus"cibir April.

"Heheh, soalnya enak si.. lagian gue bingung kalo mau pindah makanan favorit"balas Kinara.

"Noh,Lo nanya Raina dia bakal tau tentang makanan"ucap April sambil melirik Raina.

"Gue?"ucap Raina sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iyaa,Lo kan suka banget makan"ujar April.

"Udh gak"balas Raina.

"Loh kenapa? perasaan pas SD lu suka banget makan ya?"bingung Kinara.

"Berubah"jawab Raina.

"Hm.. udah lahh lanjut makan ajh"ucap April yang tau akan ada sebuah keheningan.

Tiba tiba, suasana kantin yang santai dan nyaman. Berubah saat ketiga cowok itu memasuki kantin,Raina dapat liat kalau cowok baru itu lah yang akan sering menjadi Teriakan histeris para kaum hawa.

Mata Raina masih asik menatap ketiga cowok itu dan akhirnya mereka duduk dengan revan-anak baru di kelas nya menghadap nya.

Mata dingin Raina bertemu dengan mata elangnya revan,Raina terus menatap revan dari jauh lalu sebaliknya. Revan tersenyum lebar menatap Raina dari jauh,lalu revan membentukan kedua jari tangan kanan dan kirinya dia bentuk love.

Kening Raina mengerut,dia tidak tau apa yang di maksud cowok itu,apa apaan dia?kok malah bikin gue tak berkutik si"batin Raina.

Lalu lamunan raina menghilang,saat cowok yang tersenyum lebar itu menghampiri nya.
Dengan tangan yang di masukkan ke dalam celana biru ya dan baju putih Nya dikeluarkan dari celana.

Raina menegakan badannya saat cowok itu sudah benar benar dihadapan nya hanya saja terhalang dengan meja kantin di depan Raina dan cowok itu.

Suasana kantin pun semakin menjadi-jadi ketika mereka melihat kedua makhluk itu sedang bertatapan,entah lah Raina tidak tau apa maksud Cowok itu menghampiri nya.

Revan duduk tepat di depan Raina, membuat Raina di tatap iri dengan para kaum hawa di kantin.

"Aduh yang dingin ajh laku,masa Lo nggak si?"

"Dih!Lo juga jomblo njing!"

"Jomblo santuy Yeay!"

"Lo ajh Sono jadi jomblo,gue mah bakal rebut tuh si Revan dari raina,hahah"

"Gila!pelakor Lo!tapi gue juga deh,hahah"

"Si anjung!tapi mana mungkin lah Raina suka sama Revan"

"Ho'oh,Raina itu kan dingin,jutek,datar,beda sama Revan"

"Iya Revan mah harmonis orang nya,aduhhh nanti keluarga gue jadi sakinah mawadah warahmah deh"

"Eh Liat liat tuh!"

Bisik bisik para kaum hawa di kantin paling di benci sangat sama Raina,dia risih kalau Seperti ini,dia benci jadi pusat perhatian.

Raina kembali menatap revan yang dari tadi menatap nya dengan tatapan tanpa ekspresi dan senyuman konyol nya itu membuat raina ingin menarik bibir nya itu,hahah! kenapa Raina merasakan geli sekali ya, ingin sekali dia tertawa tapi itu mustahil!

"Hai, kenapa?gue ganteng ya?"ucap revan sambil menunjukkan senyuman manis nya.

"Gue yakin dia bakal tersipu sama senyuman manis gue,hahahah"batin revan dengan pede nya.

"Gak tau malu"gumaan Raina yang masih bisa di dengar oleh revan dan kedua sahabatnya.

Mata elang revan hampir saja keluar, baru kali ini ada cewek yang gak tertarik sama senyuman andalannya yang selalu dia kasih buat para cewek nya,para? cewek Revan banyak kah?omg! kenapa playboy si nak!

"Apa?"ucap April dan Kinara bersamaan dengan terkejut, sumpah kalo April dan Kinara yang di tatap gitu sambil di kasih senyuman manis itu mereka pasti bakal pingsan

Raina menatap kedua sahabatnya yang terkejut, memang nya ada apa?apa dia salah bicara? tidak mungkin si.

"Apa?"tanya raina bingung menatap kedua sahabatnya. Kemudian kedua sahabatnya menggeleng-gelengkan kepalanya tapi tatapan nya masih terkejut, Bodo amat lah.

"Raina pulang Sekolah gue anter pulang ya?"tawar Revan,dia semakin tertarik dengan cewek di depannya ini, kebanyakan cewek lain yang selalu ingin mendapatkan nya tapi ini?dia beda sekali"batin revan sambil tersenyum.

Raina menggelengkan kepalanya.
"Nggak"

"Ayolahhh ya ya ya?"mohon Revan, sambil tersenyum manis.

"Baru kenal"ujar Raina,Revan yang paham maksud Gadis di depannya itu.

"Makanya kenalan"jawab revan.

"Udah"

"Yaudah pulang bareng ya ya yaaa"

"Nggak bisa"

"Kenapa? tenang gak usah bayar,gue ikhlas kok boncengin cewek cantik kaya Lo"

Blush,baru kali ini! baru pertama kali ini, kenapa Raina merasa detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Cukup!Raina tidak mau berhubungan dengan perasaan aneh ini,pada akhirnya dia akan merasakan sakit,jadi buat apa dia merasakan itu lagi,gak perlu! cukup dengan menjalankan saja dan mengikuti kehendak nya;)

Raina langsung menatap tajam Revan, membuat Revan menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil menyengir ciri khas nya.

"Gue bilang gak ya nggak!"bentak Raina lalu meninggalkan area kantin,sampai dia lupa kalau sahabat nya masih disana.

Semuanya menatap bingung,heran,tajam,kesal kearah Raina yang pergi begitu saja, padahal kan mereka ingin menonton nya.

Mata revan terus menatap Raina yang sampai gadis itu tak terlihat lagi,yang artinya Gadis itu sudah tidak ada di area kantin,Revan pun menggidikan bahunya acuh lalu menatap kedua sahabat Raina.

"Eh,Lo berdua gak penasaran apa?"tanya revan yang mendapatkan tatapan bingung dari Kinara dan April.

"Penasaran kenapa dah?"tanya Kinara,lalu April mengangguk tanda dia juga bingung.

"Ituuu,Lo berdua kan temennya tuh gadis es kan?"ucap Revan, ucapan Revan membuat Kinara dan April heran setengah mati.

"Siapa es?"tanya April.

"Yailahhh sahabat Lo si rain ituu,Lo berdua gak tau apa dia kenapa?"ucap Revan penasaran.

"Ohhhh gue kira apaan,tuh anak mah emang begitu sifat nya sabar aelahhh"sahut Kinara santai.

"Kalian sahabatan sama tuh es sejak kapan?"tanya revan, Seperti nya Revan pantas deh jadi pengacara tingkat kepedean!

"Dari jaman cinta monyet"jawab April sambil makan bakso nya.

"Terus lo berdua gak penasaran apa? kenapa tuh kutub es kaya gitu?"tanya revan.

Kinara memainkan dagunya, Seolah dia sedang memikir "penasaran siii, apalagi dulu dia gak kaya gitu,tapi sekarang malah kaya gitu"ucap Kinara membuat Revan semakin penasaran dengan satu gadis yang bernama Raina itu. "Tapi ntahlah, mungkin private"lanjut Kinara lalu lanjut makan soto nya.

"Loh dulu tuh si es gak Kya gini?"bingung Revan.

April mengangguk "dulu tuh anak sering senyum,murah senyum lahh,tapi sekarang berubah"sahut April.

Kinara mengangguk setuju,lalu menyeruput es nya terus menatap Revan penasaran.
"Emang kenapa nanya tentang Raina?"tanya Kinara penasaran.

"Enggak apa apa,gue penasaran ajh gitu sama tuh es, padahal dari penampilannya dia tuh orang punya kan?"tanya revan lalu mendapatkan anggukan kepala April dan Kinara.

"Bokap nya pengusahaan besar"sahut April,lalu Revan mengangguk.

"Kalo nyokap nya?"tanya revan, membuat Kinara dan April diam dengan aktivitas makan nya.

"Kenapa dah?"tanya revan heran, apakah dia salah bicara?atau benar bicara?.

"Nyokap nyaaa, udah gak ada"sahut Kinara sambil memelankan suaranya saat kalimat terakhir,Revan diam sejenak menyimak ucapan Kinara.

Apakah gara gara mama nya si es itu kaya gitu?
Atau ada masalah lain?"batin revan bertanya tanya.

"Hmm,kalo gue pengen tau segalanya tentang es itu Lo berdua bakal kasih tau gak ke gue?"tanya revan.

"Sesuai apa yang Lo inginkan duluu,kalo itu private dari Raina nya,gak bakal lah kita kasih tau"jawab April lalu Kinara mengangguk setuju.

"Gue--"

"Woy kamvret!!"teriakan melengking tinggi itu membuat para pengunjung kantin jadi mengarah ke pada sang suara itu.

Revan menoleh,lalu dia memutar bola matanya malas saat tau siapa yang memanggil nya begitu?siapa lagi coba yang berani memanggil nya begitu?kalo bukan besplen nya!

"Katanya ketoilet, taunya malah mojok sama perawan"cibir Bagas,lalu mendapatkan tatapan sinis dari Revan,tapi cowok itu malah mengabaikan tatapan nya, dengan watosnya Bagas dan arka duduk di kiri kanan revan

"Loh,Nara? Ngapin Lo disini?"tanya arka saat menatap gadis yang dia kenal.

"Ya makan lah bego!"sahut Kinara tidak santai.

"Yailah galak amat"balas arka sambil terkekeh.

"Loh?ko Lo berdua udah kenal si?"ucap Revan bingung.

"Ho'oh,dia sepupu gue Van, padahal gue gak mau sepupuan sama nih cewek,galak soalnya."jawab arka lalu mendapatkan pelototan dari Kinara.

"Ape Lo bilang!"kesal Kinara.

"Heheh,nggak nar becanda kok"balas arka sambil menyengir.

"Bodo amat!"kesal Kinara.

"Loh,April!Lo kok ada disini?"ucap Bagas lalu April memutar bola matanya malas.

"Apaansi!soken deh"balas April membuat Revan dan arka tertawa terbahak bahak,beda dengan Bagas dia malah cemberut.

"Ih!Lo jawab kek gini 'iya, aku kan lagi nunggu lo' gitu kek"kesel Bagas sambil meragakan suara perempuan.

"Bwhahahahahah"tawa Revan dan arka juga Kinara pecah,beda dengan April dia malah kesal.

"Apa benget! udah deh Lo bertiga Sono Pergih,hush hush.."ucap April sambil mengibaskan tangannya mengintruksikan agar mereka pergi.

"Idihhh pengeran di usir njirr"sahut Revan.

"Tahuuu ihhh"kesel arka.

"Tahuuu enakkk!"teriak Bagas, membuat para pengunjung kantin menatap nya.

"Aduhhh,Lo bertiga tuh cuma malu maluin kita tau gak!"kesel April.

"Ho'oh,Sono pergi Lo"lanjut Kinara.

"Yailah,kita di usir ini benaran?"ucap arka lalu mendapatkan anggukan mantap dari April dan Kinara.

"Yodah yok"ucap Bagas berdiri.

Revan menatap Kinara dan April bergantian
"Salam Buat si es!"teriak Revan yang sudah di tarik sama arka.

Bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

305K 16.4K 52
"Lu gak bakal tau, bahkan sampai lu cari tau" "Setetes darah di bayar nyawa" Bahasa campur aduk.. Mau tau kelanjutan nya ? Baca yuu siapa t...
158K 10K 40
(Cerita ini mengandung adegan kekerasan) Seorang gadis nerd yang suka dibully, disuruh-suruh, dihina, dianggap menjijikan dan sering dianggap kuman...
759K 37K 48
(UP KALO ADA MOOD) MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN CERITA. INI HANYA SEKEDAR IMAJINASI SAYA SAJA!! Banyak menggunakan kata kata kasar Syeira Au...
2.1M 98.7K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...