SECRETS [M]

By Chyndwrite

395K 31.4K 2.4K

Terlampau naif untuk Jihan menolak , Juga teramat bodoh jika Jihan menerima Tawaran untuk menjadi Wanitanya d... More

Prolog | Revisi
Chap 01 | Revisi
Chap 02 | Revisi
Chap 03 | Revisi
Chap 04 | Revisi
Chap 05 | Revisi
Chap 06 | Revisi
Chap 07 | Revisi
Chap 08 | Revisi
Chap 09 | Revisi
Chap 10 | Revisi
Chap 11 | Revisi
Chap 12 | Revisi
Chap 13 | Revisi
Chap 14 | Revisi
Chap 15 | Revisi
Chap 17
Chap 18
Chap 19
Chap 20
Chap 21
Chap 22.
Chap 23
Chap 24
Chap 25
26.

Chap 16 | Revisi

10.2K 1.1K 144
By Chyndwrite

Song track
( Who - Lauv feat BTS )

Stagnan diam membisu setelah apa yang ia dengar dari bibir mungil milik Wanita itu. Tidak ada jawaban hanya melihat tangan yang dari tadi sibuk merapihkan barang-barang yang berada di meja rias miliknya. Taehyung sendiri bingung harus melakukan apa padahal selama ini dirinya lah yang menawarkan Jihan untuk melarikan diri. Tapi setelah diminta langsung oleh Jihan sendiri, ia malah tidak tahu harus berbuat apa.

Tipikal pria plinplan ya seperti Taehyung ini. Tidak punya pendirian.

"Kenapa kau diam saja?" Jihan sudah selesai memasukan semua barang-barang yang ada disana tak terkecuali. Hanya ada beberapa baju Jungkook yang masih dilipat rapih dan tergantung dengan apik.

Memantapkan hati untuk benar-benar pergi. Sebelum niatnya berubah lagi, dan gagal untuk kesekian kalinya. Sedangkan Taehyung masih dalam pikiran yang kalut untuk membawa lari Jihan. Sementara dirinya masih memiliki istri di rumah.

Apa aku bawa lari saja ya Jihannya?

Taehyung melamun sejenak. Dan Jihan sudah mulai melangkahkan kakinya keluar kamar, " Jika tidak mau membantuku melarikan diri. Aku bisa sendiri!" Jihan meninggalkan Taehyung yang masih bingung dengan situasi ini, sebenarnya dia bukan tidak mau membantu. Hanya saja Jihan meminta dia melarikan diri tanpa ada yang tahu kemana perginya. Coba saja meminta Taehyung untuk kawin lari, kemungkinan sekarang juga Taehyung dengan senang hati membawanya pergi.

" Ji. Serius hei kau mau kemana? Ini sudah malam, Ku antar kau cari penginapan sementara. Setelahnya kita pikirkan nanti" Tangannya mencekal pergelangan Jihan. Menarik nya masuk kedalam mobil setelah keluar dari lift, Jihan berdecak sebal dengan Pria plinplan seperti Taehyung ini.

" Aku bisa sendiri! Tidak usah di tarik begini. Kau itu ya jadi pria plinplan sekali sih! Kemarin- kemarin selalu menawariku untuk melarikan diri. Sekarang apa, setelah aku yang meminta kau malah diam saja! Menyebalkan sekali, Dasar suami orang!" Cerocosnya tidak berhenti. Taehyung hanya memberikan cengiran aneh yang jelas saja tidak membantu marahnya Jihan.

"Bukan nya begitu Babe. Kau mendadak sekali. Aku harus siapkan dulu kepergianmu ini" Jihan sudah terbiasa dengan panggilan yang Taehyung terapkan untuknya. Satu lagi karakter Taehyung kalau sudah berdua dengan Jihan maka tingkah konyol serta kekanakannya akan muncul secara bersamaan.

Begitu pula sebaliknya, bersama Taehyung semua beban terasa ringan. Rasa lega dan nyaman merengsek masuk ke dalam organ tubuh sampai tidak ada lagi perasaan yang menyakitkan. Berbeda jika dengan Jungkook, Wanita itu akan selalu di kelilingi rasa sesak yang menghunus ulu hati.

***

Tidak menyangka semua yang dia pendam selama ini, menyembunyikan skandal seapik mungkin nyatanya sudah tercium sejak lama. Dan parahnya di ketahui sedari awal. Eunha bahkan menunggu dengan begitu sabarnya menanti hubungannya dan Jungkook berakhir.

Namun penantiannya seakan percuma. Yang nyatanya hubungan mereka tidak pernah berakhir malah justru sebaliknya Pria itu semakin sulit menelepas Jihan.

"Kau mau bawa aku kemana? " Tanya Jihan dengan mata lurus kedepan. Tidak langsung menjawab, pria itu menoleh sesaat maniknya fokus pada wanita yang kini terlihat sedikit berisi.

"Kerumahku, Mungkin? " Jawabnya santai, sontak membuat Jihan menoleh kearahnya menatap dengan tatapan bengis.

"Kau gila? atau sudah tidak waras?" Taehyung tertawa. Melihat Jihan yang terlihat panik, padahal dia hanya bercanda dan tidak menyangka di tanggapi dengan serius. Tidak biasanya Jihan seperti ini karena tiap kali apa yang Taehyung katakan akan selalu di buat candaan oleh Jihan.

"Kedua nya. Mungkin? " Melihat mimik wajah Jihan yang sudah mulai merasa jenggah ia pun melanjutkan "Aku hanya bercanda. Kenapa serius sekali sih? Aku antar kau menginap di hotel untuk malam ini. Besok kupesankan tiket untukmu."Kata-kata terakhir yang sukses mengubah atensi Jihan. "Aku memang sudah berniat dari awal untuk membantumu lepas dari Jungkook, dan akan selalu begitu. Tidak pernah berubah. Hanya saja tadi itu aku ingin melihat apa kau bersungguh-sungguh dengan keputusanmu atau hanya bercandaan saja." Wanita itu menatap Taehyung, dan begitu pun sebaliknya saat lampu menunjukan warna merah yang mengharuskan pijakan kaki pada pedal gas harus berhenti.

Manik hazel milik Jihan menatap Taehyung tak percaya. Bukan tidak percaya lebihnya tidak menyangka, di tambah lagi Pria itu berkata. "Aku sudah mempersiapkan semua nya untukmu, Kau hanya perlu berlari sejauh mungkin. Bersembunyi dimanapun kau ingin." Ada setitik kegelisahan di balik setiap kata yang Taehyung ucapkan." Meski Aku dan Kau pun tahu, sejauh apapun kau berlari dan sepintar apa kau bersembunyi, pada akhirnya akan tertangkap juga." Sekarang Jihan tahu, Taehyung benar-benar Pria baik untuknya. Yang mampu memberikan rasa nyaman serta aman sekaligus.

"Aku tahu. Tidak usah terlalu mengkhawatirkanku, aku sudah siap untuk menghadapinya nanti, setidaknya tidak untuk sekarang ini." Taehyung tersenyum. Bukan senyuman manis yang seperti biasanya ia tunjukan untuk Jihan. Dan wanita itu terlalu peka untuk memahami itu.

***

Wanita bersurai hitam legam sebahu itu mengetuk-ketukan ujung heelsnya dengan lantai kayu yang ada di gedung tersebut. Matanya menelisik tajam seiring dengan presensi Pria gagah yang baru saja keluar lift dan berjalan kearahnya.

Senyum manis Wanita itu tunjukan saat sosok yang ia nanti-nanti tepat berada di hadapannya. Pelukan rindu ia suguhkan seraya bibir yang terpoles dengan lipstik merah mendarat di pipi pria itu, tidak ada respont yang begitu menggebu dari presensi prianya, hanya senyum dan satu kecupan yang ia dapat tepat di pucuk kepalanya.

"Kenapa lama sekali? Dan ini." tangan wanita itu menunjuk pintu besi di sebelahnya. "Kau mengganti passwordnya, ya?" tanyanya dengan raut wajah di buat semanja mungkin. "Kenapa diam saja? Tidak senang aku kembali?" Sedang pria itu tidak menjawab, dan lebih memilih menekan angka yang membuat akses pintu besi berwarna hitam terbuka secara otomatis.

Langkah kakinya memasuki sebuah Apartemen lebih tepat di sebut penthouse. Karena ukurannya terbilang lebih besar dari Apartemen biasa, prabotan yang berada di tempat ini patut di acungi jempol, penataan rapih serta aksen yang di isi barang-barang mahal. Namun terlihat sepi seakan sudah lama tidak berpenghuni meski tidak ada debu yang merusak penglihatan.

"Jung. Beginikah responmu setelah 2 tahun tidak bertemu?" Wanita itu menghampiri prianya dengan sekali terjang memeluk perut kokohnya dari belakang. Membenamkan wajahnya di balim punggung prianya yang sejak awal terlihat tidak menyambut kedatangannya." Aku merindukanmu. Jeon Jungkook! " Setelahnya ada isakan kecil yang terdengar dari Wanita itu. Untuk beberapa saat Jungkook masih dengan posisi yang sama tanpa berniat membalikan badannya.

Merengkuh erat wanita yang kini sudah tenang dalam dekapannya. Jungkook rindu sebenarnya, rindu sekali hanya saja pikirannya kalut dengan sosok yang kini setia berada di dalam kepalanya. Hatinya gelisah entah karena apa tidak tahu jelas apa yang membuat kegelisahan dalam dirinya mendadak muncul. Seiring bibir ranum yang dulu pernah menjadi candunya kini menempel sempurna dengan miliknya.

"Yoora. Apa yang kau lakukan? " Tanyanya mendapati wanita bernama Yoora kini melepas pakaiannya hingga menyisakan pakaian dalam berwarna merah senada. " Hei. Aku sed-ngh-" Jungkook menggerang frustasi. Sialan!. Wanita ini selalu pandai mengambil ahli ke warasannya. Tangan mungil itu terlalu lihai untuk sekedar di abaikan. Mengambil paksa kesadaran sampai suara dering ponsel yang berada di saku mantelnya berdering.

Kau tahu, Apa yang paling menyakitkan dalam hidupku selain melihat Ayahku terbaring lemah di ranjang rumah sakit?. masuk kedalam kehidupan Jeon Jungkook adalah kesakitan dalam hidupku. Dan itu rasa sakit yang nyatanya kutimbulkan sendiri, Aku kalah!. Aku kalah Jeon!
Terima kasih untuk satu tahun terakhirnya. Maaf tidak sempat berpamitan lebih dulu, Aku pergi selamat tinggal.

[ ]

Aku sudah berusaha revisi ini sih. Tapi kalau kurang greget maaf ya 😂

Cyn💕

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 38.3K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
6.5M 335K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
1.5M 135K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
508K 2.8K 24
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.