DISPARAÎTRE [END]

By sukaredpelpett

25K 3.1K 116

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!] NOTE : AWAS TYPO "Gue Renald. Kalo lo mau t... More

1. MORNING PROBLEM
2. MET BY
3. UNKNOW NUMBER & KISSED
4. VERY PUSHY
5. ANNOYED
6. REYSA SICK
7. INVITE TO GO
8. HEARTBEAT
9. PROBLEM COMES
10. FEEL HURT
11. THREAT
13. HALFWORD
14. TIRED
15. TWO HARD CHOICES
16. CONFUSING CHOICE
17. MOCKING LAUGHTER
18. NEW STUDENT
19. FEEL GUILTY
20. HARD SLAP
21. FAILED
22. THE PAST
23. LOST
24. PANIC & RESTLESSNESS
25. ENGAGEMENT
26. EVIDENCE & ARREST
27. APOLOGIZE
28. ARGUMENT & JEALOUS
29. MISS, HUG, & JEALOUS
30. JEALOUSY & ANNOYANCE
31. TOGETHERNESS & EMOTION
32. COMPETITION & FRUSTRATION
33. WAITING & A DISSAPOINTMENT
34. NERVOUS
35. MISUNDERSTANDING
36. CASTE & TROUBLE
37. HOT HEARTED
38. SURPRISE
39. BAZAAR PREPARATION
40. MUSIC EVENTS & BAZAAR
41. BAD DAY
42. BAD LUCK, REYSA
43. REAL INCIDENT
44. REYSA'S EXPLANATION
45. THE TRUTH
46. REGRET
47. BE CAGRINED
48. REFUSE
49. DARE
50. TOO SUDDEN
51. HOSPITAL & BAD NEWS
52. SAD TEARS
53. REVENGE
54. NIGHTMARE
55. LASTING MEMORIES
56. LINGERING SADNESS

12. RUN AWAY

475 63 2
By sukaredpelpett

"They won't know what it's like to be sued."

***

Reysa tengah menunggu seseorang datang. Ia menunggu disalah satu cafe yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Ia menyesap americano sembari menunggu kedatangan seseorang.

Ia melirik ke arah luar jendela. Hujan tampak mengguyur jalanan yang tampak ramai oleh pengendara. Banyak dari mereka memilih berteduh diemperan toko sembari menunggu hujan reda.

Atensinya teralih, mendapati seorang laki-laki yang tengah berjalan ke arahnya dengan membawa laptop ditangannya. Laki-laki itu mengambil duduk dihadapan Reysa. "Sorry, lama."

Reysa hanya mengangguk sekilas. Ia membiarkan laki-laki itu memesan terlebih dahulu.

"Ah, iya. Lo mau nanya apa?"

"Zevanya Morris Artapratama." tiga kata yang membuat laki-laki itu mengangguk mengerti.

"Ah, iya. Gue juga lagi nyari tau cewek itu."

Laki-laki itu tampak sibuk dengan laptopnya. Sedangkan Reysa hanya menunggu sampai laki-laki itu mendapatkan semua yang ia perlukan.

"Zeva hampir setiap malem ke kelab play house."

Alis Reysa saling bertautan. "Beneran setiap malem?" laki-laki itu mengangguk.

"Gue pernah ngretas CCTV play house. Dan yang sering gue liat tuh si Zeva." apa seburuk itu kehidupan Zeva? Bahkan ia tidak percaya, gadis itu sering mendatangi club malam.

"Kemarin gue cek daftar tamu hotel gue. Dan ternyata, setiap minggu Zeva dateng ke sana."

"Ngapain dia kesana?"

"Entar gue cek CCTV yang ada di lorong."

Reysa tampak mengangguk. Ia melirik ke arah luar jendela. Ternyata hujan sudah mereda. Ia bangkit dari duduknya. "Gue balik dulu deh, bang. Entar kasih tau ya kalo udah dicek."

Laki-laki itu mengangguk. Sementara Reysa mulai beranjak dari sana.

****

"Ren, gimana hubungan kamu sama Zeva?" tanya Lukman, ayah Renald. Mereka tengah duduk disofa ruang tengah.

Renald menautkan alisnya. "Kok Zeva sih, pa?" tanya Renald sedikit kesal. Ia sangat benci menbahas hal yang berhubungan dengan Zeva.

"Kamu pacaran sama Zeva, kan?" tanya Lukman antusias.

Renald tidak tahu lagi harus menjelaskan dengan konsep seperti apa, agar Lukman paham ia tidak pernah mencintai gadis itu.

"Deket sama dia aja males, apa lagi pacaran." ucap Renald malas.

"Ya makanya kamu harus deketin Zeva, biar kamu sama Zeva pacaran."

"Renald udah punya pacar."

Situasi seperti ini yang benar-benar ia benci. Ketika Lukman membahas mengenai Zeva.

"REN! Papa kan udah bilang sama kamu dari dulu suruh deketin Zeva supaya bisnis papah lancar. Karena papanya Zeva adalah salah satu pengusaha yang sangat sukses. Jadi kalo kamu pacaran sama Zeva dan menikah dengan Zeva, itu bisa menyelamatkan perusahan.Pokoknya kamu harus putusin pacar kamu. Dan kamu harus pacaran sama Zeva!" paksa Lukman.

Renald mendengus. "Gak bisa gitu dong pa, itu berarti papa cuman manfaatin aku buat kesenangan papa aja. Dan Renald pokoknya nggak mau mutusin pacar Renald gara-gara masalah sepele kaya gini."

"Pokoknya kalo kamu nggak nurut sama papa, mending kamu nggak usah tinggal disini lagi. Dan kamu pergi dari rumah ini." usir Lukman.

Renald hanya bisa mendengus geli mendengar perkataan Lukman. Lelucon apa ini?


"Oke, kalo papa maunya gitu. Renald bakalan turutin kemauan papa buat pergi dari rumah ini." ucap Renald lantas beranjak dari sana.

Ia berlari kecil menuju kamarnya, untuk mengambil ponsel dan kunci motor. Tidak perlu membawa apapun, karena itu tidak penting bagi Renald.

"Renald, kamu mau kemana sayang?" tanya Shella penasaran. Ini sudah pukul sepuluh malam, dan laki-laki itu akan pergi kemana?

Renald tidak mengindahkan ucapan Shella. Laki-laki itu tidak peduli lagi dengan sekitar. Ia hanya ingin secepatnya menghindari Lukman, yang selalu memaksanya banyak hal.

Shella yang akan berlari mengejar Renald sontak tertahan karena Lukman menahan lengan Shella.

"Sebenarnya ada apa, mas?" tanya Shella tidak sabaran.

Lukman terdiam. "JAWAB MAS! SEBENARNYA ADA APA?! KENAPA RENALD PERGI MALEM-MELEM GINI!!" teriak Shella menahan amarah. Wanita itu menghela napas melihat suaminya yang masih diam ditempat.


Shella mengguncang tubuh Lukman yang terdiam. "Kamu usir Renald?"

"Iya, papa usir dia." balas Lukman yang membuat tubuh Shella melemas. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Kenapa? Renald salah apa?" tanya Shella lemah. Ia tidak bisa menahan air matanya yang menggenang dipelupuk matanya.

"Biar saja. Nanti juga pulang kalo udah bosen." Lukman mengelus punggung Shella. Kemudian memeluknya erat.

"Perjodohan lagi?"

****

Renald menepikan motornya di depan pagar rumah Reno. Ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya. Segera ia membuka roomchat dengan laki-laki itu.


Renald
Bro. Gue nginep dirumah lo boleh?

Beberapa menit kemudian Reno membalas.

Reno
Boleh. Langsung masuk aja. Kaya sama
siapa aja pake ijin segala

Renald hanya membaca tanpa membalas pesan dari Reno. Ia segera masuk ke halaman rumah sahabatnya itu, dan memarkirkan motornya digarasi rumah Reno.


Ia menghela napas panjang. Membawa langkahnya masuk ke rumah sahabatnya itu.

Seperti hari-hari biasa, rumah itu akan selalu sepi. Hanya ada Reno dan asisten rumah tangganya yang ada dirumah itu. Orang tua Reno adalah pebisnis sukses yang setiap harinya sibuk diluar kota.


Ia menghampiri Reno yang tengah menonton TV dengan camilan dipangkuannya. Renald mengambil duduk disamping laki-laki itu.


Reno menoleh sembari memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya. "Lesu amat tuh muka!" celetuk Reno menyapa Renald yang baru saja datang.

Renald masih diam sembari menyandarkan tubuhnya disandaran sofa. Ia menatap langit-langit ruangan itu sayu.

"Bokap lo lagi?" tanya Reno. Ia sangat mengerti dengan sahabatnya itu. Masalahnya tidak akan jauh-jauh dari kata perjodohan.

Renald hanya bergumam pelan. Laki-laki itu memilih memejamkan matanya.

Reno hanya mengedikkan bahunya acuh ketika Renald hanya diam saja. Ia tidak akan pernah mendesak apapun itu, agar Renald menceritakan kepadanya. Ia hanya membiarkan laki-laki itu, sampai Renald mau menceritakan semua yang terjadi.

Renald menegakkan badannya. Ia merogoh saku celananya mengambil ponsel miliknya. Ia segera membuka roomchat.

Renald
Rey?

Sepuluh menit tidak ada balasan apapun dari gadis itu. Padahal gadis itu sedang online.

"Gue ke kamar dulu." pamit Renald yang hanya diangguki Reno.

Memang Rumah Reno seperti rumah kedua bagi Renald. Reno juga membebaskan Renald jika berada dirumahnya.

****

Tbc.


Continue Reading

You'll Also Like

1M 64.6K 73
[PART LENGKAP] #1 IN KISAH REMAJA [22/02/2022] Galang Pramudya, ketua The Lion di SMA Elang, yang terkenal ganas dalam menghabisi musuhnya. Tapi beru...
AndinArya By dei

Teen Fiction

1.3M 32.4K 12
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Gue mau lo jadi pacar gue." Satu tarikan nafas dengan nekat yang kuat Arya keluarkan. Hening. Semua murid bahkan te...
608K 16.9K 49
Cerita sudh end ya guys, buru baca sebelum BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT. Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu...
241K 3.6K 41
(Proses REVISI) Cool boy and sweety girl Kata orang saat SMA adalah saat saat sebenarnya dan adalah masa masa yang terindah untuk yang namanya jatuh...